1/1

Voice Mail

****

Bangkok, 2 May, 3:30 AM

Bambam mengerjap ngerjapkan matanya. Tenggorokannya yang kering membuatnya terbangun. Ia merenggangkan tubuhnya. Berusaha menyamankan posisi tulang tulangnya yang kaku saat tidur. Bambam bangkit dari tempat tidur. Melangkah melewati meja belajarnya, tapi berubah pikiran saat melihat handphone nya yang tergeletak diatas meja. 

Bambam meraih handphonenya. Masih ragu akan dinyalakan atau tidak. Bambam menggeleng sambil meletakan handphone nya diatas meja lagi.

Dzzrrtt

Bambam menoleh, memperhatikan handphonenya yang bergetar berkali kali. Bambam meraih dan menyalakan handphonenya sesaat setelah handphonenya berhenti berdering.

'Massages and Voice Mails from Unknow Number.' Bambam mengklik barisan paling pertama di notificationnya. Voice Mail? Jarang sekali ada yang mengirimnya pesan suara. Jarang –sejak orang itu tidak mengirim pesan suara lagi. Sekarang bambam bisa melihat deretan pesan suara yang kebanyakan berdurasi 3 menit. Bambam meng-scroll layar handphone nya untuk melihat pesan pertama.

Happy Birthday. Aku Tau, pasti kau sudah melupakan ku kan? Tapi tolong, dengar Voice mail dari ku ya? Untuk terakhir kalinya. Aku janji.

Bambam menatap layar handphonenya. Ragu akan menekan tombol play pada voice mail pertama atau tidak. Ia menggeleng –masih enggan untuk menekan segitiga berwarna merah itu. Dia tau persis siapa pengirimnya. Ia tidak mau kembali mengingat orang itu. Bambam mejamkan matanya. Menekan tombol play untuk voice mail yang pertama.

[BTOB - Like A Krystal]

Bambam mengerutkan dahinya. Bingung, kenapa bukan suara orang itu yang terdengar di voice mail, justru sebuah lagu. Bambam hafal betul itu lagu apa dan siapa penyanyinya. Bambam meng-scroll layar handphone nya melihat pesan di bawah voice mail itu.

Kau tau? Saat pertama kali aku melihat mu di ruang osis waktu itu, aku seperti sedang melihat bongkahan kristal di depan ku.

Bambam meringis. Mengingat kejadian 4 tahun yang lalu. Tepat di hari pertamanya sampai di korea, sekaligus hari pertamanya bertemu dengan orang itu. Bambam segera memutar voice mail yang kedua

[Yang Yoseob ft Yong Junhyung - Caffeine]

Aku tidak bisa tidur. Padahal, aku tidak meminum kopi atau sejenisnya. Aku tidak bisa tenang dan tertidur kalau selalu ada kau di pikiran ku.

Lagi lagi. bambam terbatuk."Anak ini, kenapa bahasanya jadi begitu?"Ucap bambam sebelum ia menekan tombol play untuk voice mail yang ke tiga.

[Propose - BTS]

Ingat? Lagu itu persis dengan kejadian waktu itu. Saat aku mengatakan perasaan ku di depan seluruh penghuni sekolah.

Bambam kali ini tertawa keras. Bambam ingat betul kejadian yang dimaksud orang itu. Dia ingat saat orang itu mengatakannya dengan gugup,"Bambam-ie aku tau bahasa thailand ku belum lancar tapi, aku bisa menyebutkan ' C̄hạn rạk khu' untuk mu. Jadi bisa kau bilang itu juga pada ku?"Dan spontan saja bambam juga mengatakan "C̄hạn rạk khu" pada laki laki tinggi itu. Ia semakin tidak sabar mendengarkan voice mail yang keempat.

[BYG ft Daehyun - I Remember]

Aku ingat. Saat kau mengatakan akan pergi. Aku masih bisa menerima itu. Tapi, kau tau? Sebenarnya aku masih belum bisa menerima saat kau bilang kita harus pisah.


Tentu saja bambam ingat. Dia yang membuat hubungannya dengan laki laki itu hancur. Tidak –bukan sepenuhnya salah dia. Seharusnya laki laki itu menghalanginya bilang kata kata itu. Seharusnya orang tua nya tidak memaksanya untuk kembali ke rumahnya di thailand. Semuanya akan lebih baik kalau dia tidak bertemu orang itu. Bambam memejamkan matanya, mulai memutar voice mail selanjutnya.

[B.A.P - Angel]

Aku kira, tidak akan ada lagi sakit atau apapun kalau aku membiarkan mu pergi. Dan aku salah, aku justru semakin sakit.

Bambam mengigit bibirnya. Sama, Bambam juga semakin sakit. Dia kira dia tidak akan menangis atau sakit hati. Justru senyum bambam yang selama ini terlihat, belakangan ini jarang dibuatnya.

[BTOB - Wae Irae]

Iya, aku masih bingung. Kenapa kau mengatakan itu? Tolong jawab aku.


"Aku takut. Aku.. aku takut kalau aku.. merindukan mu nanti."Cairan bening itu meluncur dari pelupuk matanya. Bambam menjawab, hanya saja, orang itu tidak mendengar. Dan bambam tidak mau orang itu mendengar.

[Block B - Be The Light]

Aku gelap. Tolong, jadi cahayaku sekali lagi.


Bambam nyaris berteriak saat membaca pesan dari orang itu. Tapi tetap saja, walau dia senang, masih ada rasa ragu untuk menerimanya."Maaf, Maaf."

[VIXX - Thank You For My Love]

Selamat ulang tahun. Sekarang kau, setahun lebih tua dari ku. Aku pasti membuang buang waktu berharga mu. Aku mengerti. Terimakasih. Tapi, bisa kau jawab pesan ku yang sebelumnya? Aku tidak apa apa kalau kau menjawab tidak.

Entah untuk yang keberapa kalinya, bambam terdiam. Haruskah dia jawab voice mail - voice mail dari orang itu? Kalau iya, dia harus jawab apa? Iya atau tidak?  Bambam menekan tombol menu. Lalu mengklik salah satu tulisan. Entahlah, di mata bambam, tulisan itu terlihat lebih tebal dari tulisan lainnya, seakan akan menyuruhnya untuk mengklik tulisan itu.

"Send Voice Mail."

Bambam meng-scroll layar handphonenya. Mencari lagu yang cocok untuk menjawab semua voice mail dari orang itu. 

Bambam menjambak rambutnya sendiri. Frustasi, bingung, semuanya campur aduk. Mata sekaligus tangannya tiba tiba berhenti di salah satu lagu. Bambam tersenyum sumringah. Dengan cepat memencet lagu berdurasi 4 menit lebih itu.

[Taeyeon - Missing You Like Crazy]

"Kau tau? Lagu itu menjawab semuanya. Aku merindukan mu. Aku nyaris gila. Aku ingat semuanya. Saat kita pertama kali bertemu, saat kau membuatku malu didepan seluruh murid bahkan kepala sekolah. Aku yang seharusnya berterima kasih. Kau yang pertama mengucapkannya. Terima kasih. Aku membencimu. Kau harus bertanggung jawab. Bogoshipeo, C̄hạn rạk khu, Kim Yugyeom."


Bambam segera mengirim voice mail itu pada orang bernama Kim Yugyeom itu. Bambam lagi lagi menekan tombol 'send voice mail' dan menambahkan suaranya sendiri."Bogoshipeo, C̄hạn rạk khu."

Drzzzt. 

"C̄hạn rạk khu"Hanya pesan pendek yang dikirim Yugyeom. Tapi kata kata itu benar benar membuat hati Bambam lapang. Bebannya terasa menghilang.

Drzzzt. Bambam memutar voice mail dari Yugyeom."Nado Bogoshipeo. Saranghae, I Love You, Te Amo, Ich Liebe Dich, Amour,Jet'Aime, Wo Ai Ni, Aieru, C̄hạn rạk khu."Suara itu. Bambam benar benar merindukan suara itu. Suara yang terdengar berat. Drzzzt. Bambam kembali mendapatkan voice mail.

"Kau belum tidur? Disana jam 3 kan? Aku akan menelpon."

Drzzzzt. "Unknow Number is Calling."Bambam menjawab panggilan telpon itu sumringah.

"Yuu."

"Heum?"

"Aku.."

"Jangan bicara yang tidak tidak lagi, bam."

"Terima kasih. Aku merindukan mu."

"Minggu depan."

"Apa?"

"Minggu depan. Jam 9 pagi, pesawat ku sampai di bangkok."

-FIN-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
alifmaap #1
Chapter 1: wooow... nice story and romantic too,,
lanjutannya d tunggu min.. ^^
LocKeyG #2
Chapter 1: nice story author-nim.. ^_^