The first meeting

your my... destiny?

Se Ryun high school adalah salah satu sekolah terkanal di seoul, sekolah yang hanya diperuntukan untuk orang-orang pintar saja atau bisa dibilang orang jenius saja yang bisa diterima. Kenapa jenius? Selain harus pintar murid Se Ryun High School pun setidaknya harus memiliki satu bakat entah itu dibidang seni maupun olahraga. Banyak orang bilang ujian untuk masuk sekolah ini sangatlah sulit. Dan aku bersyukur karena aku bisa melewati ujian masuk tersebut hingga akhirnya di terima di Se Ryun High School. Inilah sekolahku sekarang, sekolah dengan murid-murid pintar didalamnya dan inilah awal hidupku yang baru.

 

Namaku Lee Ha Na, yang berarti bunga. Appaku bilang aku lahir pada saat musim semi dimana bunga-bunga sedang bermekaran. umurku 16 tahun dalam hitungan umur korea dan 15 tahun untuk hitungan seharusnya, sudah menjadi kebiasaan orang korea melebihi umurnya 1 tahun, karena mereka bilang umur kita dihitung dari sejak didalam kandungan, entahlah aku pun masih heran-kenapa dilebihi 1 tahun padahal kita berada dalam kandungan hanya 9bulan bahkan bisa kurang. Yasudahlah aku tidak akan membahas masalah itu.

Aku sekarang berada di depan gerbang sekolah baruku “Se Ryun High School” sekolah yang sangat ku impikan, aku berusaha –belajar mati-matian supaya dapat masuk ke sekolah ini. Kau tau? Sekolah ini hanya diperuntukan untuk orang pintar sekaligus berbakat. Aku memang bukan orang yang bodoh makanya aku bisa masuk ke sekolah ini dan bakatku adalah… beractingseni peran  Sudah sejak lama aku menyukai acting bahkan saat aku SMP aku ikut dalam club drama sekolah dan aku selalu mendapatkan peran utama jika ada acara pementasan, memang impianku dari kecil adalah menjadi seorang artis yang terkenal. Baru 3 bulan ini aku mulai menggeluti dunia entertainment, walaupun saat ini aku hanya menjadi artis iklan dan terkadang mendapatkan pemeran pembantu –cameo– dalam sebuah drama, tapi aku yakin suatu hari nanti aku akan bisa mewujudkan impianku untuk menjadi artis terkenal dan menjadi bunga yang mekar dengan indahnya seperti namaku.

 

Kuhirup dalam-dalam udara yang ada di sekitarku “AAAA… KEHIDUPAN SMA KU AKAN SEGERA DIMULAI!!!” teriakku secara tak sadar

“YA! Are u crazy?! Kau ingin membuat gendang telingaku pecah, hah?” tanya seorang namja yang ada disebelahku –entah sejak kapan–

“ups sorry, sejak kapan kau ada di… situ?” tanyaku yang diacuhkan begitu saja oleh namja tersebut “ishh”  umpatku.

“heol. Aku lupa kalau aku terlambat” aku melihat jam tanganku dan setengah berlari memasuki sekolahku “wah daebak” aku terkesima melihat lingkungan dan gedung-gedung di sekolah baruku ini.

 

“sepertinya aku baru melihatmu, apa kau murid kelas 1?” seorang namja berambut coklat kemerahan bertanya dan membuyarkan lamunanku

“eung, ah n..nee…”  jawabku terbata-bata “waaah pangeran berkarisma di pagi hari”

“kenapa kau ada sini? Bukankah upacara penerimaan murid baru akan segera dimulai?”

aahh sepertinya aku tersesat sunbaenim” kataku sambil menggaruk tengkukku yang sama sekali tidak gatal “ini pasti karena aku terkesima oleh gedung sekolah ini, issh pabo” kutukku dalam hati.

oh… ini gedung kelas 2, gedung kelas 1 ada di sebelah utara dan aulanya ada di antara gedung kelas 1 dan 2” jelasnya dan diakhiri dengan senyuman

“mwo?dia tersenyum? Senyumannya manis sekali sepertinya aku akan meleleh ohh nooo” kataku dalam hati

 

“apa kau tidak akan ke aula?” tanyanya yang lagi lagi membuyarkan lamunanku

“ne? ah ne. gomawo sunbaenim” kataku

 

“HANBIN-YA~ kau tidak akan masuk kelas hah?” seseorang memanggil namja tersebut “palli…”

“Ne…” namja bernama hanbin tersebut pun berlari menuju temannya

 

“hanbin? Ah namanya hanbin? Haha aku akan mengingat namamu hanbin oppa” kataku dalam hati sambil beranjak menuju aula

 

Di aula…

 

Sambutan demi sambutan berlangsung begitu membosankan, mungkin karena aku belum memiliki teman disini

 

“sekarang adalah sambutan dari siswa yang mendapatkan nilai tertinggi saat ujian masuk”

Ya, aku tak sabar melihat orang seperti apa yang mendapatkan nilai tertinggi tersebut. Aku rasa orang berkacamata yang terlihat seperti anak kutu buku yang culun

 

“silahkan Go Jun Hoe-ssi”

 

Seorang namja pun menaiki panggung

 

“what? namja? Dia tidak terlihat seperti anak pintar tapi dia sedikit tampan”

 

“hallo Go JunHwe imnida, bangapsepnida”

 

“tunggu sebentar, sepertinya aku pernah melihatnya” aku berfikir sejenak “aaah namja menyebalkan yang kutemui di depan gerbang tadi, heol namja itu pintar ternyata. kutarik kembali kata-kataku soal dia sedikit tampan”  

 

Akhirnya upacara pun selesai…

Para murid kelas 1 berhamburan keluar dari aula menuju mading sekolah untuk melihat dikelas manakah mereka ditempatkan. Begitu pun aku, aku berjalan lebih tepatnya sedikit berlari menuju mading dan sialnyanya aku menabrak seorang namja yang berada di depanku.

 

Bugghh…

 

“mia…an” kataku terbata “ishh kenapa harus namja menyebalkan ini lagi sih?!” gusarku dalam hati. Ya yang ku tabrak adalah namja itu. Namja yang mengataiku 'crazy', namja yang ternyata pintar dan peringkat pertama pada ujian masuk, namja jutek yang menyebalkan bagiku.

“aku taukau mengataiku” jawabnya dingin

“what? Dia tau apa yang ku pikirkan? Hahah mana mungkin. Are u stupid hana? Mana ada orang bisa membaca pikiran” heranku masih dalam hati

“ya aku bisa membaca pikiranmu dan sepertinya kau benar dibagian ‘you are stupid’” jawabnya sambil menekankan kata diakhirnya

“anni anni kau tidak mungkin membaca pikirankukan??” sangkalku

“ah come on, bicaralah langsung. Kau membuatku seperti orang bodoh yang berbicara sendiri!”

“YA! kau bisa membaca pikiran orang?? kau bukan manusia ya?” pertanyaan bodoh pun terlontar dari mulutku

“ck you are stupid. Ah ani, you are really stupid” jawabnya sambil pergi begitu saja

“YAA! Kenapa kau selalu pergi disaat orang lain sedang berbicara pada mu hah??! Itu tidak sopan tau!” rutukku sambil berusaha mengejarnya

“aku tanya sekali lagi, kau bisa membaca pikiran orang lain?” tanyaku sedikit berbisik

 

“siapa namamu?” jawabnya dengan pertanyaan

“Lee Hana. Yang berarti bunga, karena aku lahir dimusim semi jadi orang tuaku memberi aku nama hana” jawabku “tunggu... seharusnya kau menjawab pertanyaanku, bukannya memberiku pertanyaan”

“kita sekelas” jawabnya sambil berlalu begitu saja –lagi

“what?” tanyaku heran, ternyata tanpa sadar aku sudah berada di depan mading. Aku pun langsung mencek perkataan namja tersebut.

 

1-3 aku berada dikelas 1-3 dan... dia benar bahwa kita sekelas.

kau tau? yang lebih menyebalkannya lagi adalah saat aku sampai dikelas teman-taman sekelasku sudah berada dikelas dan hanya bangku dibagian belakanglah yang kosong disebelah namja yang bernama Go Jun Hoe. Aarrggh kenapa malang sekali nasibku?! Akupun segera menuju bangku yang kosong tersebut.

Namja tersebut pun melihat kearahku

“wae?” tanyaku ketus

“kau ingin tau jawaban dari pertanyaan mu tadi?” tanyanya

aku pun terdiam sejenak “Yes ofcourse! Jangan bilang kalau kau ternyata seorang alien atau kau punya kekuatan super?” tanyaku antusias

“kau fikir aku apa hah? Alien? Dan kekuatan super? Imajinasimu terlalu tinggi. Kau kira kita berada dalam sebuah drama tv?” makinya padaku

“yasudahlah, lalu apa?” tanyaku sedikit kesal

“sebenarnya aku juga tidak tau. Aku tidak bisa membaca pikiran orang lain tapi aku bisa membaca pikiranmu” jelasnya

“hahah kau pasti bercandakan, masa hanya pikiranku saja yang bisa kau baca?”

“sungguh aku tidak bercanda. Mungkin ini yang dinamakan takdir, mungkin kita berjodoh” jawabnya seraya memandang kedepan karena wali kelasku sudah datang

“WHAT? Jodoh? Kau gila!” jawabku kesal

 

 

hello~ ^^ i hope you enjoy with my story, don't forget to coment ok ><

if you enjoy i can write new chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
flyfadeout2122 #1
Chapter 1: Ditunggu chapter selanjutnya author-nim
:)))))