Ing

Description

aku ingin menghapus semua hal yang membuatku khawatir

tapi terlalu banyak kenangan

dan aku berharap aku tidak akan mendengar suaramu lagi

Foreword

Tittle : ING..

Author : Lee Rae Ki aka Galuh

Main cast:

Kim Jongin

Do Kyung Soo

Park Chanyeol /slight

Oh Sehun / slight

 

Genre: hurt/comfort

Leght : oneshoot

Words : 3k+

 

Nb: terinspirasi dari arti lagu SUPER JUNIOR KRY- Ing.

Yesekk banget baca artinya hukkss hukkss #abaikan

Typo bertebaran #mian. Songfic keduaku.

Italic = telepon

Italic+underline = lirik lagu

Bolt = flasback

BEKICOT !!

 

Everytime i thought of you, i cursed at you

That way, i felt a little better

 

“jonginnie, kajja ireona.. jonginnie”

Jongin perlahan-lahan membuka kedua matanya saat mendengar seseorang yang memanggilnya. Dengan perlahan,jongin bangun dan merenggangkan oto-otot tubuhnya karena tidur nyenyaknya. Dan mulai mencari sumber suara yang membangungkannya. Ditolehnya kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari tahu siapa yang memanggilnya barusan.

“arrghh.. ” jongin menjambak rambutnya saat dia menyadari suara yang memanggilnya tadi. ‘dia’ seseorang yang sangat ingin jongin lupakan,tetapi masih mendengar suara halusnya saat membangunkan jongin dari tidur nyenyaknya. Padahal jongin sudah berusaha untuk melupakannya,tetapi.. ah sudahlah,batin jongin.

I reased everything that might remind me of you

But there are too many memories

 

Setelah mengumpulkan kesadarannya dan kembali ke dunia nyatanya, jongin bergegas pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan segera berangkat ke kantornya. Dua puluh menit untuk mandi dan berganti pakaian,jongin keluar dari kamarnya. Dan saat jongin berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan, bayangan seseorang itu kembali muncul.

Dengan apron biru kesukaannya dan sebuah panci berisi makanan dikedua tangannya, ‘dia’ menoleh kepada jongin dengan snyuman terbaiknya. Dan tanpa sadar jongin pun tersenyum melihatnya. Tetapi sesaat kemudian, senyumnya kembali hilang seperti bayangan yang dilihatnya juga menghilang seperti tertiup angin tanpa meninggalkan jejak.

“arrgghhh.. sialan kenapa selalu dia? Pabo” umpat jongin. Bukan untuk seseorang tetapi untuk dirinya sendiri. Mengumpat untuk pikirannya,hatinya dan jiwanya. Kenapa ‘dia’ masih berkeliaran dipikiran dan hatinya. Jongin sangat ingin melupakan ‘dia’ dan mencari pengganti yang lebih pantas untuknya, tetapi entah mengapa terasa sangat sulit bagi jongin.

Setelah puas mengumpat, akhirnya jongin pergi meninggalkan dapur dan langsung berangkat ke kantornya tanpa sarapan seperti dua bulan yang lalu. Berangkat ke kantor tanpa ada senyuman hangat,sapaan hangat dan sarapan hangat pula yang baru matang seperti biasanya saat jongin masih bersama’nya’.

Perjalanan dari apatermen ke kantor tidak membutuhkan waktu lama bagi jongin, hanya 15 menit menggunakan mobil sport yang dimilikinya dan akhirnya jongin sampai di kantornya ‘Kim Universal’. Sebuah salah satu perusahaan ternama di Korea dan yang paling banyak disegani oleh pemilik-pemilik perusahaan lainnya untuk menjalin kerjasama dengan Kim Universal.

Jongin berjalan menuju ruangannya. Dan tidak lupa sapaan-sapaan para pegawai-pegawai. Memberi salam kepada presdir Kim Universal itu, dan sebenarnya jongin alias Kim Jongin adalah presdir Kim Universal, anak tunggal Kim Jong Woon pemilik Kim Universal. Dan sekarang Jongin yang menggantikannya karena ayahnya sedang pensiun sekarang.

Cklek

Jongin membuka pintu yang diberi papan nama ‘presdir Kim’ dan duduk di singgasananya. Beberapa menit setelah menduduki singgasananya, Sehun sekretaris sekaligus sahabatnya itu datang dengan setumpuk laporan ditangannya.

“ini ada beberapa laporan yang harus di tanda tangani” sehun menyerahkan laporan-laporan itu di meja sang presdir. Dan jongin mulai mengerjakannya. Tetapi sehun belum beranjak dari tempatnya.

“ada apa lagi?” tanya jongin.

“ada rapat dengan inverstor dari China nanti jam 10. Setelah itu ada pertemuan dengan para pemegang saham Kim Universal untuk membahas proyek baru” jelas sehun kepada presdir. Jongin.

“nde” jawab jongin tanpa mengalihkan padangannya dari laporan di hadapannya. Sehun hanya menghela nafas melihat sahabat sekaligus atasannya ini.

“kau sudah sarapan? Aku tau, kau belum sarapan. Apa perlu aku menyuruh Sang ahjumma membelikanmu makanan?” tawar sehun yang sudah hapal dengan kebiasaan sahabatnya akhir-akhir ini. Jongin menghela nafas berat dan beralih mentap sehun

“tidak usah, buatkan aku kopi saja” jawab jongin

Sekali lagi sehun hanya menghela nafas dan berlalu pergi dari ruangan jongin. Sehun sudah malas menyuruh atau bahkan membujuk jongin agar dia mau sarapan, jangankan sarapan, makan pun sehun harus bertengkar dulu dengan jongin agar jongin mau makan. Sehun yang sudah sangat lama mengenal seorang kim jongin menjadi heran. Heran dengan tingkah dan sifat jongin akir-akhir ini setelah ‘dia’ pergi meninggalkan jongin.

Ya sehun tau soal hubungan percintaan jongin dengan ‘dia’. Bahkan sehun yang mengenalkan ‘dia’ kepada jongin. Tetapi sehun tidak menyangka akan berakhir seperti ini, dia pikir kisah sahabatnya ini akan seperti kisah cinta yang berakhir bahagia,menikah dan memiliki keluarga kecil dengan anak kecil buah hati mereka. Tapi ternyata dugaan sehun meleset dari perkiraannya, ah..sudahlah,batin sehun.

How could you call me

Calling me just because you just thought of me

And all you end up saying was

What are you doing?

 

At Kamong cafe

Disinilah jongin sekarang, duduk di bangku favoritnya saat jongin dan ‘dia’ berada di cafe ini walau hanya sekedar duduk santai menikmati sore hari dengan segelas mocacino dan segelas milkshake coklat kesukaan’nya’. Tetapi sekarang berbeda, jongin hanya sendiri,tidak ada orang yang menemaninya seperti biasa.

Dengan perlahan, jongin menikmati mocacino yang dia pesan untuk menemani sorenya di Kamong cafe. Dan bayangan itu pun kembali berputar di dalam otaknya seperti sebuah film yang kembali berputar. Tanpa sadar jongin tersenyum mengingat memori indah itu. Jongin mengambil ponselnya dari dalam saku, dan mendekatkan ponsel itu tepat di telinganya

Tuuut..tuuutt..tuuutt

“yeoboseyo

“yeobo-“ jongin tersentak saat mendengar suara yang mengangkat teleponnya barusan.

“yeoboseyo? Jongin-ah?” suara itu terdengar lagi dari ponsel yang digenggam oleh jongin “suara itu” batin jongin.  Jongin yang belum sadar dengan perilakunya sendiri, masih diam tak bergerak dan masih berpikir sebelum suara dari ponsel jongin berbicara.

“jongin-ah? Gwenchanayo? Ada apa?” suara itu. Suara yang selalu membuat jongin hangat seperti sapaan di pagi hari. Suara yang selalu membuat jongin semangat saat jongin lelah. Suara yang selalu bisa membuat jongin tersenyum dan tertawa saat jongin menggodanya. Suara itu..

Setelah sadar dari pemikirannya, jongin menjauhkan ponselnya dan melihat nama yang tertera dilayar ponselnya. Dan ternyata benar yang jongin pikirkan. Jongin menelepon yeoja yang bisa merubah dunianya seperti sekarang.

“a-an-aniyo, mian salah sambung” jongin memutuskan sambungan secara sepihak.jongin benar-benar kaget dengan apa yang baru aja dia lakukan. Menelepon’nya’ setelah dua bulan tanpa komunikasi dengan’nya’.

“pabo..pabo..pabo, kenapa aku meneleponnya? Arrgghh” umpat jongin. Jongin terus mengumat tidak memperdulikan para pengunjung yang menatapnya aneh. Kenapa kau bisa melakukan ini pabo, batin jongin.

 

I’m forgetting you, my heart is aching

Hating you, forgiving you

Whichever is okay, love is over

Returning back to the days i did’nt know you

 

 

Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua aktivitas berhenti sejenak dan berkumpul dengan keluarga atau kekasihnya. Jongin berjalan-jalan disekitar taman kota menikmati hari minggunya dan melupakan sejenak masalahnya. Jongin tersenyum saat dia tidak sengaja melihat seorang anak kecil berlarian di tengah taman bersama anjing peliharaannya.

Dan tanpa sadar, tepat dibelakang jongin ada seorang yeoja bermata bulat dengan rambut coklat lurus sepinggang berdiri. Dan tangan yeoja itu pun terulur untuk menyentuh pundak tegap itu. Sedangkan jongin yang masih asik melihat anak itu, tiba-tiba merasakan ada yang memegang pundaknya dari belakang.

Dengan segera jongin membalikkan badannya. Yang awalnya bibir jongin terbentuk lengkungan indah seketika hilang saat jongin melihat siapa yang memegang pundaknya. Dan ternyata yang memegang pundaknya adalah yeoja yang telah memberi kebahagiaan dan kesakitan yang begitu mendalam dalam waktu yang bersamaan.

Tubuh jongin seketika membeku dengan mata membelalak lebar. Jongin masih shock dengan apa yang barusaja terjadi padanya. Sedangkan yeoja yang berada didepan jongin, hanya tersenyum menampilkan heartlips miliknya. Kebalikannya dengan jongin, yeoja itu malah merasa senang bisa bertemu dengan namja yang pernah mengisi hati dan harinya itu.

“annyeong jongin-ah” sapa yeoja itu

“an-anyeong” jawab jongin gagap. Entah apa yang harus jongin lakukan sekarang. Pikirannya seakan menghilang dalam sekejap saat bertemu dengan sepasang mata yang sangat amat jongin rindukan.

“bagaimana kabarmu? Kau semakin baik kurasa” . Baik? Batin jongin

“ah..ah ne aku baik. Kau juga pasti sangat baik. Bagaimana namjachingumu?” tanya jongin. Dan jongin merasa sangat sesak setelah mengucapkan kata ‘namjachingumu’ barusan.

“baik, chanyeol baik. Kau sendiri? Apa kau sudah mempunyai yeojachingu?” tanya yeoja itu. Jongin berpikir, apa dia harus menjawab yang sebenarnya atau berbohong.

“sudah. Aku dan yeojachinguku baik-baik saja” jawab jongin,berbohong. Yeoja itu menganggukkan kepalanya dan merasa lega dengan pernyataan jongin barusan.

“jongin-ah..mianhae” ucap yeoja di depan jongin dengan menundukkan kepalanya. Jongin yang melihatnya hanya menghela nafas dan berusaha untuk mengatur detak jantungnya yang semakin kencang.

“sudahlah kyungsoo, aku sudah melupakannya. Dan aku sudah memaafkanmu sejak lama. Jadi kau tidak usah meminta maaf dan merasa bersalah. Mungkin kita tidak berjodoh, maka dari itu tuhan memisahkan kita dengan hadirnya chanyeol di hidup dan ... hatimu” jelas jongin kepada kyungsoo, yeoja yang ada di depannya.

Kyungsoo merasa tidak enak dan merasa sangat bersalah kepada jongin. Jongin sangat baik,penyayang dan yang terpenting adalah setia. Jongin rela melakukan apapun untuk kyungsoo. Tetapi apa yang jongin dapat dari kyungsoo? Hanya sebuah pengkhianatan dengan perselingkuhannya dengan namja tinggi bernama chanyeol.

FLASHBACK

Seorang yeoja bermata bulat sedang duduk atau lebih tepatnya menunggu. Menunggu? Menunggu siapa? Mungkin namjachingunya, ya mungkin. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya seseorang yang ditunggu pun datang. Namja tinggi dengan rambut darkbrownnya berdiri di belakang seorang yeoja yang sedang duduk dibangku taman.

HUUPP

Sang yeoja pun kaget karena tiba-tiba ada sepasang lengan kekar yang memeluk lehernya. Dan saat dia menolehkan kepalanya, yeoja itu tersenyum.

“kau datang?” tanya yeoja itu kepada sang namja. Dan namja itu melepaskan pelukannya dan duduk di samping sang yeoja.

“iyalah, kan yang meminta aku datang adalah yeojachinguku. Mian aku telat” jawab namja tinggi itu

“aniya, gwenchana” yeoja itu tersenyum. Tangan namja itu menggenggam tangan kecil sang yeoja. Dan sang yeoja dengan senang hati membalas genggaman itu.

“kyungsoo?” panggil sang namja

“iya yeollie?” kyungsoo-yeoja disampingnya- menoleh saat namjachingunya memanggilnya yang diketahui namanya adalah Park Chanyeol.

“apa kau sudah memutuskannya?” tanya chanyeol. Dan seketika senyum yang ada di bibir heartlips kyungsoo memudar. Dan kyungsoo sudah menebak, pasti chanyeol akan menanyakan itu.

Kyungsoo hanya diam dan kembali berpikir. Kyungsoo bingung. Disatu sisi dia tidak ingin kehilangan ‘mereka’ dan disatu sisi lainnya dia juga tidak ingin meyakiti ‘mereka’

“kau harus memilih kyungsoo. Sepintar-pintarnya kita menyembunyikan ini semua pasti ‘dia’ akan tau juga” lanjut chanyeol. Kyungsoo diam dan masih tetap berpikir, bagaimana? Itu yang selalu dalam benaknya.

“kyungsoo?” panggil seseorang yang berada tepat di belakang mereka –kyungsoo&chanyeol-

Dan saat itu juga kyungsoo menoleh dan tubuhnya membeku setelah melihat siapa orang yang memanggilnya barusan. Tiba-tiba genggaman kyungsoo kepada chanyeol terlepas atau lebih tepatnya, kyungsoo yang melepaskannya.

“jongin” sebut kyungsoo. Dan saat itu juga kyungsoo berlari menuju ke hadapan jongin dan memegang lengan jongin. Dan kyungsoo tidak merasakan bahwa ada hati yang terluka melihatnya.

“jong- aku bisa jelaskan-“

“wae?” potong jongin saat dia melihat yeojachingunya sedang bermesraan dengan namja lain. Dan jongin yakin, kalau kyungsoo selingkuh di belakangnya. Mengkhianatinya.

“jong aku-“

“wae? Wae kyungsoo?” tanya jongin dengan hati yang sudah tertusuk pedang tajam. Sekuat tenaga jongin untuk mengontrol dirinya agar dia tidak bertindak kasar terhadap kyungsoo dan namja itu.

“mi.. mianhae jongi-ah hikss hikss” kyungsoo menangis. Dan kyungsoo rasa ini adalah saat semua yang dia sembunyikan akan terbongkar.

“apa yang kuberikan selama ini kurang? Cinta,kasih sayang, hati dan hidupku untukmu? Katakan kyungsoo, apa semua itu masih kurang sehingga kau mencari hati lain?”

Tangisan kyungsoo semakin menjadi. Dia hanya menggeleng tidak membenarkan perkataan jongin barusan. Chanyeol? Dia hanya diam dan menahan sakit di hatinya.

“ani.. ani tidak ada yang kurang-“

“tapi kenapa? Kenapa kau lakukan ini dibelakangku kyungsoo? Kau taukan aku sangat mencintaimu dan ingin kau selalu disisiku untuk selamanya tanpa ada pengkhianatan” ucap jongin. Dan kyungsoo hanya bisa menundukkan kepalanya dan menangis.

