two person

Description

      Jalinan kasih sayang dan cinta tidak harus diberikan untuk kekasih,tetapi jalinan cinta dan kasih sayang dapat diberikan untuk adik,orang tua,dan juga sahabat

Foreword

        “akhirnya,semua pekerjaanku sudah selesai.” taeyeon mematikan komputernya, merapikan beberapa kertas yang berserekan di meja kerjanya dan menyimpannya ke dalam sebuah map.ia memijat keningnya dan juga lehernya,rasa kelelahan tersirat di wajah mulus Taeyeon.

 

Bagaimana ia tidak lelah?statusnya sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan besar bernama yoguk company,mengharuskan ia untuk bekerja se baik mungkin.bekerja di sebuah perusahaan  besar yang terkenal menghasilkan tekstil terbesar di korea selatan ini mau tidak mau ia harus bekerja selama selama 24 jam dalam satu hari.

 

Semenjak kepergian kedua orang tuanya pada 2 tahun silam,ia harus bekerja keras guna mencukupi kehidupan hidupnya bersama adik kesayangnya.taeyeon meronggoh saku kemejanya dan mengambilsebuah benda elektronik berukuran sedang berwarna merah muda.ia mengusap layar ponselnya dan tengah mengetik pesan untuk seseorang.

 

Jongin,apakah kau sudah makan?apakah kau sudah meminum obat dari dokter?ia meletakan ponselnya setelah mengirim pesan untuk adiknya. Ia mengigit bibir bawahnya dan rasa khawatir terus menguasai hatinya.ia hanya takut sesuatu hal buruk terjadi pada adik kesayangnya.

 

Ting,tong,ponsel Taeyeon berbunyi.ia segera mengambil ponselnya dan membaca isi pesan tersebut

 

Aku sudah makan dan minum obat noona,jadi kau tak perlu khawatir denganku. Perasaan Taeyeon menjadi lega setelah membaca isi pesan dari adiknya.ia merasa tenang karena keadaan adiknya baik-baik saja.ia pun segera mengenakan mantelnya dan mengambil kunci mobil.

 

Taeyeon menyalakan mesin penghangat di mobilnya karena udara musim dingin tengah menusuk tulangnya.ia sedikit mempercepat laju mobilnya karena cuaca dingin terlihat sedikit buruk untuk kesehatannya terutama untuk adiknya.ia hanya khawatir kesehatan adiknya akan menurun di musim ini.

 

Ciittt

 

Suara decitan mobil terdengar ketika taeyeon hendak memakirkan mobilnya di kediamannya.ia segera menuju ke dalam rumah dan memastikan keadaan adiknya baik-baik saja.ia membuka pintu kamar adiknya dan menatap seorang namja yang tengah tertidur lelap di balik selimut tebal.

 

ia mengahampiri adiknya dan membenarkan posisi tidurnya.ia mengelus lembut punggung adiknya dan mengecup keningnya.

 

“jongin,kumohon berjanjilah padaku,aku ingin kau selalu tersenyum dan bahagia walaupun penyakitmu terus menyiksa dirimu.” Setetes butiran bening jatuh dari mata taeyeon ketika ia menatap wajah damai adiknya.ia hanya takut kalau adiknya tak akan bisa membuka matanya kembali dan tersenyum padanya.

 

Taeyeon pergi meninggalkan kamar adiknya dan pergi menuju kamarnya.ia membuka pintu kamarnya dan membanting tubuhnya di atas ranjangnya yang cukup besar.

 

Ia memijat keningnya untuk menghilangkan rasa penatnya.ia mengambil sebuah bingkai foto di samping ranjangnya.di bingkai itu terdapat sebuah keluarga bahagia,dimana ibu,ayah,dan adik taeyeon masih bisa bersatu sebelum sebuah kecelakan besar merenggut nyawa kedua orang tuanya dua tahun yang lalu

 

Taeyeon menatap langit-langit kamarnya,memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk kesembuhan adik kesayangannya itu.pada setahun yang lalu,adiknya di diagnosa mengidap penyakitleukimiastadium satu,saat mendengar pernyataan dokter tentang penyakit adiknya,hati taeyeon terasa sangat sakit karena seorang yang sangat ia sayangi harus menderita penyakit mematikan.

 

Taeyeon seakan tak sanggup untuk hidup karena adik satu-satunya itu harus menderita penyakit mematikan yang sewaktu-waktu akan merenggut nyawa adiknya.perlahan-lahan kanker itu menyebar ke seluruh tubuh adiknya yang membuat kondisi sang adik terus menurun.

 

tak jarang taeyeon meneteskan air mata karena tak sanggup melihat keadaan adiknya yang lemah.setiap detik, hatinya selalu berdoa agar adiknya bisa sembuh dari penyakitnya dan hidup bahagia bersama adiknya,ia juga berharap suatu saat nanti ada seorang pria yang datang kehidupannya,mencintai dirinya,dan tentu saja menyanyangi adiknya itu.

 

Taeyeon menutup dirinya dengan selimut tebal karena udara dingin sedang tidak bersahabat dengannya,perlahan-lahan ia menutupi matanya karena rasa kantuk sudah tidak bisa diajak berkompromi lagi,dalam keadaan mata tertutup ia tak pernah lupa untuk berdoa agar kelak sebuah keajaiban datang padanya dan mendatangkan sebuah kebahagiaan untuk dirinya dan adiknya.

 

Cahaya kuning mulai nampak di ufuk timur,cahaya sinarnya menghangatkan bumi ini dari dinginnya musim salju,suara bising dari alarm tak membuat mata taeyeon terbuka untuk menjalani aktivitas sehari-harinya,ia tetap memejamkan matanya walaupun sinar matahari tengah menyapanya.

 

Baginya,musim dingin seperti ini sulit baginya untuk bangun dari tidurnya,ditambah lagi hari ini ia libur kerja dikarenakan bekerja di cuaca dingin seperti ini  tak baik untuk bekerja seharian karena akan menggangu kesehatan.

 

Dengan terpaksa,taeyeon membuka matanya dan berjalan gontai menuju kamar mandi,ia mengambil sikat gigi dan menyikat giginya dengan malas,ia membuka keran dan berkumur-kumur membersihkan mulutnya yang penuh dengan pasta gigi,ia keluar dari kamar mandi dan segera pergi menuju kamar adiknya.

 

“jongin,jongin,ireona!” Taeyeon menguncang adiknya namun belum mendapat respon sama sekali darinya

 

“yaa,jonginaa ireona!” lagi-lagi tidak ada respon,taeyeon berulang kali menggocang tubuh jongin tapi mata adiknya tetap tertutup

 

“jonginaa,janganlah bercanda.” Perasaan panik mulai muncul di hati taeyeon ketika mengetahui bahwa adiknya jatuh pingsan dalam keadaan tertidur.

 

“jonginaa,kumohon bertahanlah!” lagi-lagi sebuah hal yang tidak diinginkan oleh taeyeon telah terjadi,dan lagi-lagi adiknya harus tinggal di sebuah tempat yang sangat ia benci,sebuah tempat dimana adiknya harus terbaring lemah di ruangan serba putih.

 

tbc

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet