Unsinkable (Titanic)
Description
Tittle: Unsinkable (Titanic)
Genre: Drama, angst, AU
Pairing: Jongin/Kyungsoo, Kyungsoo/Minah
Rated: PG-R
Unbetaed
UNSINKABLE (TITANIC)
And one day when I first met you, I knew that you are my fate
“Apa kau gila?”
“Aku sudah gila sejak aku mengenalmu, Do Kyungsoo!”
“Saranghae….”
.
.
.
“Andwae!”
Foreword
PROLOG
Kapal tersebut berdiri megah dipinggir pelabuhan, dengan ribuan orang yang berdiri dipinggir pelabuhan melambai pada keluarga ataupun kerabat mereka yang akan berlayar menggunakan kapal tersebut.
Kyungsoo berdiri diam, poni di dahinya tertiup angin, ia menoleh kesamping menatap seorang gadis cantik yang menjadi tunangannya dan juga sepupunya yang tengah menatap benci ke arahnya.
Kyungsoo memutar bola matanya ketika mendengar neneknya berbicara, dan saat itulah ia merasakan seseorang menatap ke arahnya.
Kyungsoo menoleh, matanya bertemu dengan sepasang mata lain yang tengah menatap ke arahnya. Mata yang memberikan kehangatan padanya. Pria itu tersenyum, dan perut Kyungsoo merasakan sensasi aneh tiba-tiba.
Dan tanpa sadar, Kyungsoo mengalihkan pandangannya, lalu tersenyum diam-diam.
.
.
.
Jongin menatap pria itu, pria yang tanpa sadar telah ia perhatikan semenjak ia masuk ke dalam kapal ini. Apa yang akan pria itu lakukan? Apa pria itu akan bunuh diri?
Tunggu… bunuh diri?
Ini benar-benar tidak baik….
.
.
.
Minah tersenyum kecil, ia melihat hal itu dengan mata kepalanya sendiri, pria yang ia cintai bercumbu dengan pria yang bahkan tak ada tandingannya dengannya. Seorang pria, bagaimana seorang pria bisa menjadi tandingannya. Tangan mungil dengan kulit seputih susunya mengepal uat, menampilkan tulang yang menonjol pada buku-buku jari tangannya.
Minah masih tersenyum, senyum yang tak ada bisa menerka apa maksudnya.
.
.
.
Junmyeon mengepalkan tangannya, ia benci melihat hal ini. Ia benci merasakan sakit didadanya setiap saat, ia benci…benar-benar benci.
.
.
.
“Apa kau tau ini berbahaya?”
Pria dengan mata almond itu menggelengkan kepalanya, telapak tangannya menyentuh pipi lembut kekasihnya, “Apa yang lebih membahayakan selain jatuh cinta padamu?” dan bibir mereka bertemu.
.
.
.
“Hentikan!”
“Apa kau gila? Dia menyakitimu, dan apa kau akan membiarkan dia menyakitimu begitu saja?”
“Hentikan… aku mohon…”
“Kenapa? Kenapa kau selalu membelanya?”
.
.
“Dan bagaimana kalau aku mencintaimu?”
Mata besar pria tersebut membelalak, “Bukankah…”
Ia terkekeh, “Kau sudah tidak tertarik denganku?”
“A-aku…”
Perkataannya terhenti saat ia melihat tangannya dalam genggaman pria itu, “Cepat kita pergi.”
.
.
Takdir yang mempertemukan kita, dan takdir pula yang memisahkan kita
We can be together....but not will always be forever.
But you know...our love will be unsinkable.
yunjaesick 2014
Comments