Fanfiction - Prolog

Please Subscribe to read further chapters

Description

Seorang gadis dengan anggunnya turun dari mobil sedan audi A3 berwarna metalik di depan sebuah bangunan yang sudah tak asing lagi baginya. Bagaikan bidadari yang turun dari kahyangan, semua mata tertuju padanya ketika dia memasuki bangunan tersebut. Gadis itu hanya menyeringai saat melihat reaksi orang di sekitarnya yang secara terang-terangan mengagumi dan memuja dirinya. Dia mengetahui betul kalau hal ini pasti akan terjadi karena ini bukan pertama kalinya dia menarik perhatian banyak orang. Bahkan saat dia menunggu di depan lift, beberapa pasang mata masih memperhatikannya. Dia hanya tertawa dalam hati dan membayangkan berapa banyak lelaki yang hatinya akan dia patahkan kalau dia sudah cukup terkenal nanti. Pintu lift berdenting terbuka, dengan segera dia masuk dan menekan angka 3 di samping kirinya.

Sesampainya di lantai 3 dia memasuki ruangan yang bertuliskan dance practice room di depan pintunya. Di dalam terdapat 3 orang yang sudah menunggunya sejak tadi dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan, entah marah, kecewa atau sedih. Gadis itu tampak tak peduli dan hanya melepas kacamata hitamnya.  

“Ada perlu apa ? hari ini tidak ada jadwal latihan tapi dengan sangat tidak sopannya kalian menyuruhku datang. Kalian menganggu waktu istirahatku” Gadis itu hanya berdiri bersedekap dengan pose angkuhnya.

“Kau menyebarkan gosip soal hubungan asmara dirimu dengan Yesung oppa ? kau ingin mencari sensasi bahkan sebelum kita debut?” ucap salah satu di antara mereka, tanpa basa-basi. Siapapun mengetahui kalau dia sedang menahan amarah, terlihat jelas dari ekspresi dan intonasi nya yang mulai meninggi.

“Bukan aku yang melakukannya tapi Park sajangnim lagipula identitasku pun disembunyikan” jawab sang gadis acuh tak acuh.

“Kau pasti sengaja meminta sajangnim melakukannya karena kau tau kalau Lee yoo mi menyayangi nya !” Amarah yang ditahan sedari tadi pun sudah tidak dapat dibendungnya lagi. Tak peduli sekarang dia sedang berbicara dengan siapa.

“Memangnya kenapa kalau ternyata iya?” Senyum meremehkan tersungging di bibirnya, membuat 3 orang di depannya tersentak, bahkan salah satu di antara mereka tidak dapat menyembunyikan raut tercengangnya. Ya dia adalah Lee Yoo Mi.

“Apa ?! Ya ! kau ! kenapa kau tega melakukannya Sung Rin ah ?”

“Karena aku adalah Park Sung Rin, visual dari girlband Amour”

Sementara di tempat lain....

Suara merdu dari gadis yang berdiri di atas sebuah bukit mampu menghipnotis siapapun yang akan mendengarnya. Ditemani semilir angin, nyanyian gadis itu  mampu mendamaikan malam yang hening. Dia mengetahui pasti kalau hanya dengan cara inilah dia dapat melepaskan penat dari belenggu permasalahan dunia yang tengah membelitnya. Tapi semua masalah itu tersimpan rapi di balik wajah ceria yang selama ini selalu dia tunjukkan di hadapan dunia karena dia tidak akan mengalah pada keadaan dan membiarkan dunia menertawakannya. Itu adalah prinsipnya. Tiba-tiba seseorang menepuk bahu gadis itu, membuatnya terlonjak kaget.

 “Ya ! kau mengagetkanku saja. Kau selalu saja mengganggu latihan bernyanyi ku” Gadis itu langsung menoleh, menatap tajam seseorang yang dengan tampang tak berdosa menganggu acara nya saat ini.

“Berlatih bernyanyi ? jangan bilang kau akan mengikuti audisi di suatu agency seperti yang kau katakan tempo hari?” tanya sang gadis –pengganggu acara- menghiraukan tatapan tajam lawan bicaranya.

“Memangnya kenapa kalau ternyata iya ?”

Pletak ! sebuah jitakan mendarat mulus di kepala si gadis membuat sang empunya meringis kesakitan. “Appo ! kenapa kau menjitakku hah ?!” sengit gadis itu

“Kau tidak tau kalau halmoeni sangat menentang mu untuk menjadi seorang penyanyi ? meskipun harus kuakui kalau suaramu memang diatas rata-rata” jawab gadis –pengganggu acara- tak kalah sengitnya.

“Tapi aku harus mengikuti audisi tersebut doo rim ah” ucapnya lirih

“Kenapa ?” tanyanya lagi.

“Karena aku adalah Kang Eun Ji, wanita yang ditakdirkan untuk berduet bersama Yesung oppa” Senyum merekah di bibir tipisnya, memperlihatkan smile eyes yang menambah kesan imut dirinya.

Pletak ! untuk kedua kalinya sebuah jitakan mendarat mulus di kepalanya. “Jangan terus bermimpi eun ji ya, cepat bangun!” Teriak gadis yang bernama lengkap Na Doo Rim

Gadis itu mendengus kasar sambil mengelus kepalanya yang masih berdenyut akibat ulah tangan Na Doo Rim. Apa salahnya dengan mimpi ? mimpi itu suatu hal yang gratis kan ? aku percaya pada mimpiku dan aku pasti akan mewujudkannya.

Tanpa mereka sadari sebuah cahaya terang membelah sepinya langit malam. bintang jatuh. Ya takdir baru akan segera dimulai. 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet