Bab 5

Best Friend

"appa, ada yang ingin jessica bicarakan" kata jessica setelah mereka selesai makan malam

"kita bicara di kantor" ajak mr.jung

jessica hanya mengikuti ayahnya menuju kantor sedangan krystal dan halmoni menatap jessica dengan tatapan bingung karena jessica tidak pernah berbicara kepada ayahnya.

"ada apa" tanya mr.jung langsung saat mereka sudah berada di dalam kantor mr.jung

jessica hanya diam saja bingung bagaimana akan mengatakan apa yang sedang ada didalam pikirannya

"mau minta uang, mobil atau motor" tanya mr.jung yang bosan dengan kebisuan jessica

"jessica ngak mau ke amerika" akhirnya jessica mengeluarkan suara

mr.jung mengerutkan kening dan mendengar perkata jessica dan berdiri menghadapi jessica yang sedari tadi sedang berdiri mematung

"kenapa" tanya mr.jung yang kelihatan tidak suka dengan keputusan anaknya

jessica hanya tetap diam karena tau appanya yang sedang menahan emosinya

"jika kamu tetap diam saja appa akan tetap mengirim kamu ke amerika" kata mr.jung egois

jessica yang sudah tidak tahan lagi dengan appanya yang selalu mengatur apa yang harus jessica lakukan akhirnya meledak marah

"kalau appa memaksa aku akan berhenti kuliah" kata jessica marah

mr.jung yang mendengar jawaban jessica akhirnya meledak marah

"beraninya kamu" kata mr.jung menungikan suaranya

"tentu saja aku berani, aku ngak pernah takut. apalagi sama orang yang selalu menilai apapun dengan uang" teriak jessica marah

keributan itu pun menarik perhatian halmoni jung dan krystal yang dari tadi sedang sibuk berbincang-bincang di ruang tamu dan mereka memutuskan untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"jaga bicaramu jessica jung sooyeon" kata mr.jung marah

"appa ngak tau seberapa banyak aku berpikir bagaimana dengan krystal jika aku meninggalkannya sendirian disini di seoul" kata jessica lembut

"ada halmoni yang akan mengurusnya" jawab mr.jung keras kepala

"apa yang bisa halmoni lakukan" tanya jessica

"apa maksudmu. apakah kau merendahkan halmoni mu sendiri" jawab mr.jung

halmoni dan krystal hanya diam berdiri diluar pintu kantor mendengar pertengkaran antara ayah dan anak tersebut.

"apa menurut appa halmoni selalu bisa mengawasi krystal saat keluar denga teman-temanya,apa halmoni bisa pergi keluar tengah malam karena khwatir krytsal belum pulang juga" tanya jessica

mr.jung, halmoni jung dan krytsal hanya diam saja

apa appa tau seberapa aku benci dengan appa karena appa ngak ada saat umma melahirkan krystal dan appa malah sibuk dengan pekerjaan appa dan hal itu membuat umma pergi untuk selama-lamanya" tanya jessica

"appa bekerja juga untuk kalian" jawab mr.jung keras kepala

"aku ngak perlu uang, aku hanya ingin perhatian dan kasih sayang" balas jessica

"omongan mu sudah diluar batas jung sooyeon, apa begitu cara bicaramu terhadap appa mu" kata mr.jung

"appa ku sudah mati" ucap jessica marah

PLAKKKKKK bunyi tamparan terdengar dari kantor mr.jung

jessica keluar dari kantor appanya dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan meredahkan amarahnya. halmoni dan krystal hanya terpaku diam saat melihat jessica keluar melaluinya. setelah sadar dari lamunanya krytsal memutuskan untuk megikuti jessica.

AAAHHHHHHH PRAAAKKKK bunyi pecahan kaca yang terdengar dari kamar mandi dimana jessica berada. jessica keluar dari kamar mandi dengan tanggan yang berlumuran darah.

"unnie" sapa krystal sambil memperhatikan tanggan jessica yang berdarah

krystal membawa jessica menuju kamarnya untuk mengobati luka ditangganya. jessica hanya diam saja tak melawan karena pikirannya benar-benar sedang kacau. setelah selesai diobati jessica pergi menuju kamarnya untuk memenangkan pikiran dan mengati pakaiannya karena sudah belumuran darah. krystal yang masih khawatir dengan jessica memutuskan untuk melihat keadaan jessica. saat masuk ke dalam kamar jessica tanpa mengetuk krystal terperagah melihat tatto yang ada dipunggung jessica karena jessica sedang berganti pakaian. karena terlalu terkejut krystal tidak menyadari jika jessica sudah selesai berganti pakaian dan sedang menatap krystal dengan tatapan dinginnya.

keesokan harinya

jessica dan krystal sudah siap berangkat ke kampus dan hari ini jessica memiliki latihan basket sehingga jessica membawa pakaian ekstra. karena sebentar lagi akan diadakan kompetisi basket dan seoul university akan menjadi tuan rumah sehingga jessica dan tim nya harus berlatih keras agar tidak mempermalukan nama kampusnya. selain itu sebagai kapten tim jessica harus memberi contoh yang baik bagi anggota lainya selain itu kemarin jessica sudah absen tidak ikut latihan. sudah beberapa hari ini jessica merasa kondisi tubuhnya tidak stabil dan sering mengalami sakit kepala. sehingga pulang latihan nanti jessica akan pergi ke rumah sakit untuk cek up.

"sica, kamu baik-baik aja. aku liat saat latihan tadi kamu ngak fokus. apa kamu lagi sakit" tanya yuri

jessica hanya mengelengkan kepala dan berkata "im fine" dan terus berjalan menuju parkiran dimana mobilnya berada.

saat di depan gerbang kampus jessica melihat jika yuri masih berdiri di gerbang kampus dan memutuskan untuk menghampirinya. saat sudah berada didekat yuri jessica menurukan kaca mobilnya

"belum pulang" tanya jessica

"aku lagi nunggu jemputan" jawab yuri

"mau aku antar" tawar jessica

"ngak usah, rumah kita kan beda arah nanti jadi ngerepotin" balas yuri

"aku mau ke gangnam" jawab jessica

"yang benar" tanya yuri

jessica hanya menganggukan kepala tanda mengiyakan

kalau gitu aku kasi tau supir aku dulu kalau aku pulangya sama temen jadi habis dari bengkel dia ngak perlu jemput aku ke kampus lagi" jelas yuri

"yobseo ajussi" kata yuri

"maaf agasi kayaknya mobilnya bakal lama dibenerinnya" kata mr.lee supir yuri

"udah, ajussi ngak usah jemput aku ke kampus, aku pulangnya sama temen" kata yuri

"baiklah agasi" balas mr.lee

setelah memberitahu mr.lee yuri masuk ke dalam mobil jessica dan mereka berdua meninggalkan lingkungan kampus menuju gangnam

"sebenarnya aku mau pulang sama cowok ku tapi aku tunggui dari tadi ngak ada kabarnya jadi aku minta jemput saja sama mr.lee" jelas yuri membuka pembicaraan

tiba-tiba hp yuri berdering

"yobseo, sorry baby aku ketiduran" kata si penelpon

"iya, its okya" balas yuri

"aku jemput kamu sekarang yah" kata si penelpon

"ngak usah min, aku pulangnya ama temen" balas yuri

"sekali lagi maaf yah sayang" kata si penelpone

"ternyata pacar ku ketiduran makanya ngak bisa jemput" kata yuri sambil memasukan ponselnya kedalam tas

sementara itu ditempat lain

"kamu dari mana aja" tanya krytsal

"aku, habis nelpon umma" jawab minho

ayo kita pulang" ajak krystal

kembali ke mobil jessica

"siapa cowok kamu" tanya jessica

anak kampus kita juga" jawab yuri

jessica hanya menagngguk merespon jawaban yuri

"itu loh minho anak basket" jelas yuri

kontan jessica terkejut mendengar perkataan yuri tapi tetap berusaha tenang dan tetap memasang wajah poker face tapi gengamannya pada kemudi mobil menguat dan membuat tanggannya memuti karena saking kuatnya cengkraman jessica. setelah mengantar jessica puang minta menuju ke rumah sakit untuk melakukan cek up. setelah melakukan cek up penuh jessica pulang dan menunggu hasilnya yang akan keluar seminggu kemudian.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
frans89 #1
Chapter 2: Bagus, cuma beberapa kata masih typo. Btw, ini pure persahabatan ato ad romantis nya antara Jess & Tiff ya? hehehe XD
Disini karakter Jess cool banget ye :)