Truth

The One and Only
Please Subscribe to read the full chapter

"Lee Jeno?"

Seohee's POV

DEG

Oh tidak,suara siapa itu! Matilah aku!

Aku berusaha mengintip dari atas bahu Jeno dan aku mendapati.. Mark oppa.

"M-Mark oppa.." Ucapku pelan.

"Mark?" Tanya Jeno kaget dan membalikkan tubuhnya.

Mark's POV

"Hey apa kau lihat tas sepatuku?" Tanyaku pada temanku.

"Bukannya tadi masih ada di ruang olahraga?" Jawabnya.

"Ah kau benar! Trims!" Aku pun keluar dari kelas dan berjalan menuju ruang olahraga.

"Mark,kau mau kemana?" Tanya guru olahraga kami,Hwang ssaem yang kebetulan lewat.

"Mau mengambil barang tertinggal di ruang olahraga, ssaem!" Jawabku.

"Ah aku tadi mengunci pintunya. Ini,kalau sudah selesai kunci lagi dan antar ke ruanganku ya!" Ujar Hwang ssaem dan memberiku kunci ruang olahraga.

"Ne,ssaem!" Aku melanjutkan perjalanan ke ruang olahraga.

"Kenapa aku bisa lupa membawa tas sepatu sih tadi! Padahal aku lapar!!" Umpatku.

Hm,tadi kata Kim ssaem ada dua murid dari kelas 10 yang dihukum membereskan ruang olahraga,apa sudah dibereskan yah?

Setelah sampai aku langsung membuka kunci pintu ruang olahraga.

Dan aku terkejut melihat pemandangan didepanku.

Bukan karena ruang olahraga yang sudah rapi,tetapi karena ada sepasang kekasih? entahlah. Mereka sedang.. err.. making out ? Ya begitulah. Pasti itu adalah murid kelas 10 yang dibilang Kim ssaem tadi. Dasar tak tahu malu.

Tapi... sepertinya aku mengenali postur cowok itu.. dan rambutnya.. dan.. sepatunya.. OH SEPATUNYA! Sepatu itu.. sepatu.. Jeno..!

Tapi siapa perempuannya? entahlah tapi sepertinya aku sangat mengenal perempuan itu.

Aku harus menghentikan Jeno,demi nama baik dia dan anggota SM Rookies yang lain. Bahaya kalau sampai murid lain melihatnya!

"Lee Jeno?" Tanyaku hati hati,karena kalau bukan Jeno matilah aku.

Orang itu berbalik dan benar dugaanku. Lee Jeno.

Jeno menatapku dengan muka terkejutnya dan langsung berubah menjadi tatapan marahnya. Hey aku menolongmu tahu!

Aku penasaran dengan ceweknya. Siapa sih cewek yang mau dengan seorang Lee Jeno? Memang banyak sih,tapi maksudku,siapa yang dapat mendapatkan hati Jeno yang sedingin dan sekeras es batu itu?

Aku mendekati mereka dan berusaha untuk menyingkirkan Jeno dari depan gadis itu. Dan betapa terkejutnya aku setelah mendapati siapa gadis itu.

"J-Jung Seohee.." Ucapku pelan. Seohee hanya menduduk.

Seketika aku merasa sangat panas. Tanganku mengepal dengan sendirinya. Aku benar benar marah sekarang. Sangat marah!

Seohee's POV

Oh tidak,Mark oppa.. Dia kelihatan sangat marah sekarang. Aku tidak berani mengatakan apa-apa.

BUG

Aku lansung mendongakan kepalaku dan melihat Jeno yang terduduk di lantai sambil memegangi sudut bibirnya.

Darah. Bibirnya berdarah.. Rasanya ingin aku membantunya tapi entah kenapa aku tidak bisa bergerak.. Tubuhku terasa sangat kaku sekarang.

Mark oppa menatap Jeno dengan marah dan bersiap untuk melayangkan tonjokan keduanya. Aku harus menghentikannya.

Jeno's POV

BUG

Sebuah tonjokan mendarat di pipiku. Lebih tepatnya di sudut bibirku.
Aku terduduk dibawah dan merasakan perih di bibirku. Aku memegang ujung bibirku dan mendapati darah.

Aku mengangkat kepalaku dan mendapati Mark yang sedang menatapku dengan marah dan tangan yang mengepal. Dia siap melayangkan tonjokan keduanya. Aku ingin menahan tonjokannya itu,tapi aku tidak mau menunjukkan sisi bad boy ku itu didepan Seohee. Aku menutup mataku.

Tangan Mark sudah hampir mengenaiku lagi sampai..

"Mark oppa,hentikan!" Suara Seohee menghentikan tonjokan Mark.

Aku membuka mataku. Seohee menahan tangan Mark dan menatap Mark dengan tatapan sendunya.

"Oppa.. sudahlah.. Jeno tidak melakukan apapun padaku.." Ujar Seohee lagi.

Entah aku merasa bodoh sekarang. Seharusnya aku tidak melakukan itu,Seohee menyukai Jaemin,bukan aku. Aku butuh menyegarkan pikiranku. Aku bangkit dari dudukku dan berlari menuju atap sekolah ini.

Mark's POV

"Oppa.. sudahlah.. Jeno tidak melakukan apapun padaku.." Ujar Seohee.

Sebelum aku sempat menjawab,Jeno sudah berlari keluar ruangan.

"YA LEE JENO!" Teriakku dan berniat mengejarnya.

"Oppa sudahlah! Jeno benar benar tidak melakukan apapun!" Seohee menahan tanganku.

Aku menatap Seohee yang menahan tanganku dan tatapannya seperti khawatir.

".. benar dia tidak melakukan apapun? Dia tidak melakukan hal aneh aneh kan? Kau tidak apa apa kan?" Tanyaku. Aku benar benar khawatir.

"Aku tidak apa apa oppa. Jangan lakukan apapun pada Jeno,dia tidak melakukan apapun. Jangan sampai pertemanan kalian rusak gara-gara aku oppa." Jawab Seohee.

Ya.. apa yang dikatakan Seohee ada benarnya. Jeno memang sudah kuanggap seperti adikku. Aku juga tidak mau pertemanan kami rusak.
Aku harus memaafkannya.
Kau memang berhati malaikat Seohee-ya.

"Okay okay. Aku akan memaafkan Jeno. Tapi aku tidak benar benar benci. Aku hanya kesal tadi." Jawabku.

"Tidak apa-apa oppa. Aku mau mengejar Jeno dulu. Nanti dia bunuh diri lagi!" Canda Seohee.

Aku tertawa kecil mendengar candaan-nya. Dasar kau Jung Seohee! Beruntung sekali Jaemin disukai oleh orang sepertinya.

"Seohee-

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet