chapter 2

With You
Please Subscribe to read the full chapter

”Sunggyu. Ayo ikut aku.” Aku tak bergeming. Rasa takut itu makin merasuk ke dalam hati. ”Hei! Kau tidak lupa kan dengan apa yang tadi aku bilang padamu? Atau...jangan-jangan kau marah karena aku tak dapat makan siang denganmu? Maaf Sunggyu. Sungguh...aku benar-benar minta maaf. Pembicaraan dengan guru ketika istirahat tadi sangat penting. Ada yang harus aku putuskan.” Jelasnya panjang lebar sembari menggenggam kedua tanganku.

            Rasanya aku ingin memberitahunya bahwa aku sudah mendengar semuanya. Aku sudah tahu apa yang tengah ia putuskan, tetapi sungguh itu bukan jawaban yang tepat. Aku mencoba mengambil udara melalui hidungku sebanyak mungkin. Berharap udara yang masuk dapat memberikan keberanian pada diriku. Aku sudah memutuskan sesuatu. Memang bertolak belakang dengan keputusan Woohyun yang tadi ia ucapkan kepada guru. Namun, aku tak ingin menjadi penghalang. Aku tak ingin menjadi penghalang bagi orang yang aku sayangi.

            ”Tidak Woohyun. Aku tidak marah padamu. Sungguh... Ayo kita pergi. Memangnya kita mau ke mana?”

            ”Rahasia. Ayo ikut saja dan jangan bertanya lagi.” Jawabnya sambil tersenyum manis.

            Kami berjalan menuju halaman belakang sekolah. Sesampainya di sana sudah ada kumpulan bunga yang membentuk lambang hati di tengah-tengah halaman dan di sampingnya ada beberapa balon yang telah terikat di sebuah tiang. Woohyun menggiringku untuk masuk ke dalam lambang hati itu dan ternyata selain kami ada Myungsoo juga yang tengah memegang kamera; merekam kami berdua.

            ”Hmm...Sunggyu. Sebelumnya, aku harap kamu suka dengan hadiah kecil yang aku siapkan untukmu. Aku pun meminta bantuan Myungsoo untuk menyiapkan ini semua. Ok...Sunggyu sebenarnya aku sudah lama menyukaimu. Di hari pertama sekolah ketika aku menolongmu. Sosokmu ketika itu langsung menarik perhatian mata dan hatiku. Aku harap perasaanku ini tak membebanimu. Sunggyu...maukah kau menjadi pacarku?” tutur Woohyun sambil memegang tanganku. Sambil menunggu jawabanku Woohyun mengambil sebuah mawar yang ternyata telah ia salipkan di belakang celananya. Kemudian ia berlutut dengan sebelah lututnya dan menawarkan bunga mawar itu untuk aku ambil alih. Tentunya dengan tetap memegang tanganku yang memang dari awal telah ia lakukan.

            ”Perasaanmu sangat membebaniku. Aku tak pernah memiliki perasaan yang sama denganmu. Sepertinya selama ini kamu sudah salah mengartikan kedekatan kita. Tolong jangan membebaniku lagi. Akan lebih baik bila kamu menghilangkan perasaanmu kepadaku. Dan aku tidak suka mawar.” Tanpa menatap matanya aku mengambil mawar itu dan membuangnya ke tanah. Aku tahu ini keterlaluan, tetapi ini harus aku lakukan untuk kebaikan Woohyun. Ya Tuhan...rasanya sakit. Mengapa ketika perasaanku berbalas aku harus membuangnya seolah aku tak menginginkannya?

            Sebelum Woohyun membalas perkataanku, aku pergi meninggalkannya bersama Myungsoo yang tengah terkejut pula dengan jawabanku. Ketika aku merasa sudah cukup jauh dengan halaman belakang sekolah, aku membiarkan air mataku yang daritadi kutahan untuk jatuh. Maaf Woohyun... Maaf...

            Dua hari telah berlalu, tetapi Woohyun belum juga masuk sekolah. Jujur aku merasa cemas. Segala prasangka mulai bermunculan di otakku. Bahkan Myungsoo pun tak tahu Woohyun ke mana. Hingga akhirnya semua pertanyaanku terjawab. Guru wali kelas kami memberitahukan bahwa Woohyun sudah pindah. Bukan hanya pindah sekolah, tetapi ia dan keluarganya pun telah pindah rumah ke luar kota.

            ”Myungsoo, apa kau benar-benar tak tahu bila Woohyun telah pindah?” tanyaku ketika istirahat tengah berlangsung.

            ”Aku tahu ia akan pindah. Ia mengatakannya setelah kau menolaknya pada hari itu, tetapi ia tak pernah mengatakan kapan waktunya. Bukankah kau sudah tahu bahwa ia akan pergi? Bukankah ini yang kau harapkan?”

            ”Aku memang tak ingin menjadi penghalangnya. Namun, aku pikir ia akan mengatakan salam perpisahan kepadaku.” Jawabku sambil menahan air mata a

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
emholic
#1
What a heart warming story authornim!! Kodus!
aiai_kimie #2
Chapter 2: ㅠㅠㅠㅠ omoo nyesek daaah awalnya, apalagi smbil dengerin mellow songs uyeon.. aah gk nahan ㅠㅠㅠㅠ
Terharu bgt.
Sumpah author ini ff woogyu feelnya dapeet bgt. 2 jempol dah bwt author.
Ditunggu ff woogyu lainnya ;) <3