Bab 1

Hear Your Voice (Indonesian)

Oktober 2008…

 

Musim gugur mulai mendatangi kota Seoul. Pohon-pohon di sekitar SMP Ahnsung, sekolah khusus wanita, mulai menguning. Seorang gadis berambut ikal terurai sedang menikmati pemandangan musim gugur di jendela kelasnya.

“Park Shin Ah!” Hyunji menyadarkannya dari lamunannya. “Wae?” Respon Shinah dengan malas-malasan. “Aku baru dapapt email dari Jaeho oppa.” Shinah melirik sedikit ke arah Hyunji, namun posisi wajahnya sambil tetap menghadap jendela.

“Tentang cinta pertamamu.” Shinah langsung menghadapkan seluruh wajahnya ke arah Hyunji.

“Sepertinya cinta pertamamu itu Onew SHiNee, katanya…” Ekspresi Shinah langsung mendatar. “Aish, yang benar saja.” Gadis itu kemudian langsung kembali menghadap jendela.

“Hei, dengarkan dulu. Jaeho oppa sudah berusaha menganalisis selama ini. Dia merasa bersalah tidak sempat mencari tahu sebelum pindah sekolah ke Tokyo. Dia baru tahu belakangan, dia baru ingat ada teman seangkatannya yang suaranya bagus dan suka bernyanyi di lorong sekolah, namanya Lee Jinki. Dulu Lee jinki kelas 1-6. Seperti katamu. Dan ternyata Lee Jinki itu adalah leader SHINee, Onew itu.” Shinah mencerna kata-kata Hyunji secara perlahan.

Kelas 1-6. Memiliki suara bagus, suka bernyanyi di lorong sekolah. Sejauh ini, sesuai. Tapi masa iya cinta pertamanya adalah seorang idol? Dalam ingatan Shinah, pria itu tidak tampan. Meski gadis itu hanya melihat samar-samar wajah pria itu.

“Matanya sipit dan berambut cepak, tidak? Memangnya Jaeho oppa tidak punya foto teman seangkatannya?” Hyunji pada saat itu menepuk dahinya. “Ah! Betul juga. Kenapa aku tidak meminta tolong pada oppa untuk mencari tahu fotonya? Baiklah, aku akan memintanya mengirim email foto teman seangkatannya dulu. Sebentar.”

Shinah 99% yakin bahwa cinta pertamanya adalah orang biasa. Dia meminta Hyunji memberikan fotonya hanya untuk meyakinkan dirinya. Mana mungkin tebakan Jaeho oppa benar. Karena Jaeho oppa pun tidak sempat mengenal teman seangkatannya. Jaeho oppa beberapa minggu setelah insiden Hyunji menyelipkan hadiah ke dalam kelasnya, langsung pindah sekolah. Ternyata itu alasan Hyunji dulu, karena Jaeho oppa dan keluarganya akan segera pindah ke Tokyo. Itulah kenapa Hyunji bersikeras menyatakan perasaan.

“Tapi Shinah…” Hyunji berbicara sambil mengetik di ponselnya.

“Hem?”

“Kamu sudah pernah dengar suara SHINee Onew belum? Maksudku, kamu masih ingat kan suara pria itu? Siapa tau kamu bisa mengenalinya apakah mereka orang yang sama atau tidak.”

Ah, benar juga. Kenapa harus repot-repot menunggu foto? Padahal Shinah juga tidak melihat wajah pria itu dengan jelas. Tapi gadis itu yakin dia mengingat dengan jelas suara pria itu. Selama ini Shinah memang tidak pernah benar-benar mendengarkan lagu SHINee, apalagi mendengarkan suara membernya satu per satu. Tanpa pikir panjang, Shinah mengeluarkan earphone dan ponselnya untuk membuka lagu SHINee di youtube. Lagi-lagi, ini hanya untuk membuktikkan pada Hyunji bahwa cinta pertamanya bukanlah leader SHINee. Tepat ketika Shinah memutar tombol play, sirene sekolah berbunyi. Shinah menghentikan video tersebut, melepas earphone nya.

