Pengantar Sihir

Magia

Tentara Alexandria tetap menggempur kota Limbum, semua orang melihat runtuhnya kerjaan Limbum oleh Alexandria, asap hitam dapat di lihat di mana mana, semua orang meneteskan airmatanya mereka melihat tanah kelahiranya di ratakan dengan tanah, tidak ada yang tersisa, hanya kematian yang ada disana.

"Kapten Hiroto sekarang tujuan kita ?" tanya Mark

"tujuan kita......" Hiroto bingung

"ya tujuan kita kapten" Mark menunggu perintah

"mark jangan panggil aku kapten, panggil saja aku Hiroto kita teman kan" Hiroto tersenyum

"biarkan aku berfikir dulu" ujar Hiroto

Hiroto berdiri di lambung kanan kapal terbang yang mereka naiki, Hiroto bingung harus di bawa kemana orang orang ini.

"Hiroto, apa kamu tidak apa apa ?" tanha Haruka

"aku bingung apa yang harus aku lakukan terhadap mereka?" Hiroto melihat ke arah orang orang yang ia selamatkan

"kenapa tidak bertanya dengan mereka ?" Haruka menyerankan kepada Hiroto

Hiroto pun berjalan ke tengah kapal, dan ia melihat ke seluruh orang orang yang ada disana

"Para penduduk Limbum, apa yang kalian inginkan ? adakah tempat yang ingin kalian tuju ?" tanya Hiroto

"bawa kami ke tempat yang aman menurut anda" ujar orang tua yang renta

"kami akan mengikuti mu kemana pun kau pergi karena kami percaya kepada kamu tuan" anak muda sekitar umur 17 tahun

"aku tidak tau apakah mereka mau menerima kita, apa kalian mau ke Arcadia ?" tanya Hiroto

"Arcadia ?, bukanya kota itu sudah hancur dan di kuasai pemerintah yang lalim ?" ujar salah seorang mekanik teman Mark

"sebenarnya aku sudah membunuh pemimpin tersebut, dan kini Arcadia di pimpin lagi oleh seorang keturunan dari Arcadia" Hiroto tersenyum

"kami semua sudah membicarakan itu semua, dan kami percayakan kemana pun anda membawa kami, karena kami tau anda dapat mengambil keputusan yang baik, kami juga melihat anda telah melindungi kami mati matian padahal anda tidak mengenal siapa kami, dan dari seluruh penduduk limbum yang selamat, kami juga tidak tau lagi apa yang harus kami lakukan, tapi untuk menjawa keturunan kami dan sisa keturunan orang orang Limbum jadi kami putuskan akan merahasiakan seluruh identitas kami dan kami ingin hidup baru dan kami sekali lagi kami katakan kami percaya dengan anda Hiroto sang Dark Magia" ujar salah seorang Jendral Limbum yang terluka

"siapa nama anda?" tanya Hiroto

"nama ku Jendral Drasa" Drasa tersenyum

"baik Drasa aku akan memilih mu sebagai pemimpin mereka saat mereka tidak ada,dan jika kamu menyia yiakan mereka, aku tidak akan segan segan mencari mu dan membunuh mu secara perlahan" ancam Hiroto

"demi rakyat limbum sebagai sumpah ku sebagia seorang prajurit aku akan menjaga mereka dengan seluruh kemampuan ku" Drasa dengan menaruh segala hormat

"baiklah, Mark kita menuju Arcadia" perintah Hiroto

"ok kita menuju Arcadia" Mark memberikan perintah ke navigator

Hiroto pun kembali ke ujung kapal sambil melihat, mata hari terbenam, sungguh luar biasa dunia ini, jaman dulu kapal layar hanya berlayar di atas air, kini kapal layar ini berlayar di atas udara, dan awan. tidak lama Hellen pun menghampiri Hiroto

"hei Dark magia, aku melihat cara mu membuat pentagram dengan ujung jari mu, jika seperti itu lama lama kau bisa ke habisan darah mu" ujar Hellen duduk di atas tong kayu di samping Hiroto

"jadi apa yang harus aku lakukan ?" tanya Hiroto

"dasar manusia bodoh, kau menjadi Dark Magia tapi tidak memahami masalah tersebut" Hellen mengembuskan nafas panjangnya

"apa kau tau soal Dark Magia ?" tanya Hiroto kembali

"apa yang tidak aku ketahui karena terciptanya Dark Magia itu adalah orang yang pertama bersama ku, dia yang menciptakan seluruh sihir Dark Magia, dan ia memiliki senjata berupa bola cristal sebagai pengantar sihirnya, walau bisa tanpa menggunakan perantara tinggal kau membuatnya di udara tapi itu tentu sering membuat mu berkunang kunang, karena penulisan tersebut menggunakan darah mu tanpa kau sadari, banyak para Dark Magia yang mati karena tidak menyadari hall tersebut" Jelas singat dari Hellen

"jadi aku harus menggunakan bola cristal ?" Hiroto dengan nada yang menyakinkan

"tidak lah, carilah senjata yang menurut mu keren, apa perlu aku yang memilihkan ?" Hellen melipat ke dua tanganya

Hellen pun melihat ke tumpukan senjata di dalam tongkayu yang terletak tidak jauh dari mereka berada, Hellen melihat berbagai senjata yang ada, dan Hellen menemukan senjata yang menarik ya itu Rapier Sword, pedang yang lurus panjang tipis, atau kalian tau adalah pedang yang sering di gunakan oleh para pemain anggar, tapi tidak kecil seperti itu karena itu di buat untuk olahraga,untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat di google.

Hellen pun mengambil Rapier Sword tersebut, kemudian sebuah katana, setelah melewati dengan hall yang sangat teliti, Hellen pun berjalan kembali menemui Hiroto.

"bersihkan ini" ujar Hellen sambil memberikan Rapier Sword ke pada Hiroto

"Oi Oppai Bakemono" teriak Hellen memanggil Haruka

"dasar Chibi!!!!!!!! aku bukan Oppai Bakemono tapi Haruka" balas Haruka

"ya ya ya, Oppai Bakemono, bersihkan ini" Hellen melemparkan katana ke arah Haruka

"bersihkan itu, ada kejutan buat kalian" ujar Hellen tertawa kecil

tidak lama, Mark memberitahukan bahwa mesin harus istirahat, dan mereka memutuskan untuk turun ke darat, untuk menjaga mesin tetap stabil. hari pun semakin gelap, dan bulan purnama sangat besar terlihat di langit, di taburi dengan bintang bintang yang terang.

Api unggun pun di buat, di beberapa tempat dan mereka berjaga secara bergantian. di dalam pengungsi tersebut terdapat beberapa orang yang mengerti pengobatan dan seorang dokter, ia terus merawat orang orang yang luka. Hellen pun meminta mark membuat susunan kayu berbentuk persegi, Hellen Memanggil Hiroto dan Haruka, untuk membawa senjata yang ia berikan.

Hellen menyiapkan beberapa batu bercaya berwarna hitam dan putih, ia mengambil pedang yang sudah di bersihkan oleh Hiroto dan Haruka, tidak lama batu berwarna hitam pun muncul dari dalam tanah, dan Hellen meletakan kedua pedang tersebut beserta batu yang berwarna hitam dan putih. Mark menuruti instruksi dari Hellen dan siap dengan peralatanya berupa tang dan palu besar.

Suara tabuhan gendang terdengar dengan doa doa yang tidak putus, entah itu doa atau mantra, semua orang heran saat mendengar tabuhan gendang dan doa doa tapi tidak melihat siapa yang melakukanya, bola bola cahaya mulai terlihat, dan itu adalah para roh, yang sedang mengitari lokasi mereka, pemandangan sangat mistis dan indah, dari percikan api seperti kunang kunang mulai terbentuk menjadi manusia yang menari mengitari api unggun yang sudah di bentuk sedemikian rupa, Mark pun membawa dua pedang tersebut dan mulai di panaskan, saat kedua senjata tersebut di panaskan, api tersebut langsung berubah menjadi berwarna biru.

terlihat Hellen berkonsentrasi penuh, ia terus membaca mantra, setelah itu Mark mengambil Rapier yang sudah di panaskan, kemudian ia mulai menempa ulang rapier tersebut, dengan hitungan yang acak sesuai perintah Hellen, kemudian batu hitam tersebut di letakan di samping Rapier, pentagram pun terbentuk, Mark menghampiri Hiroto dan membawanya untuk mendekat, melihat pentagram tersebut Hiroto pun sudah mengerti, Mark memberikan belati yang sudah di bersihkan dan di cuci dengan air bersih, Hiroto menggores belati tersebut ke telapak tanganya dan darah pun menetes ke pentagram tersebut dimana disana berada Rapier dan Batu berwarna hitam.

setelah selesai, batu hitam tersebut pun mencair, dan menyatu dengan darah Hiroto, kemudian cairan berwarna hitam kemerahan, masuk ke dalam Rapier Sword, Mark menjepit gangang rapier tersebut dan menempanya lagi dengan palu besar, kemudian di masukan ke dalam api berwarna biru, begitu juga terhadap Katana yang di berikan kepada Haruka, Haruka mengikuti seperti yang di lakukan oleh Hiroto.

Air keringat menetes dari wajah Hellen, diaadalah perwujudtan dari Arknologia, bertindak sejauh ini untuk membantu Hiroto, entah apa yang di pikirkanya tapi semua tindakanya terlihat sangat jelas, ia melindungi Hiroto. setelah selesai, Mark mengambil ke dua senjata tersebut, Hellen pun menggores telapak tanganya dan meneteskan kepada dua pedang tersebut, dan pentagram terbuat kembali berwarna merah ke hitaman dan putih terang bercahaya.

Setelah selesai Hellen pun memberikan kepada Haruka dan Hiroto, serta memberitahukan cara menggunakanya, Hellen pun meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kapal, Hellen sangat kelelahan.

"Hiroto, itu seperti pedang element, tapi pengerjaanya ini seperti formasi pembuatan pedang cahaya bulan dan bintang, ini adalah sihir tertinggi dalam pembuatan pedang, dan prosesnya agak sedikit berbeda tapi ia mampu membuatnya" Mark duduk di samping Hiroto

"aku juga tau, dalam proses ini dia bisa saja ke hilangan nyawanya, walau dia adalah Arknologia dewa para naga" Hiroto sambil memandangi rapiernya

Haruka hanya diam, setelah menerima katana yang melalu proses yang sangat berbahaya tersebut, oleh seorang Naga Arknologia yang dulu mengacaukan surga dan neraka, apakah itu bentuk dari sisi kemanusiaanya seperti dalam legenda.

............

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet