Vanilla shakes and spell

Love is Magic

*********MAAFKAN TYPO***********

 

''Jinyoung-ah!'', Jinyoung mencari arah suara ditengah-tengah keramaian kantin. Dilihatnya sebuah tangan melambai kearahnya. Itu Bambam teman sekelasnya, dihampirinya Bambam lalu mendudukkan pantatnya dibangku sebelah Bambam.

 

''dari mana saja Jinyoung-ah?'', Bambam menggeser piring pancakenya ke arah Jinyoung yang segera dilahap Jinyoung.

 

''dari kelas, mengembalikan payung yang kupinjam kemarin'', Jinyoung mengunyah nikmat sarapannya. Dia teringat pada payung merah yang kemarin mengantarnya pulang, dan setiap mengingat payung itu maka ingatannya juga kembali pada sosok senior yang hampir melakukan sekuhara padanya.

 

''Vanilla shakesnya siap!!!'', Jinyoung menghentikan acara sarapan sekaligus melamunnya saat mendengar suara berat seseorang yang kini telah duduk dihadapannya dan Bambam.

 

''ya! Berhenti bersikap berlebihan Pyo Jihoon! Untung aku tidak tersedak!'', Jinyoung menyambar susu yang sejak tadi digenggam Bambam lalu meneguknya.

 

''kau ini kenapa marah-marah sih? Kalau lagi PMS sana minum jamu sarit!'', pria dino bersuara berat yang tadi dipanggil Jihoon itu balas memaki Jinyoung.

 

''yakh! Kau pikir aku yeoja yang bisa PMS?! Lagipula apa itu jamu sarit?'', Jinyoung memukulkan sendok pancakenya kekepala Jihoon sebal karena dikatai.

 

Bambam menutup wajahnya malu karena kelakuan dua manusia bodoh yang entah kenapa bisa sekelas dengannya dikelas Sains. Bambam menggeser kursinya menjauh saat kedua orang bodoh itu mulai saling menginjaki kaki lawannya dibawah meja. Gaduh! Membuat malu!.

 

''kalian berdua mau berhenti bermain atau tidak heum?'' Serempak Jinyoung, Jihoon, dan Bambam menoleh kearah suara horor yang kini berada di dekat mereka. Itu Kim Sunggyu! wali kelas mereka di kelas Math. Bambam berdoa dalam hati semoga kedua temannya selamat dari beruang sipit itu.

 

''eung..... hai seongsaengnim'', Jihoon menunjukkan wajah aegyonya berharap Sunggyu luluh. Mengacalah sebelum melakukan itu Pyo Jihoon~ kau bisa membuat si sipit mengamuk.

 

''aku tidak tertarik pada aegyo gagalmu Pyo Jihoon'', Sunggyu bersedekap dada memelototi dua muridnya yang sudah membuat onar.

 

''ah seongsaengnim! Aku harus mengerjakan piket kelas, Jihoon dan Bambam juga kan! Kalau begitu kami permisi seongsaengnim'', Jinyoung segera berdiri dari kursinya. Membungkuk dalam pada gurunya lalu menarik tangan Jihoon dan Bambam sebelum Sunggyu benar-benar mengamuk.

 

''MURID KURANG AJAR! AKU BELUM SELESAI BICARA! YAH!!!''

 

''Jangan berteriak dikantin suciku Kim Sunggyu!'', Sunggyu menoleh kearah suara yang memiliki tekanan mengerikan dibelakangnya. Seorang wanita paruh baya, sebut saja ibu kantin yang sudah menjaga kantin itu sejak 20 tahun yang lalu tengah memeloti guru killer Kim Sunggyu.

 

''aaaa mianhae Ahjummaahhhkkkkk'', Sunggyu berteriak kesakitan saat telinganya dijewer ahjumma kantin.

 

''dasar anak nakal! Sudah 6 tahun lulus dari sekolah ini, tapi kelakuan pembuat onarmu tetap saja ya'' Semua siswa dikantin itu hanya menunduk pura-pura tidak melihat kejadian itu 'ternyata dia hanya anak nakal yang sering dihukum bibi kantin' kebanyakan dari siswa itu berpikir demikian.

 

Oke... Lupakan guru killer kita, biarkan dia diurusi bibi kantin yang seramnya sama dengan penjaga kantin di Asrama sekolah ninja Rantaro. Kembali pada 3 murid kelas 11 yang kini berlari dikoridor. Jihoon menghempaskan genggaman tangan Jinyoung saat mereka berhenti berlari untuk mengambil napas.

 

''ini semua gara-gara kau! Gagal sudah Vanilla shakes ajaib ku!'', Jihoon bersungut-sungut mengingat minuman yang dibuatnya gagal.

 

''bicara apa sih kau? Kau mau kita dimakan hidup-hidup oleh si sipit itu'', Jinyoung mendelikkan matanya pada sikap kekanakan Jihoon. Oh ayolah~ wajah Jihoon itu tidak mendukung dengan sifatnya.

 

''sudahlah, berhenti bertengkar atau kita akan dapat hukuman daripada hanya sekedar dimakan beruang'', Bambam jengah. Dia jengah pada tingkah kedua temannya yang menurutnya sangat tidak dewasa. Kalian memang masih 16 tahun Bambam.

 

''oke...... Aku akan mengganti vanilla shakes mu saat pelajaran PKK nanti'', Jinyoung menatap Jihoon dengan tatapan yakin yang dibalas tatapan aneh dari Jihoon dan Bambam.

 

''kau lupa atau memang idiot? Kelas PKK itu untuk murid perempuan dan laki-laki dilarang masuk keruangan itu'', Jihoon menatap Jinyoung dari atas ke bawah berkali-kali. Meyakinkan dirinya bahwa sahabat sejak sdnya ini masih seorang laki-laki.

 

''berhenti menatapku dengan tampang menjijikkan itu Pyo Jihoon!'', Jinyoung menjitak Jihoon yang lebih tinggi darinya itu.

 

''Jihoon~ kau lupa ya, Chorong-nuuna kan nuunanya Jinyoung.... Kita bisa meminta tolong padanya'', Bambam lagi-lagi menengahi pertengkaran kedua temannya. Bambam juga tersenyum aneh sambil berlalu kearah ruang PKK.

 

''kau tau dia kenapa? Aneh dan.... Mengerikan'', Jihoon menatap punggung Bambam horor. Jinyoung hanya memutar bola matanya. Dia tau Bambam akan selalu bertingkah mengerikan saat ada sesuatu yang diincarnya. Seperti seorang gadis cantik yang bernama Lalice itu misalnya.

 

''sudahlah, ayo! Kau mau vanillashakes tidak?'', Jinyoung berjalan meninggalkan Jihoon.

 

''Ya!!! Kalian teman brengsek! Jangan tinggalkan aku!'', Jihoon sadar dari shocknya segera berlari mengejar kedua temannya.

 

****

 

Chorong memijat pelipisnya pusing. Dia, Park Chorong! Gadis tercantik dikampusnya saat kuliah kini harus dipusingkan dengan 4 orang murid menjengkelkan. Bagaimana mungkin kelasnya yang seharusnya suci dari makhluk-makhluk kotor bernama laki-laki, sekarang malah mendapat 3 siswa kelas 11 dan seorang siswa tingkat akhir. Berterima kasihlah pada keponakan tersayangnya, Park Jinyoung!

 

''bibi~ bisakah bibi mengusir makhluk aneh ini?'', Jinyoung menatap Chorong memohon saat gadis itu menghampiri meja dia dan teman-temannya.

 

Chorong hanya mendengus, lalu melirik pada siswa tingkat akhir yang tadi ditunjuk Jinyoung. Tampan dan mempesona, pas dengan seorang pembuat onar seperti Jinyoung. Itu kesan pertama Chorong saat melihat Mark.

 

''dengar Park Jinyoung! Panggil aku Miss Chorong dan kalian berempat adalah makhluk aneh dikelasku, jadi kalau aku mengusir Mark maka aku juga harus mengusirmu dan teman-temanmu'', Chorong berkata tegas. Dia tidak boleh pilih kasih hanya karena Jinyoung adalah anak kakaknya.

 

''sudahlah Jinyoung-ah~ tidak apa-apa kan, toh semakin ramai semakin seru'', Bambam berkata lembut pada Jinyoung dengan senyum aneh yang belum hilang dari bibirnya apalagi setelah melihat gadis yang ditaksirnya menggunakan meja disebelah meja kelompoknya.

 

Jinyoung merengut. Tidak ada lagi yang bisa dimintai tolong sekarang. Jihoon? Dia sudah sibuk dengan ramuan vanilla shakesnya. Dengan sedikit malas, Jinyoung berniat membuat segelas vanilla shakes juga. Lumayan kan untuk menghilangkan stress.

 

''hey manis~ jangan masukkan campuran gula lagi oke! Aku sudah cukup hanya dengan melihat wajahmu'', Mark melancarkan aksinya menggoda Jinyoung.

 

Jinyoung menggenggam erat sendok yang digunakannya untuk mengambil gula. Sedangkan Bambam dan Jihoon menatap Mark dan Jinyoung bergantian. Jihoon menggerakkan bibirnya kearah Bambam 'ada apa? Kenapa senior ini menggoda Jinyoung' Bambam yang entah kenapa bisa mengerti hanya dengan gerak bibir hanya menjawab 'molla~'

 

''bukan urusanmu! Lagipula siapa yang mau memberikan ini untukmu? Kepedean!'', Jinyoung memasukkan empat sendok makan gula kedalam gelas kocok yang digunakannya untuk membuat milkshake.

 

''aku akan meminum dan memakan apapun yang namjaku buat'', Mark mengedipkan sebelah matanya pada Jinyoung yang kini mengocok milkshakenya ganas.

 

Bambam dan Jihoon sekali lagi hanya bisa melongo dengan setiap perkataan mereka. Jihoon bahkan melupakan milkshakesnya yang belum sempat dikocok.

 

''mati saja kau!'', Jinyoung menuangkan vanilla shakesnya kegelas. Aroma manis dari vanilla menguar dimeja mereka.

 

''selamat minum!'' Mark menyambar gelas milkshake itu sedetik setelah Jinyoung menuangkannya. Diteguknya milkshake yang bukan haknya itu sampai habis. Trio kelas 11 hanya melongo. Jinyoung tidak tahu harus mengatakan sumpah serapah apa pada makhluk mesum dihadapannya ini.

 

''ahh manissssss, aku suka! Terima kasih Jinnie baby~'', Mark menjilat bibirnya yang masih menyisakan sedikit Vanilla dengan sensual. Hey, dan jangan lupakan kecupan singkat dibibir Jinyoung yang tengah menganga. Dengan santainya dia berbalik membungkuk kearah Chorong yang tengah menutup mulutnya shock melihat adegan langsung itu, lalu beranjak keluar kelas.

 

Bambam yang pertama kali sadar dari shocknya segera mengguncang tubuh kaku Jinyoung dan Jihoon. Hiekk Bambam sedikit berjengit dengan tampang-tampang menjijikkan makhluk dikelas ini, kecuali pujaan hatinya tentu saja.

 

''matilah aku....'', Jinyoung terduduk lemas dikursinya saat sadar. Bambam dan Jihoon lagi-lagi dibuat bingung. Apanya yang mati? Memangnya Mark itu seekor laba-laba beracun yang bisa menyebarkan bisa lewat ciuman?

 

''ada apa? Ceritakan pada kami!'', Jihoon yang jiwa keponya kambuh mengguncang bahu Jinyoung keras.

 

''kalian tau magic yang terdapat di vanilla shakes?'', Jinyoung menatap kedua temannya bergantian yang dijawab anggukan oleh keduanya.

 

''aku.... Aku menggunakan mantra itu pada milkshake tadi'', Jinyoung menatap gelas kosong di mejanya lemas. Bambam dan Jihoon menganga tidak percaya, Jinyoung yang mereka kenal tidak percaya pada hal-hal magic malah menggunakannya langsung.

 

''seharusnya.... Lee Hayi yang meminumnya tapi kenapa.... KENAPA?! KENAPA?! KENAPA?!'', Jinyoung berteriak frustasi sambil menjambaki rambutnya.

 

Jinyoung lupa kalau sekarang dia berada dikelas PKK dengan murid perempuan yang kini menatapnya horor.

 

''sudahlah Jinyoung-ah~ itu kan kecelakaan'', Jihoon menepuk bahu Jinyoung pelan mencoba menenangkan teman sepermainannya itu. Bambam mengangguk mengiyakan perkataan Jihoon.

 

''yeah kecelakaannya cukup sampai disini, sekarang kalian bertiga keluar dan kembali kekelas bertanam kalian!'', Chorong menatap tajam 3 pembuat onar kelasnya sebal dan sedikit malu karena ternyata keponakan kecilnya sudah tidak polos lagi.

 

''eh? Aku juga Miss?'', Bambam menunjuk hidungnya sendiri. Bahkan Bambam belum sempat PDKT pada cemcemannya kenapa sekarang sudah diusir sih?

 

''kalian bertiga tuan BHUWAKUL'', Chorong menekankan kata terakhir yang diketahui nama asli Bambam. Bambam hanya menggaruk tengkuknya malu, ketahuan sudah nama aslinya yang sedikit memalukan itu didepan gebetannya. Dengan gerakan kilat ditariknya Jinyoung dan Jihoon untuk keluar kelas.

 

''Mwo? Mwo? Tunggu! VANILLA SHAKESKU!!!!!, teriakan terakhir Jihoon karna lagi-lagi dia gagal membuat ramuan cintanya.

 

***TBC***

 

Makanan dan minuman manis dipercaya bisa membuat seseorang merasa lebih nyaman dan merasa dicintai. Selain coklat, vanilla shakes juga ternyata memiliki daya sihir yang bisa membuat seseorang tergila-gila pada sipembuat. Yeah tentu saja itu harus dibarengi mantra. Katakan 'Hokus Fokus Tralala' sebanyak 3 kali saat kalian mengocoknya, maka keajaiban itu akan menghampiri mu wahai Jomblo-Jomblo ngenes (cr: majalah menjengkelkan)

 

AN: pa to the yah -_- garing ah yg ini mah -3- maaf mengecewakan dan terimakasih buat reader dan subscriber sekalian *bow

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
giovanigloria #1
Chapter 3: knapa blm ada di updet author??? ufh lama nunggu lhoo.
jgn PHP donk.. -_-
dwiputrihandayani #2
Chapter 3: Huaaa, ini dilanjut dobg author.
Penasaranoh hhem
farindsahi #3
Chapter 3: waaaaaaa Adorabel... lanjut.. lanjut.. lanjut.. lanjut... lanjut author san... fict nya keren.. bikin penasaran ae...ae..... semangat menulis...
yongri_shin #4
Chapter 3: please lanjut ya ㅠㅠ
mtuan93_ #5
astaga sweet lucu hahahaha.
lanjuttt dong hahhaha
jesikamaria #6
Chapter 3: baguss kokk..
dilanjut ya..
Nayoung-ssi #7
Chapter 3: KERENNN !!
Cepet apdet yah kak :D
vickywahyu #8
Chapter 3: ahahaha kocak bgt. Mark mah nyium Jinyoungnya ga liat2 tempat ya
Lanjut ya
AStar7
#9
Chapter 3: update lagi thor X) keren bnget