SEYOUNG

LOVELESS

            “Ngapain kamu disini?” tanya Hayoung ketika mendapati Sehun berada didalam kamarnya.

            “Nungguin kamu. Lama banget sih mandinya?” Jawab Sehun santai. “Yang, bikinin sarapan dong. Laper...”

            “Minta pembantu aja sana! Kenapa juga harus aku yang bikin kalo ada pembantu.”

           “Kenapa juga punya ISTRI kalo gak bisa melayani SUAMI? Udah bikinin aja sih Yang, aku cuma minta kamu bikinin sarapan bukan bikin anak!” Sindir Sehun halus, Hayoung benar-benar ingin melepar panci ke muka ‘SUAMI’-nya itu. Hayoung dengan kesal keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuatkan sarapan sesuai permintaan Sehun. Sehun memang senang mengganggunya terutama dengan sebutan ‘Yang’, dia tau betapa bencinya Hayoung bila dia memanggilnya seperti itu. Ini sudah hampir enam bulan setelah mereka menikah tanpa bahkan mereka memiliki kamar tidur yang berbeda sesuai permintaan Hayoung sebelum menikah.

            “Kenapa ngeliatin aku terus, Yang? Kamu laper? Mau aku suapin?”

       “Apaan sih!” tolak Hayoung ketika Sehun mengulurkan sendok penuh makanan kehadapannya. “Aku cuma penasaran aja, kenapa kamu mau nerima persyaratanku untuk gak melakukan ‘itu’? Aku kira kamu bakal nolak.”

        “Gak sekarang. Kan kamu sendiri yang bilang, sampe kamu siap.” koreksi Sehun atas pernyataan Hayoung kemudian dia melanjutkan pertanyaannya. “Menurut kamu kenapa?”

            “Kamu...bukan gay kan?”

           “Kamu minta aku hamilin?” canda Sehun yang membuat wajah Hayoung bersemu merah, sejenak Sehun menghentikan makannya. “Mungkin nikahin kamu adalah keputusan paling gila yang pernah aku ambil seumur hidup aku. Dan mungkin cuma aku laki-laki normal yang mau nerima persyaratan konyol yang kamu ajuin tapi aku gak mau maksain kamu buat ngelakuin hal ‘itu’ kalo kamunya gak mau.”

@@@

            Hayoung, Naeun, Bomi, Eunji, dan Namjoo sedang kumpul-kumpul, akhir-akhir ini mereka susah mendapatkan moment yang pas untuk berkumpul bersama karena semuanya sudah disibukan dengan pekerjaan, suami dan anak. Hayoung adalah anggota paling akhir yang menikah diantara mereka semua. Padahal awalnya mereka pikir Hayoung lah yang akan menikah pertama kali.

             “Hayoung, kamu ngajak Sehun? Kenapa gak diajak bareng aja disini?” Ucap Chorong ketika kembali dari toilet.

            “Aku gak ngajak dia...”

            “Aku liat dia tadi dibawah sebelum naik kesini. Tapi kayanya gak liat aku deh. Coba liat dulu. Mungkin dia nyariin kamu.” Ucap Chorong, Hayoung beranjak dari tempat duduknya untuk mengecek suaminya itu. Hayoung langung menemukan dimana suaminya itu duduk seketika setelah Hayoung turun dari lantai atas tapi Sehun gak sendirian ada seorang perempuan cantik dihadapannya. Langkahnya terhenti, ia bingung apa yang harus dilakukan. Sedetik kemudian Hayoung memutuskan untuk tidak menemui Sehun, mungkin dia sedang ada urusan penting?

            “Hayoung?” panggil Sehun tiba-tiba ketika dia sudah berbalik badan untuk kembali ketempat teman-temannya. “Kamu disini ngapain?”

            “Lagi ngumpul sama temen diatas.”

         “Oh iya, kenalin ini Hyejin. Hyejin ini Hayoung.” Ucap Sehun memperkenalkan wanita cantik itu kepada Hayoung, Hayoung menyambut manakala Hyejin mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. “Nanti kalo aku udah selesai aku jemput kamu diatas, kita pulang bareng.” Hayoung hanya mengangguk dan meninggalkan mereka.

            “Mana Sehun?”

            “Ada urusan, bukan nyari aku.”

            “Perempuan?” tanya Namjoo penasaran.

            “Yup, kenapa?”

            “Rambutnya hitam sepunggung?”

            “Iya...ko kamu tau?” tanya Hayoung yang kini balik penasaran.

           “Aku pernah melihat mereka pergi berdua. Kamu tau hubungan mereka apa?” Hayoung menggeleng sebagai jawaban. Hayoung dan Sehun mungkin adalah suami istri yang sah secara hukum dan agama namun secara fisik dan psikis mereka hanya dua orang yang terikat tali pernikahan yang tinggal dalam satu rumah, mereka memiliki personal space masing-masing atau itu lah yang Hayoung lakukan.

            “Kalian masih hidup tanpa ?” Hayoung mengangguk sebagai jawaban.

          “Konyol! Kalian gak tau rasanya itu gimana tapi kalian malah bikin peratuan hidup tanpa itu.” Sahut Bomi seraya tertawa miris. “Kalian tau gak sih, banyak pasangan yang melakukan itu diluar pernikahan yang jelas-jelas itu dilarang karena apa? Karna rasanya itu lebih nagih daripada nge-drug!”

            “Apa hubugannya Sehun pergi dengan perempuan itu sama pernikahan kami?”

            “Laki-laki itu nafsunya cuma satu, beda sama kita. Kalo dia gak dapetin dari kamu, dia bakalan cari ke perempuan lain? Kamu gak takut kalo dia melakukan hal ‘itu’ sama perempuan lain?” Hayoung merasa ditampar oleh kenyataan, dia tak bisa berkata apa-apa karena apa yang dikatakan teman-temannya itu benar. Ia bersumpah pada dirinya sendiri untuk tidak ikut campur didalam kehidupan suaminya, apa sekarang ia harus menarik kembali sumpahnya untuk mempertahankan Sehun yang kini adalah suaminya ataukah membiarkan sejarah terulang kembali? Hayoung bertekat akan mempertahankan suaminya bagaimanapun caranya! Ia tidak akan membiarkan kejadian itu terulang kembali.

@@@

            “Kamu mau kemana malem-malem gini, Yang?”

            “Dugem.”

            “Hah? Aku gak salah denger? Sejak kapan kamu dugem?”

          “Aku punya kehidupan sebelum ketemu kamu, honey...” Hayoung berbohong padahal sebelum-sebelum ini dia hanya pernah sekali ke club malam itu pun karena dia penasaran setelah itu ia tidak pernah ke tempat seperti itu lagi. “Aku berangkat.”

            “Siapa yang ngijinin kamu pergi?”

            “Siapa yang butuh dari ijin kamu? Dan sejak kapan aku harus ijin sama kamu kalo aku mau pergi?”

            “Mulai sekarang! Kamu harus ijin sama aku, aku ini suami kamu. Kamu pikir aku apa disini? Satpam?”

         “Gak usah konyol. Kamu pergi berkali-kali sama mantan kamu aja, kamu gak pernah ijin sama aku. Kenapa aku harus ijin kalo mau pergi, itu pun sama temen-temen aku. Bukan sama MANTAN.”

          “Maksud kamu Hyejin?” tanya Sehun dengan wajah berkerut, Hayoung benar-benar kesal dengan reaksinya. Dia bakhan tidak menyangkalnya. “Kamu tau dari mana kalo dia mantan aku.”

           “Penting aku tau dari mana? Udah aku mau berangkat, temen-temen aku udah nunggu.” Ucap Hayoung pada Sehun ketika dia kan pergi Sehun menahannya. “Apalagi sih?”

            “Aku ikut.”

           “Terserah kamu tapi jauh-jauh dari mejaku! Ladies only, baby...” Tidak butuh waktu lama untuk Sehun dan Hayoung sampai ke club malam yang mereka tuju. Sehun hanya bisa melihat istrinya yang sedang bersenang-senang dengan istrinya tanpa bisa berbuat apa-apa, bukan apa-apa banyak laki-laki yang menggoda teman-teman dan istrinya itu. Tiba-tiba Hayoung pergi dari tempat duduknya dan berjalan lurus ke tempat dimana banyak orang menari, Sehun benar-benar tidak menyangkanya. Yang mengejutkannya lagi Hayoung menari disana, lagi-lagi Sehun dibuat terkejut oleh tingkah istrinya itu. Dia hanya bisa berdoa bahwa dia bisa menahan dirinya. Ketika seseorang pria mendekati Hayoung secara otomatis Sehun mendekati Hayoung.

          “Selangkah lagi kau mendekatinya, kau akan menyesal!” ancam Sehun pada pria yang sedang mendekati Hayoung kemudian pria itu pergi tanpa sepatah katapun. Sehun mendekat dan berbicara dikuping Hayoung. “Bisa, kamu kaya gini didepan aku aja tanpa harus banyak orang yang liat?”

          Hayoung tidak menghiraukannya namun tanpa berkata-kata dia bersandar padanya, Sehun merasakan jantungnya berdebar sangat cepat. Dia dapat mencium aroma alkohol dari tubuh Hayoung, tidak terlalu kuat tapi dia bisa memastikan Hayoung minum beberapa gelas dan membuatnya mabuk. Kali ini doanya semakin kuat dari sebelumnya, berdoa agar tidak mengambil kesempatan ketika istrinya sedang mabuk seperti ini. Mereka akhirnya pulang karena hari sudah larut. Ia bersumpah tidak akan membiarkan Hayoung pergi ke club malam lagi.

@@@

       Sehun menghembuskan asap rokok dengan rasa frustasi sekaligus ingin mengenyahkan ingatan yang baru saja terjadi. Ia tau Hayoung mabuk tapi entah mengapa ia merasa istrinya itu sedang menggodanya, apakah dia sadar efek yang dia timbulkan setelahnya. Sehun benar-benar frustasi dengan perubahan mendadak istrinya yang menjadi sangat menggoda tapi dia tidak bisa menyalurkan hasratnya.

          “Blom tidur?” tanya Hayoung yang tiba-tiba keluar dari kamarnya dan duduk disampingnya serya memijat ringan keningnya.

         “Hangover?” tanya Sehun seraya mengubah posisinya menghadap Hayoung, dia hanya mengangguk dengan mata terpejam menahan pusing yang dirasanya. “Udah tau payah, malah minum. Sebentar aku ambilin air dulu.”

Hayoung masih diposisi yang sama ketika Sehun datang dengan segelas air, Hayoung mengucapkan terimakasih tanpa suara dan meminumya. Hayoung menatap Sehun seperti Sehun sedang menatapnya, Sehun merasa ada banyak kata yang tak terucap ketika ia menatapnya.

          “You shaved?” tanya Hayoung seraya menyentuh bayangan keabu-abuan bekas cukur di rahang suaminya.

          “I did this morning. Udah agak panjang.”

          “I like it...” ucap Hayoung masih merasakan his 5 o’clock shadow. “Sudah lama aku ingin menyentuhnya”. Lanjutnya. Entah siapa yang memulai Hayoung dan Sehun sudah berciuman semakin lama ciuman mereka semakin liar. Sehun melepaskan ciumannya bukan untuk menyudahinya namun mengalihkannya ke leher Hayoung, tangannya tak tinggal diam dia menyentuh siap lekuk tubuh istrinya ketika tangannya menyusup kebalik pakaian Hayoung. Dia dengan rintih menyebut namanya, mendengar namanya disebut dia merasa semakin membara. Sehun melepaskan bajunya dan kembali mencium Hayoung ketika dia akan melepaskan baju Hayoung, dia menghentikannya.

       “Not here. My room...” ucap Hayoung dengan nada tersenggal-sengal, Sehun langsung menggendong Hayoung kekamarnya sementara Hayoung tanpa henti menciumi tenggkuk lehernya.

        “Are you sure want to do this?” tanya Sehun seraya membelai wajah istrinya dengan ibu jarinya dengan lembut setelah mereka sampai di kamar Hayoung. Sehun menatapnya lekat-lekat. Hayoung merasa tidak bisa menggunakan otaknya dengan baik ketika Sehun menyentuhnya, mungkin yang dikatakan bomi benar bila rasanya lebih nagih dari ngedrug? Hayoung dengan cepat melepaskan bajunya dan menarik Sehun untuk menciumnya lagi. Kali ini Sehun tidak melepaskan Hayoung dari pelukannya dan semuanya terjadi begitu cepat bahkan Hayoung dan Sehun tidak yakin apa yang terjadi hingga pada satu titik mereka merasa begitu tinggi dan mendesak didetik berikutnya mereka merasa sangat lelahe seperti tenaga mereka terkuras habis. Sehun berguling kesamping Hayoung dan memeluk tubuh telanjang istrinya dengan erat, kemudian dia mencium pundak Hayoung.

       “I love you...” ucap Hayoung dengan nada berbisik kemudian hayoung langsung tertidur lelap, kata-kata yang keluar dari mulut Hayoung membuat Sehun termenung. Apakah yang dikatanya itu nyata atau hanya ilusi belaka.

@@@

Keesokan paginya Hayoung terbangun karena ingin buang air kecil, betapa kagetnya dia ketika menyadari tubuhnya tak tertutup satu helai kain pun dengan Sehun yang berada diatas kasurnya yang juga tanpa pakaian dan bercak merah di atas seprainya yang menandakan bahwa dia sudah tidak perawan lagi. Hayoung mengambil bajunya yang tergeletak di lantai dan berjalan perlahan kearah kamar mandi. Ia merasakan sakit di antara kedua kakinya. Entah mengapa air matanya mengalir. Dia menangis. Dia merasa menyesal melakukannya bahkan sebelum ia yakin betul bahwa suaminya itu mencitainya atau tidak.

        “Kamu nangis?” tanya Sehun yang tiba-tiba masuk kedalam kamar mandi, Hayoung mengacuhkannya dan memalingkan wajahnya. Sehun jongkok didepan Hayoung dan memegang wajahnya agar Hayoung berbalik melihatnya. “Jawab aku! Kamu kenapa nangis?”

          “Pergi! Aku mau sendiri...” ucap Hayoung tenang namun dengan nada paling tidak bersahabat yang pernah dia berikan.

        “Jangan bilang kamu nyesel sama apa yang kita lakuin semalem?” tebak Sehun, Hayoung hanya diam namun air matanya terus mengalir tanpa henti. “Ya tuhan...kamu kenapa sih sebenarnya?! Aku ini suami kamu. Kalo kita belom nikah wajar kamu nyesel kaya gini. Tapi kita udah nikah. Apa yang bikin kamu nyesel? Aku cinta sama kamu.”

       “Cinta?” Hayoung tersenyum meremehkan pernyataannya. “Apa itu cukup bikin kamu gak akan pernah bosen sama aku? Apa itu cukup bikin kamu gak selingkuh dari aku?”

@@@

          Semenjak kejadian malam itu Hayoung menjadi sangat dingin terhadap Sehun. Dia takut untuk mengakui bahwa sebenarnya dirinya cinta terhadap suaminya itu. Hayoung takut kejadian dimasa lalunya terulang kembali.

         “Aku mau kita ngomong! Udah seminggu kamu diemin aku. Masalah kamu apa sebenarya sama aku?” ucap Sehun yang tiba-tiba nyelonong masuk kedalam kamarnya. “Apa hanya karna kejadian malam itu? Apa hanya itu?”

        “Hanya itu? Yang kamu bilang ‘hanya itu’ aku gak bisa dapetin lagi sampe kapanpun bahkan sampe aku mati. Tapi tenang aja aku gak nyalahin kamu, itu semua kesalahanku.” Balas Hayoung tanpa menoleh kearah Sehun.

          “For a god sake! Dimana letak kesalahannya? Aku ini suami sah kamu!” ucap Sehun meledak-ledak dan seperti biasa Hayoung berusaha menghindar dengan pergi begitu saja. “Jangan kabur! Liat aku! Dan jawab pertanyaanku! Dimana letak salahnya.”

       “Kamu mau tau dimana letak salahnya? Salahnya aku gak tau aku cinta sama kamu atau enggak. Aku juga gak tau kamu cinta aku atau enggak. Aku mabok, kamu kebawa nafsu. Kita ngelakuin itu semua tanpa cinta!”

        “Berapa kali aku harus bilang kalo aku cinta sama kamu. I really do.”

         “Bull! Definisi cinta buat kamu itu apa? Karena kamu udah tidur sama aku? Kamu bilang kamu cinta sama aku tapi kamu masih sering ketemu sama Hyejin tanpa pernah cerita ke aku. Kamu bahkan gak pernah cerita apapun kalo Hyejin itu mantan kamu, aku tau dari mulut orang lain bukan mulut kamu sendiri.”

        “Aku cinta sama kamu jauh sebelum aku tidur sama kamu. Aku gak pernah cerita tentang Hyejin karena kamu gak pernah tanya dan aku pikir itu gak penting. Dia cuma masa lalu buat aku. Aku sering ketemu dia hanya karena pekerjaan. Udah itu aja!”

         “Kerjaan? Aku pernah liat kamu keluar dari hotel berdua sama dia!!! Itu yang kamu bilang kerja.”

         “Kamu nyangka aku selingkuh?” tanya Sehun dengan tatapan tak percaya, rahangnya mengeras. Dia sedang menahan amarahnya. “Kamu tau kenapa aku mau nikah sama kamu?”

         “Karena kita sama, pernah disakitin karena dikhianatin. Aku tau kamu pernah tunangan dan tunangan kamu ninggalin kamu untuk wanita lain. Ibu kamu yang cerita. Gak perlu kejadian yang sama untuk ngerasain rasa sakitnya. Aku pernah mergokin Hyejin tidur bareng laki-laki lain. Aku pikir kita gak akan pernah nyakitin karena hal itu tapi aku salah, kamu nutup diri kamu sendiri. Bahkan untuk orang-orang yang tulus cinta sama kamu!"

         "Pernah kamu nyoba cinta sama aku?” Hayoung diam termenung, ia kehilangan kata-katanya ia tidak tau bahwa suaminya juga pernah dikhianati. Ia benar-benar tidak tau harus berkata apa.“Kamu bahagia nikah sama aku?” tanya Sehun lagi, raut wajahnya membuat Hayoung merasa hatinya di tonjok ratusan orang.

         “Aku bahagia...” Ucap Hayoung dengan cepat, melihat Sehun seperti ini benar-benar menyiksanya. Ia terlihat begitu menyedihkan hanya untuk seorang istri yang tidak mencintainya. Air matanya mengalir tiba-tiba.

       “Gimana kamu bisa bilang bahagia sama aku kalo untuk cinta sama aku aja kamu gak bisa.” Sehun mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Hayoung, rahangnya kembali mengeras. Matanya berkaca-kaca, Hayoung tau Sehun menahan tangisnya. “Jangan nangis, gak ada orang yang bisa nyakitin kamu lagi. Aku akan ngurus perceraian kita. Secepatnya. Semoga setelah ini kamu dapet cinta yang kamu cari. Mulai hari ini aku pindah. Selamat tinggal, Oh Hayoung...”

@@@

      Hayoung duduk dengan memeluk kedua kakinya didepan pintu apartement setelah hampir sejam dia menunggu dan menenggelamkan kepalanya disana bersama semua fikirannya. Ia sedang menunggu suaminya, Sehun. Semenjak sepeninggalan Sehun, hidup Hayoung berantakan bahkan lebih parah dari kejadian dia ditinggalkan oleh tunangannya. Ketika surat perceraian datang kerumahnya, ia benar-benar merasa hancur. Dulu ia membayangkan dia akan bebas dan merayakannya dengan gembira namun sekarang apa yang terjadi. Selama ini ia hanya menyangkal perasaannya apa yang dia rasakan pada suaminya karena ketakutannya terhadap cinta. Ia merasa bodoh karena ia menyadari bahwa dia merasakan yang Sehun rasakan ketika dia sudah pergi.

            “Hayoung?” Hayoung menoleh kearah suara yang memanggilnya, ia langsung berdiri ketika dia mengetahui bahwa itu adalah Sehun.

            “Hai...” sapa Hayoung dengan sangat canggung, dia menghampiri Sehun perlahan namun Sehun mundur menjauhinya. 

          “Aku minta maaf, aku udah nyakitin kamu. I’m so sorry...” ucap Hayoung lirih dengan senyum diwajahnya seraya menghapus air mata yang mengalir dipipinya. Dia tidak bisa menahannya, lehernya seperti tercekik tapi ia mencoba kuat. “Seharusnya aku jujur sama perasaan aku ke kamu, tapi aku takut. Takut kamu akan ninggalin aku setelah aku cinta sama kamu. Tapi aku salah, aku hancur pas kamu pergi. Aku...aku...cinta sama kamu...”

          Sehun hanya menatapnya tanpa bereaksi atau berkata apapun dia hanya berdiri dan menatapnya, Hayoung melakukan hal yang sama namun air matanya terus menerus mengalir. Hatinya sakit, ia merasa Sehun menolak perdamaiannya.

         “Say something...” ucap Hayoung ketika Sehun hanya diam tanpa berkata apapun. Air matanya tidak bisa dibendung lagi dan mengalir untuk kesekian kalinya. “Aku ngerti. Susah buat kamu maafin aku. Maaf udah ganggu kamu...”

          “Segitu aja usaha kamu bikin aku balik sama kamu?” ucap Sehun tanpa ekspresi yang membuat Hayoung bingung. Sehun mendekat kearah Hayoung dengan sangat cepat kemudian dia menangkup wajah Hayoung menciumnya seperti akan menelan Hayoung. Dia haus akan kehadiran istrinya. “What make you so long to realize? Huh?”

            “Aku cinta sama kamu...” ucap Hayoung memeluk Sehun dengan erat seraya mendengar detak jantung Sehun dan mengatakan pada dirinya sendiri ini adalah nyata bukan mimpi.

            “I know.” Balas sehun tersenyum bahagia yang juga memeluk Hayoung dengan erat dan sesekali mencium pucuk kepalanya.

            “Kamu tau? Darimana?” Hayoung mendongkakkan kepalanya agar dapat melihat Sehun.

            “Kamu sendiri yang bilang. Malam itu, kamu bilang kalo kamu cinta sama aku.”

            “Kalo kamu tau, kenapa kamu tega ninggalin aku! Kenapa kamu tega mau menceraikan aku?” Hayoung melepaskan pelukkannya namun Sehun menariknya kembali kedalam pelukannya.

            “Karena aku juga masih ragu pas kamu bilang kamu cinta sama aku. Kamu bilang kamu cinta sama aku pas keadaan kamu lagi setengah mabok. Aku kira itu cuma ilusi aku aja. Setelah itu aku gak bisa tidur mikirin itu. Aku juga gak bisa tanya sama kamu karena kamu langsung tidur. Gimana aku yakin kalo kamu bilang cinta itu bener buat aku atau orang lain.”

            “So...we should renew our married, right?”

            “Yes...tapi biarin pengacaraku yang urus karena aku punya urusan yang lebih penting dari pada itu. Kamu tau frustasinya aku selama aku nikah sama kamu? Aku punya istri paling y sedunia tapi aku gak bisa sentuh sama sekali.”

            “But now you can touch me everytime.”

           “I must be very lucky, udah ngomongnya karena aku udah gak sabar buat nyentuh kamu sepuas aku.” Ucap Sehun seraya membopong Hayoung kedalam apartementnya. Dan malam itu menjadi malam paling indah sepanjang pernikahan mereka.

@@@

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
elgichan #1
Chapter 1: Aaaaaah suka bangeeeet sukaaaaa. Love it!
ohmaknaes #2
Chapter 1: Baru kali ini nemu ff seyoung pake bahasa indo yang gak kakuuuuuuuuuu sadis banget ceritanya pengen nangis tapi akhirnya bahagia ih chemistry mereka dapet bangetttttttttttt, request lagi ff seyoung boleh kah authornim? hehehehe
xoloveohh23 #3
Chapter 1: Uwaaahh... akhirny nemu ff yg pake bhs. Indo disini.. ff exopink dan seyoung couple.. couple favorit aku.. kekee..
Keren authornim ffnyaaa... aku request ff seyoung lagi dong.. hehee...
Ahh iyaaaa... pake bhasa gahool lebih keren.. hahaaa
Semangat authornim
sunghky05 #4
Chapter 1: Omg so sweeet, plz banyakin lagi ff indo exopinknyaa... aku suka ceritanya thor! Semangat! Oiya, kalo percakapannya nggak pake bahasa gaul, mungkin lebih bagus yaa thor, saran aja sih
seyounglove #5
huaa~ akhirnya ada juga ff terbaru SeYoung yg b.indo

menarik ceritanya, tapi kalo aku boleh kasih saran kalo bisa percakapannya pake bahasa biasa seperti difanfict kebanyakan, kalo pake bahasa sehari2 kesanya gimana gitu.. Tapi seterah author aja sih kalo emang lebih nyaman pake bahasa seperti ini ya silahkan... Mau pake bahasa apa aja tetep bagus kok.. :D
Ditunggu kelanjutannya hwaiting~