[Mino] The Letter

WINNER ONESHOTS
Please Subscribe to read the full chapter

Hari ini hari pertama masuk kuliah di semester baru. Tidak ada yang menarik sih, paling hanya anak-anak semester pertama yang berseliweran di koridor sambil celingukan dengan tampang bloon, selebihnya yang ku lihat hanyalah wajah-wajah lama yang sedang membereskan isi loker mereka dengan tampang lebih bloon dari para mahasiswa baru (aku tidak termasuk). Tentu saja hal bodoh itu tidak bisa digolongkan ke kategori menarik.

Aku sendiri juga sedang menata isi loker baruku—dulunya ini milik Lee Seunghoon. Aku bisa saja menggunakan loker lamaku, tapi anak itu tiba-tiba saja meminta barter. Mencurigakan sih, tapi akhirnya aku setuju juga saat dia menawarkan balasan menggiurkan. Makan gratis selama seminggu dikantin! Dia yang bayar, wow! Mana mungkin aku menolaknya, itu artinya makan ekstra dan perut lebih terpuaskan.

Entah Seunghoon kesambet setan apa karena ia biasanya sangat pelit kalau soal traktir mentraktir. Awalnya aku mencurigai kalau lokernya bisa saja jadi sarang kecoak, atau tikus hiiiy, mana mau aku barter kalau memang iya. Tapi lokernya normal-normal saja. Saat ku tanya kenapa ia minta tukar, dia bilang lokasi lokerku strategis. Aku mengiyakan saja lah padahal menurutku posisi semua loker tidak ada yang bisa dianggap strategis. Dia mungkin berpikiran tentang kedua pemilik loker cantik-cantik di kanan kiri loker lamaku. Haish, kedua cewek itu... aku akan merindukan berbasa-basi dengan mereka.

.

“Kenapa kau tidak tukar saja lokermu dengan punyaku?”

Seungyoon merengut pada Seunghoon, Seunghoon hanya mengangkat bahu sambil terus makan dan sepertinya tak ingin menanggapi rajukan Seungyoon yang mengganggu itu. Aku terkikik geli karena menurutku Seungyoon kelihatan idiot, lalu Seungyoon pun mulai memasang wajah penuh dengki dan beralih menatapku yang sedang menyuap makanan gratisku yang berharga. Aku mendongak dan menatapnya sambil mencibir.

“Ya! Kenapa kau tidak bisa berbahagia saja melihatku senang huh?”

Aku memprotesnya sambil menunjuk-nunjuk wajahnya dengan sumpit, beberapa nasi berloncatan dari mulutku membuat Taehyun yang duduk disebelahku mencondongkan diri menjauhiku sambil menyernyit. Seungyoon yang duduk berhadapan denganku juga tampak jijik, namun aku yakin kekesalannya lebih besar. Dia memutar bola matanya.

Haish, anak itu memang benar-benar tidak pernah bisa puas melihatku senang.

“Aku hanya kasihan padamu...” Kilahnya sambil menunjukku dengan dagunya.

“Kau ditraktir makan tapi kau beli makanan lagi dengan uangmu sendiri. Kau bisa gendut Song Minho!”

Aku balas memutar bola mataku sambil mencibir dan berniat akan makan lagi. Peduli amat dengan omongan Seungyoon, dia hanya iri.

“Yah!”

Taehyun tiba-tiba saja menjerit histeris disebelah telingaku saat aku hendak mencapit makananku dengan sumpit. Ia melotot sambil menunjuk nasi campur liur yang sekarang bertebaran diatas meja. Seunghoon dan Jinwoo juga turut menatapku dengan alis terangkat tak senang sambil mengaduk-aduk isi mangkuk mereka tak berselera.

“Hehehe, maaf.” Aku cengengesan lalu membersihkannya dengan kertas tisu.

Semua orang kecuali aku dan Seungyoon sepertinya kehilangan selera makan.

.

Tidak ada yang ganjil tentang pertukaran antara loker milikku dengan loker milik Seunghoon, kurasa begitu. Sampai akhirnya tiba-tiba saja pagi ini, saat aku membuka loker baruku, sepucuk amplop merah muda menyambutku dengan perasaan manis yang menjalar.

Aku terdiam beberapa saat, menatapnya tak percaya. Aku merasa sangat terkejut dan senang secara bersamaan—kurasa mataku berbinar. Ini adalah kali pertamanya aku mendapatkan surat cinta—yeah begitulah kupikir. Jantungku perlahan mulai berdetak kecang memukul-mukul rusukku karena kurasa aku terlalu bersemangat.

Aku melirik kiri kananku dengan waspada untuk memastikan tidak ada yang memerhatikan saat aku menyelipkan amplop merah muda tersebut kedalam saku hoodie yang kukenakan. Darahku serasa berdesir-desir memikirkan tentang seorang pengagum rahasia berparas cantik nun jauh disana yang diam-diam selalu memerhatikanku dengan saksama. Tapi tunggu, dulunya loker ini milik Seunghoon kan? Mungkin saja surat ini seharusnya ditujukan pada Seunghoon... Ah tapi kan aku sudah pindah loker lebih dari seminggu. Lagian penganggum rahasiaku pasti selalu tahu yang mana lokerku dan mana yang bukan. Tentu saja.

Aku berencana akan membuka suratku—atau bisa jadi surat Seunghoon—ketika aku seratus persen yakin kalau surat ini memang ditujukan penggemarku hanya untukku. Kalau ternyata ini untuk Seunghoon, aku akan langsung  membuangnya ke tong sampah.

Kebetulan sebelum masuk ke kelas pertamaku aku melihat Seunghoon berjalan di koridor sambil menenteng tas laptop dan mengapit buku-buku diketiaknya.

“Oy Hoon,” Seunghoon langsung menoleh dan menghentikan langkahnya untuk menungguku sampai ditempatnya.

Aku sedikit berlari kecil karena jarak kami agak jauh, setelah sampai, kami pun berjalan beriringan.

“Ada apa?” Katanya langsung memicingkan mata penuh selidik. Haish, dia menatapku seakan aku mau pinjam uang saja.

“Hoon, kenapa kau ingin barter loker?”

Aku to the point tanpa menanggapi sikapnya yang mencurigaiku. Seunghoon memutar bola mata kelihatan terlalu malas untuk menanggapi.

Aku terus menatapnya dengan tatapan mencurigai yang kadarnya lebih kuat dari tatapan Seunghoon padaku barusan. Pada akhirnya mungkin dia merasa aku membaui kelicikan entah apa yang selama ini ia sembunyikan. Jelas, dia ingin barter loker denganku karena sesuatu hal yang lebih penting daripada letak relatif loker lamaku yang strategis itu.

Aku memang sedang memancing kebenaran, mungkin saja Seunghoon pada akhirnya mau mengaku kalau dia punya pengagum rahasia yang membuatnya risih. Walaupun aku yakin dia tidak akan begitu kalau punya penganggum rahasia yang aku yakini tidak akan pernah ada dalam kehidupannya yang penuh nestapa.

Diantara kami berlima—aku, Seunghoon, Seungyoon, Taehyun, dan Jinwoo—memang hanya akulah yang sepertinya sangat mungkin mempunyai pengagum rahasia. Aku paling tampan dan paling populer diantara keempat idiot itu. Seungyoon memang agak pintar sih tapi dia cerewet dan teman-teman ceweknya benci padanya karena kecerewetannya itu. Jinwoo kelewat pemalu, aku bahkan tidak pernah melihatnya ngobrol dengan teman ceweknya. Seunghoon agak overacting, kurasa cewek-cewek enggan dekat dengannya. Dan Taehyun bertingkah seolah-olah semua manusia adalah laki-laki.

“Baiklah aku akan mengaku.”

Seunghoon mendengus, ia memindahkan buku-bukunya keketiak yang lain, jadi sekarang ada satu tangannya yang bebas yang ia gunakan untuk menarik tanganku untuk mengikutinya menjauhi kerumunan—meninggalkan koridor yang ramai.

Dia akan mengaku...

Tidak! Tidak mungkin surat itu untuk Seunghoon!

Aku mulai khawatir,

Tidak, dia tidak mungkin mengatakan kalau dia selalu menerima surat dari penganggum rahasia dan mera

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 5: eh eh itu mau ngapain ??wah...ntar klo mempelai pria nya liat gimana tuh,,,ada-ada aja..
keyhobbs
#2
Chapter 2: whahaha temen2nya mino niat bngt yah buat jailin mino :) kasian itu si mino,padahal udh terbang setinggi langit eh malah d lempat ke dasar jurang :D
aimeharumaa17 #3
Chapter 3: ini baru asli creepy.. entah, aku juga sering ngebayangin jinwoo yg polos dan imut punya sisi gelap atau dia punya kepribadian ganda, lebih seru, jadi lebih kuat karakternya...
aimeharumaa17 #4
Chapter 2: duhh mino, kamu kelewat pede -_- pas awal entah kenapa aku malah ngerasain nuansa creepy dan sempat menduga-duga kalau yg ngirim surat itu makhluk astral, tapi ternyata eh ternyata bwahahahahahaa.. Good job authornim, twistnya dapet banget..!
aimeharumaa17 #5
Chapter 1: percaya atau tidak, aku menahan napas saat membacanya kekekekeke... Good job authornim ;) koreksi sedikit untuk penulisan di- dan ke- kurang tepat, setahuku selain kata kerja itu dipisah, seperti di atas, di bawah, di udara, di buku, ke atas, di sini... Itu aja, fighting~!
kyuzizi891
#6
Chapter 3: aaaah author, knpa Jinwoo yang polos itu jadi jahat begini >,<
kyuzizi891
#7
Chapter 2: hahahaha :D
poor Mino, udah ge'er duluan
pasti lucu bgt liat ekspresinya Mino yg malu2 narsis, kekeke :p
nice update authornim
ditta99
#8
Chapter 2: hahaha,, lucu!
Keep update ya ^^
kyuzizi891
#9
Chapter 1: ini kereeeenn thor..,
bikin lagi palli ^^,