Chapter 2

My Tigger Baby
Please Subscribe to read the full chapter

Title: 
My Tigger Baby
Cast:
Bang Yongguk, Bang Yongnam, Arum (OC)
Cameo:
B.A.P & SECRET 
Note: 18/04/2017

 


Chapter 2

 

 

(Arum) 


Aku sudah siap. Malam ini tema-ku elegant. Black dress lengan panjang dengan model bahu sedikit menonjolkan kerutan dan rok melambai di atas lutut. Aku terlihat sempurna, versiku. Rambut hitamku tetap kubiarkan terurai tapi ada sentuhan curly di beberapa sisi. Aku tidak mau terlihat biasa, ini pesta ulang tahun Yongguk. Teman sepermainanku. Teman hidup? Semoga.


Aku tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya. Tidak memberi kado, tidak pula memberi ucapan selamat.
Bukan pelit, bukan tidak peduli. Bukan. Seringnya aku bukanlah orang pertama yang mendapatkan momen itu. Jadi untuk apa? Aku ingin selalu menjadi orang pertama yang membuatnya terkesan. Jika sudah terlewat, ya sudah.
Bukannya aku tidak mau mencoba, justru aku belajar dari keterlewatanku yang sebelumnya. Setiap tahun, aku selalu mencoba agar menjadi orang pertama yang memberinya ucapan selamat. Tapi aku selalu gagal.


Soal kado, aku ada. Tapi aku tidak pernah memberikannya pada Yongguk. Jika malam ini semua kado tertundaku kuserahkan pada Yongguk, pasti lemarinya tidak akan cukup untuk menyimpan.


Aku sudah siap. Sudah sejak 7 menit yang lalu tapi belum ada tanda-tanda Yongnam datang menjemputku. Lucu sekali, Yongguk yang kusukai, tapi Yongnam yang mau repot.
Aku memutar duduk-ku yang sedari tadi hanya menatap pantulan gambarku di cermin.
Mataku tertuju pada sebuah rak kecil di ujung kamar, dekat dengan rak tempat penyimpanan buku-buku favorite-ku. Aku menghampirinya.


"Satu, dua, tiga.. tujuh, delapan, sembilan.. sebelas.. lima belas."


Tunjuk-ku pada benda-benda yang tertata rapi di atas rak. Aku menghitungnya.
Seharusnya benda-benda itu kuberikan untuk Yongguk rutin setiap tahunnya. Tapi aku malah menyimpannya sendiri.
Boneka Macan. Boneka Harimau. Tigger Baby. Itulah sebabnya kenapa aku memanggil Yongguk dengan sebutan Horangi. Dia sangat menyukai boneka Tigger. Sejak dulu. Sejak masih dalam kandungan. Mungkin.


Lihatlah ukurannya, mereka semakin besar setiap tahunnya. Sesuai dengan jumlah uang yang kumiliki pada saat itu.


Di umur 9 tahun, kelas 3 Sekolah Dasar, awal di mana aku memutuskan untuk menyukai Yongguk sampai mati. Boneka itu sangat mungil, bahkan sekarang aku bisa menggendongnya hanya dengan dua jari saja.


Jadi, bisa kau bayangkan boneka Tigger sebesar apakah yang akan kuberikan pada Yongguk diusianya yang sekarang?


Tin.. tin..


Suara klakson mobil Yongnam, dia sudah datang. Terlambat 11 menit.


Segera kurapikan dandananku sekali lagi, make-up, menyisir rambut, sepatu. Oh, aku terlihat lebih tinggi 9cm dengan Leopard Print Wedges Alexander Wang malam ini. Dan.. sudah.
Kuraih coat yang berwarna sama dengan dress-ku yang sudah terlentang di atas kasur. Lalu memakainya.
Terakhir, kado ke lima belas! Aku mengambil kotak maroon besar berukuran separuh tinggiku itu.


Ugh.. tidak terlalu berat, tapi aku kerepotan.


Aku sudah pamit pada ibu dan ayah sebelum mereka tidur.


"Whoa~ kau memberi kado sebuah kulkas pada Yongguk?"


Yongnam malah terbahak melihatku kesulitan berjalan, membuka, dan menutup pintu.


"Bocah tua nakal, bantulah saja aku!"


Dia mendekat. Masih terpingka-pingkal. Menyebalkan sekali.


"Kau berlebihan Arum, aku tahu kau tidak pernah memberi Yongguk kado. Tapi jangan seperti ini."


Yongnam mengambil alih kotak raksasa dari tanganku. Tawanya semakin parah. Aku meliriknya tajam. Kau tidak tahu apa-apa, bodoh! 


"Kali ini kulepaskan kau, karena sudah mau berbaik hati membantuku. Tapi lain kali kau pasti akan habis!"


Mulutnya langsung terkatup. Persis seperti bunga mekar yang madunya habis dihisap si kumbang. Lucu sekali. Eoh, kumbang?


Kami berjalan menghampiri mobil Yongnam. 


"Bukakan pintunya."


Apa? Yongnam menyuruhku? Kuputar kepalaku menghadapnya.


"Tidak mau, itu kan mobilmu. Buka saja sendiri."


"Baiklah.. akan kutinggalkan kulkas ini."


Anak ini benar-benar.. kuhentakkan kakiku di aspal jalanan.


"Awas kalau kau berani melakukannya!"


Terpaksa aku yang membukakan pintu mobil untuknya.
Apa itu? Yongnam melirikku? Puas karena bisa menyuruhku? Kubalas lirikan mata sipitnya dengan mataku yang belo'. Dia kalah.


Benda yang disangka kulkas itu diletakkan Yongnam di seat belakang.


