Heart

Description

Cerita ini dibuat karena tertarik dengan spoiler yang dibuat Wahyu Sparkyu Kurniawati. Dan telah mendapat ijin dari yang bersangkutan, seandainya ada yang tidak berkenan dengan cerita ini hanya tinggal tekan tombol x disamping kanan kompi kalian :)

 

Cast :

Cho Kyuhyun (Super Junior)

Park Yunhee ( OC )

Lee Donghae (Super Junior)

Jung Mari ( OC )

Cerry Walker ( OC )

and other

 

Rate : T

Genre : Drama, Friendship (maybe)

 

Chapter 1

 

Sebagian orang berpikir jika Senior High School adalah masa terindah dalam hidup mereka. Dimana saat itu kita belum memiliki masalah yang terlalu pelik. Hanya masalah remaja yang saling bersaing untuk mendapatkan yeoja atau namja idamamnya, tugas yang menumpuk, guru yang menyebalkan, hukuman, serta hal-hal akademik lainnya. Dan hal yang paling membahagiakan adalah ketika kita merasakan jatuh cinta untuk pertama kali, cemburu, kencan, dan segala hal tentang romansa. Itu juga yang dialami oleh seorang yeoja manis pemilik lesung pipit, Park Yunhee. Dia adalah seseorang yang sangat beruntung karena mampu menjadi bagian dari Art International School , sekolah yang tidak sembarang orang bisa menjadi bagian darinya. Hanya orang-orang beruang banyak dan memiliki bakat yang luar biasa yang bisa masuk kedalamnya. Dan Yunhee beruntung memiliki salah satunya, yakni bakat design yang luar biasa. Bakat alami yang membawanya menjadi bagian AIS dengan beasiswa. Dari kecil dia sudah menyukai hal-hal tentang design. Dia selalu membuat design-design yang indah. Bahkan pernah memenangkan kejuaran design tingkat remaja dua kali berturut-turut. Dan yang menjadi model seluruh hasil karya tangannya adalah namja tampan temannya sejak grade keempatnya, Cho Kyuhyun.

Seminggu sebelum pengumuman siapa saja yang akan menjadi bagian dari AIS, banyak calon anggota baru yang ingin melihat bagaimana situasi sekolah impian mereka. Tak luput Yunhee dan Kyuhyun. Sebenarnya sang namja sangat malas untuk melihat bagaimana sekolah barunya, tapi karena Yunhee yang terus merajuk dan mengancam akan memutuskan persahabatan mereka membuat pewaris tunggal Cho itu terpaksa mengikuti kemanapun sang yeoja berjalan. Saat inipun mereka telah separuh mengelilingi AIS. ‘Meski nanti kita akan menghabiskan waktu di gedung yang sama selama beberapa tahun kedepan sesuai dengan minat dan bakatkita, tak ada salahnya jika kita melihat gedung-gedung yang lain bukan’ kata Yunhee ketika Kyuhyun protes kenapa mereka ada di gedung tempat anak-anak pembuat film berkumpul. Dan akhirnya Kyuhyun hanya bisa pasrah saat Yunhee dengan tenaga ekstra yang entah didapat darimana menyeretnya ke beberapa gedung lain di AIS.

Ketika sampai disalah satu gedung tempat para penari hebat dilahirkan, Kyuhyun meninggalkan Yunhee sebentar ke kamar mandi. Tak mau bosan menunggu temannya itu, Yunhee memutuskan berkeliling seorang diri. Di salah satu ruang dance terdengar suara music yang cukup menghentak. Rasa penasaran yang tinggi membuatnya mendekati ruangan yang tidak terlalu jauh dengan keberadaannya saat ini. Alangkah terkejutnya dia saat mendapati seseorang yang bergerak bagai malaikat mengikuti hentakan lagu yang diputar. Yunhee tidak dapat melihat wajah orang itu dengan jelas karena gerakan tarinya yang cukup cepat. Yunhee terus mengamati sosok itu hingga secara mengejutkan sosok itu terjatuh dan memegangi dada sebelah kirinya. Tanpa pikir panjang Yunhee langsung menghampiri sosok yang ternyata seorang namja itu dan berusaha membantunya berdiri.

‘Tampan’ batin Yunhee setelah berada didekat namja itu. Tapi sepertinya sang namja tidak menyadari keberadaan orang lain didekatnya karena dia terlalu merasakan sakit di dada kirinya. Tak tahu apa yang harus dilakukan Yunhee berinisiatif untuk mencari bantuan. Sebelum yeoja manis itu beranjak terdengar pintu terbuka dan masuklah dua namja yang terkejut melihat temannya tergeletak tak berdaya dan seorang yeoja asing disampingnya.

“Hae...” teriak namja berambut blonde, Lee Hyukjae, panik dan langsung menghampiri temannya.

“Apa yang kau lakukan padanya?” tanya namja satunya dingin, Lee Sungmin, kepada Yunhee.

“Aku tidak melakukan apa-apa padanya, tadi tiba-tiba dia terjatuh. Mungkin dia kelelahan setelah menari”balas Yunhee sedikit takut karena tatapan tajam Sungmin.

“Menari?”tanya Sungmin lagi

“Ne”jawab Yunhee pelan. Dia takut namja didepannya akan semakin marah padanya.

“Berhenti menyalahnya yeoja itu Ming, kita harus segera membawa Hae ke rumah sakit” kata Hyukjae menghentikan tatapan mengintimidasi Sungmin.

“Ne, arraseo. Dan kau sebaiknya kau segera pergi jika masih ingin menjadi bagian dari AIS ” kata Sungmin terakhir kalinya kepada Yunhee sebelum membantu Hyukjae memapah Hae.

“Aishh... benar-benar namja yang mengerikan” katanya dan beranjak dari ruang dance itu. Yunhee kembali melanjutkan petualangannya menjelajahi AIS. Dia sama sekali melupakan keberadaan Kyuhyun yang sekarang tengah kebingungan mencarinya.’Siapa namja tadi? Dia benar-benar sangat tampan, dan lagi dia adalah penari paling hebat yang pernah kutemui. Apa dia sunbaeku disini? Aigoo sepertinya aku menyukai namja tadi’ batin Yunhee, memikirkan apa yang baru saja dikatakan hatinya membuat yeoja itu terkikik dengan wajah yang memerah. Dia tidak sadar jika ada seorang namja yang memperhatikan tingkahnya sejak tadi, membuat namja yang tadi mencemaskan keberadaannya kini ikut menarik sudut bibirnya melihat senyum yang bertengger manis di wajah sang yeoja. Sang namja yang tak lain tak bukan adalh Cho Kyuhyun mengeram kesal saat Yunhee melewatinya begitu saja. Sepertiny dia terlalu fokus dengan pikirannya tentang namja bernama Hae sampai tidak menyadari keberadaan Kyuhyun didekatnya. ‘Plak’ rasa sakit dikepalanya membuat calon designer muda itu kembali kedunia nyata. Dia akan memarahi habis-habisan orang yang berani memukulnya itu, tapi diurungkan saat pelakunya adalah sang sahabat.

“Kya... Kyu aku sangat bahagia” katanya semangat. Tampak jelas binar kebahagiaan terpancar dari kedua mata madunya.

“Ne, aku tahu. Kebahagiannmu itu membuatku terlupakan eoh?” balas Kyuhyun sarkastik, dia masih marah karena diacuhkan beberapa waktu yang lalu.

“Eh, apa maksudmu Kyu? Sebahagia apapun diriku, aku tidak akan melupakanmu” kata Yunhee yang sepertinya tidak sadar jika telah mengacuhkan Kyuhyun tadi.

“Cih, bad liar”kata Kyhyun ketus dan berjalan mendahului Yunhee. Sementara yang bersangkutan masih bingung dengan sikap sahabatnya yang tiba-tiba berubah. ‘Memang kapan aku melupakannya?’ batin Yunhee seraya berusaha mengejar langkah Kyuhyun yang lebar. Setelah mencoba mengingat apa yang terjadi padanya hari ini,Yunhee sadar jika dia sempat mengacuhkan keberadaan Kyuhyun karena terlalu memikirkan seseorang bernama Hae. Karena tidak mau sahabat baiknya terus marah kepadanya Yunhee berusaha menjelaskan alasannya kenapa tadi dia bersikap seperti itu.

“Hae?” tanya Kyuhyun setelah mendengar penjelasan Yunhee. Sebenarnya tadi Kyuhyun ingin sekali meninggalkan yeoja yang entah sejak kapan menjadi penghuni pertama hatinya itu, tapi mendengar suara sesuatu yang jatuh membuatnya menoleh. Dan dia sangat terkejut ketika tahu jika suara tadi berasal dari Yunhee. Dan disinilah mereka sekarang, disalah satu kursi taman diareal AIS. Setelah membersihkan luka Yunhee, Kyuhyun terpaksa mendengar alasan yeoja itu mengacuhkannya. ‘Apa mungkin Donghae hyung?’batin Kyuhyun

“Ne, dan sepertinya dia adalah sunbae kita. Aku jadi tidak sabar ingin bertemu dang mengenalnya” kata Yunhee bersemangat.“Tapi tidak dengan namja bernama Ming itu, dia menakutkan”lanjut Yunhee masih dalam euforianya. Dia tidak menyadari jika ada sepasang onyx yang terluka melihat kebahagiaanya. Dan saat sang yeoja melihat kearahnya dengan senyuman yang selalu membuatnya ikut tersenyum, Kyuhyun hanya mampu menunjukkan sikap seperti biasanya. ‘Kapan kau akan menyadari perasaanku Yunhee-ya’batinnya miris.

-----

Di salah satu kedai ice cream yang terletak tidak jauh dari Lotte World terlihat dua orang yeoja yang sedang menikmati ice cream kesukaan masing-masing. Yang satu terlihat menggoda yang lainnya, sementara yang digoda hanya menanggapi dengan tidak antusias, condong cuek.

“Kau sangat membosankan Mari” kata yeoja berambut hitam lurus kepada yeoja dihadapannya seraya menghembuskan nafas bosan menghadapi kekeras kepalaan sahabat cantiknya.

“Well, kau mengenalku cukup baik Cerry” jawab yeoja yang dipanggil Mari dengan tetap menyuapkan ice cream vanilla pesanannya. Dia sama sekali tidak peduli dengan gerutuan sahabat baiknya sejak Junior High. Bukan dia tidak peduli dengan yeoja kelahiran California itu, hanya dia masih kesal dengan apa yang tengah menimpa dirinya saat ini. Lagipula siapa yang tidak mengenal seorang Jung Mari ? Anak pertama dari pemilik Jung Corporation yang bergelut dalam bidang fashion. Tidak hanya itu, kemampuan baletnya yang tidak diragukan lagi serta wajah cantik yang natural membuat banyak orang tua yang berharap menjadikannya sebagai menantu. Terus apa yang bisa membuat seorang Jung Mari berada dalam mood buruk seperti ini?

 

*Flashback*

 

Di sebuah ruangan bergaya Eropa kuno itu terdapat beberapa orang yang tampak saling menahan emosi. Sang kepala keluarga, Jung Yunho menahan geram melihat kelakuan putri semata wayangnya yang menurutnya sudah keluar batas. Putrinya ingin bersekolah di sekolah seni sementara Yunho ingin putrinya bersekolah di Saphire High Scholl yang notebene merupakan sekolah umum internasional yang melahirkan banyak pengusaha terkemuka dan sukses.Coba bayangkan, bagaimana seorang putri konglomerat seperti Mari lebih memilih menjadi seorang penari balet yang tidak jelas masa depannya daripada menjadi penerus perusahaan yang dibangunnya susah payah. Sementara yang bersangkutan tetap pada pendiriannya untuk bersekolah di AIS agar bisa semakin mengasah kemampuan baletnya.

“Jika kau masih ingin bersekolah di AIS, maka sebaiknya kau keluar dari rumah ini dan tidak usah menganggapku sebagai ayahmu lagi”kata Yunhodingin setelah perdebatan yang dilakukannya dengan sang putri.

“Yeobo” kata sang istri mencoba mengubah keputusan sang suami, dia hanya takut jika putrinya akan menyetujiu keinginan sang ayah.

“Baiklah,”jawab Mari mantap.

“Mari, jangan berkata seperti itu chagi, bagaimana dengan emmo huh?”kali ini sang ibu mencoba membujuk putrinya.

“Tapi eomma...”

“Pikirkan dulu keputusanmu, jangn membuat keputusan saat kau sedang emosi atau kau akan menyesalinya”potong sang eomma.

“Arraseo”jawabnya seraya meninggalkan ruangan itu. Karena masih kesal atas sikap appanya Mari memutuskan untuk menghubungi seseorang dan berakhirlah dia dan orang yang dihubunginya di kedai ice cream langganan mereka.

 

*Flashback End*

 

Melihat sahabatnya mulai tampak bosan akhirnya Mari mengatakan semua masalah yang menjadi alasan bad moodnya hari ini.

“Hanya karena masalah itu kau menyeretku dari game kesukaanku? keterlaluan” tanggapan yang sama sekali tidak diharapkan Mari terlontar dengan mudahmya dari bibir tipis Cerry.

“Jadi kau menyesal datang kemari dan menemaniku eoh?” kesal Mari.

“Ne, karena kau sangat bodoh. Seharusnya aku tidak meninggalkan gameku hanya untuk menemui yeoja bodoh sepertimu” jawab Cerry tak kalah kesal.

“Neo...kupikir kau adalah sahabatku, ternyata kau lebih mementingkan game bodohmu itu daripada aku. Hiks...”satu isakan keluar dari bibir y Mari.

“Aishh...kau benar-benar merepotkan. Berhenti menangis atau kau akan kutinggal sendiri disini” Cerry mulai mengancam. Tapi kali ini ancaman yang selalu berhasil membuat Mari melakukan perintahnya gagal. Mari tetap menangis, bahkan semakin kencang. Dan hal ini membuat Cerry harus meminta maaf kepada pelanggan lain yang mersa terganggu. Karena tidak ingin semakin malu, Cerry menarik Mari keluar kedai setelah membayar pesanan mereka. Dibawanya sahabat cengengnya itu disalah satu kursi taman terdekat, dibiarkannya Mari menangis dipelukannya. Cukup lama menangis, akhirnya suara tangisan ituberubah menjadi isakan kecil.

“Merasa lebih baik? ”tanya Cerry seraya menghapus jejak airmata yang tertinggal dipipi chuby sahabatnya.

“Cih, kau menyebalkan”balas Mari dengan masih terisak.

“Kau hanya terlalu gengsi untuk menangis Mari. Dan untuk masalahmu kau bisa menerima permintaan Yunho ahjushi untuk bersekolah di Saphire High School, karena aku juga akan bersekolah disana. Hehehe ” kata Cerry tanpa peduli tatapan membunuh yang diperlihatkan Mari untuknya.

“Kau benar-benar tidak membantu” kata Mari kesal. Bagaimana dia bisa bersekolah ditempat pilihan appanya jika dia sangat menyukai balet?

“Dan sebagai syaratnya kau bisa tetap berlatih balet disanggar seperti biasa”lanjut Cerry dengan seringai dibibirnya. Seandainya kau tidak mengenal siapa Cerry dengan baik, kau akan berpikir jika dia adalah seseorang yang sangat menyebalkan.

“Apa appa akan memenuhinya?” tanya Mari ragu dengan ide gila tapi briliant dari Cerry.

“Tentu, karena dia terlalu menyayangimu. Aishh kalian berdua adalah orang paling aneh yang pernah kutemui.” Ujar Cerry.

“Dan kau adalah sahabat terbaik yang dikirim Tuhan untukku” kata Mari seraya memeluk erat yeoja disampingnya. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum handphone Mari berbunyi.

“Nugu?” tanya Cerry khawatir melihat wajah Mari yang tiba-tiba memucat setelah menerima panggilan tadi.

“Hae oppa masuk rumah sakit” jawab Mari. Dan mereka berdua langsung menghentikan taksi yang kebetulan melewati mereka.

-----

 

Samsung Hospital

 

Suasana rumah sakit yang damai ternyata tidak membantu keluarga pasien merasakan hal yang sama. Banyak diantara mereka yang tampak cemas dengan kondisi keluarga yang sedang menjalani perawatan. Begitu pula dengan dua namja yang sedari tadi menunggui temannya yang belum sadarkan diri. Mereka telah menghubungi keluarga dan kerabat temannya itu, tapi belum satupun yang muncul.

“Sepenting itukah uang daripada anak sendiri”marah namja manis bergigi kelinci itu kepada keluarga temannya.

“Tenanglah Ming, sebentar lagi pasti ada yang datang” sahut temannya yang lain menenangkan. Benar dugaannya, tak lama kemudian dua orang yeoja datang dengan keringat membanjiri tubuh mereka.