“sudah berapa lama?” tanya jongin. Dan kyungsoo langsung mengangkat kepalanya

“sudah berapa lama kalian.. kalian melakukan hubungan ini dibelakangku?” tanya jongin lagi dengan muka dingin dan datar

“hikss hikss sudah tiga bulan hikss, maafkan aku jongin. Aku idak bermaksud un-“

“kau pilih aku atau dia?” potong jongin. Dan seketika kyungsoo diam tidak melanjutkan perkataannya.

Kyungsoo masih terdiam tanpa berkata apapun. Jongin dan chanyeol, namja yang sama-sama berada di hati yang sama hanya diam, menunggu jawaban kyungsoo.

“jawab aku kyungsoo, kau pilih aku atau dia?” tanya jongin sekali lagi. Hatinya benar-benar sudah sakit dan sekarang sudah terbelah menjadi potongan-potongan yang sulit untuk di satukan kembali.

“aku hiks aku tidak bisa jongin”

“wae? Kau harus memilh kyungsoo”

“aku.. aku mencintai kalian berdua. Aku tidak ingin kehilangan kalian berdua” jawab kyungsoo. Hanya itu yang bisakyungsoo ucapkan, dia terlalu bingung untuk memilih. Jongin yang mendengar jawaban kyungsoo hanya menghela nafas berat.

Mereka bertiga terdiam beberapa saat sebelum sebuah suara menghilangkan keheningan

“terima kasih kyungsoo” itu suara jongin. Kyungsoo menatap jongin bingung.

“terima kasih untuk semuanya. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu, berkenalan denganmu dan menjalani hari-hariku bersamamu sebagai sepasang kekasih. Aku sangat sangat berterima kasih” lanjut jongin. Dan kyungsoo yang mendengarnya menggelengkan kepalanya. Kyungsoo sudah tau kemana arah pembicaraan jongin.

“maafkan aku kalau selama ini aku membuatmu repot dan semuanya. Maafkan semua kekuranganku selama ini”

“tidak tidak jongin kau-“

“aku harap kau akan selalu bahagia bersama dia. Aku akan selalu mendoakanmu. Terima kasih” ucap jongin dan jongin perlahan pergi meninggalkan kyungsoo yang masih menangis. Tangisan kyungsoo semakin menjadi saat jongin pergi meninggalkannya. Jongin memutuskan hubungannya dengan kyungsoo.

‘jongin.. mianhae.. saranghae’ batin kungsoo yang sekarang jatuh terduduk sambil menangis

FLASHBACK OFF

Kyungsoo sangat menyayangkan kenapa harus jongin yang harus dia sakiti? Kenapa harus jongin? Dan kenapa juga, hatinya tidak bisa diam hanya pada satu hati yaitu hati seorang kim jongin? Kenapa? Itu yang selalu di dalam benaknya.

Tetapi kyungsoo masih bersyukur kepada tuhan. Tuhan masih mengizinkan kyungsoo memiliki chanyeol, namja yang sebelumnya hanya berstatus sebagai selingkuhan kyungsoo. Ia pikir, chanyeol akan meninggalkannya seperti jongin, tetapi dia salah.

Chanyeol masih setia disampingnya,menjaganya,memberikan kasih sayang dan cinta,memberikan semuanya. Kyungsoo merasa amat sangat bahagia dan bersyukur. Chanyeol amat sangat mencintai kyungsoo ya walaupun dia tau kalau kyungsoo telah menyakiti hatinya.

Tetapi chanyeol masih etap berada disamping kyungsoo dan membantunya untuk melupakan mantan kekasihnya,jongin. Dan berjanji akan selalu mencintai kyungsoo apa adanya segitu pula sebaliknya. Dan kyungsoo juga berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu setia kepada chanyeol.

Tetapi setelah mendengar pernyataan jongin kalau dia sudah memiliki kekasih, kyungsoo merasa lega. Tidak terbayang-bayang perasaan bersalahnya lagi pada jongin, ya walaupun rasa bersalah itu masih ada. Tetapi setidaknya kyungsoo bisa sedikit bernafas lega tanpa beban.

Setelah terdiam cukup lama  dengan pikiran masing-masing. Akhirnya jongin mulai berbicara.

“kyungsoo-ah, terima kasih untuk semuanya dan maafkan aku kalau aku membuatmu marah dan kecewa. Dan sekarang kau bersama chanyeol. Aku doakan kau selalu bahagia bersama chanyeol” tutur jongin kepada kyungsoo. Sedangkan kyungsoo hanya menatap jongin dengan mata bulatnya tanpa berkata apapun.

“aku harus pergi,annyeong” pamit jongin. Setelah itu jongin melangkahkan kakinya meninggalkan kyungsoo yang masih berdiri di pinggir taman tempatnya bertemu dengan jongin. Jongin sudah menghilang dari taman kota pergi menuju apartemennya.

Sesampainya di apartemen, jongin langsung merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya dan menatap langit-langit kamarnya. Jujur,jongin sangat senang bisa bertemu dengan kyungsoo. Yeoja yang berhasil merubah dunia jongin. Tetapi jongin juga merasakan sesak pada dadanya. Sakit itu kembali muncul saat melihat mata bulat itu.

 

I won’t say anything

Won’t even look happy to see you

To stop the sound of the heartbeats i hear in my ears

I dont even breath

And alla you end up saying was

What are you doing?

 

 

Jujur, jongin sangat merindukannya, merindukan semua yang ada pada diri kyungsoo. Tapi dia juga sadar, siapa dia saat ini. Hanya dipandang sebagai mantan,tidak lebih. Ingin sekali jongin memeluk tubuh kecil itu, memandangi mata bulat itu dengan tajam,merasakan bibir plum itu dengan lembut. Tetapi sekarang jongin tidak bisa lagi. Jongin bukan siap-siapa bagi seorang Do KyungSoo. Dan lagi pula kyungsoo sudah memiliki chanyeol dan sebaliknya.

Sudahlah jongin,lupakan dia. Jangan ungkit-ungkit semua tentang dia lagi. Dia hanya masa lalumu, batin jongin.

I’m already hurting enough

no need to check, i am hurting

i’m not hurting because i miss you

but crying because i just feel empty

 

Jongin sekarang sudah berada di ruangnnya sekarang. Kembali menjalani aktivitas seperti biasa sebagai presdir Kim Universal. Jongin berulang kali membaca laporan yang diterimanya karena ia masih bingung dengan apa yang dia baca dari tadi.

Mata dan fikirannya tidak fokus seperti biasanya, apa mungkin gara-gara bertemu dengan kyungsoo, batin jongin. Jongin memutuskan menutup laporan itu dan bersandar dengan memikat pelipisnya perlahan. Kejadian kemarin di taman membuat jongin sedikit frustasi. Jongin sangat merindukan kyungsoo, mantan yeojachingunya itu tetapi disisi lain dia juga sangat ingin melupakan kyungsoo.

Dan disaat jongin sudah mulai melupakan kyungsoo dan mulai berhasil menutup luka yang ada di dalam hatinya. Kyungsoo datang dengan senyuman yang sangat dirindukan jongin dan senyuman itu yang berhasil membuat jongin terdiam tak bergerak seperti ada sengatan-sengatan hangat yang dipancarkan dari senyuman kyungsoo saat ia melihat senyuman itu.

Jongin sebenarnya sudah muak dengan semuanya. Muak dengan hidupnya, benci dengan hidupnya. Jongin ingin sekali pergi dan tidak kembali lagi, apa aku harus bunuh diri, pikir jongin.

“arrgghh kau memikirkan apa jongin, jangan bodoh” ucap jongin pada dirinya sendiri.

Jongin kembali menjambak rambutnya sendiri berusaha menghapus pikiran bodoh itu,bunuh diri? Yang benar saja. Jongin menjatuhkan kepalanya di mejanya dan kembali terdiam sampai akhirnya ponsel yang berada di samping laptopnya bergetar menandakan bahwa ada panggilan masuk.

Dddrrttt... dddrrttt... dddrrrtt..

Jongin mengangkat teleponnya tanpa melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

“yeoboseyo”

“yeoboseyo chagiya”

“eomma? Ada apa?”

Jongin kaget saat yang mendengar suara sang eomma dari seberang teleponnya. Tumben eomma menelepon, batin jongin. Kim Ryeowook, nama eomma Kim Jongin.

jongin.. hikss.. hikss”

“eomma ada apa? Kenapa eomma menangis? Apa ada sesuatu yang terjadi disana?” jongin panik saat dia mendengar eommanya menangis disana. Disana? Ya jongin tidak serumah dengan orang tuanya karena orang tuanya berada di Jepang karena ada cabang perusahaan Kim Universal yang sedang dikelola oleh kedua orang tuanya. Dan orang tua jongin sekalian tinggal dan menetap di Jepang agar bisa mengawasi cabang perusahaan yang berada di Jepang. Tapi kenapa tiba-tiba Ryeowook,eomma jongin menelepon sambil terisak seperti itu?

appamu.. appamu jongin” isak ryeowook

“ada apa dengan appa?” tanya jongin

“appamu masuk rumah sakit karena serangan jantung jongin-ah”

JDEERR

Jongin terdiam seperti disambar petir disiang hari. Appanya masuk rumah sakit? Oh tidak. Tiba-tiba pintu ruangnnya terbuka dan datanglah sehun sekretarisnya saat mendengar –tidak sengaja- pembicaraan jongin dengan orang tuanya itu. Sehun duduk di kursi depan meja jongin dan mengangkat dagunya seperti berbicara ‘ada apa’ pada jongin.

“terus.. bagaimana keadaannya? Apa appa baik-baik saja” tanya jongin panik

dokter bilang, appamu harus beristirahat total dan tidak boleh beraktivitas berat lagi seperti biasanya” ucap sang eomma yang masih terisak. Sedangkan jongin, dia masih shock setelah mendengar jawab eommanya.

pulanglah chagiya, eomma dan appa membutuhkanmu

dan eomma harap, kau mau tinggal di jepang bersama appa dan eomma. Dan meneruskan cabang perusahaan yang ada di jepang” mohon sang eomma pada anaknya, jongin.

Jongin berpikir, ‘apa ini cara untuk melupakan kyungsoo?’. Jongin menatap sahabatnya yang sedang duduk di depannya ini ‘sehun sangat pantas untuk menggantikan posisiku disini’ pikir jongin lagi.

“nde eomma, aku akan pulang”

Suara isakan bahagia terdengar dari seberang sana. Sepertinya sang eomma sangat senang mendengar bahwa anak semata wayangnya akan pulang dan menghabiskan waktu bersama. Jongin juga sangat merindukan appa dan eommanya dan juga berharap dengan perginya dia ke jepang bisa melupakan kyungsoo dan sakit yang dialami sekarang ini.

eomma tunggu chagiya,appamu akan sangat bahagia mendengar kabar kepulanganmu. saranghae” sambungan terputus. Jongin kembali meletakkan ponselnya dan menatap sehun. Sedangkan sehun yang ditatap hanya bingung. ‘kenapa dengan jongin’ batin sehun.

“aku akan pulang” ucap jongin

“kemana? Ke apartemenmu?” tanya sehun. Jongin menggeleng

“aku akan pulang ke jepang. Appa sakit dan eomma memintaku untuk pulang dan meneruskan cabang perusahaan yang ada di jepang” jelas jongin. Sehun kaget mendengarnya.

“tapi bagaimana-“

“perusahaan disini, akan aku serahkan kepadamu sehun. Aku yakin kau bisa menggantikanku sebagai presdir Kim Univeral. Dan aku yakin kau bisa membawa perusahaan ini semakin maju” sehun melotot mendengar pernyataan jongin.

“tapi.. tapi kenapa aku? Kan ada Jung sajagnim yang bisa menggantikanmu?” tanya sehun heran

“aku hanya percaya padamu sehun. Kau sahabatku”

Jongin sudah sangat yakin dengan keputusannya untuk meninggalkan korea dan tinggal di jepang. Dan dia berpikir, setelah semuanya kembali seperti semula dia akan kembali ke korea.

“aku akan berangkat lusa. Dan kau bisa memulai posisimu yang baru besok”

“HAH? BESOK?” teriak sehun sambil melebarkan matanya

“iya, besok. Aku akan mengurus semua untuk kepindahanku ke jepang besok. Jadi besok kau sudah menjadi presdir Kim Universal” terang jongin. Sehun yang masih shock dengan pernyataan sahabatnya hanya menghela nafas dan mengangguk. Sehun tidak percaya dengan semua ini. Jongin pergi dan dia akan menjadi presdir perusahaan yang paling disegani di korea.

“oh ya sehun, boleh aku minta satu permintaan” tanya jongin. Dan sehun pun mengangguk mantap

“hhh.. jangan beritahu siapapun kalau aku pindah ke jepang. Terutama...”

“kyungsoo?” sela sehun. Dan jongin mengangguk. Dia tidak ingin kyungsoo tau, ya walaupun jongin tidak berharap kyungsoo mencarinya. Jongin hanya butuh orang tuanya sekarang dan perusahaan yang di jepang membutuhkannya. Dan yang pasti ia ingin melupakan kyungsoo.

“arraseo, aku akan merahasiakannya” jawab sehun tegas. Jongin tersenyum dan dia merasa sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti sehun.

“terima kasih sehun. Aku akan selalu menghubungimu”

“ya dan itu wajib” canda sehun. Dan jongin tersenyum.

“oh ya satu lagi”

“apa?”

“jangan lupa mengganti papan nama menjadi presdir Oh”

“hah? Ya ya ya sangjanim” sehun dan jongin tertawa. Sudah sangat lama mereka tidak tertawa bersama seperti sekarang. Dan ini tawaan setelah hampir tiga bulan lamanya dan mungkin ini tawaan bersama yang terakhir kalinya.

SKIP

Keesokan harinya, jongin mengurus semua kepindahannya dan sebelum itu, dia ke kantornya dan memberitahuan kepada semua pegawai,pemegang saham dan semua yang terlibat dengan Kim Universal bahwa presdir Kim Universal yang baru adalah Oh Sehun. Dan semua orang setuju dengan keputusan sang mantan presdir. Setelah itu, dia kembali mengurus kepindahannya.

At Icheon airport

Disinilah jongin sekarang, ruang tunggu icheon airport ditemani oleh sahabatnya sehun. 10 menit lagi pesawatnya akan lepas landas dan suara customer care pun terdengar memberitahukan bahwa pesawat Korean Airlains keberangkatan korea menuju jepang akan segera berangkat.

Jongin berdiri,mengambil tasnya dan bersiap untuk berangkat. Sehun pun ikut berdiri. Ada sedikit ketidakrelaan sehun saat jongin pergi. Sehun sudah menganggap jongin saudaranya. Jongin dan keluarganya sudah banyak membantu sehun dan sehun ingin membalas budi kepada jongin dan keluarganya dengan bersedia menjadi presdir untuk menggantikan jongin dan menjaga perusahaan Kim Universal.

Jongin menepuk pundak sehun dan tersenyum

“aku pamit sehun. Kapan-kapan kau harus ke jepang dengan luhan noona tentunya dan mungkin disaat kau datang ke jepang sudah ada hunhan kecil” canda jongin. Sehun yang mendengarnya hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

“hati-hati jongin. Aku titip salam untuk appa dan eommamu. Nde, aku akan ke jepang dengan luhan dan hunhan kecil nanti” timpal sehun. Jongin sudah merasa lega sekarang dan sudah siap untuk meninggalkan korea.

Perusahaan sudah berada pada tangan yang tepat,yaitu sehun sekretaris sekaligus sahabatnya. Kyungsoo? Ah tidak usah ditanya lagi, dia sudah bersama orang yang menurutnya baik dan bisa membahagiakannya. Jongin lega dan saatnya dia harus kembali kepada orang tuanya yang sudah sekian lama jongin tidak mengunjungi mereka.

Jongin melangkahkan kakinya menuju pintu masuk untuk ke pesawatnya. Dan jongin bersiap untuk kehidupan yang baru dan menjadikan masa lalunya sebagai kenangan dan pelajaran untuknya.

Selamat tinggal kyungsoo, aku harap kau akan selalu bahagia, batin jongin dengan senyuman di bibirnya.

I hope i don’t hear your voice ever again

 

Mwo? What is it? Hahaha #lol

Mian kalau gak nge-feel, saya sudah berusaha sekuat tenaga #plak

Gomawo buat @retnoajengpalupi nae dongsaeng udah ngizinin ngepost ffku disini ({})

Dan terimakasih buat yang mau baca, i hope you like it ;)

Yang mau review, silakan. Saya menerima semua saran dan kritik J

Saranghae #chuu :*

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet