Seven

New Place
Please Subscribe to read the full chapter

Malam itu makan siang disajikan di asrama. Kemungkinan besar karena Nyonya Yoo yang berada disana, walau begitu wanita paruh baya itu belum juga sadarkan diri dan keluar dari kamar Soojung setelah nyaris pingsan tadi siang, mungkin kejadian tadi siang benar-benar mengagetkannya. Tidak mengherankan sih, Jinri pernah dengar dari Mijoo kalau sudah lima tahun Nyonya Yoo membangun kembali dan menjaga asrama W, setelah asrama ini ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya karena alasan tertentu.

“Sekarang meja makan mulai terasa sepi.”

Jinri menoleh pada Nyonya Kim yang sibuk memotong-motong daging ayam panggang dan membagikannya ke piring tiap penghuni. Benar juga. Di meja makan kini hanya ada Sunggyu, Myungsoo, dan Jiae (yang sejak tadi hanya menundukan wajahnya). Nam Woohyun masih berada di luar (setelah berkata akan menjemput kakaknya tadi sore) dan yang lain, well... selain Howon dan Myungeun yang ada di rumah sakit, dan Sungyeol di penjara, yang lain sudah benar-benar pergi.

Seo Jisoo yang pertama, gadis ini pergi setelah menenggak (atau dipaksa menenggak) racunnya. Lalu Ryu Sujeong yang setelah diberi racun lalu dibunuh dengan menusukan pisau tepat di antara tulang rusuknya (pertanyaannya, siapa?). Dongwoo yang selanjutnya, dibunuh dengan cara yang sama dengan Seo Jisoo. Lalu Lee Soojung dengan kimbab beracun dan drama teater old boy yang nyatanya adalah alasan fiktif untuk mengancam Soojung. Terakhir, Mijoo yang mati di tangan pacarnya sendiri. Lalu siapa selanjutnya?

“Bagaimana kalau pada akhirnya meja makan benar-benar kosong?” Jinri bertanya, Sunggyu dan Myungsoo tidak menjawab, dan Jinri tidak benar-benar mengharapkan wajaban dari Yoo Jiae, tapi anehnya, Yoo Jiae lah yang menjawab.

“Itu tidak akan terjadi.” Suaranya letih, dan Jinri setengah curiga itu hanya akting belaka.

Yoo Jiae tidak menunggu jawaban dari Jinri dan langsung berdiri membawa piring berisi makanannya, mengutarakan kata-kata untuk Nyonya Yoo dan berjalan menuju kamar Soojung.

“Apa dia dan Nyonya Yoo begitu dekat?”

“Ya, sangat.” Sunggyu mengangguk, memandangi nasi dan sepotong ayam panggang dihadapannya.

“Bagaimana bisa kalian semua memulai makan malam tanpa aku?” Nam Woohyun masuk ke ruang makan di iringi seorang pria dengan senyuman manis yang– tunggu, Jinri tau pria ini.

“Dia–“

“Ini kakakku. Dia akan menginap malam ini, Nam Boohyun, kamu kenal?”

Tentu saja! Pria ini mirip Nam Woohyun. “Ya, cafe Tree.”

“Itu cafe milik Boohyun. Kamu pernah kesana?”

“Oh, Aku ingat kamu, kamu datang ke cafe bersama pria ini, kan?” Nam Boohyun menunjuk pada Myungsoo dan tersenyum, masih dengan senyuman manisnya yang membuat Jinri merasa aneh.

“Dan aku pikir Choi Jinri memiliki ...sesuatu dengan Sunggyu hyung. Ternyata selama ini Myungsoo, huh?” Woohyun tertawa, duduk di bangku di samping Myungsoo dan mengambil sepotong ayam.

Jinri dan Myungsoo berpandangan, Myungsoo menatapnya lama, lalu menggerakan mulutnya tanpa suara ada yang aneh.

“Aku rasa begitu.”

 

*****

 

“Hyung kenal Nam Boohyun?” Myungsoo duduk di kursi belajar milik Sunggyu, sementara Jinri memilih duduk di atas tempat tidur Sunggyu yang sprei nya sudah di ganti menjadi berwarna hitam (besar kemungkinan ini adalah milik Kim Myungsoo.)

“Ya, aku pernah bertemu dengannya sesekali.” Sunggyu mengangguk. “Dan kapan kalian pergi ke cafe milik Boohyun? Berdua?”

“Jangan berpikiran aneh.” Myungsoo mendengus, “aku dan Jinri pergi ke sana karena Dongwoo meminta bertemu. Apa Dongwoo juga mengenal Boohyun?”

“Ya, Dongwoo juga mengenal Boohyun. Apa menurutmu...” Sunggyu memandangi Myungsoo.

“Bisa saja, ada sesuatu tentang Nam Woohyun yang Dongwoo ketahui.”

“Atau bisa saja itu hanya kebetulan. Walau aku tidak menyangkal ada sesuatu yang aneh dengan Nam Boohyun dan cafenya.” Jinri mengangkat bahu, lalu menguap, mungkin sudah saatnya tidur.

“Tidur, Jinri. Kantung matamu sudah menyaingi seekor panda.”

Jinri mencibir, tapi mengangguk dan merebahkan tubuhnya di ranjang Sunggyu.

“Bukan di sini bodoh, di kamarmu.” Myungsoo menarik tubuh Jinri keluar dari kamar, lalu menutup pintunya.

“Sial.”

Jinri bertemu Yoo Jiae yang juga sedang menaiki tangga saat sedang menuju kamarnya di lantai dua, wajah Jiae terlihat lelah, apa ini juga akting?

“Jinri.”

“Huh?”

“Aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku di meja makan tadi.”

Apa? Jinri tidak sempat bertanya lebih lanjut karena Yoo Jiae segera pergi dan mengunci kamarnya.

 

*****

 

Hal pertama yang Jinri dengar di pagi hari adalah teriakan seorang gadis. Dan belajar dari kejadian-kejadian mengerikan akhir-akhir ini, Jinri sudah bisa menduga apa yang terjadi. Jinri mengambil jaket hitam miliknya dan segera turun ke lantai bawah, melihat semua penghuni sudah berdiri di depan kamar Soojung. Siapa lagi kali ini?

“Ada ap- oh, .” Jinri terdiam, Yoo Jiae sedang memeluk tubuh Nyonya Yoo yang tampaknya sudah tidak lagi bernyawa. Jadi yang selanjutnya bukan datang dari penghuni asrama, tapi Nyonya Yoo?

“Ba-bangun, bangun ya Tuhan, ku mohon bangun!” Yoo Jiae masih menangis sambil mengguncangkan tubuh kurus Nyonya Yoo, besar kemungkinan suara teriakan yang Jinri dengar tadi adalah dari Yoo Jiae.

“Bangun ...ku mohon.”

Sunggyu yang berdiri di depan pintu menggeleng, lalu masuk, merangkul Jiae untuk membantunya berdiri. Kemudian duduk untuk memeriksa denyut nadi Nyonya Yoo dan menggeleng, “Percuma, Jiae.”

“A-apa maksudmu? Tidak ada darah, tidak ada muntah, tidak ada apa-apa. Bagaimana mungkin..”

“Dugaanku ini Heroin, gangguan pada pernafasan.”

“Tidak, tidak...” Jiae terlihat benar-benar tidak percaya.

Dan Jinri juga. Maksudnya jika Jiae tidak sedang berakting dan bukan Jiae yang melakukan ini semua, lalu siapa?

“...Nam Woohyun sialan!”

Jiae memekik, lalu berlari dan mencekik Nam Woohyun yang dengan mudah melepaskan cekikan Jiae dan melemparkan gadis itu ke lantai.

“Apa maksudmu, Jiae?” Nam Woohyun tersenyum, senyuman yang sama dengan yang dimiliki Nam Boohyun.

“Kamu dan Nam Boohyun akan tamat, Nam. Hari ini juga.”

“Tenangkan dirimu, Yoo. Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.”

Nam Woohyun masih tersenyum.

“Aku menelpon polisi.”

Senyuman Nam Woohyun memudar, dan Jinri sedikit banyak mulai mengerti.

“Aku akan melaporkan semuanya.”

“Kau juga harus ikut menanggung akibatnya, Yoo.”

“Aku tidak peduli.”

Wajah Woohyun mengeras.

“Kalau begitu laporkan, dan kita lihat siapa yang lebih dulu sampai. Polisi, atau pisau ini?” Nam Woohyun mengeluarkan pisau kecil dan mengarahkannya pada Yoo Jiae, sementara Boohyun mengeluarkan pisau yang sama dan mengarahkannya pada Jinri, Myungsoo dan Sunggyu.

“Jawabannya polisi.”

Jinri menengok, di depan pintu Jung Yunho sudah berdiri dengan (berapa belas?) orang bawahannya yang langsung bergerak mengamankan Woohyun dan Boohyun.

“Nona Yoo berkata ingin melaporkan sesuatu kemarin malam, sayang sekali kami baru bisa datang pagi ini.” Yunho berjalan mendekat, melirik jasad Nyonya Yoo di dalam kamar Soojung. “Aku tidak yakin k

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
no-w-here
#1
Chapter 8: Sudah selesai? I want moaaarree..
Hihihi..
Nice story, dan endingnyaa melegakan (?) Hahahaha..
Ayoo bikin myungli lagii.. aku agak terobsesi sama myungli nih krn baca cerita2 kamu.. kekekeke
babbychoi
#2
Chapter 8: Aaaaah lucu banget sih. Seneng deh Myunglinya nggemesin. Mau dong dibikin Myungli lagi lagi dan lagi.
vanilla133 #3
Chapter 8: Hehehehe. Benar tekaan ku pacarnya sunggyu ,krystal. Myungli lucu deh.
babbychoi
#4
Chapter 7: Jadi Woohyun? Hmm sudah kuduga :v
Yeaaay!!! And finally myungsoo ku sama Jinrikuu
Ditunggu next MyungLi-nyaa ;)
tazkia #5
Chapter 7: Tuh kan bener dugaan aku ternyata si woohyun otak dari semua pembunuhan di asrama W...
Kirain jinri akhir akhirnya pacaran ama sunggyu ehh ternyata ama si ganteng....
Oh iya unni ff yg the truth lanjutin dong plissss padahal aku suka bgt sama jalan ceritanya yg gk ngebosenin....
vanilla133 #6
Chapter 7: Woah~ ternyata beneran woohyun pelakunya. Scene yg akhir sekali manis banget menurutku!! Nggak nyangka rupanya itu alasan jinri pindah ke asrama W. Anyway,I love this story!
babbychoi
#7
Chapter 6: Selalu deg degan baca fic kamu. Yaampun jadi siapa pembunuhnya?
Nam Woohyun kah? Atau justru malah Kim Myungsoo-kuuh???
vanilla133 #8
Chapter 6: Aigoo~ pusing kepalaku mikirkan siapa pembunuhnya. Apa yoojiae orangnya?
babbychoi
#9
Chapter 5: OMG aku makin bingung siapa pembunuhnya, biasanya kan fanfic kakak ngecoh hweheheh
Tapi serius deh ff kakak keren.
Baydewey Myungsoo dikit banget yah sceennya. Padahal kan aku MyungLi shipper hwehehehe :D
Updet soon ya kakak.
tazkia #10
Chapter 5: Kyaaa unni aku bolak balik ngecek update-an unni....
Aku suka bgt sama semua ff unni yg setiap chapter selalu bikin penasaran..
Oh iya unni aku perasaan pernah baca ff unni di blog dan aku lupa namanya...aku boleh minta nama blognya gk???oh iya maafin unni sekarang baru komennya kemaren kemaren jadi silent readers mulu nih huhuhu