Old Scares
Wrongful Meeting"I'm sorry ji. You know that I have no choice for my life. Don't blame me for your sleepless night but blame me for your brokenheart"
"J! Please. I just began to love someone with all my heart. Dont tell me goodbye for now. I need you. I love you. Marry me" .
"I'm sorry ji. I gotta go"
"J! J! Jessica!"
---------------------------------------------------------
"JESSICA!" Jiyong terbangun dari tidurnya.
"Jiyong-a! Kau baik baik saja?" Yongbae berlari ke kamarnya
"Jessica. Dia pergi, bagaimana ini? Apa yang akan terjadi!" Jiyong mengacak rambutnya bingung
"Sadarlah! Apa yang terjadi?!" Yongbae berusaha menenangkannya
"Kwon jiyong, tarik nafasmu dan tenangkan detak jantungmu. Kenapa akhir akhir ini kau lebih sering memimpikan hal hal aneh tentang jessica" lanjut yongbae
"Aku tak tahu. Rasanya hati ini akan segera meledak. Aku merindukan pelukannya tatapannya suaranya. Aku hanya ingin melihatnya, itu cukup" jawab jiyong masih sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Tunggu disini. Aku ambilkan air" yongbae keluar dari kamarnya.
Jiyong berjalan kearah lemari pakaiannya dan membuka sebuah kotak hitam yang berisi pisau lipat kecil.
Jiyong mengambil pisau itu dan mulai menggoreskannya di tangan kanannya, dari atas lalu kebawah bergantian dengan tangan kirinya. Jiyong menyobek celana jeansnya. Menyobeknya sampai kulitnya ikut terkoyak. Saat yongbae membuka pintu kamar jiyong, ia sudah tergeletak di lantai dengan darah di pakaiannya dan pisau di tangannya.
Yongbae berlari sambil meneriakan nama jiyong, tapi lelaki yang dipanggilnya hanya tertawa dingin.
"Apa yang ku dapatkan dari hidup ini hyung? Apa yang harus ku lakukan saat semua orang meninggalkanku!" Katanya sambil tertawa perih
Yongbae menitikan air matanya untuk adik sepupunya itu. Mengelus kepalanya lembut.
"Ku pikir dengan melukai tubuhku, setidaknya sakit di hati dan kepalaku akan berkurang. Ternyata tidak" ucapnya santai
"KWON JIYONG!" Yongbae meneriakan namanya
"Sadarlah! Apa yang kau lakukan ini salah! Kau tak boleh menghancurkan hidupmu!" Yongbae masih memeluknya.
Ia mengeluarkan ponsel jiyong lalu mencari nomor rumah sakit di contact booknya. Tapi ia malah menemukan nomor taeyeon disana, jadi dia memutuskan untuk menelpon taeyeon dan menyuruhnya membawa ambulance ke alamat apartment jiyong.
Darah yang dikeluarkannya tak berhenti, tapi mulutnya terus berkata bahwa dia sebenarnya kesepian, dan butuh hati seseorang untuk dipeluknya.
Yongbae kehilangan pikirannya saat melihat jiyong tak sadarkan diri, dia selalu berpikir suatu saat jiyong bisa saja mengakhiri hidupnya hanya karena ini. Jadi yongbae ingin mencegahnya.
Taeyeon dan ambulance datang dan langsung membawa jiyong dan yongbae ke rumah sakit.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia melakukan itu!" Taeyeon panik setelah melihat jiyong berlumuran darah
"Sebelumnya lebih baik kita bawa dia kerumah sakit terdekat, dia mulai kehilangan darah." Jawab yongbae sambil menutup pintu ambulance
Comments