PROLOG

Hayoung menghentikan langkahnya, ia terserang gugup mendadak. Dia dapat merasakan keringat dingin yang keluar dari telapak tangannya serta dahinya. Sialan! Umpat Hayoung dalam hati ketika melihat pria yang sekarang sedang menunggunya. Tanpa repot-repot mencari dimana dia sedang menunggunya, Hayoung sudah menemukannya. Pria dengan 5 o’clock shadow yang menghiasi wajahnya itu sedang sibuk dengan smartphone-nya hingga keningnya berkerut, entah apa yang dilakukannya. Pria itu adalah Oh Sehun. Kini kakinya pun mendadak lemas, Hayoung segera duduk dibangku yang disiapkan untuk tamu yang mengantri tempat di restoran tersebut. Ia benar-benar merasa konyol dengan tingkah lakunya sekarang bahkan pelayan yang berada didekatnya, entah sedang tersenyum atau menahan tawa karna kelakuannya.

“Lama banget sih? Aku udah kelaperan nih, kalau tadi kamu mau aku jemput aku gak akan kelaperan kaya gini.” Protes Sehun ketika Hayoung duduk dihadapannya. Hayoung tidak benar-benar mendengarkan ia sedang berfikir bagaimana cara mengungkapkan yang ada dikepalanya sekarang. “Kamu sakit? Kenapa diam aja?”

Hayoung meminum wine yang ada dihadapannya dengan sekali tegukan yang membuat Sehun terkejut. Selanjutnya wanita itu menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata. “Aku mau nikah sama kamu!”

“Bukannya kemarin kamu meminta waktu untuk mikir? Jangan terlalu gegabah mengambil keputusan, pikirin aja dulu. Ini bukan keputusan kecil yang bisa kamu batalin kapan saja setelah kamu putusin.”

“Aku yakin! Lagian bukannya ibu kamu pengen kita cepat-cepat menikah?” ungkap Hayoung dengan mantap. “Tapi aku ada satu permintaan kalau kamu gak setuju, batalin saja perjodohan ini.”

Kini Sehun yang menarik nafas dalam-dalam. “Apa? Apa permintaanmu?” Sehun menangkap kegelisahan dalam diri calon istri yang ditunjuk ibunya untuknya itu.

“No after our married!”

“HAH?!”