chapter 1

With You
Please Subscribe to read the full chapter

*Tahun 2016*

Malam ini aku mencoba untuk menghapus kembali wajahnya. Wajah yang selalu aku coba untuk hilangkan dari ingatanku, tetapi selalu berujung pada kerinduan. Apakah kau di sana merasakan yang sama denganku? Ah...pertanyaan macam apa itu?! Harusnya aku sadar, kau tidak akan pernah merindukanku. Sikapku pada saat itu tentu tak termaafkan.

            ”Kau melamun lagi Sunggyu.” Ucap seseorang sambil menepuk bahuku.

            ”Oh...kau, Myungsoo. Ah tidak. Aku hanya merasakan hembusan angin yang tengah menerpa pipiku.” Jawabku berkelit.

            Sungguh, sekali pun Myungsoo adalah saudaraku, tetapi aku tak mungkin menceritakan yang sebenarnya. Tak mungkin aku memberitahunya bahwa aku tengah memikirkan seseorang. Seseorang yang pernah aku tinggalkan. Namun, aku rindukan setiap malam.

            ”Masuklah. Aku rasa sudah cukup lama kau berdiri di sini.”

 

*Tahun 2010*

            ”Hei...cepatlah! Nanti aku bisa terlambat.” Ucap seorang namja sembari menarik paksa tanganku.

            ”Tunggu sebentar Myungsoo. Aku tidak kuat kalau harus berlari lagi. Ya Tuhan...mengapa jarak antara pemberhentian bus dan gerbang sekolah harus sejauh ini?!”

            ”Sudahlah Sunggyu, jangan mengeluh terus. Justru aku yang seharusnya mengeluh karena kau dapat membuatku terlambat jika larimu seperti siput.” Timpal namja yang bernama Myungsoo.

            Rutukan demi rutukan terus terlontar dari mulutku. Iya...aku memang seorang namja, tetapi aku sangat tidak menyukai segala hal yang berhubungan dengan olahraga. Oleh karena itu, secara tidak langsung aku tidak suka berlari. Terlebih kini bukan hanya harus melakukan hal yang tidak kusukai, tanganku pun tengah ditarik paksa oleh Myungsoo. Semakin saja aku enggan untuk mempercepat lariku.

            Memang semua ini berawal dari kesalahan yang aku buat di pagi hari. Aku terlambat bangun, padahal jam weker sudah aku atur sedemikian rupa agar aku tidak terlambat di hari pertamaku sekolah. Namun, aku tidak pernah menyangka kalau jarak antara pemberhentian bus dan gerbang sekolah bisa sejauh ini. Kalau aku tahu, tentu aku akan meminta ayah dan ibu untuk membelikan kami motor.

            Tanpa terasa akhirnya kami berhasil mencapai gerbang sekolah sebelum bel berbunyi. Sambil terengah Myungsoo menunjuk ke arah lapangan. Tempat di mana para murid baru tengah berbaris. Aku berikan anggukan kepada Myungsoo, isyarat bahwa aku mengerti dengan arah telunjuknya. Tanpa ada kata-kata perpisahan aku mulai melangkah menuju lapangan dan Myungsoo langsung masuk ke dalam gedung sekolah. Mungkin langsung menuju kelasnya.

            Pagi ini cukup bersahabat. Ya...setidaknya tidak turun hujan dan tidak terlalu panas juga. Mataku berkeliling mencari sebuah petunjuk di mana aku seharusnya berbaris. Sudah banyak barisan yang terbentuk dan sejauh mata memandang tidak ada petunjuk apa pun mengenai nama kelas atau pun yang lainnya.

            ”Sedang mencari barisan?” tanya seorang namja mengejutkanku.

            ”Ah...iya. Aku baru datang dan bingung harus berbaris di mana. Tidak ada petunjuk apa pun.” Ucapku sembari merajuk. Jujur saja rasa lelah ketika tadi berlari belum hilang sepenuhnya dan harus berjalan bolak-balik untuk mencari petunjuk membuat rasa lelah itu muncul kembali ke permukaan.

            ”Namamu? Mungkin saja kau berada di kelas yang sama denganku.”

            ”Tahu dari mana bila aku memiliki kemungkinan sekelas denganmu?” tanyaku sedikit ragu akan pertolongannya.

            ”Aku ditunjuk sebagai ketua kelas beberapa jam yang lalu. Ketika kepala sekolah memberikan sambutan. Hanya sekedar tambahan informasi, sepuluh menit lagi semua murid baru harus masuk ke kelas masing-masing.” Ujarnya sambil melirik jam tangan yang melekat di tangan kirinya.

            ”Bu...bukannya aku belum terlambat? Tadi ketika sampai gerbang, bel belum berbunyi.”

            ”Bel itu untuk kakak kelas sedangkan untuk ki

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
emholic
#1
What a heart warming story authornim!! Kodus!
aiai_kimie #2
Chapter 2: ㅠㅠㅠㅠ omoo nyesek daaah awalnya, apalagi smbil dengerin mellow songs uyeon.. aah gk nahan ㅠㅠㅠㅠ
Terharu bgt.
Sumpah author ini ff woogyu feelnya dapeet bgt. 2 jempol dah bwt author.
Ditunggu ff woogyu lainnya ;) <3