Kim Taeyeon pov

No more kwon jiyong today please!! Wah! Sudah cukup kejahilannya memulai hariku tadi. Aku tak mau sampai dia muncul lagi hari ini, melelahkan.

"Taeyeon-ssi, mau makan siang? Ayo kita makan jjamppong di tempat biasa" mrs.park mengajakku makan bersama

"Ne, aku rapikan dulu dokumen ini nanti ku susul kesana" jawabku sambil membereskan seluruh dokumen yang berserakan di meja resepsionisku.

"Hey, sudah waktunya makan siang, ayo makan" seseorang berdiri diseberang mejaku

"Miss kim. Kubilang ayo kita makan" katanya sekali lagi.

Aku mengenali suaranya. Ya. Kalian benar. Kwon jiyong. Ya tuhan! Apa yang dia lakukan disini?! Kenapa tak makan saja dengan si presdir dungu itu!

"Maaf tapi aku sudah ada janji" jawabku

Dia tertawa pelan

"Tampaknya kau masih sedikit kesal ya soal tadi pagi?" Katanya

"Tidak, aku hanya menghindari makan bersamamu! Bukankah kau bilang aku ini terlalu banyak bicara?" Jawabku ketus

"Hey, kau tak perlu mengambil perkataanku ke hati hari itu, aku kan sedang kesal. Ingat? Ayolah jangan jual mahal! Ayo makan siang aku lapar!" Katanya sambil menarik tanganku.

Aku melepaskan genggaman tangannya
"Apa apaan sih! Kalau orang lain lihat mereka bisa salah sangka! Aku tak ingin dipanggil Cinderella karena terlalu dekat denganmu!" Kataku

"Kau yang memegang tanganku duluan kemarin, 2x. Ingat? Jadi ku pikir sekarang kita dalam hubungan boleh saling menyentuh?" Katanya lantang

"Hush! Shhtt! Ini tempatku bekerja jangan bicara terlalu keras! Baiklah ayo makan, aku tahu kau tak akan diam jika kita terus berdebat!" Kataku lalu memukul punggungnya pelan.

Kim Taeyeon pov end

Kwon jiyong tersenyum melihat setiap ekspresi yang keluar dari wajah taeyeon, itu seakan bisa membuat moodnya naik .

Lalu ia mulai ingin menjahili taeyeon terus menerus, mulai ingin membuatnya marah. Tapi taeyeon selalu tertawa diakhirnya.

"Ah! Aku lupa! Sebentar! Aku harus memberi tahu mrs.park dulu!" Taeyeon langsung mengambil ponselnya di tas

Jiyong mengajaknya ke sebuah restaurant seolleong-tang (sup tulang sapi).

"Kwon jiyong-ssi, aku tak tahu apa kau gila atau tak punya mata. Tapi ini terlalu mahal untuk seorang resepsionis sepertiku!" Taeyeon menyeret jiyong keluar dari restaurant itu

"Tak apa aku yang bayar!" Katanya sambil menyerer taeyeon kedalam restaurant.

"Nah! Kau yang mengatakan itu ya! Jangan tarik lagi ucapanmu!" Kata taeyeon lalu dengan leluasa mencari tempat duduknya.

Kwon Jiyong pov

Sudah kuduga, dia ini wanita yang unik. Tapi entah mengapa aku nyaman bicara dengannya.

Kim taeyeon duduk dengan nyamannya sambil menunggu pesanan kami datang. Dia mulai bosan dan memainkan jarinya.

"Uh- lama sekali. Jiyong-ssi! Boleh aku ambil minuman? Aku haus" katanya dengan wajah yang ceria

"Ambilah. Aku yang bayar" jawabku

"Assa!! Gomaweo!" Katanya sambil berlari kegirangan.

She was so bright, I dont know what will happened if something bad happen to her. Rasanya tak ingin aku membiarkannya merubah wajah cerianya itu menjadi murung.

Makanan kami tiba, lengkap dengan side dish-nya. Taeyeon menatap mangkuk batu dihadapan kami seolah olah dia akan segera menerkamnya.

"Makanlah, kau pasti lapar" kataku mempersilahkan dia menyantap mangsanya

Taeyeon langsung mengambil sendok lalu mencicipi kuah seolleong-tang di hadapannya.

Wajahnya berubah menjadi cerah, lalu tersenyum dengan gembiranya.

"Ya tuhan! Bagaimana bisa ada makanan seenak ini?! Jiyong-ssi, kau punya selera yang bagus!" Katanya bersemangat

"Benarkah? Bukannya kau bilang seleraku aneh?" Kataku

"Um- ya, saat itu kan kau memesankanku kopi yang pahit sekali. Jadi saat itu seleramu jelek!" Katanya sambil terus menyuapkan makanan ke mulutnya.

Entah mengapa saat melihatnya bicara aku langsung otomatis tersenyum. Segala sesuatu yang di katakannya terdengar menyenangkan.

"Taeyeon-ssi, kau tahu? Setelah mendengar kau bicara berjam-jam kemarin, suaramu terus terngiang di telingaku. Membuatku sulit tidur" kataku sambil terus menatapnya makan

Please log in to read the full chapter