[Seungyoon] Secret Admirer

WINNER ONESHOTS
Please Subscribe to read the full chapter

Aku mendongak dari buku yang sedang ku pegang saat suara derit pintu tertangkap indra pendengaranku. Tubuhku mulai gemetaran memikirkan seseorang yang mungkin sedang berada dibaliknya. Dengan saksama, ku awasi pintu kayu yang sedang perlahan terayun terbuka itu melalui buku yang kupegang—yang kini kugunakan untuk menutup setengah wajahku... dalam hati aku berdoa bahwa seseorang yang akan muncul dari baliknya adalah dia.

Tapi sepertinya aku harus menelan kekecewaan lagi karena tangan yang sedang memegang knop pintu bukanlah tangan miliknya. Tangan itu familiar namun itu bukan tangannya. Tangan miliknya terlihat halus—hampir selalu membuatku terdorong untuk menyentuhnya—jari-jarinya lentik namun terlihat sangat kuat dan berotot. Ah, andai saja aku bisa menggenggamnya sekali saja, merasakan telapak tangannya yang hangat, merasakan jemarinya ditautkan bersama jemariku...

Benar saja, itu bukan dia.

Aku menarik nafas dalam-dalam sambil cemberut saat melihat orang itu melangkahi pintu dan mengisi daftar hadir—maksudnya orang yang ku sangka dia itu. Wajahnya tidak asing; yang ku tahu dia seangkatan denganku, tapi sayang aku tidak tahu namanya. Anak itu juga sering menghabiskan waktu istirahat makan siang disini. Kuperhatikan, dia senang membaca novel detektif.  Oh lihatlah! kenapa aku malah memikirkan anak itu? Bahkan kenapa aku jadi sok tahu tentangnya?

Aku memutar bola mataku, menyadari betapa tidak bergunanya mengetahui novel yang dibaca anak itu. Kami bahkan bukan teman. Kami tidak saling bicara, dan seharusnya kita tidak usah tahu urusan satu sama lain.

Hm, aku jadi teringat urusanku sendiri.

Dia...

Aku menunggunya.

Sudah hampir lima belas menit kuhabiskan waktuku berdiri dengan bodoh didepan rak seksi sejarah. Jika kau bertanya kenapa aku memilih di rak seksi sejarah, jawabannya adalah karena tempat itu sangat strategis. Dari sana kau bisa mengawasi siapa saja yang datang dan pergi melalui pintu perpustakaan tanpa kelihatan oleh si objek yang sedang kau amati—Baiklah, aku memang terdengar seperti penguntit mengerikan.

Aku tidak berpindah-pindah tempat sedari tadi, tapi walau bagaimanapun sesekali dengan sok rajin aku mengambil buku secara acak dari rak dan membaca sedikit isinya. Daripada mencari inti sari dari buku yang kuraih dari rak-rak tinggi itu, aku malah lebih sering menggunakan buku tersebut sebagai penutup wajah saat mengintai mengawasi pintu. Jika saja ada orang memerhatikan tingkah lakuku dari awal, pasti aku sudah dikira sinting olehnya. Untungnya, tidak ada yang peduli kan?

Sekali lagi, aku waspada saat bunyi krek pintu terbuka melingkupi keheningan di perpustakaan. Pertama, aku memerhatikan tangan yang memegang knop sebelum wujud orang itu tampak. Kedua, aku merasakan jantungku berdegup kencang hampir meledak dalam rongga dadaku saat aku merasa aku mengenali jari-jari cantik yang menggenggam knop pintu itu. Paru-paruku serasa dikosongkan dari oksigen secara tiba-tiba ketika aku menaikan pandanganku menyapu wajahnya yang tampan. Tanganku mulai gemetaran... ku cengkram buku ditanganku lebih erat, gigiku saling bergemeretak... dan manik mataku ini rasanya tak ingin lepas memandang penuh gairah kearahnya saat ia melangkahkan kaki masuk lebih dalam. Senyumnya yang ia arahkan pada petugas perpustakaan... ah, rasanya aku sudah meleleh bahkan saat dia bukan tersenyum padaku.

Kang Seungyoon, begitulah orang-orang memanggilnya. Dia kakak kelasku—tepatnya ia berada satu tingkat diatasku. Dia sangat tampan, tentu saja! dia sangat memesona.

Aku langsung gelagapan memalingkan wajah menghadap rak buku saat ia melangkah kearahku, ugh bukan—maksudnya saat ia mulai berjalan menuju rak-rak buku untuk menemukan buku yang sedang ingin ia baca seperti biasanya. Aku semakin merasa gelisah saat Seungyoon berjalan lurus kearahku. Benar-benar lurus kearahku! Tidak kah dia ingin pergi ke rak seksi ekonomi atau ensiklopedi?

Jantungku mulai berdenyut-denyut liar, nafasku mulai sesak. Figurnya yang jangkung semakin mendekat kearahku. Oh apa yang harus aku lakukan? Kuingatkan diriku sendiri untuk tetap tenang, untuk tetap bernafas dengan teratur melalui hidung. Namun kehadirannya—bau parfumnya yang kini telah menyengat indera penciumanku dengan efek memabukan seperti narkotika membuatku ingin terus mengendus-endus—membuat nafasku terputus-putus.

Kurasakan ketukan langkah kakinya mulai memelan, kemudian semakin menghilang. Aku mengatupkan bibir, memandang gelisah pada buku ditanganku. Aku masih merasakan kehadirannya didekatku, wangi parfumnya yang manis namun maskulin juga masih serasa berputar-putar diudara.

Apakah dia sudah berbelok?

Aku menghela nafas berat dan panjang, mataku yang sedaritadi terpaku pada kata pengantar dibuku yang kupegang, mulai bisa bergerak rileks. Kuputar tubuhku sembilan puluh derajat sambil terus mengurut-urut dada. Namun aksiku berhenti saat melihat Seungyoon didepanku, menjulurkan tangannya keatas rak untuk mengambil buku.

Deg.

Aku tak meyadari elusan pelan didadaku telah kuubah menjadi cengkraman kuat.

Aku langsung terhenyak, tentu saja; serasa seperti mendapatkan serangan jantung. Aku menjatuhkan buku yang sedari tadi kucengkram erat. Lututku melemas dan aku tidak bisa menyemb

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 5: eh eh itu mau ngapain ??wah...ntar klo mempelai pria nya liat gimana tuh,,,ada-ada aja..
keyhobbs
#2
Chapter 2: whahaha temen2nya mino niat bngt yah buat jailin mino :) kasian itu si mino,padahal udh terbang setinggi langit eh malah d lempat ke dasar jurang :D
aimeharumaa17 #3
Chapter 3: ini baru asli creepy.. entah, aku juga sering ngebayangin jinwoo yg polos dan imut punya sisi gelap atau dia punya kepribadian ganda, lebih seru, jadi lebih kuat karakternya...
aimeharumaa17 #4
Chapter 2: duhh mino, kamu kelewat pede -_- pas awal entah kenapa aku malah ngerasain nuansa creepy dan sempat menduga-duga kalau yg ngirim surat itu makhluk astral, tapi ternyata eh ternyata bwahahahahahaa.. Good job authornim, twistnya dapet banget..!
aimeharumaa17 #5
Chapter 1: percaya atau tidak, aku menahan napas saat membacanya kekekekeke... Good job authornim ;) koreksi sedikit untuk penulisan di- dan ke- kurang tepat, setahuku selain kata kerja itu dipisah, seperti di atas, di bawah, di udara, di buku, ke atas, di sini... Itu aja, fighting~!
kyuzizi891
#6
Chapter 3: aaaah author, knpa Jinwoo yang polos itu jadi jahat begini >,<
kyuzizi891
#7
Chapter 2: hahahaha :D
poor Mino, udah ge'er duluan
pasti lucu bgt liat ekspresinya Mino yg malu2 narsis, kekeke :p
nice update authornim
ditta99
#8
Chapter 2: hahaha,, lucu!
Keep update ya ^^
kyuzizi891
#9
Chapter 1: ini kereeeenn thor..,
bikin lagi palli ^^,