Goodbye Summer

Goodbye Summer

I remember when we were yelled at the hall

“MINTA MAAF SEKARANG!”

“Bukan aku yang salah. Kau yang tiba-tiba berlari ke arahku dan kau sendiri yang menumpahkan minumanmu. Aku tidak menyandungmu atau apapun itu. Dan berhentilah berteriak, kau itu perempuan bukan monster.”

“Kau___ Akan kuberi perhitungan” Yerin segera mengambil ancang-ancang untuk memukul pemuda bermarga Oh yang sekarang sedang beradu mulut dengannya.

 

Siswa-siswa yang melihat adegan itu berusaha untuk segera melerai mereka, ah atau lebih tepatnya berusaha menahan Yerin yang sudah siap untuk memberi ‘sentuhan panas’ di kepala Sehun.

“Ada apa ini?! Kenapa kalian semua berkumpul disini?! Dan Yerin, kau kenapa?” tiba-tiba guru Kang berteriak dan menghampiri kerumunan siswa yang sedang berusaha untuk melerai Yerin dan Sehun, okay, menenangkan Yerin lebih tepatnya.

Oh iya, sekedar informasi saja, guru Kang adalah guru bimbingan konseling yang terkenal tidak bisa ramah dengan murid. Selalu saja marah-marah dan mungkin itu yang membuatnya terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Entah dari mana awalnya guru seperti ‘beliau’ bisa menjadi guru bimbingan konseling.

“Dia berusaha memukulku, guru Kang!” Sehun berlari ke belakang guru Kang, berharap mendapat perlindungan darinya

“Kau yang menyandungku, dan kau yang membuat minumanku jatuh” Yerin sedikit berteriak karena tidak terima dengan apa yang baru saja diucapkan Sehun.

“Aku tidak menyandungmu, kau saja yang jalan tidak pakai mata dan kaki yang benar”

“Kau yang menumpahkan minumanku!”

“Kau juga membuat bajuku basah karena orange juice mu itu”

“Aku tidak peduli dengan bajumu. Minta maaf sekarang!”

“Tidak akan!”

“Ya!”

“Mwo?”

“YA!!!!”

Hening

Masih hening.

Semua terkejut saat guru Kang berteriak seperti itu, terutama Sehun yang berada di dekat guru Kang.

“Kalian berdua ikut aku, SEKARANG!”

 

---00----

I don’t know why it was so fun, even we were being punished

“Dasar pendek. Kau harus membersihkan yang bagian atas dengan benar. Minggir”

Oh Sehun tiba-tiba mengambil alih pekerjaan Yerin yang sedang mencoba membersihkan jendela gedung sekolah bagian atas.

Ya, mereka mendapat hukuman karena kejadian tadi. Membersihkan jendela gedung sekolah yang tinggi dan lebar. Sepertinya hal ini cukup membuat mereka jera untuk tidak mengulangi hal bodoh seperti tadi.

“Ya! Bisakah kau tidak mencipratkan air? Itu air kotor, bodoh”

“Maksudmu seperti ini?” Sehun malah memainkan gagang pel yang ia gunakan untuk membersihkan jendela gedung sekolah ke depan muka Yerin.

“OH SEHUN! KAU CARI MATI HUH?!”

Terlihat aneh atau tidak, tetapi mereka terlihat sangat menikmati hukuman dari guru Kang itu.

Mereka terlihat lebih asik bermain air pel, ya air pel, ketimbang membersihkan jendela.

---00----

Setelah kejadian tumpahnya minuman dan kain pel itu,hubungan Sehun dengan Yerin menjadi dekat. Yah bisa dibilang sekarang mereka, berteman?

Mungkin menurut mereka, mereka memang hanya berteman, oh bukan, mereka bilang mereka bersahabat. Ya, pertemanan sekitar 2 tahun lebih dan sudah saling terbuka satu sama lain apalagi kalau bukan sahabat?

Tapi hal itu berbeda kalau kita lihat dari sisi siswa lain yang diam-diam  mengomentari hubungan persahabatan mereka. Kau tahu, wajah tampan bak pangeran milik Oh Sehun terlihat sangat serasi dengan wajah cantik ceria yang dimiliki Yerin.

