*2

The Way I Wanted U
Please Subscribe to read the full chapter

THE NAME IS PUKU

 

 

••••

 

 

Dengkuran halus khas perempuan terdengar jelas ditelinga pemuda cina ini. Raut khawatir terpatri diwajah tampannya. Sembari mengompres kening gadis yang diselamatkannya tempo hari. Wajah pucat pasi tak urung menghilang dan kelopak mata belum terbuka normal. Deru nafas pun tak kalah lemahnya. Hampir seperti ingin mencapai ajal kematian. Meski belum dikenalnya, wajah dan tubuh lemah sang gadis begitu membuat kasihan dan iba. Apalagi punggung sang gadis terluka parah akibat gigitan hewan laut, itu kata salah satu pelayan yang juga lulusan dokter.

 

"Bukalah matamu nona. Kau harus kuat dan bertahan"

 

Belum bangun juga. Sudah tiga hari, gadis ini tak sadarkan diri. Meski didalam tidurnya ia sering mengigau ketakutan. Setiap menjelang malam, peluh tak henti-hentinya menetes dari dahi si gadis. Yifan tak paham betul namun ia lah yang menjaganya sepanjang waktu. Menyeka keringat yang turun ,terkadang membuat basah baju yang mengharuskan diganti. Bukan kris. Tapi luna-salah satu maid, yang menggantikan baju si gadis dengan miliknya yang ukurannya sama.

 

"Luna, bawakan sup rumput laut. Aku ingin makan. Bawakan dua porsi"

 

 

 

 

Kris menyantap hidangan makan malam yang dipesannya. Sup rumput laut kesukaannya. Satu suapan meluncur cepat hingga suapan terakhir. Ia masih lapar. Niatnya porsi satunya itu untuk sang gadis, berjaga-jaga jika sudah sadar. Hingga menjelang tengah malam belum ada tanda apapun. Baru saja--baru saja yifan menyendok satu suapan pertama. Gerakan kecil tangan lain menghentikannya.

 

"Aakhh..help-he-lp me.." suara gadis itu bergetar.

 

 

 

Cuaca buruk membuat langit pagi itu begitu menyeramkan. Angin bertiup kencang. Deburan keras ombak terus menghantam sebuah kayu berukuran besar dengan bentuk melengkung sehingga memungkinkan untuk dimasuki benda. Didalamnya sesosok gadis muda meringkuk kecil. Airmatanya mengalir deras. Wajah penuh ketakutan dan kebingungan meliputinya selama berada disana.

 

"Mommy.. dadyy.. AAAAAAA "

 

Gulungan ombak besar kembali menabrak kayu yang rapuh itu. Gadis itu terombang-ambing ombak ganas. Hanya pengait kayu yang menjadi pegangannya. Ia benar-benar berada diambang kematian. Ya. Ditambah fakta jika gadis ini tidak dapat berenang.

 

"Kumohon Tuhan. Aku belum siap untuk mati. Berikan kesempatan kedua untukku" doanya didalam hati.

 

Sekali lagi. Ombak ganas menghantam kayu itu. Saking ganasnya kali ini, pegangan sang gadis terlepas dan ia terjatuh kedalam air laut yang sedang ganasnya.

 

"Aaakhh-help-he-lp me.."

 

Air laut yang asin terus terminum. Bahkan sudah banyak air laut yang masuk ke hidung dan telinganya. Kepalanya muncul-tenggelam. Ombak kembali datang dan memisahkan gadis itu dengan kayu besar tempatnya bernaung. Kehabisan nafas.

 

"Help me..."

 

Dengan sisa tenaganya. Sedikit. Benar-benar sedikit tenaga yang tersisa. Gadis berambut pendek itu mendekati kayunya dengan cara sedikit aneh, tapi ini perjuangan baginya. Diarahkan kaki dan tangannya untuk terus mendekat pelampung kayunya.

 

"Hhh... sedikit lagi.. hhh"

 

 

Tangannya ia ulurkan ke tali pengait dan memegangnya erat. Hampir sampai. Sedikit lagi.

 

"Aaaakkhh---"



 

 

Yifan memanggil luna dan fei yang kebetulan sedang membersihkan lantai atas dekat kamar.

 

"Dia siuman"

 

Kelopak mata indah itu terbuka sedikit demi sedikit. Perlahan tapi pasti. Berkali-kali gadis itu mengerjapkan matanya. Bingung. Pasti.

 

"Hello nona" sapa luna.

 

"Hai, kau sudah merasa membaik nona?" Tambah fei.

 

Gadis itu memegangi punggung dan kepalanya yang sakit bersamaan. Wajah yifan sangat aneh sekarang. Ia takut. Dengan segera luna dan fei merawat amber yang sudah siuman. Yifan masih berdiri diambang pintu. Memperhatikan dari jarak yang jauh.

 

"Malam ini kalian yang menjaganya. Aku akan kerumah Liem untuk mengambil ramuannya"

 

Luna dan fei mengangguk.

 

Sementara kris pergi . Luna dan fei sedikit berbincang dengan gadis ini. Sebelumnya mereka sudah mengganti pakaian sang gadis.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nymphDew88 #1
Chapter 9: Suka sekaliiii... Suka sekali.... Sukaa sekaliii
Rindibooc #2
Chapter 9: ceritanyaaa kereen. sorry baru komen soalnya gue baru baca juga hhe.
Lamonzyfam
#3
BRu bc nih ff,hmm kren.
Walaopon awal ny sdkit bt bnggung,tp mkin di bca mkin kren..
Smga bkal bnyk ff2 krisbermu
krisber_1806 #4
Chapter 9: uuuuuuhhhh so sweet....
keren thor...
di tunggu krisber fic yang baru yaaahhh
SnowVillain
#5
Chapter 9: aku suka authornim di partnya hae oppa bilang amber unnie ku kena serangan jantung..hahhaha..aku suka endingnya authornim, akhirnya krisber tetap bersatu..:') authornim #fighting... :)
hernandaastri
#6
Chapter 9: kyyaaa jdi ngiri X)
so sweet and romance bgt X)
RiskaAzmi #7
Chapter 9: god job author-nim (y)
di tunggu ff yang lainnya :)
ekanorsyafiqah
#8
Chapter 9: Happy ending !!