The girl (Jiyeon)

Beautiful Married

Soojung kini tengah berada dikamarnya, setelah pulang dari bulan madu mereka. Orangtua mereka memang telah menyiapkan sebuah apartemen untuk mereka berdua di kawasan elit Cheongdamdong. Lagi-lagi fikiran Soojung melayang kekajadian beberapa hari yang lalu, megapa ia bisa berciuman dengan laki-laki itu. Setelah kejadian itu, memang mereka sepakat untuk berpura-pura bahwa semua itu tidak pernah terjadi apalagi saat itu mereka berdua seolah menyalahkan karena mereka meminum wine terlalu banyak, namun tetap saja setiap kali Soojung sedang melamun pasti ia akan terbayang-bayang peristiwa itu.

                Beberapa kali ia berhadapan dengan Minhyuk, dan hal itu membuat kecanggungan diantara mereka berdua, Soojung tidak dapat bersikap seperti biasanya terhadap Minhyuk, bagaiamana pun ia adalah seorang wanita, tidak mungkin jika ia tidak merasakan sesuatu yang lain setelah peristiwa ciuman itu terjadi. Beberapa hari ini, Soojung memang dengan sengaja menghindari Minhyuk, entah laki-laki itu sadar atau tidak. Saat pagi sebelum Minhyuk berangkat untuk bekerja, Soojung seringkali berpura-pura masih tidur. Dan saat Minhyuk kembali ke apartemen, ia pasti berada dikamarnya untuk tertidur ataupun berpura-pura tertidur. Namun sepertinya kali ini ia sungguh tidak beruntung, saat tiba-tiba suara pintu apartemennya berbunyi disaat ia sedang berada di ruang Tv.

                Soojung melihat Minhyuk yang baru saja kembali dari kantornya dengan setelan kemeja dan jas serta dasinya yang bertengger manis di lehernya, namun ia tidak sendiri karena dibelakangnya ada seorang perempuan yang mengikuti Minhyuk. Dengan menatap lekat-lekat, Soojung merasa pernah bertemu dengan gadis ini namun otaknya tak dapat mengingat dengan jelas kapan peretemuan itu dan dimana kejadiannya.

“annyeonghaseyo” Soojung membungkuk untuk memberi salam kepada tamu yang datang bersama dengan Minhyuk, setidaknya ia harus bersikap menjadi istri Minhyuk didepan orang lain agar mereka semua tidak curiga dengan pernikahan ini.

“oh, anyeonghaseyo” balas wanita itu dengan ramah, benar-benar wanita yang dewasa fikir Soojung. Wanita yang kini berdiri dihadapannya sangat berbeda 180 derajat dengan dirinya, bagaiamana tidak? Wanita itu memakai pakaian formal yang sangat sesuai dengan tubuhnya, rok sepan selutu yang dipadukan dengan blazer berwarna pastelnya membuat kecantikannya bertambah. Rambutnya yang lurus dan kecoklatan dibiarkan tergerai, sapuan make upnya yang tidak terlalu tebal membuat penampilannya benar-benar sempurna. Entah apa hubungan wanita ini dengan suaminya? Namun yang Sojung tahu tiba-tiba ada perasaan mengganjal dihatinya saat ini, saat melihat suaminya datang bersama wanita lain.

“perkenalkan ini Jiyeon, Park Jiyeon sahabatku sejak kecil dan juga sekretaris ku yang baru. Jiyeon kau pasti sudah mengenalnya bukan? Dia istriku, Soojung Jung Soojung” Minhyuk memperkenalkan mereka berdua yang disambut oleh mereka berdua dengan saling berjabat tangan dan menyebutkan nama masing-masing. “baiklah aku kebelakang sebentar, aku ingin berganti baju” lalu Minhyuk meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

“ah, aku baru ingat. Kau yang saat itu datang di pernikahan kami kan?” tanya Sojung setelah berhasil mencari ingatannya tentang wanita yang ada didepannya ini.

“ah benar sekali. Kau masih ingat rupanya”

“sebentar aku ambilkan minuman, kau mau juice atau air putih?” tanya Soojung hati-hati dengan tamu barunya ini, ia tidak ingin dianggap tidak dapat menjadi seorang istri untuk suaminya, terutama didepan tamunya ini. Entahlah, ia seolah-olah ingin dipandang sebagai seorang istri dari Kang Minhyuk.

“ah, air putih saja” jawab Jiyeon agak sungkan

Soojung kembali sambil membawa dua gelas air putih, lalu duduk di sofa yang berukuran lebih panjang dibandingkan dengan sofa tempat Jiyeon duduk.

“jadi, maksudku kau teman baik oppa?” tanya Soojung dengan nada bicara yang dibuat-buat agar terlihat manis kekekke, dan lagi apa yang dia katakan? Oppa? Oh astaga Soojung, apa yang kau fikirkan? Apa kau ingin membuat seolah-olah Minhyuk adalah milikmu?

“ah, iya benar sekali. Aku ketempatmu malam-malam begini karena harus mempelajari beberapa berkas untuk meeting besok, bagaimapun aku baru menjadi sekretaris si bodoh itu jadi aku masih harus banyak belajar” jawab Jiyeon menjelaskan karena tidak ingin istri sahabatnya itu salah paham, sepertinya ia mengerti benar bahwa ada sesuatu yang membuat Soojung tak nyaman saat melihat kehadirannya.

                                                                ***

“apa kau sudah mengantarkannya dengan selamat?” tanya Soojung dengan nada seolah menyindir pada Minhyuk yang baru saja masuk kedalam apartemennya. Agak aneh juga bagi Minhyuk menemukan istrinya itu didepan ruang TV pada saat tengah malam begini, beberapa hari ini ia selalu disambut dengan apartemen yang gelap karena Soojung telah terlelap di kamarnya.

“oh” jawabnya dengan singkat. Ia benar-benar tidak tahu mengapa istrinya itu tiba-tiba bersikap ketus padanya. Oke, Minhyuk mengingat kejadian mereka saat di Brazil beberapa hari yang lalu. Ia sungguh telah meminta maaf dan mencoba untuk melupakan hal itu, namun kembali lagi sampai sekarang pun ia tidak pernah mendapatkan jawaban atas tindakannya saat itu, ia rasa memang ada yang salah dengan otaknya saat itu.

“well, sepertinya ia benar-benar dekat denganmu. Kau tahu? Aku sangat malu dihadapannya, bagaimana tidak? Ia menceritakan begitu banyak hal tentang dirimu yang tidak aku ketahui. Bagaimanapun aku istrimu walaupun hanya sebatas kontrak namun tetap saja aku merasa kesal”

“apa kau cemburu dengannya?” tanya Minhyuk sambil menggoda Soojung.

“mwo? Apa yang kau bilang? Tidak mungkin aku cemburu padanya. Jangan terlalu percaya diri Kang Minhyuk si serangga bodoh!” jawab Soojung menutupi kenyataan bahwa sebenarnya ada sesuatu yang mengganggunya saat ini.

“yaak! Jangan panggil aku serangga bodoh!” teriak Minhyuk.

Soojung hanya melihat kesal kearah Minhyuk dan meninggalkan Minhyuk yang kini marah besar

                                                                ***

Hari ini Soojung pergi ke kantor ayahnya untuk bertemu dengan ayahnya, ia sangat merindukan ayahnya. Masalah kampus sudah ia selesaikan, ia hanya tinggal menunggu beberapa bulan untuk acara wisudanya. Hampir 2 bulan setelah ia menikah ia tidak berjumpa dengan sang ayah, semuanya karena beberapa hari yang lalu ayahnya pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnisnya. Dengan langkah cepat ia menyebrangi jalan didepan kantor ayahnya, namun karena tidak hati-hati ia tidak melihat ada sebuah mobil mewah yang sedang melaju dijalan itu dan kecelakaan pun tak dapat dihindari, dengan sukses mobil itu berhasil menabrak bagian tubuh Soojung, namun beruntung Soojung tidak mengalami luka parah, hanya tergores dibagian siku dan kakinya. Soojung kembali bangkit karena ia sempat terjatuh karena benturan dengan mobil tadi, ia paham betul bahwa ia yang salah maka dari itu ia ingin meminta maaf pada pengemudi mobil itu. Pengemudi itu keluar dari dalam mobil dan menghampiri Soojung. Ternyata pengemudi mobil tadi adalah laki-laki tampan dan masih muda.

“joseonhamnida, maksudku. Aku benar-benar tidak melihat ada orang menyebrang tadi. Apa anda terluka? Sebaiknya kau ikut saya kerumah sakit. Saya akan bertanggung jawab” laki-laki itu melihat keadaan Soojung dengan wajah penuh minta maaf.

“ah ania. Ini salahku, aku tidak melihat-lihat saat menyebrang tadi” jawab Soojung sambil tersenyum manis.

“tidak juga, seharusnya saya membawa mobil lebih hati-hati namun karena terburu-buru jadi saya tidak memperhatikan jalan. Jika kau kenapa-kenapa, kau bisa menghubungi nomor telepon di kartu nama ini” jawab laki-laki itu sambil mengeluarkan kartu nama dari dalam dompetnya.

“ah, saya benar-benar tidak apa-apa. Bukankah kau sedang buru-buru? Lebih baik kau pergi sekarang” jawab Soojung tersenyum ramah.

“benarkah? Chincca gomawopsimida. Kalau begitu sampai jumpa”

“oh ne, sampai jumpalagi” kini Soojung tersenyum senang, bagaimana mungkin ia bertemu dengan laki-laki ramah dan baikhati seperti itu hari ini? Apakah dewi fortuna sedang berpihak padanya? Ia benar-benar merasa beruntung. Senyuman laki-laki itu masih tertanam jelas di otaknya. Ternyata benar-benar ada laki-laki sopan dan ramah seperti orang itu, berbeda dengan suami bodohnya itu Kang Minhyuk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nliaffxxtt #1
Baru baca, keren ffnya. Kok ga lanjut sih? Pemasaran sama kisah selanjutnya apakah minhyuk cemburu atau gimana
Yosil234
#2
Chapter 4: cerita bagus, lanjutin thor!!!!!!!!!
maidale #3
Chapter 4: Hello geisha..
This is interesting
Keduanya sama2 ga nunjukkin karakter asli..
Itu cowo yeunghoo kn.. hahaha bakal seru nih di next chap, ngeliat minhyuk jealous
Semangattt yaa author
geishaalifia #4
Chapter 1: woaaa, i'm very exciteddd.
aku bahagia banget udah bisa buat cerita ini, cerita yang hadir dari imajinasiku yang datengnya gak menetu dan asal-asalan banget hehehe :)
aku sengaja update beebrapa chapter karena emang baru sempet updatenya sekarang. aku berharap kalian semua suka sama cerita ini dan satu lagi aku mohon banget jangan jadi silent readers. aku butuh banget dukungan kalian, comment kalian, ide-ide kalian yang bakalan memotivasi aku untuk tetep lanjut buat cerita ini sampe selesai aminnn....
maaf banget kalo fanfiction aku ini masih jauh banget dari kata bagus hehehe, aku pun masih belajar nulis hehehe
ohiyaa, kalo kalian semua ada link untuk buat poster ff tolong banget kasih tau aku, soalnya aku pengen fanfiction-ku ini bisa punya poster dan gambar. pleaseeee :)
saranghaeeee yeoreobun muach muach :*
geishaalifia #5
Chapter 1: i update with some chapter,
i jope you guys can enjoy with it. i love you all
and don't be silene readers okayy? i need your comments and your idea to keep make this one.
geishaalifia #6
Chapter 4: annyeong :D
i still try to make this story, and i hope you guys can give me comment too.
i mean, i'm very bad in english. so, i decided to make this story with my nation languange.
sorry for this chapter, little short, maybe?
i hope you can give me some idea for this story
Exquisitely #7
great fic!