Chapter 2

Fire
Please Subscribe to read the full chapter

12.30 am

Anak-anak seharusnya sudah tidur pada jam ini, bukannya terjaga dan duduk tegak ditengah pesawat. Matanya sedari tadi tidak lepas dari layar laptop yang meyala menampilkan beberapa deret paragraf tulisan berisi informasi tentang kucing kecilnya. Ah, seharusnya juga dia tidak pantas memanggil orang yang lebih tua darinya sebagai kucing kecil, apalagi dalam situasi sesungguhnya dialah yang pantas dipanggil dengan sebutan itu.

“ aku sudah menghubungi D-lite bahwa kita dalam perjalanan menuju kesana” ah, dan jangan lupakan orang tua yang juga seharusnya juga tidur pada jam ini,

“ persiapan sudah selesai?” tanya Victory tanpa mengalihkan matanya dari layar.

“ Ya semuanya sudah siap, identitasmu akan berubah menjadi Seungri ketika kita sampai disana, dan lagi sebaiknya kau istirahat bocah atau kau tidak akan tumbuh tinggi” untuk sejenak Victory mengangkat pandangannya dan terfokus pada T.O.P sebelum memutuskan untuk kembali membaca informasi yang dia terima.”

“ dengarkan aku bocah, kau tidak ingin tumbuh dan selamanya menjadi boc-“

“ apakah aku harus memakai kontak lens atau memperlihatkan warna asliku?” potong Victory atau kini kita sebut saja Seungri agar terbiasa. T.O.P segera menutup mulutnya dan diam sejenak untuk berpikir, detik kemudian dia membuka bibirnya menjawab pertanyaan tadi

“ Aku rasa ka-“

“ Aku rasa tidak perlu penutup” dan sekali lagi, naas bagi orang tua itu karena harus dinistai oleh seorang bocah pembangkang semacam Seungri.

” Kau.. berani sekali kau memotong omonganku bocah? Bukan sekali tapi dua kali dalam satu waktu” teriak T.O.P kekanak-kanakan, dan naas lagi bagi T.O.P teriakannya kini dianggap angin lalu untuk bocah didepannya. Merasa tidak akan ada gunanya dirinya untuk terus merajuk, kini dengan sedikit terpaksa T.O.P mendudukan dirinya dikursi samping Seungri duduk.

“Oi bocah, kenapa kau memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan?” untuk sejenak Seungri menghentikan aktivitasnya dan memandang T.O.P.,

“ Kau yang memaksaku old man, lagi pula dia sudah mati ” dan begitu pula T.O.P memandang kedua mata berbeda warna itu dengan intens

“ Kau benar, dia sudah mati”

03.00 pm, Seoul Korea Selatan

Sudah cukup lama Seungri tidak menginjakkan kakinya di Kota ini, banyak perubahan pikirnya.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
filiwidi
#1
Chapter 4: hah..?? kebali?....lolz....okay tunguuuuuuu
NMInspirit987
#2
Chapter 2: ah cliffhanger >_<
akhirnya nemu juga ff bahasa nya bigbang hehehe
ceritanya makin menarik nih! hope you can update this one very soon!
terima kasih!
Aiaoii
#3
Chapter 1: Wow menarik. Sudah lama gak baca ff b.indo....hehe rasanya agak aneh tapi ceritanya menarik.
filiwidi
#4
Yes...akhirnya ada jg ff berbahasa Indonesia, jd gak pegel Baca sambil ngartiin....heheheh