Chapter 1

Fire
Please Subscribe to read the full chapter

Desember 2016, Sydney Australia

Gelap, ruangan itu terlalu gelap untuk suasana hangat diluar sana. Tidak seharusnya ruangan itu dibiarkan tanpa cahaya matahari. Sangat kontras, ruangan itu terasa begitu dingin, seakan-akan terjadi musim dingin ditengah musim panas. Jendela besar diruangan itupun dibiarkan tertutup oleh gorden merah marun yang menjuntai, hanya satu lampu kecil ditengah-tengah ruangan yang menjadi sumber cahaya sehingga menambah kesan suram didalamnya.

Duduklah seorang anak yang diperkirakan berumur 18 tahun dikursi paling besar diruangan tersebut, ditopang dagunya dengan sebelah tangan memandang lurus kedepan, kaki dia silangkan seakan menambah kesan angkuh pada sang bocah. Kegelapan disekeliling tak sedikitpun mengganggunya. Ketukan jarum jam seakan menjadi latar musik dari pemandangan tersebut. Satu-satunya hal yang bisa dinyatakan sebagai warna diruangan itu hanya rambutnya yang berwarna putih dan matanya yang merah emas memantul dikegelapan.

“ Victory, kita harus pergi ke Korea Selatan” dan dengan tidak sopannya seseorang menerobos masuk, mengganggu keheningan diruangan itu, dengan langkah lebar sosok itu menghampiri sang bocah yang dia pangil Victory. Matanya yang tajam memandang dengan serius bocah dihadapannya.

“Tenanglah T.O.P, masih ada banyak waktu” tapi bukannya terganggu dengan tatapan tajam yang dia terima, Victory malah menjawab dengan senyum sayang diwajahnya, bahkan matanya yang sedari tadi dingin dengan cepat diselimuti kehangatan ketika sosok yang lebih tinggi darinya itu masuk kedalam ruangan.

“ Ini keadaan darurat” teriak T.O.P frustasi

“ Jangan berteriak old man, tubuhmu terlalu tua untuk pekerjaan berat tersebut” jawab Victory dengan nada menggoda.

“ Hei mana sopan santunmu? jika aku tidak salah, aku lebih tua darimu bocah” Protes T.O.P disertai hentakan kekanak-kanakan dikedua kakinya, perilakunya yang semula mengintimidasi kini kembali kewujud aslinya.

“ Dan bila aku tidak salah aku adalah pemimpinmu, lagi pula aku sudah mengakui bahwa kau itu memang sudah tua“ jawab Victory dengan nada menggoda, bibirnya melengkung sempurna membentuk s

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
filiwidi
#1
Chapter 4: hah..?? kebali?....lolz....okay tunguuuuuuu
NMInspirit987
#2
Chapter 2: ah cliffhanger >_<
akhirnya nemu juga ff bahasa nya bigbang hehehe
ceritanya makin menarik nih! hope you can update this one very soon!
terima kasih!
Aiaoii
#3
Chapter 1: Wow menarik. Sudah lama gak baca ff b.indo....hehe rasanya agak aneh tapi ceritanya menarik.
filiwidi
#4
Yes...akhirnya ada jg ff berbahasa Indonesia, jd gak pegel Baca sambil ngartiin....heheheh