Chapter 1

Who is my true love?
Please Subscribe to read the full chapter

Happy Reading,

Chapter 1

..............................

“Kau harus memilih salah satu dari mereka.” tegas nichkhun selaku kakak kelas dan sahabatnya.Mark mendesah, menggeleng untuk kesekian kalinya.”tetap saja aku tidak akan bisa hyung? mereka berdua sangat berarti untukku dan aku sangat mencintai mereka .”keluhnya.

 

“dan mereka berdua akan tersakiti karenamu.”tutur nichkhun to the point, sambil menyeruput minuman didepannya. kening Mark berkerut, berpikir keras. Masalah ini lebih dari soal mate-matika yang menyulitkan,bahkan lebih dari pelajaran fisika yang merepotkan.

 

“Ahh!jadi bagaimana hyung? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya salah satu dari mereka tanpa-ku dan bagaimana aku tanpa mereka..”rengeknya berkali-kali, nichkhun mendecih.”Percaya diri sekali kau..”Mark menatap nichkhun kesal”jangan bercanda hyung,aku kali ini serius.”

 

“—kau pikir aku tidak serius?”nichkhun menarik salah satu alisnya,menatap mark dengan pandangan yang menyebalkan. “Ah terserah padamu saja hyung,kau sungguh menyebalkan..seharusnya yang aku dapatkan itu solusi bukannya ucapan-ucapan pedas darimu?”.nichkhun terkekeh dan membuang botol minumannya yang sudah habis.

 

“Arraseo..maafkan aku.. tapi sepertinya aku punya satu Ide , mungkin ini akan berhasil atau..—nichkhun menghentikan ucapannya,mendramasitir.

 

“—..atau apa hyung?”Tanya mark lebih mendramasitir.

 

Nichkhun menatap mark datar (-_-‘). “atau gagal..”

 

..6(0.0)9...

 

 

 Jinyoung menatap pigura didepannya,dia dengan lelaki tampan disampingnya yang sedang berpelukan mengenakan pakaian mascot.perlahan tapi pasti senyum dibibirnya mulai merekah,mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat ia dengan ‘lelaki tampan itu’ pertama kali berkenalan dan sampai sekarang ini.

 

“Aku sangat beruntung memilikimu Markie..”Ia tersenyum,mengelus permukaan kaca pigura yang sedikit berabu itu.tapi entah kemana senyum itu tak bertahan lama,yang ada hanya tinggal tatapan kekecewaan dan rasa putus asa.

 

“Tapi aku tidak akan pernah tahu,sampai kapan hubungan ini akan berjalan, Aku merasa berdosa padanya..”

 

Mengerjabkan kedua matanya,mungkin menahan air mata yang sedikit keluar dari sudut matanya,kembali jinyoung tersenyum dan berlari kelemari pakaiannya.”Bertahan ji-ar! sebentar lagi Markie akan menjadi milikmu seutuhnya, yah seutuhnya..!” dengan sigap jinyoung memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti, karena ia ada janji dengan kakak kelasnya yang juga merangkap sebagai kekasih nichkhun—siapa lagi kalau bukan wooyoung.

 

 Rambut ditata berdiri, kaos cream lengan panjang , celana jins pendek,sepatu tinggi serta topi yang tersangkut dikepalanya,benar-benar menambah kesan gaya remaja jinyoung kali ini, pakaian santainya benar-benar membuat para pejalan kaki disampingnya melihat kearahnya, mungkin sangat kagum dengan selera fashion jinyoung yang tinggi.

 

Jinyoung melambaikan tangannya kearah seseorang,begitupula dengan orang itu,tidak seperti biasanya untuk kali ini mereka janji bertemuan hanya ditaman tidak seperti biasa, direstoran.

 

“Apa hyung sudah menungguku lama?”Tanya jinyoung sedikit bersalah. Orang itu—Wooyoung menggeleng. Melihat arloji yang ia kenakan.”Tidak, hanya tujuh menit, dua puluh detik.”jawab wooyoung sambil tertawa pelan, begitupula dengan jinyoung.

 

“Hari ini kau sangat tampan hyung..”wooyoung hanya tertawa geli mendengar penuturan jinyoung.”Apa kau baru sadar bahwa aku tampan eoh?kemana saja kau..” jawab wooyoung percaya diri.

 

 “Ah..terserah padamu saja hyung..”wooyoung mengangguk dan mengambil minuman ringan disampingnya—ntah kapan ia beli—.”Satu untukmu..dan satu untukku..”wooyoung menyerahkan salah satu dari minumannya pada jinyoung, dan dengan senang hati jinyoung  menerimanya.”terimakasih hyung..”wooyoung mengangguk dan menyeruput minumannya.

 

“sekarang apa?”wooyoung memulai.jinmark menelan ludahnya dan mulai berbicara.”hubunganku dengan Mark hyung, bagaimana ini? apa yang harus kulakukan? apa aku harus terus bertahan , sedangkan Ia sepertinya sudah tak peduli lagi?”

 

Wooyoung menggeleng, mengabaikan ucapan-ucapan jinyoung tadi.”Bukan seperti itu Jr,baginya ini sulit..menjalin hubungan dengan dua orang yang ia cintai itu sulit, kau tahukan..”jinmark menggeleng.”Tidak..aku tidak tahu..yang aku tahu bagaimana Mark harus menjadi milikku, itu saja yang aku inginkan hyung..”wooyoung mendesah menatap sang junior.”Bertahanlah..sampai kau tak sanggup Jr, bila sampai waktunya nanti kau akan tahu keputusannya dan kau harus menerima itu semua dengan ikhlas..”

 

“Jadi maksud hyung..—tiba-tiba kedua mata jinyoung berkaca-kaca—ia akan memilih anak berambut putih itu dari pada aku?”wooyoung panic .habislah bila ia salah bicara seperti ini.”Tidak..tidak..bukan itu maksudku jinyoung”jawab wooyoung cepat. ”maksudku,bagaimanapun keputusannya nanti kau harus mengikhlaskannya—“jinyoung memotong.”apa itu tidak sama saja hyung?”

 

“Ah..bukan—“

 

“sudahlah..jadi bagaimana?apa yang harus ku lakukan?”Tanya jinyoung frustasi,wooyoung menggeleng bingung.~semuanya gagal total~pikir jinyoung menyesal, Ia bermaksud ingin bertemu pada wooyoung untuk membagikan masalahnya dan berharap akan mendapatkan solusi, tapi yang ada ia malah mendapatkan jalan buntu.

 

“Baiklah hyung,sepertinya sebentar lagi mau hujan..aku harus pulang..bye.”

 

“T-tapi...Jr..” jinyoung menggeleng dan tersenyum, “tak apa hyung, mungkin lain kali aku akan berkonsultasi padamu..annyeong..”dengan langkah sigap jinyoung langsung berlari mengabaikan awan yang perlahan semangkin berubah warna—keabu-abuan.

 

 

..6(0.0)9...

 

 Bambam—anak berambut putih itu.terus saja berguling guling dikasur besarnya itu. hari ini ia lagi mengalami perasaan gundah gulana. sudah hampir seminggu  ia tak mendapatkan kabar dari kakak kelas nya yang juga berstatus sebagai kekasih pertamanya itu. Entah sudah hampir beberapa kali ia menghubungi nomor Mark tapi tidak pernah ada respon sekalipun , bahkan saat ia kerumahnya.rumah tampak kosong , begitupula saat disekolah..sudah hampir tiga hari ini mark tidak sekolah dan membuat bambam khawatir.

 

“kau sungguh jahat hyung..benar-benar jahat,apa kau tidak pernah menganggapku sebagai kekasihmu eoh?apa karena kau malu mempunya kekasih yang lebih tampan darimu?”ucapnya pada screensaver yang bergambarkan dia dan mark dilayar ponselnya,sambil terkikik.”Ah maaf hyung, sempat-sempatnya saja aku bercanda..tapi benar, aku benar-benar merindukanmu my white prince..”

 

......................................

 

         Jinyoung mengambil ponselnya,mengetik beberapa kata dari dalam ponselnya.entah berapa kali ia harus menghela napas menahan kegalauan-nya tersebut.dari lima pesan yang ia kirimkan pada Mark,satupun tak terbalas.bahkan sekedar menelpon-pun tidak.”Hufh,aku tidak tahu kau sedang apa Markie,tapi setidaknya beritahu aku..beritahu aku kau sedang apa,walaupun sedang bersamanya sekalipun..”kedua mata jinyoung memerah,mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu,saat ia tahu ia telah dibohongi oleh Mark.sebenarnya kebohongan itu bukanlah hal terburuk yang harusnya ia alami,seharusnya ia bisa menerimanya dengan ikhlas.itu adalah konsekuensi jka kau berhubungan dengan..seseorang yang telah memiliki kekasih sebelumnya.rela menjadi nomor dua dan mungkin juga harus rela,bila ia akan meninggalkanmu.

 

-Kilas Balik-

 

      Dengan suasana hati yang senang jinyoung berjalan menuju kelas kekasihnya,ia berencana mengajak Mark kewahana permainan baru didekat taman sekolah mereka. “Hei..markie..kemarilah..”panggil jinyoung pada mark yang masih asyik memakan bekal makanan-nya itu.”Hmm..ne Jinyoungie,ada apa?duduklah..kau mau?”tawar mark pada jinyoung,jinyoung menggeleng namun senyumannya makin lebar.”hufh,makanlah..biar kau semakin sehat Markie~ ku sayang..”ucap jinyoung bersenandung geli,mark mengangguk dan melanjutkan makanannya.”Hari ini,maukah kau ikut denganku Markie?”Tanya jinyoung,mark menghentikan aktifitasnya sebentar menatap jinyoung.”kemana?..”jinyoung nampak berfikir kecil,setelah itu menjawabnya dengan girang.”Kau tahu wahana baru,didekat taman sekolah?—mark mengangguk—aku ingin mengajakmu kesana,hitung-hitung mengganti hari kencan kita kemarin yang tak jadi..”tutur jinyoung senang,tapi sebaliknya dengan mark,ia menatap jinyoung sedih.”what?”Tanya jinyoung, masih tak mengerti dengan tatapan itu.”Maafkan aku  sayang,tapi untuk hari ini aku tidak bisa..hari ini aku harus menghadiri rapat Osis , yang mungkin akan memakan waktu sampai malam?aku tidak ingin membuatmu kecewa..maafkan aku?”dengan lemas jinyoung mengangguk.”baiklah..tapi lain kali kau harus bisa ne?”mark mengangguk dan tersenyum.”ne..aku janji”.

 

 

 Tapi ternyata,itu semua bohong.Mark tidak menghadiri rapat Osis.sekarang ia duduk didalam restoran bersama dengan..orang yang jinyoung kenal,kekasih Mark sebenarnya,Bambam juniornya.”Mark..”perlahan tapi pasti air mata dari pelupuk jinyoung keluar,menetes dengan derasnya.”kenapa kau membohongiku..”

 

-Kilas Balik Selesai-

 

      “Drrt..”

 

       “Drrt...”

 

       “Drrt..”

 

Jinyoung melepaskan pelukannya pada sang guling.kedua matanya masih ogah untuk terbuka,tapi ia paksakan saat mendengar suara getar dari dalam ponselnya.rasa kesalnya pada Mark membawanya jatuh kedalam mimpi hampir beberapa jam ini.”Siapa sih..”erangnya,sambil mengambil ponsel disampingnya.”nggh..menganggu saj—Mark..”kedua mata jinyoung terbuka lebar,saat ia tahu itu pesan dari Mark,kekasihnya.salah satu tangannya menyentuh permukaan ponselnya.

 

~ Markie~ : I am sorry baby, aku tak bermaksud untuk mengabaikan pesanmu,tapi untuk saat ini aku ada sedikit masalah,jadi maafkan aku bila aku sedikit mengabaikanmu..love u baby :*

 

 Jinyoung terkekeh,bukan karena rasa geli yang tersulut didalam dirinya melainkan rasa kecewa yang tak mampu ia pendam lagi,dan entah bagaimana lagi caranya ia harus menahan segala emosinya, ia sangat lelah-ya sangat lelah terus seperti ini.”Mark..harus bagaimana lagi kau membuatku seperti ini..”

 

.....................................

 

        “Hyung,bagaimana ini?apa kau yakin cara ini akan berhasil?”Tanya mark pada nichkhun,nichkhun mengangguk antara yakin dan tak yakin. “kau harus memilih salah satu dari mereka Mark,setidaknya kau membiarkan salah satu dari mereka tersakiti,bukan keduanya..”

 

“T-tapi aku tak bisa hyung,aku tak mampu membayangkan bagaimana wajah Bammie yang  akan menangis..—“

 

Nichkhun menghela napas,”aku tidak menyuruhmu untuk meninggalkan bambam mark,itu semua harus dari hatimu..tidak ada paksaan siapapun”

 

“Tapi, akupun tak sanggup bila hanya memilih salah satu dari mereka, kejamkah Aku?” hampir saja Nichkhun melemparkan benda-benda disampingnya.

 

“Cih, dasar serakah sekali, aku juga bingung bagaimana kau bisa berpacaran dengan Jinyoung, setahuku kau orang yang setia..”

 

“Ne, setia dari Bambam dan Jinyoung,” Nichkhun kembali menghela napas. “sudahlah lakukan saja saran yang kuberikan padamu itu. Abaikan mereka, dan lihat siapa yang benar-benar memperdulikanmu, simple bukan?”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ReLif_53 #1
Chapter 1: Ini bagus loh.. Kenapa gak dilanjut coba.. Pliss lahh lanjut.. Gw kepo nie sama lanjutanya..
linnisaas #2
Chapter 1: markjin please T_T
secretangel1314 #3
Chapter 1: Endingnya MarkBam aja please T_T ff mereka itu dikit banget,, sedangkan MarkJin lebih banyak.. Please MarkBam ya T_T
Claudy1410 #4
Wow...lanjut dong jadi nya mark pilih sapa ??
nuneoTAMA #5
Chapter 1: chap 1 : mark make-up your mind bro...
joyrv48 #6
Chapter 1: Ending nya markjin aja please.. Jarang jarang kan ada ff markjin bahasa. Jangan markbam
agata12
#7
Chapter 1: Lanjut ya! Aku tunggu kelanjutannya. Fighting!^^
smurfbam #8
Chapter 1: finally >_< markbam
story dg bahasaku sendiri
thanks author-nim
markbam ending please ^^
svnthvn
#9
markbam ending pleasee~~ JINMARK udh banyak FF ny.. MB dikit bangett