Juni '09

Online Diary

Kamis, 4 Juni.

Dear diary..

Kini, aku mulai merindukannya. Ah, cinta memang selalu berbuah rindu. Tapi biarlah.. Yang penting, aku sangat bahagia sekarang. Karena orang yang kucintai sekarang adalah orang yang nyata dalam kehidupanku, bukan orang yang tak kukenal yang hanya ada dalam khayalku. Aku melihat dirinya bukan fotonya. Aku mendengar suaranya langsung bukan lewat radio. Ah.. Betapa bahagianya diriku saat melihat dirinya tadi. Sungguh tak terkatakan..

 


Jum'at, 5 Juni.

Dear diary..

Sekarang aku ingin mengatakan ini semua padanya. Ku akan tulis surat untuknya dan akan kukirim lewat hatiku dengan perangko cinta.

"Kak Sam yang baik... Aku Lin. Kakak sudah tau 'kan siapa aku...? Kak, aku ingin menyampaikan beberapa kalimat tentang diriku. Maafkan aku kalau aku mengganggu hatimu. Kak, pada kali pertama aku melihat Kakak tak ada rasa apa-apa dalam hatiku, walaupun kedua temanku sering sibuk membicarakan diri kakak yang mengagumkan di mata mereka juga mataku. Keadaan ini terus berlangsung hingga hari Minggu kemarin. Malam itu aku curhat pada seorang temanku, hingga akhirnya dia berkata, "Kata hati itu lebih bisa dipercaya dalam hal memiliki. Ikuti saja kata hatimu". Aku tersentak. Muncul pertanyaan dalam hatiku, 'benarkah kumencintainya?'. Sungguh, aku hampir tak percaya karena sebelumnya aku tak pernah berpikir untuk mencintai Kakak. Mengapa? Karena diriku sedang berusaha mencintai seseorang yang sebenarnya tak diinginkan hatiku, karena seseorang lainnya yang masih sangat kucintai hingga mentalku hampir rusak hanya karena cintaku tak terbalas. Di tengah kegalauanku, terbesit dalam pikiranku sebuah pertanyaan, 'siapa sebenarnya orang kucintai'. Maka bermunculan lah nama-nama. Tak ada yang mampu membuatku bergetar. Namun, ketika nama Kakak muncul, sebuah getaran halus timbul di hatiku. Ini terjadi sekitar sepuluh hari yang lalu. Aku menepis semua itu dengan anggapan diriku tak menginginkannya. Akan tetapi ketika temanku mengatakan kata-kata itu, sungguh ajaib, dalam sekejap diriku berubah pikiran. Dalam sekejap itu pula aku dapat mencintai Kakak dan mengilangkan bayang-bayang Kak Dri, orang yang sangat kucintai itu. Sungguh, hanya sekejap. Tapi... Masih terselip sedikit keraguan di relung hatiku. Hingga akhirnya kumelihat diri Kakak hari Selasa kemarin. Ya, ternyata aku memang mencintai Kakak. Getaran-getaran halus bermunculan dalam hatiku mengiringi langkah Kakak yang kemudian menghilang dari pandanganku. Maafkan aku ya, Kak, jika aku telah mengganggu Kakak. Sekarang aku ingin bertanya, "Bolehkah aku memiliki hati Kakak?" karena kuberharap Kakak lah yang selamanya bersamaku, mendampingi dan menjadi sandaran hidupku.

"Ya Tuhan.. Aku bersyukur atas cinta ini. Dengannya aku bisa berlepas dari Kak Dri. Jadikanlah cinta ini menuntunku pada kebaikan. Jadikanlah dia terbaik untukku. Dan jalinkanlah cinta di antara kami berdua. Amin"

 

 

Selasa, 6 Juni.

Dear diary..

Wah, aku memang benar-benar sedang falling in love. Sekarang, ingin kukatakan padanya, "Kak Sam, sudikah Kakak mencintaiku? Sungguh, tiada yang kumau sekarang kecuali melihat dan mendengar suara Kakak, lagi dan lagi."

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet