Accrused Man

Accrused Man
Please Subscribe to read the full chapter

“Oke , Mino dan Yira kalian jadi kelompok”   Kata seorang pria yang kini sudah paruh baya itu.

“Ne, sem”  Ucapku flat, Han Yira.

“Mwo? Ta.. ta.. pi nanti….” Mino mencoba mengelak.

“Sudahlah, aku tak mau mendengar alasanmu Mino” kata dosennya.

“Sem, lebih baik aku sekelompok dengan Jinwoo saja?”

“No!!!”

***

2 Weeks Later ~

Mino POV

Aku takut, sangat takut, mungkin yeoja itu akan tersiska karena berada didekatku, sudah dua minggu kami mengerjakan tugas-tugas yang sangat aku tidak suka ini -_- .mungkin karena begitu takutnya aku, aku lebih banyak mengerjakan tugas kelompok ini dari pada dia, aku mencoba berusaha menghindarinya, karena aku takut dia adalah korban-korbanku selanjutnya. Tuhan sampai kapan aku begini?

***

“Yeoboseyo?”

“Yaa! Mino-ya, aku tunggu kau di cafeteria yah, ppali!”

“Ah, Yira-ya, aku tidak bisa datang sekarang, aku ada urusan, mianhae”

“Memang ada urusan apa? Pasti itu bukan urusan yang pentingkan? Sekarang kau punya urusan penting denganku, jadi cepat datang sekarang”

“aku tidak bisa”

“Yaa! Kau mau mati!! Cepat datang sekarang”

Beep .

***

@Cafeteria

“Ada apa?” Tanya Mino napasnya tidak teratur karena ia berlari.

“Kau berlari ya?” Tanya Yira memandang Mino senang.

“Issshhh.. jinjja!!!” (note: jinjja jika memakai tanda ! berarti itu sebuah umpatan)

Mino langsung menyeruput minuman Yira, karena dia haus habis berlari

“Hey itu minumanku!” Seru Yira mulai kesal.

“Ya! Kau ada apa memangilku, hah?” Tanya Mino.

“Kau, kenapa kau menghindariku belakang ini? Kau kan tahu kita ada tugas kelompok yang harus diselesaikan bersama-sama, kalau begini jadinya aku bisa mengulang kuliah lagi tahu -_-“ kata Yira yang kesal kepada Mino.

“Itu karena….” Kata Mino tak melanjutkan kata-katanya, ia terdiam sejenak menatap kosong kebawah.

“Karena apa, hah? Apa kau phobia terhadap wanita cantik sepertiku?” Tanya Yira dengan kepercayaan dirinya.

“Omong kosong apa itu? Tidak seperti itu maksudku” Mino mencoba megelak.

“Kau bisa sial, jika berada didekatku” lanjut Mino.

“Hah, lucu sekali kau ini, kau pikir aku percaya, hah? Sekarang kata-katamu itu terdengar seperti omong kosong”

“Itu bukan omong kosong, Han Yira” kata Mino menatap Yira pesimis.

“Kau tahu? Kita inikan kelompok? Jadi harus mendiskusikan tugas, kau jangan kerja sendiri juga, aku jadi kena marah dosen killer itu -_-“

“Oke baik-baik, tetapi sesuatu terjadi padamu jangan salahkan aku ya”

“oke, deal”

***

Setelah kejadian Mino yang ditegur oleh Yira di cafeteria itu,mereka berdua lebih banyak menghabiskan waktu bersama mengerjakan tugas kuliah kelompoknya, kadang juga Mino suka membawa Jinwoo temannya itu untuk membantu mereka berdua mengerjakan tugas.

“Nah begini lebih baik, jika kita mengerjakan bersama-sama lebih mudahkan” kata Han Yira dengan senyumnya yang terlihat sedikit lesung pipinya disebelah kiri.

“Huahh~~ Yira kami, kalau tersenyum manis sekali, hahaha” Jinwoo mencoba menggoda Yira.

“Hahaha, Jinwoo-ya, kau menggodaku?”

“Ya.. bisa dibilang begitu hhahaha”

“Oke, Jinwoo terimaksih sudah banyak membantuku selama seminggu ini ya, kau memang teman yang baik” Kata Mino lansung merangkul pundak Jinwoo.

“Oke, sama-sama”

“Tapi, masih tersisa seminggu lagi untuk menyelesaikan tugas ini -_-“ kata Yira.

“Iya itu benar, mungkin seminggu lagi kita akan lembur, Yira” kata Mino dengan senyumnya.

“Dan mungkin aku tidak banyak membantu nanti, kalian tau sendiri aku juga harus menyelesaikan tugasku dengan Choi Sena” kata Jinwoo

“Oke, jinwoo kami harus semangat ya” Kini giliran yira menggoda Jinwoo.

“Hey, kalian.. jangan seperti itu, aku tidak suka melihatnya -_-“ Mino mulai jealous.

“hahaha.. Apa kau cemburu, Mino-ya?” ledek Jinwoo.

“Mwo? Cemburu? Kau jangan bicara yang aneh-aneh” Mino mencoba mengelak, tapi sekarang samar-samar pipi Mino mulai memerah.

“Yira-ya, coba lihat, pipi Mino bersemu, hahhaha” jinwoo tertawa tebahak-bahak, begitu juga dengan Yira yang ikut tertawa melihat Mino.

“Ya!! Kalian berhenti tertawa! Jinwoo sebaiknya kau pergi” Seru Mino mulai jengkel.

“Oke oke, aku akan pergi, bye bye bye. Hahhaha” kata Jinwoo dan masih saja tertawa.

Sekarang tinggal Yira dan Mino di taman yang sedang merapihkan bahan-bahan untuk persentasi, beberapa menit kemudian, mereka selesai, Mino mengajak yira kesuatu tempat untuk makan.

Mino dan Yira masuk kesebuah café, arsitekturnya sangat unik. Mungkin tiap orang yang datang kesini mereka akan merasa sedang berada di tahun 80an, ya karena di café ini serba tahun 80an, mulai dari arsitekturnya, pelayannya yang dandannya tahun 80an, meja dan kursinya, dan dinding yang penuh dengan foto unik tahun 80an, selain itu ada penyanyi café nya juga, ia menyanyian lagu anak muda tahun 80an dan musiknya pasti tahun 80an.

“Mino-ya, kita dimana?” Tanya Yira yang melihat sekelilingnya.

“Ini café milik orang tua ku” balas Mino

“Café ini sangat unik, aku merasa ada di tahun 80an, hahaha” kata Yira ia tertawa.

“Iya, tahun ini orangtuaku mengambil tema untuk café ini tahun 80an,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet