Two

S(he)'s Beautiful

"What the heck dude, watch where you're going assh*le."

Daebak. Pria itu bahkan tidak membantuku sama sekali! Laki-laki macam apa yang memperlakukan perempuan- sebentar.. dia memanggilku 'dude' dan juga 'assh*le'. Ia pasti berpikir aku ini laki-laki..Ya pastilah, ia berpikiran seperti itu. Kau saja berpenampilan seperti laki-laki, Krystal bodoh! Heol, begitukah cara laki-laki memperlakukan satu sama lain? Aku tidak habis pikir. Benar-benar kasar dan keteraluan.

Akhirnya dengan perasaan kesal karena tidak terima diperlakukan seperti tadi, aku bangun dari lantai dan mengikuti antrian seperti yang lain. Sekitar 10 menit aku menunggu, akhirnya giliranku sampai.

"Antrian selanjutnya." ahjumma di meja itu memanggil dengan muka yang kusut dan sangat bosan. Aku pun berjalan menuju mejanya.

"Nama?" ia bertanya dengan nada bosan dan sungguh tanpa ekspresi sedikit pun. Aku membuka mulut, hendak melanturkan nama asliku, hingga tiba-tiba teringat 'Oh ya! aku ini kan 'laki-laki'.

"Ehemm.. Namaku Kris. Kris Jung." aku berkata dengan suara laki-laki yang bisa aku tirukan. Sungguh, aku berjuang untuk bisa meniru suara laki-laki semampuku. Pandangannya terarah ke berkas-berkas di meja, untunglah ia tidak terpengaruh atau curiga dengan suara aneh yang kukeluarakan, mencoba berbicara seperti laki-laki. Kekeke. Matanya mencari-cari namaku di antara banyaknya berkas.

Kacamatanya sesekali turun, hingga ia terus memperbaikinya lagi. Rambut ahjumma itu dibentuk dalam bun dan ia memakai pakaian berlogo sekolah, yang berarti ia memang pekerja disini. Cukup lama, aku menunggu ahjumma itu mencari. Pikiran buruk mulai terlintas dibenakku. Dan aku jadi khawatir, bagaimana kalau namaku tidak ada di daftar siswa- apa yang harus aku lakukan? Kurasakan tanganku mulai berkeringat, aku semakin panik. Jika perkiraan terburukku terjadi, aku sudah siap untuk lari kabur dari sini secepatnya, hingga akhirnya ia membuka mulutnya. 

"Ahhh, akhirnya, Kris Jung. Maaf membuatmu menunggu lama. Well, kamarmu bernomor 284 dan teman sekamarmu adalah Kim Kai. Kris-ssi, Aku hanya bisa berharap semoga kau beruntung dengan anak itu. Percaya padaku, he's nothing but trouble." dengan ucapan itu, ia memberikan kunci kamar dengan tersenyum.

"Semoga hari-harimu menyenangkan, Kris-ssi. Jauhi keributan, tidak ada gunanya. Oh ya saranku, kalau bisa jangan terlalu dekat dengan Kai, dia benar-benar trouble-maker disini." mendengar itu, aku hanya bisa menganggukkan kepala saja. Kulangkahkan kakiku menuju lift. 'Memang seburuk apa pria ini? Kim Kai, huh?'

--

Huhhh, koperku ini benar-benar menyusahkan. Aku membawa baju-baju dan peralatan laki-laki yang aku ambil diam-diam dari adikku, dan separuhnya lagi baju-baju perempuanku. Tentu saja, aku tidak mau jadi laki-laki terus hingga semester berakhir, sesekali juga ada waktunya aku akan menjadi perempuan.

Ketika akhirnya sampai di asrama laki-laki, aku langsung mencari nomor kamarku. Hmm, yang dapat kulihat adalah kamar-kamar dengan nomor 100an, berarti kamarku masih di atas lagi? Wow, great. Aku harus menaikki tangga dengam membopoh koperku yang sangat berat ini. 

Setelah penuh perjuangan menggeret koperku ke atas, aku sampai di lantai 2. Aku harus menyusuri lorong panjang, berbelok ke kiri dan kanan hingga akhirnya aku menemukan kamarku. Nomor 284 tertera besar di pintu kamar. Kurogo kunci dari kantungku dan kubuka pintu. Aku sudah sangat siap bertemu dengan "Kim Kai" ini- please note my sarcasm. Menghela napas panjang, aku masuk ke kamar.

Hmm, dipikir-pikir dengan cara ahjumma tadi mendeskripsikan Kai ini, dia seperti layaknya monster. Apakah dia seburuk itu?

Setelah masuk ke dalam kamar, aku langsung disuguhkan dengan pemandangan yang mengejutkan. Seorang pria berdiri, telanjang dada hanya dengan sehelai handuk. Aku melihat dengan mata melotot. Dan instingku sebagai perempuan, membuatku berteriak dan menutup mataku, mengalihkan pandangan ke dinding- atau apapun yang bisa menyelamatkanku saat ini. "Ahhhh!"

"What the man? Apa kau tidak pernah melihat laki-laki shirtless sama sekali di hidupmu?" jawabanku terhadap pertanyaan itu adalah tidak, memang tidak pernah. Okay, adik laki-lakiku, tapi dia tidak masuk hitungan.

"Yeah, kau membuatku terkejut, man"  kukatakan dengan suara manly-ku, yang terdengar fake dan jatuhnya malah creepy. 

"Pertama, kau menabrakku, dan sekarang kau bertingkah laku seperti ini, Kau memang benar-benar bocah yang aneh." Oh, jadi dia yang adalah namja yang pergi beigtu saja tanpa meminta maaf atau membantuku tadi? Ku dongakkan kepalaku untuk melihat ia dengan jelas. Boy, can my luck get any worse? Dia benar-benar tampan, bahkan y. Bagaimana mungkin aku bisa tidur dalam kamar yang sama dengan pria ini? Rambutnya berwarna dark chocolatemessy dan masih basah, benar-benar terlihat sangat perfect. Ingin rasanya aku taruh jemariku merasakan rambutnya yang pasti sangat halus, dan- omo, Krystal. Pikiran macam apa itu.

Wajahnya bersih dan begitu sempurna. Lensanya berwarna kecoklatan, dan pandangannya tajam tapi hangatJangan membuatku membahas jawlinenya. Dan bibirnya.. kissable. Kulitnya tan dan itu membuatnya sangat attractive. Tubuhnya juga tinggi dan proporsional. Sekarang aku mengerti. Ia adalah tipe namja yang bisa meluluhkan hati perempuan manapun, bahkan hanya dengan satu lirikan. Bahkan aku sudah mulai merasakan sedikit ketertarikan kepada namja ini. Damn him. Jangan berpikiran yang tidak-tidak Krystal!

"Sorry atas kejadian tadi, man. Aku tidak memperhatikan langkahku." Ia hanya mengangkat bahunya, acuh. Membuatku, sekali lagi mengedarkan pandangan ke tubuhnya. Baiklah, sepertinya aku menemukan keuntungan sekamar dengan namja ini. What the hell Krystal. Stop! Dalam hati aku merutuki diri sendiri.

"Whatever, man. Tempat tidur di pojok itu milikku, jadi punyamu dekat kamar mandi." Yes! Aku mengangguk senang. Dekat dengan kamar mandi, itu yang aku mau.

Mataku melihat ke seluruh ruangan. Tempat tidur kami berdekatan dan tidak begitu besar. Ruangannya cukup luas, tidak fancy, tapi aku menyukainya.

Aku mencoba mengangkat koperku ke atas ranjang, tapi jauh terlalu berat untuk kekuatanku. Aku menggeram kesal, sambil mencoba lagi tapi gagal total. Kai lalu menghampiriku, wanginya memenuhi penciumanku. Swear, he smelled like heaven. Jinjja, ini bisa membuatku gila.

"Dude, kusarankan kau pergi gym." Kai berkata sambil mengangkat koperku dengan sangat mudah dan menaruhnya di ranjang.

"Ya, kau itu kan seorang pria-" aku langsung membungkam. Menyadari apa yang baru aku katakan. Senyuman geli terlihat di wajah Kai.

"Lalu, apa? Kau bukan laki-laki begitu?" Ia tertawa seolah mempermainkanku. Well, Kai-ssi seandainya kau tahu.

"Ehemm.. maksudku kau terlihat seperti laki-laki yang memang sering pergi gym. Sedangkan aku, aku belajar untuk hidupku." bagian itu benar, I study for my life.

"Terserah kau." Kai berjalan ke lemari untuk mengeluarkan bajunya, lalu ia masuk ke kamar mandi. Aku menghelah napas panjang, sambil membuka koperku mengeluarkan semua baju laki-laki, meninggalkan pakaian dalam dan peralatan perempuanku tetap di koper. Cepat-cepat aku dorong koperku ke bawah tempat tidur, sebelum Kai datang.

"Oh ya, siapa namamu?" tanya Kai. Handuk kecil di tangannya untuk menggosok rambutnya agar lebih cepat kering.

"Kris, Kris Jung." Kai mengangguk dan menyodorkan tangannya. Aku mengambilnya dan kami berdua berjabat tangan.

"Aku Kim Jongin, tapi panggil saja Kai." Jongin.. Aku menangguk tahu persis siapa dia.

"Petugas sekolah di bawah mengatakan padaku bahwa kau adalah nothing but trouble." mendegar itu, Kai menyeringai.

"Apa kau percaya omongannya?" sekarang ketika aku sudah lebih dekat mengenalnya, ya aku percaya. Tapi hal itu tidak menghentikanku untuk tidak tertarik padanya-Krystal, geumanhae. Dengan ekspresiku saja sudah menjawab pertanyaan Kai.

"Baguslah, karena itu yang ku mau." Ia berkata sambil memberi ku pukulan di lengan. Laki-laki manapun akan menanggap pukulan itu biasa saja, karena begitulah memang mereka. Tapi aku, rasanya ingin menangis saja menahan sakitnya.

"Aku keluar sebentar, man. Catch up dengan beberapa ladies." Aku memperhatikan penampilannya. Ia mengenakan skinny jeans hitam, dengan kemeja putih ditutupi jaket kulit hitam.  

Ia sudah keluar begitu saja, sebelum aku sempat berkata apapun. Great, semestinya aku bisa ada di sekolah ini sebagai Krystal Jung, maka ia bisa bertemu denganku sebagai perempuan bukan 'laki-laki'. Tapi bodohnya, aku harus berpura-pura masuk sebagai 'laki-laki'! What the hell was i thinking? Kenapa aku bisa sebodoh itu? I'm officially ed!

.

.

.

(A/N):

halo~

wahh aku kira gak bakal ada yang baca, makasih loh untuk chance yang udah dikasih ㅠㅠ makasih untuk masukan dan commentnya juga. makasih banyak untuk subscribe dan upvotenya juga!! huhu <3

i hope you like this chapter! feel free to give me your thoughts or comments would be nice. ^^ till next time everyone.

cheers, lid. 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lidyaoktvn13
If anyone is reading this, just a thought. Should i continue writing this story on wattpad.......? Atau tetap di aff? :)

Comments

You must be logged in to comment
lee-jungjung #1
Chapter 2: Ceritanya menarik... ttby versi kaistal niiih.. hohoho...
zeakyu #2
Chapter 2: yeahh. sama onginn sekamarnya.. yesss.. bahasanya ngalir, mudah dipahami dan enak dibaca jadinyaa.. lanjutkaan lagi. dotunggu part lanjutannya
dhedho
#3
Chapter 2: Bagus nih ceritanya kyak ttby cman versi kaistal.. makin suka lg hihi ^^
Oiya nanti diceritain ga sih kenapa krystal mlah milih pura" jd namja? Alasan intinya gtu.. hehe
Oke ditunggu next partnya ya ^_^
potatoria
#4
Chapter 2: Yowaa apdetnya cepet banget eh, keren keren xD

hhah greget, untung jongin masih pake anduk, coba klo enggak xD #mikirapalu dan kupikir jongin semacam badass tapi gatau deh, bisa aja spekulasinya salah total xD

krys balik lagi aja ke sosok cewe. Ntar jadian sama jongin dah wkwkwk
zeakyu #5
Chapter 1: cerita menarik buatku.. tapi agak terganjal dengan bahasa inggrisnya yang tiba2 ditengah2 bahasa indonesia. Bukan tidak mengerti artinya, namun terlihat aneh bagi pembaca seperti saya. okay mungkin bisa diabaikan. hahahhaa
potatoria
#6
Chapter 1: hehe ajib
berasa nonton ttby tapi versi kaistal wkwkwk

dan yang ditabrak pasti kai lah xD siapa lagi xDD