Part 2
The Best MissionSunmin’s POV
Mina menarik tanganku menjauh dari tempat duduk
“Kau ingat kata-kataku kemarin, kan?”
“Ya.. ya.. aku ingat”
Aku agak malas sebenarnya mendengar kelanjutan dari percakapan ini. Menjodohkan
“Aku sudah persiapkan rencana ini dengan matang, besok kau harus membantuku menjalankannya, arrajji?”
Mina memberikan tangannya, aku mengerti maksudnya, lalu kami saling menepukkan kedua tangan kami dan melakukan high-five.
Sungguh aku menyesalkan keputusanku untuk memendamnya, seharusnya aku memberitahu mereka dari awal kalau aku menyukai Kim Jongin. Dengan begitu mungkin saja aku yang akan dijodohkan dengan Jongin, dan bukan
Author’s POV
Esoknya, Mina dan Sunmin sudah berada di DM, Daegu Mall, tepatnya di sebuah restoran yang sudah mereka janjikan pada
Mina terlihat sangat sibuk menelpon
Mina mengirim
Sunmin memutar kedua bola matanya. Semakin malas dia melihat adegan selanjutnya. Kalau bukan karena Mina dan
Mina dan Sunmin secara sepihak membatalkan pertemuan kami. Aku sudah memesan dan pesanannya pun belum keluar. Apa yang harus aku lakukan? Mereka egois sekali sih!
“Ekhm”
Suara? Suara siapa itu?
Aku mendongak untuk melihat siapa yang datang, dan.. OMO!! KENAPA ADA KIM JONGIN DISINI???
“Boleh aku duduk disini?” suara beratnya, suara seksinya. Ya Tuhan, apa yang aku pikirkan!
Segera aku mempersilahkannya duduk. Ponsel yang sedang ku pegang tiba-tiba menjadi licin, dan seketika itu juga jatuh ke lantai. Aku meraihnya kemudian meminta maaf pada Jongin. Sial, memalukan sekali!
“Dimana Mina?” tanyanya.
“A-aku tidak t-ahu,” ya Tuhan, kenapa aku menjadi gugup begini?
Aku melihat Jongin sedikit terkekeh, sepertinya dia sadar apa yang sedang terjadi padaku.
“Kau, kenapa bisa disini?” yeay! Aku berhasil mengeluarkan kalimat.
Kau tahu, kan, susahnya bicara ketika kau sedang terperangah, dengan jantung yang menjadi tidak normal, otak yang seperti berhenti berpikir seketika, dan tangan yang menjadi basah dan dingin?
“Diundang Mina,” jawabnya.
Diundang Mina? Bukankah dia bilang akan membeli sepatu bersama Sunmin? Kenapa mengundang Jongin?
Tidak lama makanan pesananku datang, atau pesanan Mina tepatnya. Oughh, baunya membangkitkan rasa laparku.
“Sebenarnya, Mina sudah membatalkan acara kami,” kataku. Jongin menatapku tidak mengerti.
“Aku juga tidak tahu kenapa. Setelah dia membatalkan janji, kau langsung datang”
Jongin kembali menatapku bingung, tapi sedetik kemudian dia seperti mengerti situasi sekarang ini.
Malah aku sendiri yang bingung apa yang sedang terjadi. Aku menghela napas sangat pelan, ku yakin tak ada seorang pun yang menyadarinya.
“Kau sudah lama?” tanyanya. Aku menjawab seadanya. Belum lama juga, tidak sebentar juga.
Kemudian obrolan kami berlanjut mengenai kegiatan di sekolah. Hal yang sangat basi menurutku, tapi demi kedekatanku dengan Jongin, tak apa lah.
“Ngomong-ngomong, ini makanan siapa?”
“Astaga, aku lupa. Sebenarnya ini Mina dan Sunmin yang memesan, tapi mereka tidak jadi datang”
“Kalau begitu kita makan saja. Aku yakin mereka tidak akan keberatan juga”
Aku setuju dengannya. Dari pada membuangnya ke tempat sampah dengan keadaan utuh begini, aku putuskan untuk memakan ini semua bersama Jongin.
Mimpi apa aku semalam.
Ketika makan, kami diselimuti kesunyian. Sebenarnya aku bisa saja bicara, tapi aku berusaha meminimalisir tersedak, atau mungkin menjatuhkan sendok. Itu akan sangat memalukan.
“Setelah ini kau mau kemana?” tanyanya setelah menyeruput jus jeruk di depannya.
“Mungkin pulang”
“Hmm.. bolehkah aku minta tolong padamu?”
“Apa?”
“Temani aku membeli sesuatu, boleh?”
Deg
Dia mengajakku jalan? Atau.. Ah, apapun ini namanya, bagaimana bisa dia meminta tolong yang sepert itu? Jelas-jelas aku tidak akan menolaknya.
"Aku ingin memberi kado untuk seseorang. Mungkin kalau sesama wanita akan mengerti mana yang bagus"
Sesama wanita? Jadi dia ingin memberi kado untuk seorang wanita? Apa itu pacar barunya??
“Emm, baiklah”
Oh, God, ku harap tidak. Ini akan menjadi mimpi buruk seumur hidupku!
***
Author’s POV
Suara alarm membangunkan
Im Mina
‘Selamat pagi,
“Mwoya?”
‘Selamat atas keberhasilan rencanamu. Huh!’ Aku membalas pesannya.
Sedetik setelahnya,
Hidden Number
‘Berhati-hatilah karena kau mendekati Jongin.’
Comments