Meet again

Seasons
Please Subscribe to read the full chapter

Seasons chapter 2

Angin berhembus menerbangkan daun-daun yang gugur dijalan, dan Amber hanya menatap pemandangan itu dengan mata kosong. Ia baru saja mendengar kabar dari Krystal tentang kepulangan Kibum ke Korea. Dan sore ini Amber sedang duduk dikafe menunggu kedatangan Krystal. Lonceng yang digantung dipintu masuk kafe itu berdencing dan terlihat sesosok wanita dengan penampilan yang sangat modis serta rambutnya yang berwarna merah terang. Krystal berjalan dengan anggunnya menghampiri tempat duduk Amber yang berada di pojok kafe dekat jendela kaca yang menghadap ke taman belakang kafe.

Krystal tersenyum padanya kemudian mereka berpelukan, “Eonni, waeyo?” begitulah tipe Krystal yang tidak suka berbasa basi. Krystal merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikiran Amber dan ia langsung saja menanyakannya. Amber hanya menggeleng dan kemudian menghindari kontak mata dengan sahabatnya itu. “Eonni, kau tau aku datang kesini bukan hanya untuk mendengar kata ‘tidak apa –apa’ darimu, sekarang ceritakan padaku apa yang mengganggu pikiranmu. Aku tahu kau memanggilku kesini untuk bercerita” kata Krystal pada Amber.

“Kryst.. kau tau.. aku.. dia..” Amber tidak bisa menyebutkan kalimatnya dengan sempurna, kemudian tangisnya pecah saat itu juga. Krystal yang terkejut melihat reaksi Amber yang tiba-tiba itu tidak tau harus berkata apa. Krystal menghampiri Amber dan mengusap bahunya, menenangkan sekaligus memberi semangat. Krystal yang mengenal Amber dari dulu sangat tahu sifat Amber yang sangat jarang menangis, bahkan hampir tidak pernah. Yang ia tahu Amber yang  dikenalnya tidak akan menangis jika masalahnya bukan masalah yang sangat besar. Krystal menduga bahwa penyebab Amber seperti ini adalah Key.

Tangis amber sudah mereda, sekarang matanya bengkak dan hidungnya sudah merah akibat meangis tadi. Krystal hanya duduk didepannya menunggu sampai Amber menceritakan semuanya. “Mian Kryst, aku malu sekali” kata amber sambil menutup mukanya dengan telapak tangannya. “haha, gwenchana eonni” jawab Krystal. “jadi..” tanya Krystal sambil menaikkan satu alisnya tanda bahwa ia menunggu amber mencurahkan isi hatinya juga alasan kenapa ia menangis tadi. Amber mengangkat bahunya, “ Ya, aku bingung harus cerita dari mana. Aku rasa 4 tahun ini aku sangat kesepian, aku tak pernah menceritakan perasaanku kepada siapapun. Mungkin semua beban dalam hatiku sudah penuh dan sesak jadi aku memutuskan untuk menghubungimu”. Krystal hanya menggangguk mendengar penjelasan Amber, “It’s okay, kau tahu aku siap kapan saja kau butuh seseorang untuk mendengarkan ceritamu”.

“Apa kau terkejut melihatku menangis tadi?” Amber memulai ceritanya. Krystal hanya menggangkat bahu dan menjawab “Yes I did”. Amber tersenyum dan menyesap minumannya kemudian melanjutkan ceritanya, “Jika ada orang bertanya apakah Kibum masih mempengaruhi hidupku dan aku menjawab tidak maka itu adalah sebuah kebohongan. Kau mungkin terkejut melihatku menangis tadi, tapi tidak denganku. Selama 4 tahun ini tak pernah semalampun aku tidak menangis” kata Amber, matanya menatap ke taman dibalik kaca. Krystal benar-benar menjadi pendengar yang baik, ia hanya diam mendengarkan dengan seksama. Kemudian Amber melanjutkan, “Aku juga tidak tahu sejak kapan aku menjadi wanita bodoh yang selalu menangisi orang yang sama setiap malam selama 4 tahun ini, aku sangat membencinya. Kenapa aku tidak bisa melupakannya padahal ia sudah meninggalkanku, patah hati. Aku sudah mencoba berdamai dengan tangisanku setiap malam, aku pikir aku sudah cukup kuat untuk menghadapi Seoul lagi, kota dimana setiap sudutnya menyimpan cerita tentang aku dan dia. Tapi ternyata aku salah, setiap sudutnya mengingatkanku pada Kibum, dan hal itu sangat  menyakitkan”, air mata bergulir jatuh dipipi  Amber, ia diam sebentar untuk mengatur emosinya dan kemudian melanjutkan ceritanya lagi.

“Aku selalu membayangkan saat dimana aku akan bertemu dengannya lagi, tapi ternyata aku tidak sekuat dan setangguh yang aku bayangkan, kenyataannya aku belum siap. Bahkan belum bertemu saja, bahkan mendengar ia berada dalam satu pulau yang sama denganku saja sudah memporak porandakan benteng yang susah payah kubangun selama  bertahun-tahun ini. Kemarin kau menelponku dan mengabarkan bahwa Kibum sudah sampai di Korea, dan percaya atau tidak aku hanya mematung selama berjam-jam setelah kau memutuskan sambungan” Amber kembali mengusap air mata yang tak henti-hentinya mengalir dipipinya. “Aku tak tahu bagaimana aku harus menghadapinya lagi, aku tak yakin apakah hatiku akan bisa bertahan tanpa pecah berkeping-keping saat melihatnya lagi. Bagaimanapun aku menghindari ini, lama kelamaan kita pasti akan bertemu, kita berada dalam kelompok yang sama, dan aku tidak mungkin melewatkan pertemuan kita jika selau ada dia”.

“Eonni, kau pasti kuat. Aku yakin kau dan Kibum oppa bisa menyelesaikan masalah kalian lagi” kata Krystal. Amber menggeleng, “tidak ada yang harus diselesaikan lagi Kryst, hmm by the way..” kali ini Amber mengganti topik. “ Mulai besok aku akan mulai kerja diperusahaan ibunya Kibum” kata Amber. Terdengar suaranya bergetar saat menyebut nama Kibum, dari awal ia tahu bahwa menerima tawaran menjadi designer untuk sebuah proyek besar milik brand fashion terkemuka dikorea itu sangat beresiko. Tapi satu titik suara hatinya menyuruhnya menerima tawaran itu, apalagi kalau bukan kesempatan untuk bertemu dengan Kibum. Tapi ternyata tidak semudah itu, mendengar berita kembalinya Kibum saja sudah menggoyahkan kepercayaan dirinya.

 

Keesokan harinya

Key POV                   

Aku memandang pantulan diriku dicermin besar yang ada dikamarku. Aku tersenyum puas melihat penampilanku pagi ini. Hari ini adalah hari pertama aku bekerja di perusahaan besar milik keluargaku tersebut. Mereka memiliki sebuah projek besar dimana aku adalah salah satu dari beberapa designer yang akan tergabung dalam proyek kali ini. Aku sangat bersemangat sekali untuk segera ke kantor, aku segera melangkah ke garasi kemudian memasuki mobil sport baruku dan segera tancap gas dengan semangat.

Suasana kantor sudah banyak berubah dari 4 tahun yang lalu saat aku terakhir kesini. Aku melangkah ke ruangan eomma, disepanjang perjalanan karyawan yang lewat langsung membungkuk memberi hormat padaku, sepertinya mereka masih ingat denganku. Aku duduk disofa diruangan eommaku sambil membuka katalog milik brand kami. Eomma sibuk dengan laptopnya tanpa mengacuhkanku sedikitpun, aku tahu eomma adalah tipe pekerja keras, ia adalah seorang wanita karier yang sangat mencintai pekerjaannya.

Terdengar ketukan pintu dan eomma berkata ‘masuk’ kemudian pintu terbuka. Melangkah seorang wanita dengan rambut sebahunya serta pakaian yang aku yakin pernah melihatnya di majalah fashion di Inggris. Mulutku menganga saat aku mengenali wanita it

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MrsSuho
hai guys, I just post a new story of Keyber!

Comments

You must be logged in to comment
me2078 #1
Chapter 15: Sweet ending..
merisudar #2
Chapter 14: Yeay happy ending. Ini ff terbaik. Ceritanya gak bisa ditebak, gak bosen dibaca walaupun udh dibaca berkalikali. Setia nunggu dan akhirnya tamat. Ditunggu ff keyber selanjutnya. Terima kasih author ceritanya luar biasa.
23anisyamoira #3
Chapter 14: ngga ada sekuel apa min?hheheehehe
mouselizard
#4
Chapter 14: Love dehhh

akhirnyaaa... ♥♥♥♥
ajol_fxonee
#5
Chapter 14: Wkwkwkwkwkwk... Ada ada aja sih oemma2 keyber...
Bisa2nya ada hal taruhan kyk gitu segala... Soalnya yg jadi korban tuh keyber...
Untung aja emang jodoh, gimana klo takdir berkata lain... Bisa heartbroken kaleeee...

Keyber happy ending love it.... XD
themisberry #6
Chapter 14: Ak suka banget critanyaaaa!! Mohon updatenyaaa crita yg lain yaaa..hehe
.thanks ya authornim
dewipur
#7
Chapter 14: yeee yee ..happy Ending ,,kirain s nicole bakala berulah lagi. .ternyata dia lenyap ..
ratih_ps #8
Chapter 14: Manis banget endingnya
ratih_ps #9
Chapter 14: Manis banget endingnya
watdaaa #10
Chapter 13: Apa ibunya mereka bilang kalo mereka bakal dinikahin secepatnya?(?) Hahahahaha