Love Never Enough

Description

ff/HunHan/Love Never Enough/

 

Title: Love Never Enough

 

Author: 

RetnoDobi

 

Main Cast:

LuHan as. Wu Luhan/Oh Luhan

Oh Sehun as. Oh Sehun

 

Other Cast:

Wu Yifan as. Wu Kris/Kris Wu

Park Chanyeol as. Wu Chanyeol

Byun Baekhyun as. Byun Baekhyun

 

Pair:

HunHan/KrisYeol/HunBaek/HunHan

 

Rate:

Teenage

 

Genre:

Marriage-life, Hurt/Comfort, Romance, Family

 

Summary:

Apa jadinya bila Luhan sebagai istri dari CEO muda, yang menikah dengan paksaan dan bukan atas dasar cinta. Akankah Luhan dan Sehun bersatu? mengingat Sehun yang mencintai seorang Byun Baekhyun?

 

. We Are One .

 

. Happy Reading .

 

Seorang namja manis dengan balutan tuxedo putih sedang berjalan ke Altar. 

 

Ya, namja itu akan menikah. Tapi tunggu! seharusnya yang berjalan di Altar adalah Yeoja. Tapi, kenapa Namja? 

 

Pernikahan sesama Namja? Hell yeah, itu hubungan yang melawan garis takdir benar? namun, apaguna jika manusia hidup penuh dengan kebutaan harta? 

 

Dunia-dunia.. Hidup memang rumit.

 

(Back To Story)

 

Namja tadi sudah berada didepan pastur dan namja yang akan menjadi pendampingnya kelak.

 

"Bisa kita mulai?" ucap pastur tadi menggunakan kacamatanya untuk membaca janji suci.

 

Seluruh undangan kerabat dekat yang datang duduk dan mulai mendengarkan janji yang akan dibacakan.

 

"Untuk Oh Sehun, bersediakan anda menjadi pendamping hidup dari Wu Luhan dan mencintainya selama kau kaya ataupun miskin, sehat maupun sakit, dan hingga ajal memisahkan?" Ucapan pastur menatap kearah namja tinggi tampan dengan tatapn datarnya.

 

"Saya bersedia." jawabnya dingin.

 

"Untuk Wu Luhan, apa anda bersedia sebagai pasangan hidup dari Oh Sehun dan mencintainya selama kau kaya ataupun miskin, sehat maupun sakit, dan hingga ajal memisahkan?" Ucap pastur kepada namja manis bermata Rusa.

 

Namja bernama Luhan tadi menatap kearah kedua orang tuanya, tersirat wajah tidak yakin dari namja bermata rusa itu.

 

"S—Saya bersedia." ucap Luhan pelan.

 

dan gemuruh tepuk tanganpun memasuki gendang telinga Luhan.

 

"CIUM CIUM CIUM" teriak para undangan pada psangan yang baru saja mengikat janji suci itu.

 

Chup~

 

Sehun. Namja berwajah poker face itu mengecup dahi Luhan sekilas.

 

Luhan yang mendapat kecupan itu hanya menundukkan kepalanya malu.

 

. Love Never Enough .

 

@SehunAndLuhanMansion

 

Sehun menarik kopernya menuju kamarnya. Meninggalkan Luhan yang masih didalan mobil bermerk Bentley itu.

 

"Dasar namja es." gerutu Luhan mengambil kopernya dan menuju kekamar sebelah Sehun.

 

Cklek..

 

"What the—" Luhan menggerakkan terus menerus knop pintu kamar yang terkunci.

 

Drrt... Drrt...

 

'Luhan... seluruh kamar yang berada di mansion sudah Eommonim kunci, jadi kau harus satu kamar dengan Sehun. Arraseo.' Luhan membaca pesan itu dengan membelalakan matanya.

 

Luhan membuang nafasnya kasar. Frustasi.

 

Pertama, Dia dipaksa menikah dengan namja yang sama sekali tidak dikenalnya.

 

Kedua, Mansion ini miliknya.

 

Ketiga, ia sama sekali tidak ingin satu kamar dengan orang asing. Tahu sendiri kan? cara tidur seorang Wu Luhan? bukan-bukan tapi Oh Luhan.

 

Tok.. Tok.. Tok.. 

 

Luhan mengetuk pintu bercat silver itu.

 

Tok.. Tok.. Tok..

 

Tak ada jawab Luhan kembali mengetuk pintu itu.

 

Cklek.. Keluarlah namja tampan dengan tampang pokerfacenya dan menggunakan kaos putih polos serta dipadukan dengan Cardigan selutut.

 

"Ada apa?" tanya Sehun.

 

"Aku akan tidur disini. Tidak ada kamar lagi." Jawab Luhan.

 

"Ck, menyusahkan." Sehun memberi ruang untuk Luhan masuk.

 

"Mansion ini milikku tuan Oh." jelas Luhan.

 

"Terserah apa katamu." Kata Sehun menidurkan diri di kasur King Size dengan sprai berwarna merah marun.

 

Luhan tidak mempedulikan Sehun ia langsung beranjak ke kamar mandi. 

 

Mungkin berendam di air hangat membuat pikiran sedikit tenang.

 

. Love Never Enough .

 

In The Morning.

 

Para maid sudah menyiapkan masakan western dan lokal dipagi hari ini. 

 

Luhan yang baru keluar dari kamar mendapat sapaan hormat dari para maid.

 

"Tuan muda, anda ada titipan dari Tuan besar Wu." ucap salah satu maid.

 

"Ini apa Vic?" tanya Luhan menatap 2 tiket.

 

"Tiket bulan madu anda dengan tuan muda Oh ke pulau Jeju selama 2 minggu." kata Victoria, maid terpercaya keluarga Wu.

 

"MWO?" ucap Luhan kaget.

 

Sehun keluar dari kamarnya dengan pakaian kantoran yang melekat pada tubuhnya.

 

tanpa basa-basi Sehun langsung duduk di kursi meja makan.

 

Luhan yang merasa dicuekan memilih untuk diam dan mulai menyantap sarapan paginya.

 

. Love Never Enough .

 

"Tidak, ini berlebihan." ucap namja berambut blonde, berdarah China-Cannada.

 

"Ayolah~ aku hanya ingin melihat anakku cantik." ucap salah satu namja bermata bulat itu.

 

"No Yeol, our son is Boy." jelas namja berambut blonde itu pada istrinya Chanyeol.

 

"Whatever. Oiya, tiket yang kemaren bagaimana?" tanya Chanyeol dingin pada suaminya.

 

"Sudah aku atur semuanya, besok mereka tinggal berangkat." ucap namja berambut blonde bernama Kris itu.

 

"Ah jinjja? wahhh.... terima kasih." ucap Chanyeol memeluk suaminya girang.

 

"Sstt... aku sedang bekerja Yeolli~" ucap Kris lembut.

 

Cup~

 

Chanyeol mencium bibir suaminya sekilas dan pergi keluar dari ruangannya.

 

Kris yang mendapat ciuman mendadak itu langsung menyeringai.

 

'Tunggu dirumah.' batin Kris.

 

. Love Never Enough .

 

Luhan mengitari mansion miliknya, walau sudah sering Luhan kemari ia tak pernah bosan untuk melihat isi mansionnya yang terlampau mewah ini.

 

Ia berjalan kebelakan Mansion yang ada sebuah taman didalam sebuah rumah kaca yang sangat indah. 

 

Taman itu buatan Eommanya dengan dirinya sendiri saat Luhan masih berumur 15 tahun.

 

Ia berjalan memasuki rumah kaca tersebut, menghirup aroma tanah yang basah saat memasuki ruangan tersebut.

 

"tak berubah." gumam Luhan.

 

"Tuan Muda Luhan anda ada panggilan." seorang Maid mengganggu aktivitas Luhan 'Mari—Melihat—Bunga'

 

Luhan menerima lalu meletakkan benda persegi panjang itu pada telinganya.

 

"Yeoboseyo?" tanya Luhan.

 

'Luhan!! Eodiseo?! Eomma sudah mengirimmu tiket bukan?' ucap disebrang sana.

 

"Ne Eomma." jawab Luhan malas, ia berjalan keluar rumah kaca tadi. Kearah taman yang ada ayunannya.

 

'Eomma dan Appa sudah mengurus semuanya, kalian tinggal berangkat besok arraseo.'

 

"MWO? BESOK?" 

 

'tidak usah berteriak.'

 

"Hehe maaf. Jangan besok lah eomma~ lagipula Sehun kerja." Luhan nge-les.

 

'Itu sudah Appamu atur, jadi Eomma akan kerumahmu besok untuk memastikan apa kau sudah berangkat atau belum. Sebelumnya siapkan barang-barangmu untuk besok okey. Mungkin kau akan tinggal satu minggu atau bahkan lebih.' jelas Chanyeol panjang-lebar.

 

"Eomma nggak asik."

 

'Baiklah sayang~ Eomma mencintaimu. Oiya, besok jam 6 pagi oke—' 

 

tut... tut...tut..

 

 

Luhan menggerutu saat Chanyeol mematikan hubungan telepon tadi.

 

. Love Never Enough .

 

"LUHAN..... IREOONNAAAA~~"teriak Chanyeol di depan kamar Luhan.

 

"Eungh~" Luhan menarik tangannya keatas dan menyibak selimutnya.

 

"LUHANNNN...." Panggil Chanyeol lagi.

 

"Ne~~~" Jawab Luhan malas, lalu ia beranjak untuk ke Kamar mandi.

 

. Love Never Enough .

 

JeJu Island

 

Pernah kalian mendengar Jeju? ya~ Luhan dan Sehun sedang berlibur kepulau Jeju. Mereka menggunakan helikopter pribadi milik keluarga Wu.

 

"Tuan muda, kalian sudah sampai." ucap pilot bermarga Lee itu.

 

"Terima kasih Lee ajjushi." ucap Luhan lalu membawa kopernya, diikuti Sehun dibelakannya.

 

"Disini sejuk, tak seperti di Kota." gumam Luhan lalu menghirup udara sejuk di Pulau Jeju terpencil dan tidak ada pengunjung. Karna pulau itu Khusus milik keluarga Wu.

 

"Yeoboseo Chagiyaa~ kau sampai mana?" ucap Sehun dari smartphone canggihnya.

 

"Baiklah, aku tunggu. Saranghae." Sehun mematikan sambungannya dan beranjak masuk ke Rumah super besar itu, meninggalkan Luhan yang asik bermain air pantai.

 

Hari telah sore, Luhan masih saja sibuk dengan dunianya. Ia mengeluarkan kamera DSLR nya untuk mengabadikan moment matahari terbenam.

 

Ia selalu mencari View yang menarik disekitar pantai hingga—

 

Kamera itu berhenti pada salah satu View yang entah membuat Luhan menahan gejolak amarahnya.

 

Dimana ada seorang namja tinggi, sedang mencium bibir mesra pasangan yang lebih pendek darinya dengan background Sunset yang indah. Hanya menampakkan bayangan hitam.

 

Luhan tahu itu Sehunnya. Luhan tahu Sehun bersama siapa. Hanya saja, Luhan tak tahu.... mengapa ia sangat marah, ia......... Cemburu.

 

. Love Never Enough .

 

Sehun, dan namja yang ada disebelahnya menyenderkan kepalanya pada bahu Sehun.

 

"Disini menyenangkan." ucap namja disebelah Sehun. Byun Baekhyun.

 

"Hmm.. ya." Jawab Sehun sambil mengelus rambut lembut Baekhyun.

 

Astaga~ apa mereka tidak sadar? seorang dengan mata Rusa itu kini telah menitikkan air matanya. Dan meremas dada kirinya yang terasa begitu perih.

 

Luhan berjalan pelan kearah pantai lewat samping pintu rumahnya. Yang tentu saja tak mungkin dilihat oleh Sehun dan~ namjachingunya.

 

Luhan duduk di tepi pantai, dan sedikit memainkan pasir putih disana.

 

"Tuhan... ada apa denganku? mana mungkin aku mencintai seseorang yang bahkan tak ku kenal." ujar Luhan pelan sambil menumpukan dagunya pada kedua lututnya.

 

"Aku memang tak berhak merasakan cinta." Luhan menghapus liquid bening yang menetes dipipinya, dan sedikit tersenyum untuk menenangkan sedikit hatinya.

 

 

TBC

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet