Prolog

Hear Your Voice (Indonesian)

Desember 2005…

 

“Park Shin Ah! Ayolah, temani aku.” Dua gadis kecil terlihat sedang berdiri di depan gerbang sekolah khusus pria. Satu gadis berambut panjang lurus terurai dan satu lagi berambut ikal di kuncir kuda.

 

“Oh, demi Tuhan. Ini sekolah khusus pria, Hyunji. Kamu serius ingin memberikan hadiahnya secara diam-diam? Kenapa tidak bertemu langsung saja nanti dengannya sepulang sekolah?” Gadis kecil di kuncir kuda yang dipanggil Park Shin Ah berusaha untuk merayu temannya yang bersikeras masuk ke sekolah khusus pria. Terlebih sekolah itu tingkat SMA.  Sedangkan mereka masih SD. Shinah sungguh merasa tidak nyaman untuk masuk ke sekolah yang lebih tinggi dari tingkatnya, terlebih lagi ini khusus pria, pula. Meski sekolah mereka dengan SMA ini sebelahan, dan gadis itu sering melewati sekolah ini, namun tetap saja untuk masuk ke dalamnya, Shinah tidak suka membayangkannya.

 

“Ayolah, kamu kan sudah berjanji. Aku akan memberikan miniatur kapal One Piece-ku itu padamu.” Oh, demi Tuhan. Kalau bukan karena One Piece, Park Shinah tidak akan pernah menerima ide gila temannya ini. Shinah tidak pernah habis pikir bagaimana Hyunji bisa menjadi gadis yang sangat berani. Mengagumi tetangganya yang berjarak 5 tahun leih tua darinya selama bertahun-tahun. Dan sekarang gadis itu ingin memberikan hadiah sekaligus surat pernyataan perasaannya-berhubung sebentar lagi natal, katanya.

 

“Oke, baiklah. Ayo cepat masuk ke dalam sebelum bel berbunyi dan mereka semua keluar.” Pada akhirnya kedua gadis kecil itu masuk ke dalam sekolah menengah khusus pria itu.

 

“Kelas berapa?” Shinah memandang sekeliling dengan perasaan panik dan ingin rasanya segera keluar dari sini. Meski keadaan lorong sekolah sepi karena kelas masih berlangsung, tetap saja. Perasaan panic itu tetap ada.

 

“Kelas 1… 1-2! Ah, itu dia.” Hyunji segera menarik Shinah untuk mendekati kelas tersebut. “Aku jaga di pintu ya khawatir tiba-tiba ada yang masuk kelas meski mereka semua memang sedang jam olahraga.” Shinah berdiri di pintu sambil melihat sekeliling. Seluruh badannya ada di dalam kelas akan tetapi kepalanya dicondongkan keluar kelas agar ia bisa melihat sepanjang lorong. Tepat pada saat ia mencondongkan kepalanya keluar kelas, pada saat itu pula dia mendengar suara orang sedang berjalan dari arah tangga menuju lorong. Shinah terkejut dan segera menarik kepalanya ke dalam kelas, namun tetap memasang telinga mendengarkan sumber suara.

Gadis itu mendengarkan dengan seksama. Terdengar 3 orang pria berjalan mendekati lorong dari arah tangga. 2 orang terdenggar sedang berbicara, dan satu lagi terdengar seperti bernyanyi.

 

Harim – Incurable illness.

Akhir-akhir ini Shinah sangat menyukai lagu itu. Gadis kecil itu terkejut, pria itu menyanyikan lagu itu dengan sangat… pas dengan suara yang ia harapkan. Kelembutan suara pria itu, suara beratnya, pas saat pria itu menyanyikan lagu. Ingin sekali rasanya gadis kecil itu menengok dan melihat sosoknya. Menunggu suara itu sedikit menjauh, gadis itu akhirnya mengeluarkan kepalanya.

Ada 3 pria sedang berjalan memunggunginya. 2 pria berambut agak gondrong, satu berambut cepak. Yang mana?

Tanpa sadar Shinah berjalan keluar kelas berusaha mengikuti 3 pria itu. Tepat pada saat itu 3 pria itu belok dan masuk ke dalam kelas 1-6. Pada saat itu Shinah melihat samar-samar wajah ketiga pria itu. Meski wajahnya tidak terlihat jelas, namun Shinah dapat melihat dengan jelas dari gerakan bibir mereka siapa yang bernyanyi. Siapa sumber suara itu.

 

Pria berambut cepak dengan mata sipitnya. Hanya itu yang Shinah ingat.

 

“Loh? Ada anak perempuan disini?” Mendengar suara berat dari belakangnya, Shinah langsung tersadar. Gadis itu menelan ludah, berusaha menengok ke belakang dengan perlahan.

 

“Ah, maaf. Kami tersasar saat mencari kakak kami. Permisi.” Entah datang darimana, tiba-tiba Hyunji berdiri disamping Shinah dan mengajaknya berlari keluar sekolah.

 

“Hey Hyunji…”

“Apa? Kamu ini bagaimana? Katanya takut terlihat tapi malah berjalan sampai ke depan kelas 1-5.”

“Aku rasa aku paham kenapa kamu bela-belain masuk ke sekolah itu demi orang yang kamu sayangi. Aku rasa aku, untuk pertama kalinya, menyukai seorang pria.”

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aquariusxpisces
#1
Chapter 2: WahhhxD gak apa-apa ShinAh, jangan khuwatirXD
aquariusxpisces
#2
Chapter 1: Ceritanya bagus banget! Ada curious. Nggak sabar nunggu chapternya XD
onewku #3
Chapter 1: Ceritanya menarik juga.. jadi ga sabar selanjutnya xD