Love and Duty
The Lost Prince“There is a devil in the dark, one hand on my throat, and one on your heart.”
Don’t Let Me Go by Bandit Heart
Seychelle yang pertama merespon pernyataan tiba-tiba dari Julian itu.
“Kamu tidak mungkin serius,” katanya tegang.
“Kamu sendiri yang berkata padaku untuk tidak menyerah pada Val, tapi kamu tidak terima ketika aku ingin pergi untuk mencarinya,” balas Julian.
“Tapi, kamu tidak bisa pergi!” seru Seychelle. “Kamu memiliki negeri untuk dipimpin, dan kamu tidak bisa menelantarkannya walaupun itu untuk adikmu sekalipun.”
“Yang Mulia Ratu benar,” kata seseorang pria tua. “Biarkan para prajurit terbaik kita mendapatkan kehormatan untuk membawa pulang Pangeran Val.”
“Aku tidak bisa, Lord Randall,” jawab Julian. “Val tidak mungkin akan mau pulang jika bukan aku sendiri yang membujuknya.”
“Tapi, negeri ini—“
“Akan memiliki seseorang yang akan menggantikanku memerintah,” sambung Julian.
Semua orang kemudian mengalihkan pandangan pada satu titik di ruangan itu.
Mata Seychelle membulat. “Apa? Tidak! Aku tidak bisa menjadi wali. Kalian tahu sendiri aku masih dalam proses pembelajaran.”
“Aku memang tidak berencana memilihmu, Seychellia,” kata Julian pelan.
“Berarti aku akan ikut denganmu?”
“Tidak, Seychellia. Kamu akan tetap berada di kastel dan melanjutkan pendidikanmu.”
“Kamu ini kepala batu, ya,” geram Seychelle. “Semua orang tidak setuju kau pergi, tidakkah kamu sadar?”
Julian menjawab dengan lemah. “Aku akan melakukan apapun untuk mengembalikan adikku dan memperoleh ampunannya.”
Menyadari tidak ada apapun yang bisa merubah pikiran raja mereka, para penasihat menyerah untuk tidak patuh.
“Setidaknya biarkan seseorang mengawal anda, Yang Mulia,” kata seseorang yang sangat Julian kenal. Ayah dari Miles. “Dimensi lain tidak seaman yang kita kira. Manusia disana bisa menjadi jahat begitu tahu identitas kita yang sebenarnya.”
“Saya akan sangat merasa terhormat untuk mengambil tugas itu, Yang Mulia,” kata Travis.
“Tidak, Travis, kau lebih dibutuhkan disini untuk melindungi istriku,” kata Julian. “Dan, aku ingin keamanan Putri Selena diperketat. Dia satu-satunya pewarisku yang tersisa disini. Keselamatannya adalah yang utama.”
“Apa yang anda ingin kami lakukan, Yang Mulia?”
“Pekerjakan seorang pengawal pribadi untuknya,” kata Julian. “Seseorang dengan kemampuan yang pantas, dan usianya tidak terpaut jauh dari usia Selena. Dengan absennya Val, dia pasti kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya.”
“Saya mengenal seseorang,” kata Travis. “Dia seumuran dengan sang Putri, peraih urutan pertama dari Akademi Petarung tahun ini, juga putra dari mendiang Kolonel Harrington.”
“Usulan bagus. Panggil dia besok pagi untuk menemuiku dan menyatakan sumpahnya untuk melindungi Putri Selena dengan hidupnya,” perintah Julian. “Terakhir, mengenai wali untuk menggantikanku, aku akan memberikan posisi ini pada ibuku, sang Ibu Suri.”
“Ibumu baru saja jatuh pingsan dan sekarang kau ingin memberikannya seluruh negeri?” tanya Seychelle tak percaya.
Julian terlihat terkejut. “Apa? Kenapa aku tidak tahu ini?” Dia memijat pelipis yang terasa berdenyut. “Baiklah. Beritahu aku jika ibuku sudah sadar, dan aku akan menemuinya. Sekarang, berikan aku pena dan perkamen.”
Begitu menerima, Julian langsung menulis sesuatu di atas perkamen dengan pena itu. Setelah selesai, dia menggulung dan menyegel perkamen itu dengan lilin dan cap berlambang kerajaan. Dia memanggil seorang penjaga lain di ruangan itu.
“Antarkan ini pada Shane Irving, salah satu dari Yang Terpilih. Perintahkan dia untuk langsung menghadapku setelah menerima suratnya.”
“Apa yang ingin kau lakukan dengannya?” tanya Seychelle.
“Dia akan mendampingiku untuk mencari Val.”
--
“Ini lelucon!”
Krystal meremas perkamen itu sampai berbentuk seperti bola dan melemparkannya ke perapian, membuatnya terlahap api. Meskipun perbuatannya itu tidak berguna. Sang Raja telah mengeluarkan titah, dan tidak ada seorang pun yang bisa melawannya.
Shane terduduk diam di atas dipan, merenungi nasibnya yang mendapat perintah yang tidak dapat ditolak langsung dari rajanya sendiri. Dia akan mendapatkan kehormatan jika misi penyelamatan ini berhasil, namun dengan syarat harus meninggalkan Krystal sendirian disini sampai tak jelas kapan.
“Kamu harus menolaknya!”
“Aku tidak bisa,” gumam Shane. “Keputusan Raja sudah bulat.”
“Dia teman kita. Kita bisa bicara dengannya.”
“Tidak akan ada waktu. Kami sudah harus pergi setelah fajar.”
“Kenapa kamu terdengar seperti menerima perintah ini dengan sukarela dan serta-merta siap meninggalkanku?” tuntut Krystal.
“Krystal.” Shane bangkit dan menghampirinya, menangkup kedua pipinya. “Percayalah, di dalam hatiku yang paling dalam aku menyesali ini harus terjadi. Tapi, tidak ada yang namanya sukarela dalam menerima titah dari seorang Raja. Kita harus menerimanya, apapun yang terjadi.”
Krystal menghela napas. “Biarkan aku ikut denganmu, setidaknya.”
“Kurasa itu tidak mungkin, Krys.” Shane merasa bersalah. “Seychelle bahkan akan tetap berada disini.”
“Sang Ratu memang seharusnya tinggal untuk memimpin negeri sebagai penggantinya!” teriak Krystal. “Aku tidak diperlukan disini, karena aku bukan siapa-siapa.”
“Kamu adalah spesies baru, Krys. Keajaiban dunia. Kelak kamu akan bertanggung jawab pada keselamatan seluruh bangsamu.”
“Dan itu hanya akan terjadi kalau aku memiliki keturunan,” kata Krystal. “Jika kamu tidak kembali, hal itu tidak akan terjadi. Pernikahan kita tidak akan terjadi
Comments