Another Feeling

Please Subscribe to read further chapters

Description

Another Feeling

Romance, Hurt/Comfort, Friendship, Angst, School Life

Warning! Typo(s):absurd:tidak sesuai EYD

PG17 "bad word, crime (litlle)"

xohunkaiywra™

“Aku kira kalau aku hanya mencintaimu... Mungkin itu salah sekarang, aku merasa tak terima ketika dia disentuh orang lain, aku benci ketika dia tak lagi disisiku seperti dulu, aku kesal ketika lelaki itu menggenggam tangan kepadanya dan bukan tanganku lagi, aku tak ingin dia menjadi milik orang lain, aku sakit hati ketika dia hampir sangat tak pernah memanggilku, menyapaku, memberiku senyuman, memperhatikanku layaknya kami dahulu... Entahlah aku merasa aku lebih mencintainya darimu... Maafkan aku, aku tak bermaksud begitu... Mungkin perasaanku kepadamu hanya karena aku mengagumimu...”ㅡOh Sehun.

ㅡ0O0ㅡ

"When I meet you,

I would've never thought it'd as friendship grew,

I realized how much you meant to me.

I love you and I love being in love with my bestfriend"


00 Chapter “Teaser ㅡAnother Feeling”

“Sehun...” pangilnya dengan suara lembut khas seorang wanita. Kepada lelaki yang tengah duduk di sebelahnya kini, “Ada apa?” jawab lelaki yang tengah dipanggil tadi sambil menolehkan kepalanya terhadap lawan bicara.

“Kau tau lelaki yang sedang duduk dengan Irene itu? Mereka berdua akrab sekali...” tanyanya sambil menunjukan tanganya kedua manusia yang tak jauh dari mereka, tengah bercengkrama dengan akrabnya, mungkin jika orang lain melihat mereka, mereka berdua akan terlihat sebagai sepasang kekasih yang romantis.

 

Sehun tak menjawab apapun, namun Ia melihat kemana teman wanitanya itu menunjukan tanganya. Ia diam, masih tak menjawab dan menatap datar kepada Irene serta lelaki bersamanya itu. Sehun mengenal jelas siapa lelaki yang tengah berbicara dengan Irene sangat kenal, namun Ia tak ingin menjawab pertayaan temanya itu.

 

Wendywanita yang menyanyakan tadi yang melihat Sehun hanya diam saja, memutar balikan arah pandanganya ke arah Sehun. “Ya! Sehuna aku bertanya kepadamu! Kau ini bagaimana sih! Kau bisa berbicara bukan, setidaknya jangan diam saja ketika aku bertanya! Dan jawablah pertanyaanku! Kau mengerti?! Menyebalkan!” Sehun yang tadinya juga memfokuskan pandanganya kearah Irene dan lelaki tadi, terkejut saat Wendy membentaknya dan memfokuskan pandanganya ke Wendy yang tengah berbicara dengan seruanya.

“Ck! Aku mengerti... Jangan berteriak terus-terusan! Kau tau, mulutmu ketika berteriak sungguh sama dengan nenekku ketika Ia marah...” jawabnya ketus. “shhhh Sehun!! Aku tak akan mulai jika kau sendiri yang tak menghiraukanku saat aku menanyakan itu! Kau kenapa hah!?” Wendy menahan amarahnya kembali dan menanyakan kenapa temanya ini tiba-tiba menjadi menyebalkan kembali, ayolah Sehun bertingkah aneh saat ini!

“Tak apa, aku baik-baik saja...”

“Baik-baik saja katamu? Tunggu, apa kau menyukai Irene?!” ucap Wendy mengasal kepada Sehun.

 

Sehun yang merasa tak terima dengan ucapan Wendy, kembali menolehkan kepalanya kesal dan menyiapkan tanganya untuk memukul kepala wanita didepanya ini. “apakau bilang! Aku menyukai Irene, tidak dia buka tipeku dan kau harus mengingat itu diotakmu!” tegur Sehun kesal.

“Yahss! Kau tau, itu menyakitkan...” ucap Wendy lirih serta mengelus kepalanya setelah kena pukulan dari Sehun, “lagi pula kenapa kau segugup begitu ketika aku mengatakanya! Jika kau memang tak menyukainya, kau tak usah seperti tadi... Aku tak percaya jika kau memang tak menyukai Irene, dan lagi pula! Aku bertanya siapa lelaki yang bersama Irene sekarang! Kau ini bagaimana sih...”

 

“Baiklah! Baiklah! Hentikan ocehanmu! Lelaki yang bersama Irene sekarang itu namanya JongIn... Kau puas!” balas Sehun datar, “lebih baik kau mengatakanya sedari tadi... Dan setidaknya tak akan seperti ini, dengan kepalaku yang sakit ini! Sialan kau” protes Wendy sambil mempoutkan lucu bibirnya didepan Sehun, tentu dengan tangan yang masih mengusap kepalanya yang terkena pukulan pelan dari Sehun.

“Wendy?” panggil seorang lelaki dari arah belakangnya. Sehun yang sedari tadi masih memperhatikan dengan tatapan tak bisa ditebak kepada Irene dengan Mino dan tak menghiraukan lelaki yang memanggil temanya serta berjalan mendekat kearah mereka berdua, Wendy yang merasa namanya terpanggilpun menolehkan pandanganya guna mencari tahu siapa yang telah memanggilnya, setelah melihat siapa yang memanggilnya, Wendy refleks memegang erat tangan Sehun. Wanita itu merasa déjà vu.

 

Sehun yang merasa aneh dengan Wendy kini melihat apa yang terjadi dengan temanya tersebut, menatap datar lelaki tan yang kini tengah memperhatikan tangan Wendy dan Sehun saling bersentuhan, lelaki itu merasa cemburu dengan Sehun. Sehun yang merasa dipandangi tak suka dari arah lelaki tadi, dengan sengaja Ia memegang lebih erat tangan Wendy, Sehun ingin membuat lelaki tadi lebih cemburu kepadanya. Usahanya berhasil, Sehun bersmirk jahat kepadanya. Wendy sedari tadi diam kini mulai risih dengan keadaan sekitar, disini suasanya sungguh tak mendukung, penuh orang berdesakan, dentuman musik yang tak terlalu keras serta bau alkohol maupun yang lain tercampur menjadi satu, Wendy seketika membenci keadaan ini.

“Sehuna...” ucapnya pelan kepada Sehun, “Sehuna...” Wendy terus mengucapkan namanya Sehun, seperti mengucapkan mantra ketika Ia menyebutkan nama Sehun rasa gelisah serta risihnya hilang. Sehun yang mendengar Wendy menyebutkan namanya sedari tadi, melihat kearah Wendy yang kini menatap lelaki tersebut dengan tatapan kosong. Ia mengerti kenapa temanya seperti ini, sangat mengerti.

 

“Wendy, aku merindukanmu...” jujur lelaki sedari tadi yang melihat Wendy memandanginya dengan tatapan kosong, tak ada jawaban namun terdengar suara musik yang terputar saat ini, dan suara Wendy yang mulai terdengar ditelinga lelaki tersebut dan mulai terdengar jelas ditelinga Sehun, “Sehuna aku...” tangan yang mulai Sehun pegang sedari tadi kini berkeringat, Sehun segera memutar balik keadaanya sekarang.

“Ada masalah apa kau menemuinya lagi? Wendy sepertinya tak menyukaimu, pergilah... Jangan membuat suasana Club ini menjadi rusuh hanya karena kau datang!” sindir Sehun kasar, Wendy menolehkan kepalanya kearah Sehun, lelaki mulai tak terkontrol.

“Diamlah kau Oh Sehun!!" gretaknya kasar. "Persetan dengan Wendy tak menyukaiku atau tidaknya! Seharusnya kau yang pergi dari sini, karena aku ingin berbicara denganya!” geram lelaki tersebut terhadap Sehun.

 

“Wow... Tenanglah, kau seperti anak kecil saja JongInlelaki yang mendatangi Wendykau datang dan kau mengucapkan kata-kata aneh kepada temanku dan kau merasa tak terima saat aku berkata tersebut, itu fakta JongIn! Wendy sangat tak menyukaimu... Apa kau tak ingat, apa yang telah kau lakukan terhadapnya dahulu!” balas Sehun sengit. Wendy yang merasa keadaan ini makin memburuk, alhasil Ia mengambil kembali perhatian Sehun dari JongIn.

“Sehunnie ku mohon hentikan ini, cukup! Ayo kita pergi dari sini...” ucapnya kepada Sehun yang kini sedang menatap benci kepada JongIn, JongIn yang melihat itupun merasa tak terima dengan apa yang Wendy katakan, “Tak apa Sehuna ayo kita pergi...” minta Wendy lagi, dengan suara halusnya. “Kau dengar itu sialan?! Jangan berani lagi kau mendekati Wendy, karena kau berdampak buruk bagi Wendy!” ejeknya kepada JongIn.

 

JongIn yang melihat itupun hanya terdiam memandangi Wendy yang kini berusaha membujuk Sehun biar pergi dari tempat ini sekarang juga. Sehun yang merasa kasihan dengan temanya akhirnya Ia menarik Wendy dan membawanya keluar dari Club ini. Dan tak perdulikan dengan pandangan yang lain, yang melihat kejadian ini.

Foreword

Hai! Gomenae... Bikin baru lagi, mungkn gegra kena virus Red Velvet sma Winner kmrn(?)

Alhasil karna ide jga jalan kmrn malam, nahhh jadi beginilah epep nista yang sungguh aneh(?)

Ohya soal epep My Rainy Day, Insya Allah segera apdet asap, sekrng soalnya belm ada ide lagi buat itu epep

Dan mungkin 1 atau 2 Minggu kedpn bakalan diupdate...

Thanks yup yang udh pen buka dan baca ini epep nista(?)

last i just need upㅡvote, subscribe and comment... Danke!!

ㅡxoxo

Comments

You must be logged in to comment
faridarahma #1
Chapter 8: yampun yampunnn sehunnn mesumnyaa
ELF813
#2
Chapter 8: Hun dia sahabatmu, inget itu!
Kau sdh pnya Irene
ara2712 #3
Chapter 8: nah loh. Yibo bukan tuh yang ditelepon? Wuih makin seru!!
fathiasyaa #4
Chapter 7: Chapter 7: hahanjir sehun :| aku bacanya speechless/? sehun jangan macem-macem sama wendy pls inget dia sahabat kamu :(((
ELF813
#5
Chapter 7: waduh Sehun kurang ajar xD
gimana ya kalau Wendy tau?!
kidtaey #6
Chapter 6: Cant wait for the next chapter!!! Author fighting!!!
Pengen bgt liat sehun menyesal ;;
ELF813
#7
Chapter 6: Sehun playboy ihh, mending Wendy sama Yibo aja hahaha
ara2712 #8
Chapter 6: aduuuh sehun bikin geregetan ah -_____- sayangnya sama satu orang aja dong. kesian tuh wendy sama irene -_-
tiffanciel
#9
Chapter 5: jadi wendy gimana dong ini?? kok sehunnya marukkkkk huwahhhh. andwaeeee