“Kalian berkencan?”

“Kau menyukainya?”

“Kau tahu Yerin, kalian itu sangat serasi!”

“Jangan sampai Sehun yang tampan itu diambil orang lain Yerin! Kau harus bergerak cepat!”

Itu beberapa pertanyaan dan pernyataan dari teman-teman dekat Yerin di kelas. Dan tidak ada tanggapan dari Yerin selain tertawa.

Lalu, bagaimana dengan teman-teman Sehun?

“Kalian berkencan?”

“Yerin sepertinya terlalu baik untukmu Sehun-ah”

“Kalau kau tidak segera meresmikan hubungan kalian, akan kuambil Yerin! Sepertinya dia cocok denganku”

Dan sama seperti Yerin, Sehun hanya menanggapi hal itu dengan senyuman dinginnya.

 

---00----

Stuck together like Gemini horoscope, you were me and I was you

“Kita pergi setelah ujian selesai, okay?”

“Hm, aku tunggu di gerbang sekolah, sampai nanti Tuan Oh”

Mereka berjanji untuk pergi ke bioskop hari ini. Bukan, ini bukan kencan (menurut mereka). Hanya semacam ekspresi kebebasan setelah lebih dari dua minggu bergelut dengan ujian yang cukup membuat wajah mereka terlihat lebih tua 5 tahun. Dan hari ini mereka akan berusahan mengembalikan wajah mereka agar terlihat seperti usia mereka yang sebenarnya.

 

“Wah, kau tahu, aku suka saat Agnes memainkan pipinya yang gembul itu. Dia terlihat seperti minion-minion kuning milik Gru!”

“Sangat menggemaskan. Sama sepertiku”

“Kau gila Sehun-ah. Hahahaha”

Ya seperti itulah mereka, lebih sering menonton film animasi atau film comedy daripada film tentang percintaan atau action. Menurut mereka film bertemakan romance atau action bisa membuat mereka mati bosan.

 

“Sehun-ah! Oh! Yerin-ssi?”

“Oh, hyung_”

“Ya! Kalian berkencan? Wah wah, sepertinya hubungan kalian sudah mulai menemukan titik terang.” Goda Baekhyun yang kebetulan bertemu Sehun dan Yerin saat mampir di café milik keluarga Kyungsoo.

“Ani hyung, kita memang biasa menghabiskan waktu berdua, iya kan Yerin ?”

Yerin hanya menganggukkan kepala dan tersenyum sebagai jawaban.

“Eih, masih saja berusaha menutupi? Persetan dengan persahabatan konyol kalian. Kalian harus lebih jujur dengan perasaan kalian.” Tiba-tiba Kyungsoo datang sambil membawa pesanan Ice Mocca Mint milik Baekhyun.

Mendengar ucapan Kyungsoo, Sehun dan Yerin hanya terdiam. Ekspresi mereka seketika berubah, terlihat sekali salah tingkah dan hal itu membuat Baekhyun dan Kyungsoo tertawa lepas.

“Dasar. Apakah kalian itu anak kecil berumur 5 tahun yang masih malu-malu dengan hal berbau percintaan? Ah bahkan anak umur lima tahun sekarang jauh lebih berani dibanding kalian, Hahahaha.”

 

---00----

You cried so much on the day before graduation

“Kau tidak membantu Sehun berkemas? Bukankah dia besok setelah upacara kelulusan akan langsung pergi ke Amerika?”

“Ye?” Yerin terdiam. Mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Kyungsoo. Ke Amerika? Tanyanya dalam hati.

“Kau tidak tahu? Dia akan__ Ya! Yerin-ssi! Lee Yerin!” Kyungsoo berteriak ketika tiba-tiba Yerin bangkit dari tempat duduknya dan langsung pergi begitu saja.

“Ah, kau benar-benar keterlaluan Oh Sehun.” Gumam Kyungsoo

 

---00----

Yerin berlari ke apartemen Sehun yang terletak di daerah Cheongdamdong. Entah kenapa dia seperti ini. Yang jelas (mungkin) dia marah karena dia sama sekali tidak tahu tentang kepindahan Sehun ke Amerika. Ya, Sehun sama sekali tidak memberitahu tentang hal itu ke Yerin, padahal kemarin mereka baru saja bertemu.

“Yerin__”

Sehun sedikit terkejut melihat Yerin yang tiba-tiba datang ke apartemennya dengan wajah yang memerah dan mata yang siap mengucurkan air dengan derasnya.

“. . . . . .”

“Yerin-ah..”

“ . . . . . .”

“Berhenti menangis! Kau membuatku bingung, bodoh!”

Sehun berteriak. Mungkin karena dia bingung harus berbuat apa. Dia tidak pernah melihat perempuan menangis selama 18 tahun ini.

Namun sedetik kemudian dia berusaha memeluk tubuh mungil Yerin yang sudah bergetar hebat. Tapi, Yerin mundur satu langkah. Sehun terdiam.

“Apakah kau benar-benar menganggapku sebagai sahabat? Apakah aku tidak memiliki arti untukmu Oh Sehun? Atau apakah kau sebenarnya membenciku?” Yerin membuka suara

“Yer_”

“Kau akan pindah ke Amerika? Dan kau sama sekali tidak memberitahuku? Apa kau benar-benar menganggap aku ini sahabatmu?!” Yerin mengucapkan rentetan pertanyaan itu, tidak, dia tidak berteriak, dia hanya mengucapkannya dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

“apakah kau tahu Sehun? K, kalau. . .kalau a, aku . . . .aku. . .”

Yerin menangis hebat. Rasa kecewanya terhadap Oh Sehun begitu besar. Kecewa karena Oh Sehun berniat meninggalkannya tanpa ia ketahu dan benci dengan dirinya sendiri karena dia mulai mengenal perasaannya terhadap pemuda berkulit putih susu itu.

 

Yerin tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya ingin ia katakan.

 Yerin tidak bisa mengatakan kalau dia tidak ingin Sehun pergi. Dia tidak bisa mengatakan kalau dia tidak ingin jauh dari Sehun. Karena dia ingin selalu bersama Sehun, disisi Sehun. Menghabiskan waktu di café Kyungsoo sambil memesan bubble tea kesukaan Sehun, menceritakan bagaimana guru Kang yang galak itu bisa menjadi guru bimbingan konseling di sekolah mereka, menceritakan bagaimana Huang Zitao murid pindahan asal China itu bisa memiliki mata seperti panda, atau mengganggu Kyungsoo yang sedang bekerja di café milik keluarganya itu.

 Yerin benar-benar tidak ingin Sehun pergi. Walau hanya sebagai sahabat, tidak lebih.

“Lee Yerin. . .”

“Aku membencimu, Oh Sehun!” satu kalimat yang sebenarnya sangat bertolak belakang dengan perasaannya itu meluncur begitu saja.

Yerin tidak membenci Sehun, tidak. Tapi ia juga tidak tahu kenapa kata itu bisa dengan mulusnya keluar dari bibir tipisnya.

 

 Yerin pergi dari hadapan Sehun. Meninggalkan Sehun sendiri di depan pintu apartemen dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

Sehun terdiam. Dia terdiam. Dan hanya bisa terdiam. Merutuki perbuatannya yang membuat orang yang disayanginya menangis, bahkan membencinya.

Tapi mungkin ini lebih baik. Yerin akan membencinya dan Yerin tidak akan mengingat hal baik tentangnya. Mungkin hal itu tidak akan membuat Yerin bersedih lagi. Dan dapat hidup dengan baik tanpanya.

 

---00----

 

The friend label is a label that I got to hate

The feelings I’ve hidden still remain as a painful secret memory

The photos that can’t define our relationship is a heartbreaking story.

The relationship that we made in  summer.

Not winter, not spring, but summer.

Now, summer is not really special for me anymore.

So, goodbye summer.

 

_THE END_

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet