¬Chapter 1¬

My Time

Author POV

            Terlihat seorang yeoja bersurai hitam tengah melangkahkan kakinya ringan menyusuri lorong kampus yang cukup ramai. Dia tengah tersenyum menampakkan sederet gigi putihnya yang tersusun rapi, tak lupa dengan dua lesung pipi yang semakin membuat dirinya terlihat manis. Ohh,, jangan lupakan hidung mancung dan kulit putih mulusnya yang semakin menunjukkan betapa cantiknya yeoja satu ini. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang memanggil namanya dari kejauhan, “Na Ra-ya..!! Shin Na Ra!!!”

Na Ra POV

Aku tak tahu mengapa hari ini aku begitu bahagia. Aku hanya ingin tersenyum hari ini. Sebelum aku tidak bisa tersenyum lagi, pikirku. Aku melangkahkan kakiku santai, tiba-tiba aku mendengar suara yang jauh dari kata indah memekik keras di telingaku. Padahal asal suara itu masih jauh. “Na Ra-ya..!! Shin Na Ra!!!”

 Aku menghentikan langkahku dan berbalik menunggu orang yang menyebut namaku tadi sampai di hadapanku. Oh,, ayolah aku terlalu malas untuk menghampirinya saat ini. Ya dia adalah Cho Eun Ha, sahabatku, atau mungkin sudah kuanggap sebagai saudara perempuanku. Aku dekat dengannya sekitar 3 tahun yang lalu. Namun orang di sekitarku bilang kami sudah seperti ini sejak kami kecil.. ah, entahlah aku bingung. Aku tak mau terlalu memikirkannya.

“Na Ra-ya, apa kau tak mendengar teriakanku dari tadi? Kau ingin aku mati kehabisan nafas eoh?” Suaranya yang masih tetap keras walau aku sudah ada di hadapannya.

Aku hanya terkekeh melihat dia yang mencoba mengatur deru nafasnya yang terlihat tak teratur itu. “Wae?” tanyaku dingin, walau senyum manis tak lepas dari wajahku.

“Anni, aku hanya diminta namjachingu-mu untuk memanggil dirimu” jawabnya ketika nafasnya mulai teratur.

“Wae?”, tanyaku lagi dingin, kali ini senyum itu sudah pudar dari wajahku.

“Aish,, jinjja. Dia menunggumu di rooftop sekarang! Kau tidak bisa ya berbicara tanpa nada dingin dan ketus seperti itu?” Tanyanya lagi, aku tak menjawabnya ‘tak penting’ batinku.

Aku memilih berjalan berbalik arah meninggalkannya.

“Dasar kalian berdua! Aku kelelahan siang-siang hanya untuk kalian! Aku benar-benar heran bagaimana Myungsoo si manusia es itu bisa jatuh cinta pada yeoja ketus seperti dirimu!!” Teriaknya lagi. aku bahkan tidak peduli sama sekali. Aku terus berjalan menuju tempat tujuan awalku, tempat favoritku, ya tepat sekali perpustakaan.

Sesampainya aku diruangan yang penuh buku itu, aku  segera mengambil buku novel fiksi yang menjadi kesukaanku dan mendudukkan diriku di kursi paling pojok ruangan ini, kursi keramatku. Aku mulai membaca halaman per halaman.

Hari ini sebenarnya, aku memiliki jadwal kuliah. Berhubung sang dosen tidak masuk dan tidak meninggalkan tugas, aku bersorak dalam hati dan langsung melangkahkan kakiku menuju tempat yang dianggap terkutuk oleh sebagian mahasiswa ini.

Ketika asyik membaca, aku kembali memikirkan sesuatu. Aku memikirkan perkataan Eun Ha tentang Myungsoo, namjachinguku yang menungguku di rooftop. Alasanku tak menemuinya ialah, yap! betul sekali kami sedang bertengkar. Aku tidak tau pasti apa penyebabnya. Tapi aku merasa dia mencoba menghindariku. Awalnya aku tidak terlalu peduli, namun pada akhirnya aku juga ingin mencari tahu apa sebabnya.

Kemarin aku pergi menemuinya. Aku mencoba menanyakan baik-baik apa sebabnya. Dia tidak menjawab, bahkan dengan nada dinginnya dia meminta ku pergi atau secara kasar, dia mengusirku. Tanpa berkata apapun, aku langsung pergi meninggalkannya. Entah kenapa setelah kejadian kemarin, hatiku justru merasa bahagia. Bukankah biasanya, yeoja sepertiku akan sedih, galau memikirkan hubungannya? Ada apa dengan diriku? Hidupku seolah tanpa beban. Yah.. mungkin aku merindukan kebebasan? Atau mungkin perasaanku pada Myungsoo sudah mulai pudar?

Aku dan Myungsoo sudah berpacaran sejak 3 tahun lalu, setahuku. Tapi aku merasa ada yang ganjil dalam hubungan kami. Tapi aku mencoba percaya saja. Yang tepenting dia mencintaiku. Lalu bgaimana denganku? Aku kembali membuka novel itu, dan melanjutkan acara membacaku yang sempat tertunda karena aku berpikir cukup keras tadi.

Na Ra POV end

Waktu terus berjalan. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Mungkin karena terlalu lama membaca, Na Ra menguap. Dia menutup bukunya dan berjalan keluar perpustakaan untuk menghilangkan penat sekaligus haus menuju kantin.

@kantin

            Na Ra tampak meminum cappuccino nya sendiri. Ia termenung entah memikirkan apa. Yang jelas ia tak henti-hentinya menutup mata sambil menghela napas panjang.

Nael Ra POV

            Aku tak tahu apa yang terjadi padaku. Sayup-sayup aku mendengar kumpulan mahasisiwi sedang berbincang-bincang mengenai berita namja pindahan dari Amerika. Entah kenapa jantungku berpacu lebih cepat, dan kepalaku terasa pusing. Tapi aku berusaha menahannya. “Iya, kudengar namanya Woo Hyun. Ia mahasiswa tahun ke 2 jurusan managemen bisnis”.

Telingaku masih bisa menangkap suara yang terdengar lirih tersebut. Setelah mendengar nama itu, aku tidak tahu mengapa rasanya seluruh organ  tubuhku bekerja dua kali lebih cepat. Aku semakin tidak tahan dengan rasa pusing di kepalaku. Pandanganku mulai kabur, dan semakin lama semakin gelap, aku pun pingsan dan terjatuh dari kursi dari kantin.

30 menit kemudian

Aku membuka mata perlahan, kulihat ke sekelilingku. Ahh,, ini kamarku. ‘Siapa yang mengantarku pulang??’ pikirku. Tak lama, aku mendengar suara seorang namja sedang berbicara dengan eomma, ya tanpa ragu aku tau dia kekasihku, Myungsoo. Sudah dapat dipastikan ia yang mengantarku pulang. Ku dengar langkah kaki mereka mendekat ke kamarku. Aku kembali menutup mataku dan berpura-pura belum tersadar. Aku bisa merasakannya, namja itu mendekat ke arahku, mencium keningku dan berbisik di telingaku, “Saranghae..”

Na Ra POV end

Author

Namja bernama Myungsoo itu tampak memandangi lekat kekasihnya. Tatapannya seolah menyiratkan kesedihan yang dalam. Untuk beberapa waktu dia hanya terdiam memandangi sosok lemah itu. Kakinya mulai bergerak beranjak dari posisinya. Ia berhenti, menatap wajah yeojachingu nya, mengusap lembut surai hitam yeojanya, mengecup hangat kening itu. “Saranghae..”, bisiknya. Lelaki itu hanya tersenyum perih. Entah apa yang ada dalam fikirannya. Ia mulai beranjak keluar kamar mewah itu dan menutup pintunya pelan.

Setelah pintu itu tertutup rapat, Na Ra membuka matanya. Ia bergumam lirih, dan tanpa ia sadari air mata perlahan menetes dari mata indahnya. “Mianhae, Myungsoo-ya…”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Alvin_19
Please leave your comments.... :D Sorry if disappointing.. Don't be silent reader!!

Comments

You must be logged in to comment
ambar_namstar
#1
Chapter 4: Woah, namu kamu kenapa? #pukpuknamu
ndreeanny #2
Chapter 2: What? Siapa yg jatuh? Ada apa dengan woohyu. Mulai tercium bau-bau mistis. Eh..salah.. namunya kenapa thor? Ditunggu nextnya
Entah knapa lg suka yg bergenre begini.