Chapter 4

Regret

“Yunho” Yoochun yang duduk dibelakang Yunho, menepuk punggung Yunho untuk menyadarkannya​

 

“Wae Chun?” Yunho menoleh kebelakang, menatap Yoochun kesal

 

“Lihat kedepan” ucap Yoochun sedih

 

“Apaan sih?” ucap Yuho kesal

 

Dan Yunho pun melihat kedepan, dilihatnya Miss Kwon dan seseorang berdiri di depan kelas. Setelah memperhatikan orang yang disamping Miss Kwon, mata Yunho melebar, kaget dan setetes air mata jatuh di pipinya

.

.

.

.

“Ara-yah” lirih Yunho, setetes air mata kembali meluncur di pipinya

 

“Yunnie” air mata Heechul juga ikut terjatuh melihat kondisi Yunho ‘It’s not real, it’s just dream!! For god sake, please woke me up’ erang Heechul dalam hati

 

 

Attention please!!” ucap Miss Kwon sembari menepukkan tangannya sekali, membuat seisi kelas kembali tersadar “Silahkan perkenalkan dirimu” lanjut Miss Kwon pada si anak baru

 

“Hai everyone” sapa anak baru itu sembari tersenyum, membuat Yoochun yang sedari tadi speechless melebarkan matanya, kemudian menatap anak baru itu dari ujung kaki sampai ujung kepalanya ‘Damn’ rutuk Yoochun dalam hati

 

“Hai...” ucap siswa dikelas itu membalas sapaan anak baru tersebut

 

“Jeoneun Kim Jaejoong imnida, aku pindahan dari Jepang. Mannaseo bangawoyo (nice to meet you) anak baru tersebut- Kim Jaejoong- membungkukkan badannya 90 derjat

 

Mendengar hal itu, Heechul melebarkan matanya, langsung menolehkan kepalanya- yang sebelumnya terfokus pada Yunho- pada sang siswa baru, kemudian melihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala seperti yang dilakukan Yoochun sebelumnya ‘Holy ...How can?? It’s real??’ rutuk Heechul dalam hati

 

Heechul kembali mengalihkan pandangannya pada Yunho, yang masih saja fokus pada Kim Jaejoong, si anak baru ‘Ohh Yunho...Apakah dia tidak menyadarinya?’ kemudian Heechul menatap Yoochun yang duduk disebelahnya (meja dikelas mereka single table, jadi Heechul dan Yoochun bukan teman sebangku)

 

“I know Chullie” bisik Yoochun ketika pandangannya bertemu dengan Heechul, seolah tahu apa yang ada dipikiran Heechul “Tapi sepertinya tidak dengan Yunho”

 

“Tentu saja, jika aku saja butuh waktu lama untuk menyadarinya apalagi Yunho. It’s must be hard for him” Heechul menatap Yunho sedih “Aku harus menyadarkannya” Heechul hendak beranjak menghampiri Yunho tapi ditahan Yoochun

 

“Tidak sekarang Chullie, Kamu mau diusir Kwon Saem??” Yoochun mengendikkan dagunya ke arah depan “Nanti saja, setelah Kwon Saem keluar ruangan”

 

“Tapi Chunnie—“

 

“Tidak ada tapi-tapi an Chullie” ucap Yoochun tegas “Jangan buat masalah lagi, kita sudah kelas 3”

 

Heechul cemberut mendengarkan perkataan Yoochun “Okay, you win” kemudian menyentak lengannya dari genggaman Yoochun

 

I know you worried Chullie, Me too. He’s not only your bestfriend, he’s also my bestfriend. I feel you” Yoochun mengusuk bahu Heechul menenangkan

 

I’m sorry...” Heechul menundukkan kepalanya “Kamu tahu...Aku hanya...A-aku...” Heechul makin menunduk sedih, suaranya bergetar

 

I know, It’s okay” Yoochun menggenggam tangan Heechul erat

 

 

“Baiklah Jaejoong, silahkan duduk dikursi yang masih kosong” ucap Miss Kwon pada Jaejoong setelah sesi perkenalan selesai

 

Jaejoong melihat ke sekeliling kelas “Hmm...Bolehkah saya duduk disana Saem? Apakah disitu kosong? Karena saya tidak terlalu suka duduk di belakang”

 

“Saya rasa meja di depan Jung Yunho itu tidak ada yang menempati, Silahkan saja Jaejoong” ucap Miss Kwon, Jaejoong tersenyum kemudian berjalan menuju meja barunya

 

Semua orang di kelas itu menahan nafas memperhatikan pergerakan Jaejoong menuju mejanya, kenapa? Karena selama ini tidak ada yang berani duduk di depan Yunho, makanya meja itu kosong, walaupun ada tidak akan lebih dari tiga hari. Siapa yang betah jika dibalik punggungmu diselimuti aura dingin nan gelap. Bikin merinding dan tidak fokus

 

“Hai Yunho-ssi, mohon bantuannya” Jaejoong tersenyum manis kemudian membungkuk sekilas

 

“N-ne...” Yunho membalas senyum Jaejoong dengan tak kalah manisnya, membuat Jaejoong blushing kemudian buru-buru duduk dikursinya

 

Semua orang di kelas itu makin menahan nafas setelah melihat senyum Yunho yang sangat jarang ditemui itu, termasuk Heechul dan Yoochun, karena senyuman Yunho saat ini begitu tulus, kebahagian terpancar dari matanya. Beberapa ada yang mencubit pipinya sendiri untuk memastikan mereka sedang tidak bermimpi

 

“Alright students...” Miss Kwon bertepuk tangan sekali lagi untuk menyadarkan siswa-siswanya itu

 

Semua siswa dikelas tersentak, kecuali Yunho yang masih terpesona pada Jaejoong “N-ne Saem...” ucap mereka serentak

 

“Karena Song saem tidak hadir hari ini, maka saya yang akan menggantikan beliau. Buka buku kalian, kita lanjutkan materi” perintah Miss Kwon

 

“Yah...” keluh para siswa kecewa

 

“Jika ada yang keberatan silahkan keluar, tidak ada paksaan bagi kalian untuk mengikuti kelas dengan saya” ucap Miss Kwon tegas

 

“A-ani saem...”

 

“Okay...” Miss Kwon tersenyum dan mulai mengajar

 

 

~HoMin~

 

Ring....Ring.....

 

“Waktu sudah habis, kumpulkan tugas kalian” ucap Miss Kwon ketika bel istirahat berbunyi

 

Semua siswa mulai mengumpulkan tugas mereka, walaupun ada yang protes karena belum selesai, tapi Miss Kwon tidak peduli, karena waktu yang diberikan sudah lebih dari cukup, mereka saja yang lalai

 

“Park Jungsoo, tolong bantu saya membawa buku tugas kalian ini ke kantor guru” perintah Miss kwon pada sang ketua kelas

 

“Ne Saem” Jungsoo bergegas mengambil buku-buku tersebut dan membawanya, walaupun agak kesusahan karena membawa buku sebanyak itu sendirian

 

“Yah!! Jung Yunho!!” panggil Heechul keras, sudah tidak tahan untuk menghampiri dan berbicara dengan sahabatnya itu

 

“Kim Heechul?? Ada apa denganmu?” tanya Miss Kwon yang ternyata masih dikelas tersebut

 

Heechul kaget kemudian mendongakkan kepalanya ke depan “A-ani Kwon Saem”

 

Miss Kwon menggelengkan kepalanya “Kamu bantu Jungsoo bawa buku ini ke kantor guru, kasihan Jungsoo membawa buku sebanyak itu sendirian” ucap Miss Kwon sebelum benar-benar meninggalkan kelas tersebut

 

“Argh...” teriak Heechul kesal tapi sedetik kemudian dia tersenyum manis pada Jungsoo “Kamu bisa bawa sendirian kan ketua kelas-ku tersayang?” Heechul mengedipkan sebelah matanya “Lihat saja otot-otot mu ini, aku yakin kamu pasti bisa membawanya sendiri, kan honey??” Heechul menyentuh otot-otot lengan Jungsoo sembari tersenyum genit

 

“Sebenarnya aku bisa tapi aku tidak mau mendengar omelan Kwon saem karena kamu tidak ikut bersamaku, baby” Jungsoo memutar bola matanya dan balas tersenyum ‘manis’

 

“Kau menyebalkan!! Sini, berikan padaku setengahnya” ucap Heechul galak, percuma saja dia pura-pura bermulut manis tadi

 

Jungsoo terkekeh kemudian memberikan Heechul 10 buah buku “Segini saja ya baby, aku tidak mau tanganmu yang cantik itu lecet karena membawa buku-buku ini”

 

“Yak!! Park Jungsoo!!” teriak Heechul kesal. Mendekap buku yang diberikan Jungsoo di dadanya dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lagi memukul bahu Jungsoo keras

 

Jungsoo hanya terkekeh kemudian menarik tangan Heechul bersamanya sebelum Heechul mulai mengomel lagi

 

“Yah!! lepaskan” Heechul memberontak “Chunnie...tahan Yunnie sampai aku kembali” teriaknya lagi pada Yoochun sebelum benar-benar keluar dari kelas karena tarikan Jungsoo

 

Yoochun yang diberi amanat hanya memutar bola matanya malas, lelah melihat drama Heechul setiap harinya

 

 

“Yun, Kamu tadi dengar sendiri kan? Jadi aku harus menahanmu prince, kalau tidak Chullie akan mengamuk” ucap Yoochun ketika Yunho akan beranjak ke kantin bersama Jaejoong (Yunho mengajak Jaejoong ke kantin bersama)

 

“Suruh saja dia menyusul” ucap Yunho cuek, masih tetap akan melangkahkan kakinya

 

Yoochun menahan tangan Yunho “Yun, kamu tahu siapa Kim Heechul kan?? Haruskah aku mengingatkanmu apa yang akan terjadi kalau dia sampai mengamuk?”

 

“Yunho-ssi, sebaiknya kita tunggu saja Heechul-ssi dan pergi ke kantin bersama” ucap Jaejoong malu-malu

 

“Baiklah kalau begitu katamu, chagiya” Yunho tersenyum dengan tampannya pada Jaejoong

 

Yoochun menatap Yunho tidak percaya “Kamu mendengarkan kata-kata si anak baru, tapi mengabaikan kata-kata ku? Huh...yang benar saja Yun”

 

“Tentu saja, dia cinta-ku. Aku akan melakukan apa saja untuknya” ucap Yunho sambil menatap Jaejoong dengan gentle-nya, membuat Jaejoong makin memerah malu

 

“Hyung...” ucap seseorang lirih setelah mendengar ucapan Yunho

 

“C-Changminnie” kaget Yoochun “Ini tidak seperti yang kamu bayangkan sweetie, tadi Yunho terbentur sesuatu makanya korslet begini, hahahaha” Yoochun tertawa absurd menyembunyikan kegelisahannya

 

“Aku tidak terbentur Chun, Aku sangat sadar akan ucapanku” ucap Yunho tegas

 

“Begitukah?” tanya Changmin, suaranya bergetar, matanya sudah basah oleh air mata

 

“Changmin, jangan dengarkan Yunho. Saat ini otaknya sedang tidak ditempat, percayalah padaku” ucap Yoochun

 

“It’s okay h-hyung” Changmin menghapus air matanya, walaupun itu percuma karena air matanya tidak mau berhenti mengalir, Changmin memaksakan senyumannya “A-aku mengerti. Aku hanya ingin mengantarkan susu ini untuk Yunho hyung. Maaf tadi pagi aku tidak sempat ke kelasmu hyung, aku bangun kesiangan dan juga tidak sempat membuat bekal” Changmin memberikan susu strawberry itu pada Yunho

 

Do you think I’m a kid? I don’t need that milk. I’m not like you” Yunho mendorong tangan Changmin yang terjulur padanya- kasar

 

“Yunho!!” teriak Yoochun kesal, kemudian secepat kilat menghampiri Changmin “Are you okay sweetie? Please...don’t listen him

 

Changmin menghela nafas panjang, sekuat tenaga menahan isak tangisnya. Setelah yakin, Changmin menghapus air matanya (lagi) dan tersenyum “I’m okay Chunnie hyung, Bisakah hyung berikan ini untuk Yunho hyung??” Changmin menyerahkah susu tadi pada Yoochun “Aku rasa sebelum aku datang kepalanya memang terbentur sesuatu, hahahaha” lagi-lagi air mata Changmin meleleh

 

Yoochun mengambil susu tersebut dari tangan Changmin “Okay...aku akan memberikannya nanti setelah otaknya kembali. Please...don’t cry” Yoochun menghapus air mata Changmin

 

“Terima kasih hyung, kalau begitu aku pergi dulu” Changmin tersenyum kemudian membungkuk sekilas pada Yunho dan Jaejoong

 

“Changminnie...” panggil Yoochun lirih

 

Tapi Changmin segera berbalik, berjalan menunduk dan menutup mulutnya. Saat di depan pintu hendak keluar Changmin menabrak seseorang “Mianhae...” ucap Changmin sekilas tanpa melihat siapa yang dia tabrak, Changmin hanya ingin cepat pergi dari situ

 

“Changminnie?? Hey...Changmin, kamu kenapa??” teriak Heechul- orang yang ditabrak Changmin- heran, bertambah heran ketika Changmin mengabaikan teriakannya

 

“Kenapa Changmin?? Apa yang aku lewatkan disini?” tanya Heechul

 

“Tanyakan pada yang mulia Jung Yunho ini” ucap Yoochun kesal kemudian meletakkan susu tadi di meja Yunho kasar

 

“Aku hanya bilang aku tidak butuh susu itu, aku bukan anak kecil, bukan seperti dirinya” jawab Yunho, dia juga kesal

 

“Hah?? Hanya itu?? Lalu perkataan konyolmu pada anak baru ini, bagaimana??” Yoochun menunjuk Jaejoong kesal, sedangkan yang ditunjuk hanya menyerngit bingung, dia tidak tahu apa-apa

 

“Sopanlah sedikit Chun!!” Yunho menepis tangan Yoochun “Konyol?? bagian mana dari perkataanku yang konyol, Park Yoochun?? Apa yang aku katakan itu benar, aku akan melakukan apa saja untuk cinta-ku. Yang penting Ara selalu disampingku, Kamu—“

 

PLAKK

 

Sebuah tamparan menghentikan ucapan Yunho, Heechul menampar Yunho kuat

 

“Yunho-ssi, Are you okay?” ucap Jaejoong khawatir, tangannya berada di bahu Yunho

 

“Singkirkan tanganmu dari tubuhnya bit*ch, Atau kau juga ingin dipukul??” Heechul menatap Jaejoong tajam “Chun...bawa ja*lang ini keluar sebelum aku hajar habis-habisan”

 

Yoochun yang masih kaget karena melihat Heechul memukul Yunho, langsung tersadar dan segera menarik Jaejoong keluar

 

“What are you -fuc*king- doing, Kim Heechul?!” desis Yunho berbahaya, tangannya mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah

 

“Membuatmu sadar, tentu saja. Apakah tamparanku kurang keras?? sepertinya kamu belum sadar juga”

 

“Apa maksudmu huh??”

 

“Ara sudah meninggal Yun, Ja*lang tadi bukan Ara!!” teriak Heechul frustasi “Beraninya kau menyamakan sepupu cantik-ku dengan orang tadi. Bahkan dia itu laki-laki, bagaimana bisa kamu masih belum sadar juga kalau dia itu bukan Ara, Yunho-yah”

 

“A-apa??” ucap Yunho shock

 

“Ya!! Dia laki-laki dan namanya Jaejoong. Wake up Yun!! kamu sudah terlalu jauh” ucap Heechul pelan diakhir kalimatnya “Aku mengerti, mereka memang mirip. Awalnya aku juga sama sepertimu, aku pikir dia Ara, tapi setelah menyadari dia itu laki-laki, akhirnya aku sadar mereka bukan orang yang sama”

 

“Ta-tapi...mungkin saja itu Ara dalam wujud lelaki” Yunho masih belum terima “Aku tidak peduli dia laki-laki atau perempuan, Aku hanya ingin Ara-ku kembali”

 

“Yun...Dia bukan Ara. Kita sendiri yang menguburkan abu Ara, dua tahun yang lalu. Bagaimana bisa kamu masih belum sadar juga Yun??” air mata Heechul tidak dapat terbendung lagi “Dan kamu menyakiti Changmin”

 

“Cha-Changmin??”

 

“Ya!! Changmin, Pacarmu”

 

“C-changmin...Cha-Changmin” ucap Yunho berulang-ulang, dia masih shock “Argh...aku tidak peduli, lagipula bukannya ini permainan bodoh kalian? Akhiri saja sekarang!! Aku hanya peduli pada Ara-ku” teriak Yunho, nafasnya terengah-engah

 

“Tapi Yun...dia bukan—“

 

“Aku yakin dia itu Ara, Chul. Tuhan telah mendengarkan doa-ku. Aku tidak peduli dia laki-laki atau perempuan, yang penting Ara-ku kembali” ucap Yunho keras kepala

 

“Yun...kamu akan menyesal. Tolong...sebelum terjadi, gunakan otak-mu itu, pikirkan lagi Yun” Heechul kembali berurai air mata

 

“Chullie...kamu tidak mengerti. Aku sudah terlalu lama menggunakan otak-ku, seharusnya saat itu aku mengikuti kata hatiku, menyusul Ara. Karena untuk apa aku hidup jika sebenarnya aku telah mati. Aku hanya hidup untuk menyenangkan orang lain” Mata Yunho berkaca-kaca

 

“Kamu tidak tahu kan betapa sakitnya menjalani hidup tapi hatimu kosong? Percayalah yang kamu inginkan hanya kematian. Jadi, jika sekarang aku menemukan kembali kehidupanku, bisakah kamu hanya mendukungnya?” sambung Yunho

 

“Tapi Yun...mereka bukan orang yang sama. Perca—“

 

“Chullie...aku tidak mau bertengkar denganmu atau Yoochun. Kalian adalah salah satu alasan kenapa aku masih bertahan untuk hidup, selain orangtua-ku dan orangtua Ara” Yunho mengusap bahu Heechul sebelum keluar kelas mencari Jaejoong

 

“Yun...Percayalah kamu akan menyesal. Mereka bukan orang yang sama” Heechul menangis terisak sendirian setelah Yunho keluar kelas “Argh...kenapa jadinya begini!!” teriak Heechul frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri

.

.

.

“Apa yang terjadi?? Kenapa Yunho hanya mengajak Jaejoong ke kantin?? Bahkan dia tidak menjawab saat aku bertanya. Dia hanya bilang bahwa kamu masih di kelas” ucap Yoochun panjang lebar ketika baru memasuki kelas

 

“Kim Heechul?? Kamu tidak mendengarkanku?” Yoochun menghampiri Heechul yang berdiri membelakanginya itu “OMO...Chullie, What happen to you??” kaget Yoochun ketika melihat penampilan Heechul yang berantakan, air mata mendominasi wajah cantiknya itu

 

“Chunnie...” ucap Heechul lirih, air matanya kembali mengalir

 

Yoochun langsung memeluk Heechul “It’s okay Chullie...Uljima” sebelah tangan Yoochun berada di kepala Heechul, mengusap rambutnya sayang

 

“Chunnie...” Heechul terisak, balas memeluk Yoochun erat “Apa yang akan aku katakan pada Changminnie?? Aku menyakitinya Chun, kita menyakitinya. Aku memang bodoh!! Aku pikir ini akan berhasil ketika melihat tatapan Yunho yang berbeda pada Changmin di hari pertama MOS, dia memperhatikan Changmin, Chun. Bahkan menggendongnya padahal panitia lain masih banyak, mana pernah Yunho memperdulikan orang lain setelah kematian Ara?! Aku sangat yakin ini akan berhasil, kenapa jadi seperti ini Chun??”

 

“Ssttt...kamu tahu?? Ini namanya takdir Chullie, Tuhan mungkin punya rencana yang lebih baik. Nanti sepulang sekolah kita akan jelaskan pada Changmin, aku yakin anak sebaik dan semanis Changmin akan mengerti”

 

“Begitukah?? Apakah Changmin akan mengerti dan memaafkan kita Chun?? Aku menyayanginya, aku tidak mau Changmin membenciku”

 

“Mari berharap supaya Changmin tidak membenci kita dan mau mengerti, karena aku juga sangat menyayanginya Chullie”

 

 

At the other side

 

Changmin langsung berlari ke atas atap sekolah setelah dari kelas Yunho, mengabaikan sapaan orang-orang padanya, yang biasanya akan dibalas oleh Changmin ramah (Changmin dikenal oleh seisi sekolah sejak pacaran dengan Yunho) karena jika tidak segera berlari dia takut tidak bisa menahan tangisnya lagi

 

Setelah sampai di pintu atap sekolah, Changmin langsung melepaskan tangisnya. Berjalan sempoyongan menuju sudut atap sekolah, menduduk dirinya disana lalu memeluk lututnya sendiri dan membenamkan kepalanya diatas lututnya

 

“Apa salahku hyung? Kenapa kamu berkata dan menatapku begitu??” ucap Changmin disela isak tangisnya “Apa kamu marah karena aku kesiangan hari ini?”

 

“Aku berjanji tidak akan main game sampai larut malam lagi, hyung. Aku berjanji” Changmin mengusap air mata di pipinya sia-sia, karena air matanya tidak mau berhenti mengalir

 

“Bahkan kamu tidak pernah berucap cinta padaku, tapi kamu dengan mudahnya mengatakan cinta pada orang itu. Kamu bahkan membelanya dari Chunnie hyung” Changmin makin terisak

 

“Aku tahu kamu tidak mencintaiku hyung, aku bisa melihatnya tapi tetap berpura-pura bahwa kamu mencintaiku karena aku sangat menyukaimu. Aku memang bodoh, sedikit perlakuan manis darimu bisa membuatku bodoh, hahahaha” Changmin tertawa miris, air matanya tetap tidak mau berhenti mengalir

 

“Aku bodoh karena mencintaimu” Changmin memukul dadanya sendiri untuk mengurangi rasa sakit di dadanya

 

 

“Aku mencintaimu Yunho” ucap Changmin sebelum terjatuh ke lantai, kelelahan karena terlalu lama menangis, matanya tertutup

 

TBC

 

Author Note:

Mianhae Changminnie...I really am sorry baby Min T^T Silahkan gampar diriku...

Huaa...aku beneran gak tega nistain Changmin, baru segini aja aku nulisnya udah berurai air mata, gimana nanti?? Ini baru permulaan... T^T

Kak Chwang...ottoke?? What should I do?? T^T

But gwenchana...I'll do my best to complete this story (walau air mata di pipiku~~ *lah, malah nyanyi *author sarap)

Back to story...

Hai everyone...aku kembali lagi, hehehe

Gimana ceritanya?? Makin gak jelas?? maklumi saja yaa author amatiran ini, gaje adalah spesialisasi author XD

Maapkan kalau chapter ini agak pendek yaa (pendek gak sih? atau udah panjang?) karena otak author lagi susah diajak mikir, udah terkikis oleh banyaknya tugas, apalagi baru siap UTS, juga kemaren aku ikutan PKM, jadi ya begitulah.... :'(

Dan buat Lost First Kiss, aku bakalan update kok, soon, mungkin minggu depan, hehehe (Gak ada yang nanyain keles!!) I know...cuma ngasih tau aja kok XD

Apa lagi yaa?? Udah ah...segini aja. Tugasku masih menanti untuk diselesaikan (udah pada muak juga kan baca bacotan aku? hahaha)

Please drop your comment ^^

Thankyou...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinonori #1
Chapter 7: Haloooo :)
Semoga kamu dah wisuda april kemaren. Soalnya aku dah ngarep banget kamu apdet ini hehehe. Semoga udah ga terlalu sibuk dan punya waktu luang buat ngapdet. Gak lupa kan??? Okeee... aku tunggu ya, tararengkyu. Fighting!
syamie
#2
Chapter 7: "...siapa tadi namanya?"

"Jalang."

Aahh heechul mau real life mau fiksi semuanya the best!!
Ini ffnya cute bgt. Semoga bisa wisuda april ya de xD
Okt1OH #3
Chapter 7: Greget, tapi suka
Siwonnie96 #4
Chapter 7: Asli aku gregetan liat si Yunho -_- perasaan sendiri aja gak ngerti. Perlukah aku getok palanya supaya cepet sadar??
Btw thanks so much Tik, jadi enak chapter ini spesial buat aku wkwkwk maaf kalo aku bawel yak XDD
Dan semoga cepet wisuda kamunya. Yang sabar...katanya dosen kalo gak belagu bukan dosen namanya :D
Keep writing and fighting ^^9 Ai lop you ❤❤
crystalice02
#5
Chapter 7: Yunho jd peak semenjak ketempelan jj (¬_¬)
Bigeast88 #6
Chapter 7: Yay!update !
Hahaha rasain kau yun jd kangen chami kan?? Tp bego bgt sih gt aj g nyadar dia kesepian tanpa chami T^T
Good luck thor, smoga cepet wisuda :D hehehe
Siwonnie96 #7
Chapter 6: Changmin begoooo, cinta sih cinta Min tapi gak gini juga, duhhh -_- buat apa coba bantuin Yunho dapetin Jaejoong? Yunho tuh juga suka sama kamu Min, cuma belum nyadar aja, tapi kalo gini kapan Yunho sadarnya T_T aku keselllll
Ehh...Kamu udah mau wisuda aja Tik? Ngapain cepet2 wisuda, nyantai aja dulu *plakk* *ajaran sesat* Gak denk becanda :p Aku pasti do'ain kamu Tik, kamu pasti bisa wisuda tahun depan, fighting ^^9
Btw ditunggu chapter selanjutnya ya Tik, aku penasaran T_T tetaplah menulis disela2 revisimu *plakk* *maunya* Ganbatte ^^9
crystalice02
#8
Chapter 6: Chamiiii T^T
Yunhonya kok biasa aja gitu sih pas chami minta putus, nggak ngrasa bersalah sama skali. Nyebeliiiin ヽ(`Д´)ノ
Ditunggu chapter selanjutnya ^ω^
Bigeast88 #9
Chapter 6: TT^TT chwang.... huweeeeeeeeeee
Thx updatenya thor, meski hati ini nyesek baca chami mw bntuin yun TT..TT hix hix