"Apa kau tegang, Noona?"


Dia memanggilku apa?


"Jangan banyak bicara, cepat jalankan mobilnya. Kita sudah terlambat, Ahjussi."


Yongnam mendelik karena kupanggil dia Ahjussi. Rasakan!
Ingin tertawa tapi kutahan. Tanganku nyeri karena mengendong Tigger Baby tadi.


Malam ini Yongnam terlihat berbeda. Bukan dengan hoodie yang biasa dia kenakan. Dia tampan dengan tuxedo gelap dan dasi kupu yang hinggap di kerah kemeja putihnya. Rambutnya juga tertata rapi. Aku jadi tahu jika dia sangat menyayangi Yongguk dengan berpenampilan seperti itu. Dia tidak mau membuat Yongguk malu di depan para tamunya nanti.


Eung? Hari ini, kan, ulang tahunnya juga. Yongguk dan Yongnam adalah kembar. Pantas saja jika dia berdandan rapi.


Seharusnya aku bisa melihat pria ini sebagai pria. Dia yang selalu ada di sampingku, dia yang selalu menghiburku, dia yang sering kali membuatku kesal sampai kami bertengkar kecil setiap hari tapi dia juga yang sering mengisi kekosonganku. Dan dia yang jauh lebih mengenalku dibanding Yongguk. Dari dulu, sejak masa kanak-kanak.


Kenyataannya, Yongnam tidak pernah menunjukkan perasaannya padaku. Dia tahu kalau aku menyukai Yongguk. 


"Jangan bilang, kau tertarik padaku."


"Huh?"


Dasar bodoh! Aku tersadar aku telah lama memandanginya.


"Aku lebih memilih Yongguk dari pada kau, Arum."


Apa katanya?


"Kau kira aku akan lebih memilihmu dari pada Yongguk? Bermimpilah."


Yongnam tak menyahut. Tangannya merogoh sesuatu di lubang dashboard. Dia mengambil Smartphone miliknya dan bercermin pada layar gelap itu.


"Kau.. aish,"


"Kenapa? Aku, kan, harus terlihat tampan di mata member Secret. Kudengar diantara mereka ada yang masih sendiri."


"Secret?" Aku membeo ucapan Yongnam.

 


*

 


Kami sudah sampai di tempat pesta, tepat pada saat para undangan menyesakkan apartemen mewah yang di sewa Yongguk.
Yongnam sudah mengingatkan jika akan ada banyak orang yang tidak kukenal di sana. Kulihat Yongguk sedang berbicara dengan seseorang. Aku yakin itu manager Choi, badan tambunnya tak bisa disembunyikan. 
Yongguk sangat tampan malam ini. Kemeja body fit maroon polos, chino abu-abu, dasi kupu sulam bermotif garisnya samar. Yongguk terlihat seperti dirinya selalu. Dia tidak mengetahui kedatanganku.


Sambil berjalan, mataku terus berkeliling mencari member B.A.P yang lainnya, tidak mungkin mereka tidak hadir. Bahkan kata Yongnam, Secret pun datang.


"Kau tidak akan menemukan ibu, ayah dan kakak perempuanku di sini," bisik Yongnam di telingaku.


"Mereka tidak datang?" balasku berbisik.


"Mereka bilang, ini bukan tempat yang bagus untuk orang tua."


Yongnam tersenyum jahil. Aish!


"Kita ke sana saja." tunjuknya kemudian.


Itu mereka. Semuanya berdiri sejajar di sisi ruangan dengan gelas minuman di tangan masing-masing. B.A.P dan Secret.
Langkahku canggung. Benarkah tidak apa-apa jika aku berdiri bersama mereka? Sudah pantaskah?


Fiuh.. aku menghela napas.


"Kalian sudah datang?" Himchan. Itu Himchan si visual di B.A.P. Dia ramah. Matanya melirik ke arahku.


"Jangan salah paham, dia Arum, teman semasa kami kecil."


"Annyeong, Arum imnida," aku membungkuk memperkenalkan diri pada mereka. Gugup. Tapi tetap kuusahakan terlihat biasa.


Mereka terus saja memancing Yongnam untuk mengakui hubungan kami. Sesekali bergurau hingga suasana benar-benar mencair.


Daejae couple (Daehyun dan Youngjae) duo vokal di B.A.P, mereka sama-sama mengenakan setelan jas light white yang sama persis untuk hari istimewa Yongguk. Kompak sekali. Himchan, mengenakan setelan jas berwarna biru pastel dan kemeja garis merah muda putih yang cocok sekali untuknya (No Mercy M/V). Dia tampan dengan rambut hitam versinya. Dan maknae line jonglo (Jongup dan Zelo). Ah, anak-anak remaja ini, tidak pernah bisa berhenti untuk membuat Noona-Noona berteriak histeris kepada mereka.


Sementara Secret, mereka memilih little backless dress sebagai tema gaun mereka malam ini. Model yang sama, hanya saja warnanya yang berbeda. Jung Hana, memilih warna soft orange. Leader, Jeon Hyosung, memilih warna yang sama denganku, hitam. Si lesung pipit, Han Sunhwa, memilih warna gold namun tak mengilap. Dan terakhir, Song Ji-Eun, dia manis dengan dress tosca-nya.


Baiklah, mereka semua menyambutku ramah.


Yongnam meninggalkanku sebentar untuk mengambilkanku minum.


"Apa kalian sudah lama saling akrab?" Hyosung mengajakku bicara.


"Mm, iya, sejak Sekolah Dasar."


"Wh

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arumdaehyun #1
Chapter 2: Great story