 

“Perhatian kepada seluruh siswi SMP Ahnsung, kami dari dari Pertahanan Negara Korea Selatan.” Shinah dan Hyunji bertatapan secara bergantian.

 

“Ingin mengumumkan bahwa saat ini…” Shinah dan Hyunji mendengarkan secara seksama. Namun pengumuman itu terasa janggal.

“Salah satu cara untuk mengatasi gasnya adalah dengan menahan nafas 10 detik, mencopot sepatu…”

“Mwo ya?” Hyunji kembali asik dengan ponselnya.

 

“Ah, pasti sekolah kita mau kasih kejutan suatu event besar.” Salah seorang teman sekelas mereka berdua berbicara dengan yakin.

 

“Sekarang seluruh siswi harus ke lapangan untuk mengikuti training pertahanan diri.” Pengumuman berakhir dengan perintah seluruh siswi diharuskan ke lapangan. “Benar, kan. Pasti eventnya di lapangan.”

Tidak berapa lama guru datang ke kelas dan menyuruh mereka unntuk turun ke lapangan.

 

“Hyunji, sebentar.” Hyunji menghentikan langkahnya dan menoleh kea rah Shinah. “Aku rasa aku mau ke kamar kecil.” Shinah menarik tangan Hyunji menuju kamar kecil. “Kau ini, ada-ada saja.”

 

 

“Sekarang seluruh siswi sudah turun. Kalian boleh keluar, tapi tetap hati-hati, khawatir ada siswi yang masih di atas meski guru sudah mengecek semuanya.” Dua pria muda dengan wajah tampan mengangguk. Kemudian kedua pria itu membuka pintu dan melihat lorong sekolah untuk memastikan memang benar-benar kosong.

“Hyung, aman. Ayo jalan.” Kedua pria itu berjalan cepat sambil membungkuk. Tiba-tiba pria yang berjalan di depan berhenti.

ya, key. Jangan berhenti mendadak.”

“Sstt… masih ada siswi di kamar kecil, gawat.” Pria di belakang key mendengarkan secara seksama. Benar ada suara 2 wanita dari arah kamar kecil.

 

“Sembunyi di dalam kelas dulu.” Pria di belakang key menarik key dan cameramen untuk bersembunyi di bawah meja dalam kelas. Namun sepertinya 2 gadis itu berjalan mendekat ke arah kelas tersebut. Dan benar adanya, 2 gadis itu berjalan masuk ke dalam kelas.

“Onew hyung, hyung, mereka masuk ke dalam kelas, bagaimana ini?” Key berbisik dengan suara panik.

“Sst… sudah diam saja berusaha membuat mereka tidak sadar.” Balas pria yang dipanggil onew dengan gerakan bibir.

 

“Park Shinah, Kamu ini ada-ada saja. Ayo cepat ambil jaketmu lalu ke bawah.” Onew dapat melihat 2 gadis berjalan ke arah meja paling depan dan paling pinggir jendela.

 

“Maafkan aku. Habis sudah masuk musim gugur, suhu menurun, tubuhku tidak bisa menyesuaikan dan membuatku bolak balik kamar kecil hehehe.”

Tawa dan suara gadis itu. Onew sangat ingin melihat wajah pemilik suara. Suara gadis itu… unik baginya. Park Shinah.

“Ka ja!” Ucap gadis itu lagi sambil berlari menarik temannya keluar kelas.

 

 

Park Shinah dan Geum Hyunji berlari ke arah lapangan sambil dimarahi gurunya karena terlambat turun. Begitu masuk barisan, Shinah dan Hyunji langsung mengikuti pelatihan tersebut. Gadis itu dapat melihat dengan jelas wajah teman-temannya yang mulai bosan dengan pelatihan.

“Apa itu? Apa itu?” Suara salah seorang teman didepan Shinah berteriak sambil menunjuk ke arah panggung. Tidak berapa lama sebuah spanduk besar dibuka oleh pihak sekolah, bertuliskan ‘Mtv School attack’

“AAAAAAKKKKKKKKKKKKKKK” Seluruh teman satu sekolahnya berteriak sangat kencang. Shinah menatap dari kejauhan terdapat truk besar berjalan mendekat ke arah lapangan.

“Itu artisnya!!!!!” teman-teman Shinah berteriak sahut-sahutan.

“Daeeeebaaaaakkk! Siapa ya artisnya?” Hyunji ikut berteriak disampingnya.

 

Tidak lama truk besar tersebut berhenti. Perlahan-lahan truk tersebut terbuka. Bunyi musik dimulai. Teman-temannya semakin kencang berteriak. Suasana sangat ramai. Shinah kesulitan mencerna artis yang ada di depannya itu siapa.

“SHINee, park shin ah! SHINee! Baru tadi pagi kita bicarain Lee jinki! It’s like a fate! Coba dengerin suara leadernya! Sama dengan suara pria itu bukan!” Hyunji berteriak tanpa henti, terlalu bersemangat.

Shin Ah berusaha mendengarkan dengan seksama. Posisi mereka tidak menguntungkan, agak belakang, diantara banyaknya teriakan teman sekolahnya. Sehingga suara mereka cukup kalah dari posisinya. Shinah melihat satu per satu member SHINee ada 5.

“Hyunji, leadernya yang mana?”

“Paling ujung kanan baju hitam! Perhatiin dia saja saat nyanyi. Dengerin baik-baik.” Hyunji berbicara sambil setengah berteriak agar terdengar. Shinah mengangguk, dan matanya berusaha focus pada satu pria paling ujung kanan. Mata pria itu sipit. Jantung Shinah, entah sejak kapan berdegup sangat kencang. Ia khawatir jika mereka adalah pria yang sama. Shinah menunggu bagian solo pria itu.

Dan Shinah tidak perlu menunggu lama untuk itu. Karena Onew SHINee langsung bernyanyi bagiannya tepat setelah bagian pertama.

Gadis itu dapat mendengar dengan sangat jelas. Suara itu. Lembutnya. Beratnya. Keunikannya. Meski ia mendengar dengan samar karena teriakan banyak orang, gadis itu yakin, sangat yakin. Itu suara yang sama dengan yang ia dengar beberapa tahun yang lalu.

“Daebak! Shinah, lihat ini. Ada email dari Jaeho oppa. Foto teman seangkatannya. Ini Onew SHINee, bukan? Tepat seperti deskripsimu. Rambut cepak, wajah sipit, selalu senyum, dan tidak terlalu tinggi.” Shinah langsung mengambil ponsel Hyunji.

Terbukti sudah. Dugaan Jaeho oppa dan Hyunji yang sangat ingin ia kelak, terbukti sudah. Cinta pertamanya adalah Lee Jinki, pria dari kelas 1-6 dengan suara indahnya, yang sekarang menjadi seorang idol dari Company ternama.

Gadis itu senang, sungguh. Senang karena pada akhirnya menemukan kembali cinta pertamanya. Senang karena cinta pertamanya sukses meraih impiannya. Namun pada saat yang bersamaan gadis itu sedih. Karena mengetahui fakta bahwa pria yang ia sukai adalah seorang idol, maka pupus sudah harapannya. Akan banyak jutaaan wanita yang menyukainya, bukan? Dan dunia mereka akan jauh berbeda.

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aquariusxpisces
#1
Chapter 2: WahhhxD gak apa-apa ShinAh, jangan khuwatirXD
aquariusxpisces
#2
Chapter 1: Ceritanya bagus banget! Ada curious. Nggak sabar nunggu chapternya XD
onewku #3
Chapter 1: Ceritanya menarik juga.. jadi ga sabar selanjutnya xD