“Ba..hosh..gai...hosh...mana”

“Yakk Mari bernafaslah dulu sebelum bicara” kata Sungmin kesal melihat yeoja didepannya bicara dengan nafas yang hampir habis. Setelah mengikuti saran namja itu Mari kembali berbicara, kali ini lebih jelas.

“Bagaimana keadaan Hae oppa? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Hae oppa bisa masuk rumah sakit lagi?”tanyanya beruntun yang membuat tiga orang yang berada disampingnya menggelengkan kepala akan kelakuan Mari yang selalu panik jika Lee Donghae masuk rumah sakit lagi.

 Lee Donghae dan Jung Mari adalah teman sepermainan sejak kecil. Sama-sama dari keluarga terpandang menjadikan mereka sangat dekat. Mari menganggap Donghae sebagai kakak yang tidak pernah dimilikinya. Jadi tak heran jika dia sangat panik ketika tahu Donghae masuk rumah sakit. Mari sama sekali tidak tahu tentang persaan tersembunyi Donghae padanya, perhatian yang selama ini ditunjukkan namja tampan itu hanya dianggap kasih sayang seorang kakak kepada adiknya. Dan Donghae tidak keberatan akan itu, hingga ketika sepupunya Cho Kyuhyun datang dalam kehidupan mereka. Dia bisa melihat jika Mari menyukai Kyuhyun sementara namja itu hanya menganggap Mari seperti saudaranya. Perasaan sakit tiap kali yeoja yang kau sukai melihat namja lain dengan penuh cinta membuat keadaan yang sudah buruk menjadi lebih buruk. Bahkan waktu itu Donghae sempat koma selama beberapa minggu. Banyak hal yang telah dilakukan Donghae untuk membunuh perasaannya kepada Mari, tapi tidak pernah berhasil. Dan ketika dia bercerita kepada Kyuhyun, namja itu bilang jika dia telah menyukai yeoja lain dikelasnya. Hal ini membuat Donghae sedikit lega, karena dia pikir masih ada kesempatan untuk mendapatkan hati Mari. Hingga beberapa waktu yang lalu dia mencoba untuk menyatakan perasaannya kepada Mari. Dan seperti yang diduganya Mari menolak dengan alasan yang menurutnya sangat klise ‘aku hanya menganggapmu sebagai oppaku, tidak lebih’.

*Flashback*

Musim semi adalah musim yang selalu dinantikan banyak orang. Mereka selalu menyambutnya dengan suka cita karena telah berhasil sekali lagi melewati musim dingin. Meski terkadang hujan masih beberapa kali mengguyur kota , sama sekali tidak menghambat tumbuhan untuk kembali bermunculan. Taman kota adalah tempat yang indah dan murah jika kau ingin mendapatkan sedikit ketenangan setelah seharian bekerja atau sekolah. hal itu juga yang sedang dilakukan Donghae dan Mari. Bagi yang tidak mengenal mereka, maka akan berpikir jika mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Si yeoja yang cantik dan sang namja yang tampan. Mereka seolah ditakdirkan untuk bersama, tapi siapa yang tahu rencana Tuhan bukan?

“Oppa apa yang sebenarnya ingin kau katakan eoh?” tanya si yeoja dengan terus mengemut permen lolinya. Karena sepulang sekolah tadi Donghae tiba-tiba menyeretnya ketaman ini. ‘Ada yang ingin kukatakan’ begitu katanya saat Mari menanyakan alasan Donghae.

“Wae? Kau tidak suka menemani oppa ke taman ini huh?” balas sang namja merajuk.

“Bukan seperti itu oppa, hanya saja ada tugas yang harus aku kerjakan bersama Cerry, dan aku juga mau meminta Kyuhyun mengajari kami”kata Mari dengan wajah memerah ketika menyebut nama sepupunya.

“Bukankah Cerry yeoja yang pintar? Lagipula kenapa harus Kyuhyun yang mengajiari kalian”jawab Donghae sedikit ketus, tapi sepertinya Mari tidak menyadari nada ketus yang dilontarkan oleh namja disampingnya.

“Hehehe, itu karena kemarin Cerry tidak masuk. Jadi kami sepakat untuk meminta Kyuhyun mengajari kami, dan dia sudah menyetujuinya”ujar Mari masih dengan tersenyum lebar. Tidak ada tanggapan dari Donghae, dan hal itu membuat Mari semakin larut dalam lamunannya.

“Mari-ya saranghae”kata Donghae setelah keheningan yang cukup lama diantara mereka.

“Mwo?” tanya Mari tak percaya. “Apa maksudmu oppa?” tapi setelah sadar apa yang tengah terjadi Mari hanya tertawa, karena mereka cukup sering bertukar kata ‘saranghae’ selama ini.

“Aku sendiri tidak mengerti Mari, tapi setiap melihat kau bersama namja lain ada sesuatu dalam hatiku yang merasa marah. Dan aku sadar jika aku mencintaimu lebih dari sekedar kakak kepada adiknya”kata Donghae mencoba menjelaskan. Tapi Mari seolah tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Dia terus menyangkal semua penjelasan Donghae, sementara Donghae tidak menyerah agar Mari mau mengerti perasaannya.

“Mianhe oppa, aku tidak bisa. Selama ini aku hanya menganggapmu sebagai oppaku, tidak lebih. aku harus pergi oppa, Cerry menungguku. Annyeong ”kata Mari mengakhiri perdebatan yang membuat mereka menjadi perhatian beberapa pengunjung di taman itu dan meninggalkan Donghae seorang diri tanpa berbalik sedikitpun. Seandainya dia berbalik sebentar saja maka Mari akan melihat wajah kesakitan Donghae. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan perbincangan mereka sejak awal. “Aku akan membantu kalian untuk mengerti arti cinta sesungguhnya”kata sosok itu sebelum beranjak meninggalkan taman.

 

*Flashback end*

 

Sejak kejadian beberapa bulan yang lalu, hubungan Mari dan Donghae sedikit canggung. Tapi mereka berusaha bersikap seperti biasa jika dihadapan teman-teman yang lain. Mari tidak ingin semakin menyakiti Donghae jika dia tetap bersikap seperti dulu. Pun dengan Donghae, dia tidak ingin perasaannya kepada Mari merusak persahabatan mereka yang sudah cukup lama. Mereka pikir tidak ada yang menyadari perubahan sikap keduanya, tapi mereka salah. Kyuhyun dan Cerry jelas tahu ada yang berbeda diantara mereka, tapi mereka tidak mau membahasnya selama yang bersangkutan tidak mau menceritakaannya.

Berteman dengan Mari membuat Cerry bisa akrab dengan Donghae dan Kyuhyun. Kadang mereka pergi berempat jika Kyuhyun tidak ada acara dengan temannya. Bahkan tak jarang Donghae mencurahkan persaannya kepada Cerry,begitu pula dengan Kyuhyun. Bagi mereka bertiga Cerry adalah tempat curhat terpercayanya. Menjadi seseorang yang mengetahui rahasia seseorang yang bersahabat kadang membuat Cerry mersa bersalah pada seseorang yang sedang mereka bahas. Sama halnya dengan yang terjadi pada Donghae dan Mari beberapa waktu yang lalu, tapi dia selalu bersikap jika dia tidak mengetahui apapun. Baginya hubungan antara Donghae, Mari, dan Kyuhyun sangat rumit. Ditambah dengan perasaannya sendiri kepada salah satu namja itu semakin membuatnya harus pandai-pandai menjaga emosinya saat mereka bersama. Untung ada Catty yang selalu ada untuknya.

“Annyeong hyung, Mari, Cerry”kata seorang namja yang baru saja datang menghampiri mereka.

“Annyeong Kyu” balas Sungmin seadanya. Mereka masih menunggu dokter yang saat ini sedang memeriksa keadaan Donghae. Tak lama kemudian sang dokter keluar.

“Bagaimana keadaan teman saya uisanim?” tanya Hyukjae. Sementara yang lain menunggu dengan was-was apa yang akan dikatakan sang dokter. Mereka tidak sadar jika satu dari mereka telah memasuki ruangan berbau obat itu.

 

*Donghae Pov*

Untuk kesekian kalinya aku terbangun di tempat pesakitan ini. Padahal aku hanya menari. Aku tahu sejak dulu aku tidak boleh beraktivitas terlalu lelah, bahkan menari. Penyakit sialan ini membuat kegiatanku terbatasi. Padahal dengan menari aku bisa sedikit melupakan masalah yang tengah terjadi. Sebenarnya selain menari aku bisa melukis untuk meluapkan amarahku, tapi entah mengapa tadi aku ingin menari. Pada awalnya aku telah berjanji pada Hyukie dan Sungminie akan menari sebentar, tapi karena terlalu menikmati apa yang kulakukan aku melanggar batas waktu yang diijinkan dokter. Dan inilah yang terjadi, membuat teman dan keluargaku cemas terhadap kondisiku yang lemah.

Setelah selesai dengan pemeriksaan yang tidak sebentar akhirnya dokter Kim selesai dengan tugasnya.’Jangan terlalu memaksakan diri Donghae-ssi’ katanya sebelum memberikan suntikan terakhir pada selang infus yang tengah menancap di lengan kiriku. Tak lama kemudian dia beserta dua perawat yang bersamanya sejak tadi meninggalkanku sendirian. ‘Akhirnya aku bisa sendiri’ batinku. Tapi aku lupa jika seseorang yang telah membawaku pasti masih menungguku, jadi kuputuskan untuk berpura-pura tertidur. Seperti dugaanku beberapa saat yang lalu, terdengar pintu yang terbuka. Hanya terdengar langkah kaki yang tidak terlalu berisik, mungkin hanya ada satu orang. Dan dapat kurasakan jika orang itu mendekati ranjangku seraya menyamankan dirinya disisi ranjang sebelah kananku. Dapat kurasakan tangan lembutnya menyapu pipi kiriku. Tak hanya itu, nafas hangat yang tiba-tiba kurasakan di wajh bagian kananku. ‘Apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh orang ini?’batinku sedikit takut. Hingga dapat kudengar suara yang sangat kukenal “Aku tahu kau hanya pura-pura oppa, jadi cepat buka matamu atau kau akan menyesal”. Kuacuhkan ancaman yeoja itu dan tetap berpura-pura tertidur. Dapat kudengar dengusannya dan aku rasa dia langsung menyerah untuk mengusikku, karena tidak kudengar suara apa-apa kecuali hembusan nafasku sendiri.

‘Yeobeoseyo’katanya menghubungi seseorang. ‘Ne, cepatlah kemari Mari,keadaan Donghae oppa sangat gawat. Okay aku akan menunggu. Annyeong’. Setelahnya hanya mampu kudengar langkahnya yang mondar mandir tak jelas. Tunggu, tadi anak itu menghubungi Mari bukan? Bagaimana jika Mari khawatir mendengar penuturan sahabatnya barusan. Karena tidak mau membuat Mari semakin khawatir dengan kondisi kesehatanku kubuka kedua mataku. Dan tepat setelah aku membuka mata, pintu terbuka dengan Kyuhyun, Sungmin, Hyukie, dan Mari masuk bergantian. Tunggu, bukannya Cerry baru saja menghubungi Mari. Tapi kenapa...? Cih sial, anak itu hanya mengerjaiku. Kucari keberadaannya, dan ketika retinaku berhasil menemukan sosoknya dapat kulihat dia berusaha menahan tawanya. Spontan kelumpari dia dengan bantal yang berada didekatku. Dan tawanya pun pecah. Aku seharusnya ingat jika yeoja ini tidak kalah usilnya dengan Kyuhyun.

“Hyung gwenchanayo?” tanya Kyuhyun, dapat kudengar keterkejutan dalam nadanya melihatku melempari Cerrry dengan bantal. Sementara Cerry tetap tertawa sambil memegangi perutnya.

“Berhenti tertawa” bentakku pada Cerry.

“Ne, oppa. Hahaha :D”

“Aish, kau benar-benar menyebalkan. Aku membencimu” kataku merajuk, katakan aku seperti anak kecil tapi aku tidak peduli.

“Dan aku sangat menyayangimu oppa” kata Cerry seraya memelukku. Well mungkin bohong jika aku bisa membenci yeoja yang tengah berada dalam pelukanku. Bagaimana mungkin aku membenci seseorang yang sering membantuku. Dia juga yang telah membantu mengurangi rasa canggung yang terjadi antaraku dan Mari sejak kejadian beberapa waktu yang lalu. Jika bukan karena Cerry, mungkin sekarang aku tidak akan berani berbicara dengan Mari.

*Donghae pov end*

 

 

TBC

 

Ini adalah ceritaku yang pertam kupublish di AFF, semoga kalian suka :)

Review dari kalian sangat berarti buat ku.

Terima kasih banyak sebelumnya :)

Pernah dipost di FFn

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet