Chapter 7

Keabadian yang Rapuh

Ketika sudah mendekati pintu utama mansion, Suho mendahului Lara untuk membukakan pintunya. Lara merasa itu tidak terlalu perlu tapi lalu tersenyum sekilas dan mengatakan, “Terima kasih.”

   “No need to say that, princess...” ucap Suho membalas Lara dan tersenyum.

   Lara berjalan menuruni tangga pendek dan terlihat 12 orang tengah berkumpul di tengah halaman. Mereka meyadari kehadiran Lara. Sang ‘Pengawas’ berada di tengah mereka kemudian membalikkan dirinya. Kemudian Lara melihat pengawas tersebut. Spontan pengawas tersebut pun langsung membungkuk seolah memberi salam kepada Lara dan tersenyum. Ke-12 cowok lain yang melihatnya pun mengikuti yang dilakukan oleh pengawas tersebut dan membungkuk ke arah Lara.

   Lara pun merasa tidak enak mendapat perlakuan seperti itu dan akhirnya memutuskan untuk membungkuk juga seolah-olah membalas salam mereka.

   “Salam, Princess Lariena Lara Clarence.” ucap sang pengawas tersebut.

   “Perkenalkan namaku adalah Claude Ralph William. Aku ditugaskan oleh King Charles dan Queen Victoria bertahun-tahun lalu untuk mencarikan pengawal untukmu.”

   “Salam Claude Ralph William, terima kasih sudah datang. Maukah kau masuk agar kita bisa membicarakan hal ini lebih dengan lebih nyaman?” tanya Lara dan mempersilahkan nya masuk.

   “Terima kasih atas keramah-tamahan anda, Princess. Tapi aku lebih memilih untuk menjelaskannya di sini, kalau anda tidak keberatan.” ujar Claude.

   “Oh all right, then.” ucap Lara setuju.

   “Karena kau tahu mereka bukanlah manusia biasa karena sebelum ini mereka berwujud kucing, mereka adalah pemuda-pemuda yang berasal dari Planet EXO. Masing-masing dari mereka mempunyai kekuatan tersendiri dan mereka adalah yang terbaik sejauh ini.” jelas Claude lagi.

   “Bolehkah aku meminta izinmu untuk memperlihatkan kekuatan mereka semua?” tanya Claude dengan sopan kepada Lara. Mengasumsikan bahwa Lara akan lebih mudah percaya dengan apa yang dikatakannya kalau sudah melihatnya langsung.

   Perlakuan dan ucapan formal yang dilakukan Claude mengalihkan perhatian Lara sekilas tapi lalu ia menjawab dan berkata, “Iya, silahkan.”

   “Baiklah, kita mulai dari Xiumin.” ucap Claude. Xiumin pun maju ke depan. Tak lama, ia mengangkat kedua tangan nya kemudian melakukan gerakan seperti mengumpulkan udara yang hampa di kedua tangannya kemudian menutupnya dan membentuk kepalan kosong. Lalu ia pelan-pelan membukanya dan muncul lah kumpulan serbuk putih dan meniupnya perlahan. Lara bisa merasakan hawa dingin dari serpihan tersebut dan beranggapan bahwa serbuk putih yang barusan ditiup Xiumin adalah salju.

   “Ia bisa membekukan sesuatu. Ice/Frost. Oh ya, Xiumin merupakan yang paling tua di sini.” ujar Claude menjelaskan.

   Kemudian seakan belum cukup, Xiumin memutuskan untuk memperlihatkan kekuatan nya lagi. Kali ini ia berjalan menuju air mancur kemudian dengan gerakan tangannya, semua airnya tiba-tiba membeku. Tak lupa ia mengembalikan air tersebut seperti semula sebelum akhirnya kembali ke posisi awal, memberitahu bahwa ia sudah selesai memperlihatkan kekuatannya.

   “Selanjutnya, Luhan.” Luhan pun maju.

   “Kekuatannya adalah Telekinesis dan Telepati.” jelas Claude.

   ‘Anda sudah tahu kan mengenai telepati ini?’ ucap Luhan menyuarakan suara di dalam kepala Lara.

   “Ya, dia pernah melakukan telepati padaku.” ucap Lara kepada Claude mengakui kekuatan Telepati yang dimiliki Luhan.

   Kemudian Luhan maju selangkah untuk memperlihatkan kekuatan Telekinesisnya. Ia menatap ke arah Pohon Apel kemudian dengan gerakan tangannya, ia memetik Apel tersebut dengan lembut tanpa menyentuhnya kemudian menerbangkan Apel tersebut ke arah Lara. Lara pun mengulurkan tangannya dan Apel tersebut jatuh ke tangannya.

   “Aku bisa menggerakan benda di sekitarku ke mana saja yang aku mau.” jelas Luhan.

   “Selanjutnya, Kris.” Sedetik kemudian Kris melayang dari tanah di bawahnya dan melesat ke atas. Tak lama kemudian ia kembali turun ke bawah dengan kecepatan lambat kemudian berpijak di tempatnya semula.

   “Aku bisa terbang di udara.” jelas Kris.

   “Suho.” panggil pengawas tersebut. Suho maju selangkah dan menggerakan tangannya ke arah air mancur lagi dan sedetik kemudian semua air yang ada di air mancur tersebut pun membentuk gumpalan dan mengikuti gerakan tangan Suho.

   “Aku bisa mengendalikan air.” sahut Suho.

   “Lalu... Lay.” Lay pun maju. Sebelum mulai menjelaskan kekuatannya, ia pun membungkuk dan memberi salam kepada Lara lagi.

   “Salam Princess...kekuatan ku adalah kekuatan penyembuh/Healing. Aku juga bisa menghidupkan kembali tanaman yang sudah layu.” jelas Lay. Lara pun membalas salamnya dengan membungkuk sekilas.

   “Dia juga yang menyembuhkan sakit akibat benturan kepala yang kau alami tadi pagi.” ujar Suho

   ‘Oh, ya. Sekarang setelah kuingat lagi, rasa sakitnya cepat sekali hilang sehabis terbentur kayu.’ batin Lara di dalam hatinya mengakui kekuatan Lay.

   Lara melirik ke arah Lay sekilas.

   “Terima kasih.”

   “Tidak perlu, sudah menjadi tugasku.” seru Lay.

   “Baekhyun.” Claude memanggil namanya. Baekhyun maju ke depan dan kemudian menggerakan tangannya ke langit, seketika itu juga awan-awan menghalangi matahari dan cuaca yang tadinya cerah menjadi mendung dan gelap seketika.

   “Kekuatanku adalah cahaya.” jelas Baekhyun

   “Selanjutnya, Chen.”

   Chen pun maju.

   “Hallo Princess, aku Chen. Aku bisa mengendalikan Petir.” ucap Chen kemudian tangan kirinya terangkat ke arah atas dan muncul petir tak jauh dari arah tangan nya.

   “Chanyeol.” Chanyeol maju, kemudian mengeluarkan api dari tangan kanan nya. “Kekuatanku adalah Api.” jelas Chanyeol.

   “Kemudian, D.O” D.O pun maju dan menjelaskan mengenai kekuatan nya,  

“Aku memiliki kekuatan binatang buas. Tidak menyerupai bentuknya, hanya kekuatannya saja. Aku tidak bisa menunjukkan kekuatanku karena tidak ingin membuat kerusakan di sini.” ujarnya.

   Lara mengangguk setuju.

   “Lalu Tao.” ucap Claude. Tao maju selangkah, kemudian sedetik kemudian semua yang ada di halaman mansion tersebut kecuali Tao dan Lara berhenti bergerak. Waktu seakan berhenti berputar.

   Detik berikutnya mereka semua kembali bergerak dan waktu kembali berputar. “Aku bisa mengendalikan waktu.” ucap Tao.

   “Kai.” Kai pun maju selangkah. Kemudian detik selanjutnya ia berada di belakang Lara, kemudian di samping kanan, kemudian di depan nya dan akhirnya kembali lagi ke posisinya semula.

   “Kekuatanku adalah Teleportasi.” ucap Kai.

   “Terakhir, yang termuda di sini, Sehun.” Sehun pun menggerakan tangan nya ke arah pepohonan dan sedetik kemudian pohon-pohon tersebut dihembuskan oleh angin kencang.

   “Aku bisa mengendalikan Angin.” ucap Sehun

   “Sekarang setelah mereka semua memperlihatkan kekuatan mereka pada anda, aku akan menjelaskan hal selanjutnya.” ujar Claude.

   “Mereka semua adalah pengawal anda mulai sekarang. Anda sebenarnya punya kekuatan yang luar biasa melebihi semua kekuatan yang mereka miliki. Kekuatan anda tertidur selama ini dan di umur anda yang ke-18 tahun, kekuatan ini mulai terbangun. Hal tersebut juga sebagian besar dipicu oleh kehadiran 12 pemuda ini. Untuk membangunkan kekuatan anda, anda harus mendekatkan ikatan anda dengan ke-12 pemuda ini. Raja dan Ratu sebenarnya tidak ingin anda mempunyai kekuatan ini, tapi sayangnya kalau anda tidak segera membangunkan kekuatan itu, nyawa anda berada dalam bahaya. Satu-satu nya jalan adalah dengan mendekatkan ikatan anda satu sama lain nya.” jelas Claude.

   “Kekuatan seperti apa yang aku punya tepatnya, Claude?” tanya Lara penasaran.

   “Sayangnya, saya masih belum bisa memberitahu anda hal ini, Princess... Anda akan tahu saat kekuatan nya bangun nanti.” ucap Claude kecewa belum bisa memberitahukannya kepada Lara.

   “Nah terakhir, sebelum aku pergi.” ujar Claude sambil mengambil sesuatu dari saku nya. Tampak sebuah kotak persegi panjang. Claude pun membuka kotak tersebut dan mengarahkan nya ke Lara agar ia bisa melihat isi kotak tersebut. Kotak tersebut berisi kalung. Tampak 12 simbol berbeda menyatu jadi satu dan membentuk bandul kalung. Saat Lara melihat kalung tersebut, ia merasakan dirinya tertarik kepada kalung tersebut. Spontan, ia pun bergerak ke arah kalung tersebut dan tanpa sadar tangannya sudah dekat dan menyentuh kalung tersebut.

   “It’s beautiful. Aku merasa ditarik ke arahnya.” ujar Lara memberitahu apa yang dirasakan.

   “Ini adalah simbol keluarga Clarence. Ini satu-satunya warisan dari orantuamu dengan simbol keluargamu terukir diatasnya. It belongs to you.” ujar Claude.

   “Sini biarkan aku memakai kan nya untukmu.” ujar Chen. Lara pun mengangguk kemudian membalikkan badan nya dan Chen bergegas mengalungkan kalung tersebut di leher Lara.

   “Baiklah, saya harus pergi sekarang. Saya izin pamit, Princess. Long live the Princess.” sahutnya lagi sebelum akhirnya benar-benar lenyap, hilang dari pandangan tanpa Lara bisa mengucapkan terima kasih ataupun menanyakan beberapa pertanyaan lagi.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD