When I met You in Summer (Chapter 1)

When I met you in summer (Indonesia fic)

When i met you in summer 

 

Author:

RetnoDobi

 

Main Cast:

Kim Junmyeon

Zhang Yixing (GS)

Other Cast

 

Genre:

Romance, School-life, GS, Family and other

 

Rate:

T

 

Summary:

Liburan musim panas di LA adalah hal baru bagi Yixing. Dengan adanya sosok pria tampan yang tidak sengaja ia lihat di taman. Lay sungguh jatuh cinta pada pria itu. Akankah ia bisa merasakan Cintanya?? 

 

 

RetnoDobi Fanfic Present™

 

When I Met You In Summer

 

***

 

Tik... Tok.. Tik.. Tok...

 

Jam besar itu tengah mendentingkan detakannya disaat ujian di salah satu universitas Los Angeles. Ujian tengah semester.

 

Seorang gadis cantik dengan wajah Asia Timurnya sedang menggigit kecil pensilnya. Ia Zhang Yixing. Ia sedang memikirkan pertanyaan tentang psikomotoriknya. Ah, entah pelajaran apa itu. 

 

Biarkan mereka Ujian. Dan aku akan mendeskripsikan sosok Zhang Yixing.

 

Zhang Yixing, gadis cantik berdarah Cina. Ia memiliki dimpel yang melekat pada pipi kirinya. Senyumnya sangat manis. Ia tinggal di LA bersama dengan sepupunya LuHan. Yixing sungguh beruntung bisa berkuliah di LA. Karena itu adalah mimpinya. Yixing juga gadis yang lembut, baik sungguh keibuan. 

 

Teng... Teng..

 

Jam besar itu menandakan telah selesainya ujian semester ini.

 

"SUMMER HOLIDAY." teriak seluruh siswa itu.

 

"Hi, Yixing. You wanna join with us to party tonight?" Tanya Lena salah satu teman Yixing.

 

"No, I'm with my sister will be holiday together." jawab Yixing sambil tersenyum manis.

 

Lena pun ikut tersenyum dan menjawab "Happy Holiday." sambil menepuk pelan pudak Yixing.

 

Yixing menata alat tulisnya kedalam tas berwarna ungunya. Dan siap untuk dibawanya pulang.

 

***

 

05.12PM (waktu setempat)

 

"Aku pulang~" ujar Yixing memasuki apartemennya. Yang ia tinggali bersama sepupunya Luhan.

 

"Jie? Kau sudah pulang? aku juga baru saja pulang." ujar Luhan seraya tersenyum.

 

"Bagaimana kuliahmu?" tanya Yixing.

 

"Baik-baik saja. Oh iya Jie~ aku... diajak kencan oleh murid baru." Curhat Luhan.

 

Yixing mengajak Luhan untuk duduk di sofa guna melanjutkan curhatannya.

 

"Siapa dia?" tanya Yixing heran.

 

"Dia dari Korea. Namanya Sehun. Oh Sehun. Ya, aku akui dia tampan." jawab Luhan menampilkan semburat merah dipipinya.

 

"Lalu? apa kau menerima ajakan kencannya?" tanya Yixing lagi.

 

Luhan hanya menggeleng pelan, dan menundukkan kepalanya.

 

"Mengapa kau menolaknya?" 

 

"Aku tidak menolak, lebih tepatnya aku belum menjawab ajakannya. Aku bingung. Aku harus menanyakannya padamu Jie~" sergah Luhan menatap manik Yixing.

 

Yixing hanya tersenyum dan memegang bahu Luhan lembut.

 

"Luhan~ Sehun itu mengajak dirimu kenapa kau bertanya padaku? Jika kau merasa nyaman tak ada salahnya menerima." Yixing memberi nasihat pada sepupu cantiknya itu.

 

Luhan hanya mengangguk dan tersenyum pada Jiejienya itu.

 

***

 

Sunday Morning, 

 

Yixing menggeliat pelan di kasurnya. Matanya mengecek benda kotak di meja nakasnya.

 

"Pukul 9. Aku bangun kesiangan." gumam Yixing mengucek matanya.

 

Ia menyibak selimut putih itu dan merapikannya. Tak butuh lama ia menyelesaikannya Yixing segera beranjak pergi mandi.

 

Yixing melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur. Sebelumnya ia menyalakan lagu EXO - Growl. 

 

Sambil sedikit menari-nari, dan bernyanyi.

 

Sekitar 20menit Yixing telah siap dengan baju santai. Huh~ ia sungguh mulai bosan.

 

Luhan?

 

Semalam ia berpamitan bahwa paginya akan kencan dengan Oh Sehun, mahasiswa jurusan Ekonomi itu.

 

Yixing memutuskan untuk mengisi perutnya.

 

Ia membuat Fu Yung Hai dengan mudahnya.

 

***

 

12.05PM (waktu setempat)

 

Bosan itu tak segera menghindar dari Yixing.

 

"Aku bosan~" keluh Yixing.

 

ia akhirnya memilih untuk ketoko buku membeli novel. Ya setidaknya dia juga bisa jalan-jalan.

 

Yixing berganti pakaian hanya menggunakan T-Shirt polos berwarna putih, dan Skinny Jeans hitam. Rambut yang berwarna Dark Brown itu ia kuncir kuda. Kesan manis pun terlihat.

 

Ia mengambil tas slempang berwarna coklat yang terletak di meja belajarnya. Mengisinya dengan Dompet, PC, Powerbank, dan Headset ungu kesayangannya tak lupa ponselnya.

 

Yixing benar-benar keluar dari apartemennya. Angin semilir mulai menyapa kulit putihnya.

 

"Hello Yixing?! How are you?" sapa seorang nenek tua penunggu kedai coklat di dekat apartemen Yixing. Salah satu langganan Luhan juga Yixing.

 

"I'm fine." balas Yixing sambil tersenyum menampilkan dimpelnya.

 

"Not go to University?" tanya nenek itu lagi.

 

"No Grandma, Summer Holiday." jawab Yixing tetap tersenyum.

 

Nenek itu menepuk jidatnya pelan.

"Sorry, I'm forget! i must to back in my stand. Maybe, many customer today." salam nenek itu lalu meninggalkan Yixing.

 

Yixing melangkahkan kakinya menuju toko buku. Persediaan novelnya habis. 

 

TRING~

 

Begitu pintu toko buku itu terbuka.

 

Yixing langsung melangkahkan kakinya ke-rak Novel fiksi. 

 

 

"Apa yang harus kubeli?" gerutu Yixing sambil memegang 2 nover bergenre berbeda (Romansa dan Horor).

 

"Ini sajalah." Ucap Yixing setelah membaca sekilas isi sinopsis novel berjudul.

 

*When I Met You in Summer*

 

"How much?" tanya Yixing pada kasir.

 

"59,8$" jawab kasir itu.

 

"Thank You." Yixing langsung melangkah sambil membawa bungkusan plastik berisi buku itu.

 

Tujuannya kali ini ditaman, ya~ mungkin dengan Iced Green Tea bisa membuat tenang di musim panas kali ini.

 

Yixing berjalan ke kedai Iced Tea untuk membeli Iced Green Tea yang rendah kalori. Agar tidak cepat gendut. Yixing sangat mencintai bentuk tubuhnya.

 

"Please one Iced Green Tea madame." pesan Yixing dan madame itu langsung membuat pesanan Yixing.

 

***

 

Yixing mendudukkan dirinya di kursi taman yang kosong. Ia menghembuskan pelan nafasnya sebentar sambil melihat sekeliling. Taman tak begitu ramai. Mungkin mereka lebih memilih pergi ke taman hiburan? tempat keluarga yang menyenangkan, atau bahkan California tempat romantis untuk pacaran.

 

Yixing mulai membaca novel yang baru ia beli.

 

Membacanya hingga teliti.

 

"Aku baru saja sampai di LA." tiba-tiba ada suara seorang laki-laki menggunakan kacamata hitam dengan kulit putih pucat. Namun ia seperti berbicara dengan bahasa Korea.

 

Yixing menghiraukan.

 

"Akan aku sampaikan pada Chanyeol." ucap laki-laki itu final.

 

Ia melepas kacamata hitamnya. Melihat sekeliling taman, hingga pandangan itu berhenti pada satu titik, kearah Zhang Yixing.

 

"Dia manis." gerutu laki-laki tadi. 

 

Yixing yang membaca novel tetap fokus pada novelnya karena ia sangat terjatuh dalam cerita fiksi itu.

 

Laki-laki itu kini menghampiri Yixing dan duduk disebelah Yixing namun tetap memberi jarak.

 

"Excuse me." panggil laki-laki itu sambil tersenyum.

 

"Yes." Yixing menatap wajah laki-laki itu sedikit tertegun. Melihat wajah tersenyum seperti malaikat.

 

"What are you doing here?" tanya laki-laki itu.

 

Yixing hanya tersenyum sambil mengangkat sedikit novelnya untuk memberitahukan bahwa ia sedang membaca.

 

"You look different here, foreign?" tanya laki-laki itu dan tetap tersenyum.

 

"Yeah, I'm from China." jawab Yixing.

 

"China? I'm Korean." ujar laki-laki itu.

 

Yixing melipat halaman yang ia baca dan menutup bukunya.

 

"Kita berbicara dengan bahasa Korea saja bagaimana?" tawar Yixing dengan bahasa Korea yang lancar namun tetap ada aksen Cina.

 

"K—Kau bisa berbahasa Korea?" tanya laki-laki itu kaget. Yixing hanya mengangguk.

 

"Oh, ya perkenalkan aku Kim Junmyeon." laki-laki yang di ketahui bernama Kim Junmyeon itu mengulurkan tangannya.

 

"Aku Zhang Yixing, panggil saja aku Yixing." Yixing membalas uluran tangan Junmyeon.

 

"Bagaimana kau bisa berbahasa Korea?" tanya Junmyeon setelah melepaskan tangan Yixing.

 

"Pamanku, dia orang Korea. Dan dulu aku juga pernah tinggal di Korea 2 tahun sejak umurku 10 tahun." Jelas Yixing.

 

"Apa kau ada waktu untuk sekedar makan siang? sambil mengobrol? Ya~ anggap saja ini sebagai perkenalan kita." Ajak Junmyeon.

 

Yixing terlihat berpikir, dan akhirnya mengangguk setuju.

 

***

 

Xowolf café

 

"Jadi kau tinggal bersama sepupumu di LA?" tanya Junmyeon saat mereka sudah di café.

 

"Iya, bahkan sekarang dia sedang Dating." jawab Yixing sambil sedikit tersenyum.

 

Mereka berdua duduk di kursi dekat kaca yangemperlihatkan jalan di LA.

 

"Welcome, can i help you?" tanya seorang waiters sambil membawa PC untuk mencatat pesanan pelanggan.

 

"Fruit splash with vanilla milk," pesan Junmyeon.

 

"Kau mau pesan apa Yixing?" tanya Junmyeon.

 

"Samakan saja denganmu." jawab Yixing.

 

"Fruit splash with vanilla milk 2." kata Junmyeon pada waiters itu.

 

"Just it?" tanya waiters dan diangguki Junmyeon.

 

"Well, Yixing. Kau di LA berlibur atau sekolah?" tanya Junmyeon memecah keheningan.

 

"Aku kuliah Junmyeon-ssi." jawab Yixing sambil tetap tersenyum.

 

"Oh," Junmyeon hanya mengangguk paham.

 

"Kau?" tanya Yixing tiba-tiba.

 

"Aku berlibur dari bisnis ayahku." jawab Junmyeon menatap kearah luar jendela.

 

"Maaf, tapi kau tak terlihat seperti paman-paman pekerja kantoran." Ujar Yixing dengan polosnya.

 

Junmyeon tersenyum manis lalu menghadap kearah Yixing.

 

"Aku belum mau menjadi Paman. Kau tahu? umurku saja masih 24 tahun." jelas Junmyeon.

 

Pesanan mereka datang.

 

"Thank you." ucap Junmyeon dan Yixing bergantian pada waiters tadi.

 

"Bagaimana? kau berumur 24 tahun? sungguh aku tak tahu." Ujar Yixing sambil tersenyum kikuk.

 

"Santai saja." ujar Junmyeon.

 

"Bisnis apa yang kau jalani Junmyeon-ssi?" tanya Yixing.

 

"Junmyeon saja. Bisnis di bidang farmasi." jawab Junmyeon memasukkan potongan buah melon segar kemulutnya.

 

"Sepertinya itu berhubungan dengan Kimia?!" tebak Yixing dengan tersenyum.

 

"Tentu saja, lalu kau? kuliah mengambil jurusan apa?" tanya Junmyeon menatap Yixing.

 

"Sastra." ujar Yixing menopang dagunya.

 

"Menarik. Aku suka sastra." 

 

"Oh ya?" Yixing kembali menyuapkan Fruit Splash miliknya.

 

"Sastra itu sebuah keindahan. Tapi, banyak juga yang menganggap remeh sastra. Yang menurut kita itulah sebuah hal yang indah, namun dianggap berlebihan oleh sebagian orang." jelas Junmyeon dengan wajah tanpa minat.

 

"Aku setuju denganmu. Bagaimana tidak berlebihan? Jika mereka saja tidak dapat masuk dalam seni sastra." tambah Yixing.

 

"Hahahaha.... kurasa berbicara denganmu asik juga." ucap Junmyeon tersenyum lembut.

 

Entah mengapa Yixing malu menatap wajah orang yang beberapa jam lalu ia kenal.

 

"Benarkah?" tanya Yixing menatap arah luar jendela.

 

Drrt~ Drrt~

 

Yixing merogoh tas slempangnya yang berada dipangkuannya.

 

'Jie-jie, kau dimana?' 

 

"Siapa?" tanya Junmyeon.

 

"Oh sepupuku, dia menanyakanku berada dimana." jawab Yixing lalu mengetikkan beberapa pesan untuk membalas sms sepupunya itu.

 

'Aku berada di Xowolf café, aku akan segera pulang'

 

-Sending Massege Success-

 

"Umm.. Junmyeon, aku rasa aku harus segera pulang sudah sore." kata Yixing tiba-tiba.

 

"Mari kuantar." tawar Junmyeon.

 

"Tidak usah, itu akan merepotkanmu." tolak Yixing lembut.

 

"anggap saja ini sebagai perkenalan." ucap junmyeon sambil tersenyum.

 

"tidak usah Junmyeon-ssi." Yixing tetap menolak secara halus.

 

"sudah ayo!" Junmyeon menarik lengan Yixing lembut, setelah meletakkan dua lembar 10 dollar itu.

 

***

 

"Dimana rumahmu?" tanya Junmyeon saat mengemudikan mobil Audi mewah miliknya.

 

"Franklin street." jawa Yixing sopan.

 

"Benarkah?" tanya Junmyeon.

 

"Ya, memangnya ada apa?" Yixing menolehkan kepalanya kearah Junmyeon.

 

"Aku tinggal di apartemen daerah situ." jawab Junmyeon tersenyum.

 

"Apa di Voila Apartemen?" 

 

"Iya, bagaimana kau bisa tahu?" 

 

"Aku juga tinggal disitu." jawab Yixing menggenggam tangannya sendiri. Entah mengapa, ia gugup.

 

"Kebetulan." Junmyeon menambah kecepatan menuju apartemen mereka. 

 

***

 

16.23PM (waktu setempat)

 

"Jadi kau tinggal di kamar nomor 1288?, mengapa aku tak pernah melihatmu?" ujar Yixing saat mereka berada di lift.

 

"Aku baru pindah kemarin, dan kebetulan ada turis yang baru saja pindah dari ruangan itu seminggu sebelum keberadaanku. Katanya soh, mereka pindah ke Las Vegas." jelas Junmyeon.

 

"Oh, mereka Mr. Stuart dan istrinya. Pantas saja terasa sepi." Yixing menganggukkan kepalanya.

 

TING.....

 

"Baiklah Junmyeon, aku kembali dulu." salam Yixing sambil tersenyum.

 

"Tentu, apa besok kau ada waktu?" tanya Junmyeon didepan kamar 1287.

 

"Entahlah, mengapa?" tanya Yixing balik.

 

"Boleh aku pinjam ponselmu?" 

 

"Ini." Yixing memberikan ponselnya, dengan cepat Junmyeon menerimanya. Lalu mencoba melakukan missed call pada nomor miliknya.

 

Drrt~ Drrt~

 

"Aku dapat nomormu, besok kita pergi lagi bagaimana?" tanya Junmyeon sambil menyerahkan ponsel milik Yixing.

 

"Ntahlah, lihat saja besok. Baiklah aku masuk dulu. Bye!" Yixing langsung memasuki apartemennya.

 

***

 

"YEHETTT~" teriak Junmyeon saat memasuki apartemennya.

 

"Itu bahathaku Hyung." Ujar laki-laki berwajah tampan dengan wajah datarnya.

 

"Yasudah, terserah apa katamu. Chanyeol sudah datang?" tanya Junmyeon pada adik sepupunya. Oh Sehun.

 

"Belum." jawab Sehun tetap fokus pada iPhone-nya.

 

"Kau sedang apa?" tanya Junmyeon pada Sehun yang terlihat senyum-senyum sendiri menatap ponselnya.

 

"Ingin tahu thaja kau Hyung." Ledek Sehun.

 

"Dasar kau!" 

 

"Eh, Hyung. Yeoja di apartemen thebelah cantik ya~" kata Sehun.

 

"Mwo?! bagaimana kau bisa tahu? jangan-jangan kau suka padanya?! ANDWAE... dia milikku." cerocos Junmyeon menghadap adiknya itu.

 

"Jadi Hyung thudah kenal sama Luhan jie?" kaget Sehun.

 

"Oh, maaf aku kira Yixing." kata Junmyeon watados.

 

"huh, makanya orang ngomong di dengerin dulu Hyung."

 

Ting.. Tong..

 

"Buka sana cadel!" perintah Junmyeon, Sehun hanya mempoutkan bibirnya namun juga beranjak untuk membuka pintu.

 

Cklek...

 

 

"Annyeong~~" sapa laki-laki berambut coklat ikal dengan senyum khasnya.

 

"CHANYEOL HYUNG~~~" Sehun berhambur memeluk kakak sepupunya yang sempat kuliah di Jerman meninggalkan Junmyeon dan Sehun di Korea.

 

"Hahah, aku rindu padamu adik manis." ujar Chanyeol. Nama laki-laki itu.

 

"Masuklah Hyung!!!" Sehun membantuk menarik koper Chanyeol setelah melepas pelukan rindu.

 

"Chanyeol?!" ucap Junmyeon yang baru saja keluar dari kamar.

 

"Bogoshipeo Hyung." ujar Chanyeol memeluk Junmyeon yang lebih pendek dari Chanyeol.

 

"Aku ikut~" manja Sehun dan mereka bertiga kembali berpelukan.

 

***

 

"Jie, kau tahu? Sehun itu lucu." Luhan memposisikan duduknya disebelah Yixing.

 

"Oh iya aku lupa, bagaimana kencanmu?" tanya Yixing sambil tersenyum.

 

"Hng?" Luhan membelalakan matanya imut.

 

"Hahahaha, kau suka dengannya?" tanya Yixing.

 

"Umm... aku tidak tahu." Luhan menundukkan kepalanya, sambil memainkan jari lentiknya.

 

"Yasudah, terserah saja padamu." 

 

"Jie~ a-aku suka sama Sehun." lanjut Luhan.

 

"Shenme?" Yixing sedikit membelalakan matanya.

 

"Dia sangat romantis~" puji Luhan terdengar pelan.

 

"Memangnya seperti apa Sehun itu~ jie jie penasaran." Yixing meletakkan telunjuknya di dagunya.

 

"Sehun tinggal di sebelah apartemen kita, nomor 1288." ucap Luhan.

 

"Benarkah?" Yixing bertanya dan diangguki Luhan.

 

"Apa Sehun sudah menyatakan perasaannya padamu?" tanya Yixing lagi.

 

"Yes, dia tadi menyatakan perasaannya padaku........ tapi, aku belum menjawabnya. Dan dia bilang akan menungguku hingga aku mau menjawabnya." Luhan memainkan jari lentiknya itu.

 

"Terima saja, kau kan juga menyukainya. Tapi, kau juga harus berhati-hati mengerti!" Yixingpun beranjak meninggalkan Luhan.

 

***

 

"Chanyeol!! kupikir kau datang siang tadi?" ucap Junmyeon duduk disebelah Chanyeol yang asik dengan iPad-nya.

 

"Oh, tadi penerbangan sedikit ditunda. Karena hujan." jawab Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya.

 

"Hyung, apa disini ada wanita cantik? aku ingin berwajah Asia saja. Aku bosan dengan wanita interlokal, bermata biru dan betambut pirang." lanjut Chanyeol meletakkan iPadnya ke sebelah sofa kosong.

 

"Entahlah, aku baru saja pindah disini."

 

"Ada Hyung, namanya Luhan~ tapi itu milikku!! kau cari thaja thendiri oke!!" sambung Sehun yang langsung duduk ditengah Hyung-Hyungnya itu.

 

"ck! menyebalkan."

 

"Junmyeon Hyung, kata paman Kim aku disuruh melanjutkan bisnis bagian restoran di Geoyang-gu." tanya Chanyeol. 

 

"Aish, iya... aku baru saja ingat!! Kau bisa kapan ke Korea?" tanya Junmyeon balik.

 

"Seminggu lagi mungkin?" Chanyeol menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

 

"Baiklah, akan aku uruskan keberangkatanmu." Ucap Junmyeon.

 

***

 

August, 12 2015

 

Sudah lama Yixing dekat dengan Junmyeon, ia sungguh senang dekat dengan pria Korea itu. Entah mengapa keduanya selalu merasakan debaran jantung yang abnormal.

 

"Yixing, apa selesai semester ini kau menetap di LA?" tanya Junmyeon,

 

Saat ini mereka berdua duduk dibawah pohon mapel, dengan minuman segar di tangan mereka masing-masing.

 

"Tidak, aku kembali Beijing." jawab Yixing tersenyum.

 

"Apa kau akan ke Korea?" tanya Junmyeon lagi.

 

"Entahlah, memangnya kenapa?" tanya Yixing balik.

 

"Dengarkan aku..." Junmyeon meraih kedua tangan Yixing dan menatapnya dalam. "... Aku tahu ini terlalu cepat, perasaanku tiba-tiba muncul saat pertama kali aku melihatmu. Senyummu dan sifatmu aku suka yang ada pada dirimu. Dan, disaat aku tahu kau juga menyukai sastra aku rasa kita memiliki kecocokan. Yixing..... maukah kau menjadi kekasihku?" ucap Junmyeon final.

 

"Jun-Junmyeon..." Yixing tak dapat berkata apa-apa. Ia terlalu kaget, shock, heart attack, apalah itu.

 

"Aku tahu kau akan menganggapku aneh." Junmyeon melepaskan genggamannya menatap Yixing sendu.

 

Yixing tersenyum, "Terima kasih, kau sudah mengucapkan perasaanmu padaku. Aku tak bisa menjawab perasaanmu. Tapi... aku akan mencoba menjawab perasaanmu lewat hati ke hati bukan hanya lewat kata-kata." Junmyeon kembali tersenyum mendengar suara lembut Yixing.

 

"Can i hugged you?" Yixing menganggukkan kepalanya.

 

Junmyeon memeluk Yixing penuh kasih sayang, Junmyeon sungguh mencintai Yixing. Selain fisik Junmyeon cukup adil memilih sifat yang Yixing miliki, ia menyukai semua yang ada pada Yixing.

 

***

 

Incheon Airport

December, 15 2015

 

"Apa kau bahagia?" tanya Junmyeon yang menggandeng tangan Yixing.

 

"Menurutmu?" Yixing hanya tersenyum manis.

 

"Mari kita ke kediaman keluarga besar Kim. Aku akan memperkenalkanmu pada keluargaku."

 

 

 

 

TBC

 

ff ini terlalu banyak wkwk, Next chap? komentar dulu.

        

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
lili489 #1
Chapter 1: Ini bagusSs, keren sekali kakak :DD
Apalagi ini sulay, terima kasih buat ff nya ya <3