The Saturday Night Murdering

Before The Dawn
Please Subscribe to read the full chapter

“Maaf, deh. Aku gegabah.” Ucap Dani merasa bersalah. “Habis dia ganteng sekali.”

Sanghyuk merengut mendengar pernyataan adiknya bahwa dia yang menggigit Taehyung. “Kamu sudah asal mengambil kehidupan Fana seseorang hanya karena dia ganteng?!”

Mereka bertiga, Sanghyuk, Seolhyun, dan Dani sedang berada di ruang santai mansion dengan dinding kaca menghadap langsung ke sebuah danau buatan di halaman belakang.

Setelah mendengar dari Luhan kalau Dani yang menggigit Taehyung, Sanghyuk langsung pergi kesini karena ini adalah tempat favorit setengah adiknya itu. Dia harus mendapatkan penjelasan akan segalanya dari Dani.

Dani menundukkan kepala. “Maaf, oppa.” Katanya sekali lagi.

Sanghyuk sudah akan marah lagi kalau Seolhyun tidak mendahuluinya. “Sudah cukup, Han Sanghyuk.” ujarnya. “Memarahi adikmu sendiri nggak akan menyelesaikan masalah.”

“Ini bukan main-main, Seolhyun-a.” jawab Sanghyuk. “Bagaimana jika Taehyung tidak suka jadi serigala? Bagaimana kalau dia jadi membenci Dani dan juga aku setelah hari ini?”

“Lho, mengapa begitu?”

Sanghyuk kontan menoleh ke sumber suara. Taehyung berdiri di ambang pintu, menatap Sanghyuk dengan tidak mengerti.

“Kenapa aku harus membencimu?” tanya Taehyung.

Sanghyuk mencari kata-kata. “Ngg—karena aku kakak dari orang yang menggigitmu?”

“Oh, kau kakaknya Dani?” Taehyung mengucapkannya tanpa tanda-tanda terkejut. “Pantas saja pria di lukisan keluarga kalian sangat mirip denganmu.”

“Tunggu-tunggu—“ Sanghyuk mengacungkan telunjuknya pada Taehyung. “Jadi, kau tidak membenciku?”

Taehyung mendengus geli. “Apa itu alasan yang logis untuk membenci seseorang?”

“Yah, apa saja bisa terjadi, kan. Mungkin kau lebih suka jadi manusia biasa, dan tiba-tiba Dani menggigitmu secara tiba-tiba.”

“Berarti aku tidak perlu membencimu.” Taehyung duduk di sofa tunggal disebelah sofa panjang Dani. “Karena aku suka menjadi manusia serigala.”

Seolhyun menjulurkan lidahnya pada Sanghyuk dalam diam.

“Bagaimana bisa aku tidak suka menjadi keren seperti Jacob Black?”

Mereka tertawa singkat.

“Kau masih tidak berubah ya, Han Sanghyuk.” Kata Taehyung. “Keras kepala, mau menang sendiri.”

Sanghyuk menggaruk tengkuknya dengan malu. Dia langsung mengalihkan pembicaraan. “Lukisan keluarga yang kau bicarakan itu lukisan apa, ya?”

Dengan telunjuknya, Taehyung menunjuk sesuatu disamping kanannya, sebuah tirai putih menutupi dinding. Dani pun berdiri dan menyibaknya. Terlihatlah sebuah lukisan vertikal besar yang digambar dengan sangat baik. Dengan latar sebuah hutan, Sanghyuk dan Seolhyun terlihat berpegangan tangan, tangan mereka yang lain memegang sebilah pedang seraph. Mereka diapit oleh Jiwon dan Dani dalam wujud serigala mereka.

“Siapa yang melukisnya?”

“Oppa ingat Jung Daehyun yang kemarin datang ke pesta? Pacarnya yang melukis.”

“Pacarnya Daehyun? Siapa? Vampir juga?” tanya Seolhyun.

Dani menggeleng. “Anak Bulan.”

Sanghyuk mengerutkan kening. Vampir dan manusia serigala sudah bermusuhan sejak lama. Sekarang ada yang berpacaran?

“Namanya Kwon Mina, merupakan anggota original kawanan ini. Dia pacaran dengan Daehyun sekitar tiga bulanan saja, karena saat itu kakaknya Daehyun tahu tentang mereka. Kakaknya kurang lebih mirip seperti Hyukjae oppa, terlalu taat pada peraturan, tapi dia lebih parah. Dia menyuruh mereka berpisah atau Mina akan dilukai. Mina akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan menancapkan perak ke jantungnya.”

“Lalu, lukisannya?”

“Nah, Mina itu sangat suka melukis. Ada yang bilang lukisan terakhirnya itu mengandung kutukan. Lukisan terakhir yang dapat kami temukan hanya lukisan keluarga itu yang pernah kuminta dia untuk lukiskan. Makanya, lukisan itu ditutupi tirai untuk mencegah hal-hal buruk terjadi. Tapi, aku sudah memelototinya berkali-kali dan tidak terjadi apa-apa.”

“Berarti, bukan lukisan itu yang dikutuk?” tanya Taehyung ikut-ikutan.

“Sepertinya bukan. Lukisan yang dimaksud bisa saja sudah dipindahkan atau disembunyikan oleh Mina sendiri.” Kata Dani mengakhiri ceritanya.

Tepat setelah itu, Sanghyuk melangkahkan kaki menuju kedepan lukisan. Jemarinya terangkat untuk meraba permukaannya yang terasa kasar. Tidak terjadi apa-apa. Lukisan itu tetap bergeming.

“Kurasa masalah kutukan itu hanya bualan belaka.” Ujarnya.

Dani mengangkat bahu. “Mana kutahu. Cerita itu sudah menyebar di kalangan penghuni dunia bawah setelah kematian Mina.”

“Itu tidak masuk akal juga.” Tambah Seolhyun. “Siapa juga yang memberi kutukan itu? Aku tidak ingat manusia serigala mempunyai sihir seperti warlock. Atau ini masalah warlock lagi?”

Dani kelihatan gemas. “Sudah kubilang aku tidak tahu. Jangan tanya aku kalau kalian penasaran. Tanya sendiri pada tubuh mati Mina.”

“Apa aku pernah mengajarimu berkata kasar?” tegur Sanghyuk.

“Aku sudah dua puluh tahun!”

“Aku tidak bertanya.”

Datangnya Sehun dapat mengatasi agar dua kakak beradik itu tidak mulai adu mulut.

“Kenapa hyung?” tanya Taehyung.

“Kalian harus lihat ini.” Kata Sehun, berlutut didepan meja dan membentangkan halaman depan koran harian. Tertulis dengan besar dan ditebalkan, terdapat TEROR MENGHANTUI KOTA, diikuti sebuah tempat yang diberi garis polisi dengan dua mayat terbungkus kantung tergeletak disana. Mereka langsung membacanya.

Sabtu malam, polisi kembali menemukan dua tubuh tak bernyawa dengan bekas gigitan di leher didepan sebuah bangunan kosong. Hasil identifikasi menunjukkan korban keduanya merupakan pasangan suami istri. Penyelidikan tak berhasil karena pencarian sidik jari pembunuh yang tertinggal tidak dapat ditemukan. Pembunuh juga meninggalkan pesan di tembok dekat mayat dengan darah korban, bertuliskan THERE’S NOWHERE TO RUN FROM ME.

“Ini sudah parah.” Kata Sehun. “Sudah seharusnya yang lain ikut campur.”

“Oke, ayo kita ke sarang Hyejeong dan berkata ‘Hai Hyejeong, apa pada sabtu malam kau kelaparan dan memangsa pasangan suami istri yang lewat dan menulis di dinding menggunakan darah mereka dengan tulisan sok mengerikan?’ Pasti asyik.” canda Taehyung, tapi dia malah mendapat tatapan membunuh dari keempat orang didepannya.

“Aku berani menjamin ini bukan perbuatan Hyejeong. Dulu dia Fana yang terdaftar, sidik jarinya pasti terbaca. Lagipula dia vegetarian, dia mengkonsumsi darah binatang, bukan manusia. Dan dia—ehm—tidak mengerti bahasa Inggris.” Kata Sanghyuk.

“Bagaimana dengan Daehyun? Dia depresi atas kematian pacarnya dan mulai mendedikasikan kehidupan abadinya untuk membunuh Fana. Atau kakaknya yang berdarah dingin itu!”

Seolhyun merengut. “Kim Taehyung, kau tidak membantu.” Katanya. “Tapi, aku setuju dengan usulmu yang pertama. Sebaiknya kita ke sarang Hyejeong untuk mendapat klarifikasi tentang ini semua. Aku sendiri yakin ini bukan perbuatannya, tapi bagaimana dengan anggota klannya yang dia sendiri bilang bahwa mereka sedang nakal-nakalnya? Apa kita bisa menjaminnya?”

“Perlukah kita membangunkan Jiwon?” tanya Sehun.

Dani menggeleng. “Jangan. Eomma perlu tenaga untuk memimpin kita berburu nanti malam.”

“Penghuni Institut?”

“Kami berdua saja, nanti akan dilaporkan ke Eric.” Kata Seolhyun.

Dan dengan itu, mereka bergegas pergi ke sarang klan Hyejeong dengan mobil rental Sanghyuk yang sudah ditempeli kertas denda akibat parkir sembarangan.

--

Jika markas kawanan Jiwon berupa mansion, sarang Hyejeong sepertinya tidak pantas disebut sarang, karena berupa townhouse terbengkalai yang dimodifikasi. Setiap vampir mempunyai rumah sendiri, tetapi kebanyakan yang tinggal satu atap bersama teman dekatnya. Pusat townhouse berada dirumah Hyejeong yang disebut Rumah Besar, letaknya di paling tengah sebelah kanan, dimana vampir-vampir sering berkumpul. Dibelakang townhouse terdapat hutan, dimana mereka bisa berburu dimalam hari.

Hari ini Rumah Besar Hyejeong terlihat sepi seperti tidak ada aktivitas. Tirainya ditutup untuk menghalang sinar matahari. Itu wajar, karena vampir biasanya tidur pada siang hari. Tapi, saat Sehun membuka pintu dan melangkah masuk, dia bertabrakan dengan seseorang dengan wajah terdingin yang pernah Sanghyuk lihat.

“Biasakan mengetuk sebelum masuk, Serigala.” Kata orang itu dengan nada datar. Tidak jelas dia marah atau tidak.

“Maaf, Leo hyung.” Sehun membungkukkan badannya.

Leo berjalan melewatinya, kalung berbandul batu darah untuk mencegah terbakar sinar matahari terlihat jelas di lehernya. “Jangan berbicara informal denganku.” Katanya sambil terus berjalan, membuat Sanghyuk, Seolhyun, Dani, dan Taehyung cepat-cepat bergeser memberinya jalan. Leo menyebrangi jalan menuju rumah dengan papan bertuliskan JUNG BROTHERS di pintunya.

“Dia kakaknya Daehyun, ya?” tanya Seolhyun begitu Leo menghilang dibalik pintu rumah Jung.

Sehun mengangguk. “Begitulah.” Katanya lalu masuk, diikuti yang lain.

“Hyejeong noona!” seru Sehun pada keheningan. “Dimana?!”

“Disini!” Hyejeong balas berseru. Kedengarannya dari lantai atas, maka mereka langsung menaiki tangga.

Di lantai atas, ada pintu kamar yang terbuka, memperlihatkan Hyejeong sedang duduk diatas lantai, dia menangis.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 8: karena udah lama gk update jdinya agak2 pusing sama castnya-_- btw, seolhyun sama sanghyuk gk ada ya d chap ini..
affexions
#2
Chapter 7: update soon please:)
keyhobbs
#3
Chapter 7: Haduh taehyung..taehyung...kayaknya kehasut sma tu lukisan jdinya kek gitu,,-_-
keyhobbs
#4
Chapter 6: wah wah naeun-taemin putus semudah itu?humm~~ haduh...poor seolhyun:( berarti mereka gk akan punya anak dong?
affexions
#5
Chapter 6: daebak!!! kim's brothers sudah sampai:) can't wait for the other characters.. waaaah.. poor seolhyun:(
update soon please^^
affexions
#6
Chapter 5: great chapter!!!:) update soon please^^
keyhobbs
#7
Chapter 5: wah..love this chapter! Cause there's sanghyuk's parabatai, nam woohyun:) tpi ketemunya sama seolhyun, klo sama sanghyuk,pasti dia seneng bnget^^
koala_panda #8
Chapter 5: Wowww... Cool.. update soon please
affexions
#9
Chapter 4: daebak!!:) update soon please^^
keyhobbs
#10
Chapter 4: gila! Itu rumah vampirnya gede banget ya...nah lho, itu vampir yg nemuin taehyung siapa tuh? Pelaku pembunuhannya kah?