PROLOG

The (Other) Soul [Indonesia]

Aku benar-benar tak bisa membedakan ini nyata atau tidak. Ini cinta atau angan yang mudah menghilang?

 -----------------------My (Other) Soul--------------------

"Seoul, aku pulang!"

Segelas kopi hangat yang Byun Baekhyun pegang kini menemaninya untuk menikmati sore hari di Pylon, Sydney. Sejenak ia menghela napasnya berat sembari memandang luas pemandangan Sydney Harbour dan Opera House yang berdiri megah disana. Wajahnya tampak muram saat ini dan terlihat begitu kontras dengan riasan cantik di wajahnya. Matanya seraya menyatu dengan pemandangan laut disana. Kadang ia juga tak berkedip. Tampaklah sudah, ada sebuah lamunan yang bertengger di fikiran gadis bermarga Byun itu.

Sudah hampir 4 tahun, Baekhyun seorang gadis berkembangsaan Korea Selatan tinggal di Sydney untuk bekerja dan belajar sebagai seorang desainer. Namun, kini ia merasa harus pulang ke Negara asal karena kondisi kesehatannya yang kurang mendukung. Ya, akhir-akhir ini ia sering jatuh sakit dan hal yang paling baik adalah pulang ke rumah. Rumah yang sudah sangat jauh tenggelam dalam kenangannya sejak lama.

"I'll be back home." Gerutunya pada diri sendiri lagi.

Tampak gadis itu masih asyik dengan kesendiriannya hingga mega merah sudah muncul diatas awan. Lampu-lampu sudah mulai menyala dan tampak disekitaran Sydney Harbour. Ada kapal pesiar disana yang seraya melambai kearah Baekhyun. Air yang begitu tenang mengelilinginya seraya tersenyum pula. Ya, hal ini yang membuat Baekhyun tak ingin meninggalkan Sydney. Musim Dingin di Kota Sydney yang penuh dengan lampu-lampu yang indah.

Kembali ia teguk kopi yang sedari tadi dibawanya. Dan baru ia sadari bahwa kopi itu sudah mulai dingin. "Ah, it's so cold!" gerutunya.

Gadis itu sedikit lupa bahwa saat ini adalah Musim Dingin. Sambil merapatkan mantelnya ia pun beranjak dari kursi yang ia duduki sedari tadi dan berniat untuk membuang coffe cup nya yang telah kosong. Namun tak lama kemudian, pemandangannya beralih kearah lain. Ya, Baekhyun melihat sepasang kekasih yang sedang asyik bercanda sembari menikmati romansanya Kota Sydney di Sore hari. Entah apa yang telah mendesir dibenaknya kini. Jika itu adalah rasa kesepian, mungkin salah besar. Dia tak pernah merasa kesepian meskipun dirasa juga tak pernah merasakan cinta. Bahkan, ia merasa mual hanya untuk memikirkan seorang lelaki yang nanti akan mendekatinya.

"Cih! Dasar tak tahu tempat!" umpatnya kesal. Tentu saja dengan menggunakan Bahasa negaranya.

Baekhyun acuh terhadap pasangan itu dan beranjak pergi. Mungkin, yang terbesir adalah perasaan hampa yang perlu dicairkan oleh kasih sayang, dan gadis itu tak pernah menyadari hal itu. Karna dia sudah terlajur kesepian.

Disisi lain, seorang laki-laki memperhatikan gerak-gerik Baekhyun sedari tadi. Ia terpesona dengan kecantikan sang gadis berwajah oriental itu. Sejenak ia mempersiapkan kamera DSLR-nya dan mulai memposisikan kameranya siap untuk menangkap gambar si makhluk indah. Ya hanya untuk memotret gadis berambut panjang itu dari jarak yang cukup. Tak ingin terlalu mendekat supaya tak mengganggu. Seraya ingin berkenalan namun tak mampu. Rasa kagum yang terus menjalar atas sebuah kecantikan yang terlihat jelas di raut wajah Baekhyun disamping pemandangan indah Kota Sydney. Membuat lelaki bernama Park Chanyeol itupun tak berhenti mengabadikannya.

"Cantiknya." Lukas Chanyeol itu tersenyum.

Tak lama aksi Chanyeol berhenti. Mata bulatnya masih mengamati si gadis dari kejauhan. Kini gadis itu duduk di sebuah kursi yang tersedia di sekitar. Gadis itu merogoh saku mantelnya dan mengeluarkan sebuah ponsel. Chanyeol tahu bahwa dia sedang mengangkat telpon. Tanpa sadar langkah kaki jenjangnya bergerak mendekat.

"Nde~" Baekhyun berkata lirih.

"....."

"Aku akan pulang ke Seoul besok."

"....."

"Semuanya sudah kuurus, hanya hatiku saja yang belum." Ungkap Baekhyun yang lalu mengakhiri teleponnya entah dari siapa. Namun raut wajah gadis cantik itu sedikit berubah. Raut wajah kecewa.

"Oh ternyata benar dugaanku. Dia benar-benar orang korea." Chanyeol mengangguk paham. Ada rasa bahagia bisa bertemu dengan seseorang yang berasal dari Negara yang sama dengannya. Apalagi kini mereka berada di benua yang berbeda dari Korea.

"Sayang sekali besok kau harus pulang. Kalau begitu selamat tinggal, cantik." Ucap Chanyeol yang memilih pergi berlalu sambil menyunggingkan senyum sederhana.

Bukan sapaan yang Chanyeol pilih kali ini, meskipun ia senang bisa bertemu dengan gadis cantik yang berasal dari Negara yang sama. Namun, buat apa sapaan jika memang tak akan bertemu untuk selanjutnya. Seperti harapan yang harus pupus meski berbunga sesaat. Setidaknya, ada satu kenangan yang melekat di memori Chanyeol kini. Beberapa foto yang sudah mereka ambil diam-diam.

Chanyeol memilih berhenti di salah satu sudut pelabuhan. Memotret kesekitarnya. Sesekali menoleh dimana gadis cantik itu duduk. Namun kosong. Gadis itu menghilang. Chanyeol tersenyum. Menghela napasnya berat. Memilih kembali menatap senja yang terpampang apik di depan mata.

Tak ada yang sempurna di dunia ini. Ungkap Chanyeol pelan dalam benak.

Sebuah pertemuan yang tak akan ada yang tahu pada akhirnya seperti apa. Bagi Baekhyun si gadis kaku itu, cinta adalah sebuah rasa basa-basi dan harus dihindari. Namun, bagi laki-laki bernama Chanyeol, cinta adalah sebuah perasaan yang cantik. Segelas kopi dan Kota Sydney di sore hari adalah saksinya.

[]

-----------------------My (Other) Soul--------------------

Annyeeoong !!!! *bow*

Baekhyun oppaaa~ mian kalo harus bikin andaa jadi cewek di epep inii, tapi tenaang aja andaa paling tampan di hati sayaah~ (Baekki : serah author deeh~ dah biasaa -____-)

Tapi buat cingudeull~ gimanaa ini prolog nya? Biasa aja ya? Huhuhu~ minta repiewnya dong biar gak biasaa-biasaa aja haha. GOMAWO !!

Sebenernya FF ini sudah pernah author upload di Wattpad dengan judul yang sama. Namun dirasa kurang peminatnya disana hahah.. Jadi dicoba untuk upload disini..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet