Shadow Warrior Ch 14

Shadow Warrior
Please Subscribe to read the full chapter

.

.

Shadow Warrior Chapter 14

.

.

Kibum menghantam gagang kemudi dengan perasaan kesal ketika mereka tiba di sebuah persimpangan. "Setelah seratus meter ke depan, aku tidak tahu harus ke mana mencarinya…”

"Belok ke kanan setelah lampu hijau menyala," kata Donghae tegas.

Kibum dengan terkejut menatap namja yang memaksa duduk di sampingnya tadi. Namun wajah Donghae tampak serius. Sepasang matanya menatap tak sabar ke arah lampu merah.

"Kanan!" seru Donghae ketika Kibum masih termangu sementara lampu hijau sudah menyala.

"Ikuti saja kata-katanya, Kibum sshi." Siwon menepuk bahu Kibum dari belakang.

"Dia bisa merasakan keberadaan Jeonha." Zhoumi ikut meyakinkan meski ia sendiri tidak terlalu yakin. Keraguan itu tertangkap oleh Kibum sehingga mobil tidak beranjak sedikit pun.

"Kita akan berbelok atau aku akan mencari Jeonha sambil berlari?" Donghae mulai kehilangan kesabarannya. "Cepatlah! Jeoha dalam bahaya! Aku bisa merasakannya!"

Kibum mencoba menangkap keraguan di wajah Donghae. Nihil. "Ok, ok, aku akan mengikuti petunjukmu. Tolong beritahu jalan yang harus aku lalui." Kibum mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan lambat.

"Kita sangat dekat, cepatlah sedikit!"

“Mengemudikan mobil tidak sama dengan berlari!” seru Kibum kesal. “Bersabarlah sedikit! Setelah pertigaan ini kita ke arah kanan. Semoga tidak ada jalan yang berlawanan arah...."

"Sayang sekali," ucap Siwon sambil menunjuk larangan berbelok ke arah kanan. Donghae dan Zhoumi mengeluh dengan keras. Kibum sama sekali tidak bereaksi dengan hal itu. Ia melajukan mobilnya lurus sehingga ketiga namja yang lain terkejut.

"Kenapa..."

"Aku akan mencari jalan ke arah kanan." Kibum memotong ucapan Donghae. Ia menunjuk GPS yang terdapat di dalam mobil. "Kau konsentrasi saja ke arah mana Jeonha berada. Aku akan mencari jalan terdekat ke arah itu."

“Kenapa kita tidak berlari saja?”

“Barang yang kita butuhkan nanti, terlalu berat untuk dibawa berkeliling,” sahut Kibum. “Aku akan mencoba membuat versi yang lebih ringannya. Saat ini konsentrasi saja untuk menemukan Jeonha.”

Donghae menghembuskan napas lega. Kini dia lebih berkonsentrasi kepada keberadaan Kyuhyun daripada petunjuk jalan. Tidak ada yang berbicara lagi selain Donghae. Mereka semua ingin menemukan Kyuhyun secepatnya.

"Jeonha berada di arah kiri,” cetus Donghae untuk kesekian kali. “Kita sudah sangat dekat dan anehnya Jeonha tidak berpindah tempat semenjak tadi… Apakah dia sedang bertarung? Itukah sebabnya aku merasa Jeonha dalam bahaya?”

Mendengar hal itu wajah Kibum tetap tanpa ekspresi, berbeda dengan ketiga namja lainnya yang tampak cemas. Namun ia tiba-tiba menepikan mobilnya. "Kita berjalan kaki saja,” kata Kibum sebelum keluar. Siwon, Zhoumi, dan Donghae dengan tergopoh-gopoh mengikuti tindakan Kibum meski mereka tidak tahu apa yang terjadi.

Kibum mengeluarkan sebuah tas lain yang tampak sama beratnya dengan tas yang ia bawa sebelumnya dari dalam bagasi. "Jalanan di sekitar sana tidak diperuntukkan untuk kendaraan bermotor. Lebih baik kita berjalan kaki. Bawa perlengkapan kalian!"

.

.

Kini mereka berempat berjalan mengikuti keberadaan Kyuhyun. Donghae memimpin di depan.

"Jeonha di sana!" Donghae berlari dengan wajah gembira sehingga Kibum merutuk pelan akibat beratnya tas yang harus ia bawa.

"Serahkan padaku," kata Siwon sambil mengambil alih tas tersebut.

"Kenapa tidak dari tadi?" Kibum menegur.

"Kau tipe orang yang tidak mau dibantu, jadi aku menunggu saat yang tepat yang tidak mungkin kau tolak," jawab Siwon sambil tersenyum.

Mereka berjalan dengan langkah cepat.

Tiba-tiba Donghae berhenti. Wajahnya tampak kebingungan.

"Ada apa?" Zhoumi mengitari pandangannya. Mereka berada di sebuah area pertokoan.

“Seharusnya Jeonha di sini….” Donghae menatap ragu. Ia meraba udara kosong di depannya. “Aku tidak mungkin salah. Jeonha….”

“Dia memakai kemampuannya membuat ruang dimensi.” Kibum memberi kode agar Siwon meletakkan tas miliknya di tepi jalan. Ia mengeluarkan laptop dan beberapa peralatan lainnya. Ia tidak mempedulikan beberapa pejalan kaki yang tertarik dengan tingkah lakunya.

PEMERIKSAAN TINGKAT KEBISINGAN.

Kibum memasang sebuah papan di sisinya, membuat orang-orang yang penasaran bergumam untuk kemudian pergi.

“Kau selalu mempersiapkan segala sesuatunya?” tanya Zhoumi takjub.

 Kibum tidak menjawab. Ia justru memberi tanda agar Donghae mendekat. “Donghae-sshi, kau benar-benar bisa mengetahui keberadaan Jeonha?”

Donghae mengangguk. “Aku bisa berada di manapun dia berada. Ah!” Sesuatu yang melintas di pikirannya membuat namja itu bertepuk tangan. “Kalau begitu aku…. WHOAAAA!!!”

Donghae nyaris terjungkal ketika Kibum menariknya dengan kuat. “Apa yang kau lakukan?!”

“Kau hendak menyusulnya?”

Donghae tertegun. “Benar.”

“Percuma kalau seorang diri. Kau tidak ada gunanya,” kata Kibum datar.

“MWO?”

“Jika kau ke sana begitu saja, ia tidak akan membuka ruang dimensinya. Kalian hanya bertempur berdua.”

“Lalu apa yang kau inginkan?”

“Katakan bahwa aku bisa menggantikannya sejenak. Katakan kepadanya untuk membuka segel agar Siwon dan Zhoumi bisa ikut serta. Setelah itu, aku akan menggantikannya sejenak sampai ia dapat kesempatan membuat ruang dimensi kembali.”

“Tidak perlu serepot itu.” Tiba-tiba Il Kook dan Eunhyuk muncul.

Siwon dan Zhoumi langsung bersiaga menghadapi kemunculan dua orang yang tidak mereka kenal.

“Appa? Hyukkie?” Donghae langsung melompat memeluk Eunhyuk.

“Eunhyuk bisa melakukannya.” Il kook tersenyum melihat pandangan bertanya yang lain.

“Aku ikut!” Kehadiran Sungmin mengejutkan mereka semua. Sungmin yang mengikuti Kyuhyun namun terpisah oleh ruang dimensi, menyaksikan semua percakapan dengan diam-diam. Ia akhirnya menampakkan dirinya setelah keinginannya untuk menolong Kyuhyun jauh lebih besar.

“Sungmin sshi, sebaiknya kau tidak beranjak dari sisiku.” Kata-kata Il Kook yang tegas membuat Sungmin mengerutkan kening ketika mengenali sosok itu.

“Seon…saengnim?”

Alih-alih menjelaskan kepada Sungmin yang kebingungan, Il Kook justru memusatkan perhatiannya kepada Donghae.

“Donghae-ya, pergilah dan yakinkan Kyuhyun sshi untuk membuka ruang dimensi.”

“Kalian terlalu berisik!” Sebuah suara muncul di sekitar mereka, suara yang mereka kenali dengan jelas. Namun sosok Kyuhyun tidak tampak di manapun ketika mereka semua mengedarkan pandangannya. “Donghae-ya, lekas kemari! Biar Kibum sshi yang mengatur hal lainnya!”

“Baik, Jeonha.” Meski tidak tahu dari mana suara itu berasal, Donghae tidak peduli. Ia  memejamkan matanya, memusatkan pikiran, mencoba merasakan benar-benar kehadiran Kyuhyun. Jeoha, aku datang!

Semua yang ada di sana kecuali Il Kook dan Eunhyuk, tertegun ketika tubuh Donghae lenyap dari pandangan mata.

“Siapa dia sebenarnya? Dia bisa teleportase?”

Pertanyaan Kibum hanya dijawab senyuman oleh Il Kook dan Eunhyuk. Tetapi keheranan itu hanya sepersekian detik. Semua nyaris terlonjak di tempatnya ketika Kibum meraung sangat keras hingga wajahnya yang putih memerah.

“DIA…! BAGAIMANA DIA BISA TAHU PERCAKAPAN KITA?!”

Tak seorangpun berkata-kata ketika Kibum tampak marah luar biasa.

.

.

Begitu Donghae membuka mata, sebuah serangan langsung mengarah kepadanya tanpa ia sempat menghindar. Namun sebilah pedang menangkis serangan itu.

“Dasar ceroboh! Seharusnya kau bersiap saat hendak menyusul ke sini!”

Suara yang Donghae rindukan selama beberapa hari itu membuat pandangannya seketika mengabur oleh air mata. “Jeoha!!!”

“Bukan waktunya menangis!”

Suara pedang yang berputar dengan cepat untuk menghalau tammaseu membuat Donghae tersadar. Ia segera menghunus pedangnya dan bertarung bersama Kyuhyun.

“Jeoha, tolong buka ruang dimensi! Siwon dan Zhoumi sudah ber…”

“Aku tahu.”

Donghae tertegun, nyaris melupakan tugasnya untuk melindungi Kyuhyun ketika ia tak perlu bersusah payah membujuk namja itu.

Begitu segel terbuka, Siwon dan Zhoumi yang sudah mengenakan perlengkapan buatan Kibum langsung masuk ke arena sebelum Eunhyuk menyegel kembali dimensi daerah tersebut.

“Whoaaaa! Aku bisa bergerak dengan cepat!” Siwon tertawa senang. Ia melaju ke arah gerombolan tammaseu dengan pistol di tangan kanan dan perisai hologram di tangan kirinya. Namun saat bersiap membidik, ia justru kehilangan keseimbangan dan menabrak makhluk-makhluk itu.

“Siwon-ah!” Donghae hendak menolong namun gerombolan tammaseu di sekitarnya tidak memberi kesempatan.

Zhoumi menghentakkan sepatunya yang memiliki tenaga pendorong sama seperti milik Siwon, berusaha untuk mendekat dengan cepat. Namun ia juga mengalami hal yang sama. Sepatu tersebut melesat jauh lebih cepat dari dugaannya sehingga bukannya menarik Siwon keluar, ia justru jatuh ke tengah-tengah tammaseu yang hendak melahap Siwon hidup-hidup.

Kedua namja itu berusaha berontak agar para tammaseu tidak bisa menyerang mereka. Meski perisai dari Kibum sangat menolong, tetapi tidak seluruh tubuh mereka terlindung. Mereka mulai putus asa saat beberapa tammaseu berhasil menghunjamkan gigi tajamnya.

Tiba-tiba api yang besar menghanguskan seluruh tammaseu yang berkerumun. Tetapi keduanya tidak terbakar sama sekali. Di hadapan mereka berdiri Kyuhyun dengan mimik wajah yang membuat keduanya meringis.

“Lepaskan sepatu itu! Kalian tidak membutuhkannya saat ini!” seru Kyuhyun.

Belum sempat Zhoumi dan Siwon menyahut, Kyuhyun jatuh terduduk dengan wajah pucat dan napas tersengal. Hanya pedang yang ditancapkannya ke tanah yang membuat Kyuhyun masih sanggup menyanggah tubuhnya.

“Jeonha!” Donghae melompat ke dekat Kyuhyun untuk melindunginya dari serangan lawan.

Siwon dan Zhoumi bergegas melepas sepatu mereka. Keduanya hendak membantu Donghae yang masih melawan beberapa tammaseu yang tersisa, namun Kyuhyun memberi kode agar keduanya mendekat.

“Jeonha, gwenchana?”

Kyuhyun mencoba tersenyum sambil memberi isyarat agar keduanya mendengarkan baik-baik tanpa banyak bertanya. Ia melirik sekilas ke arah Donghae untuk memastikan apakah Donghae masih sanggup bertahan, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Siwon dan Zhoumi.

“Itu perisai buatan Kibum sshi?”

“Benar, Jeonha.” Siwon menyahut dengan cepat.

“Bagus.” Kyuhyun mencoba mengatur napasnya. Menggunakan jurus api Jujak beberapa kali untuk memusnahkan banyak tammaseu sekaligus, benar-benar telah menguras tenaganya. “Aku hanya bisa sekali lagi melancarkan jurus api Jujak. Setelah itu, aku tidak tahu apakah masih bisa melakukannya.”

“Katakan saja apa yang harus kami lakukan,” kata Zhoumi. “Aku berjanji, kali ini tidak akan melawan perintahmu lagi, Jeonha.”

Kyuhyun tersenyum mendengar kesungguhan namja itu. “Aku mempelajari serangan Belpegoleu berkali-kali, dan menemukan polanya. Jika aku bisa mengumpulkan tenaga untuk jurus Jujak sebanyak mungkin, aku rasa dia bisa dikalahkan. Tapi aku memerlukan kalian semua untuk mempersiapkan diri.”

“Jeonha benar-benar membutuhkan kami? Senangnya…APPO!!!”

Detik berikutnya Siwon berteriak kesakitan ketika Zhoumi menyikutnya.

Kyuhyun mengabaikan kedua pengawalnya yang hendak bertengkar mulut itu. “Kalau aku memanggil kalian nanti, artinya kalian harus menggunakan perisai untuk membendung serangannya. Posisikan dengan rapat satu sama lain, dan tahan serangan selama mungkin. Jika kalian sudah tidak mampu, beri tanda dengan memanggil Donghae, arra? Jangan menahan lebih dari kemampuan kalian.”

“Kami mengerti.”

“Ayo kita selesaikan secepatnya!”

“SIAP!”

Baru saja mereka menyahut, Kyuhyun bangkit berdiri dan membantu Donghae mengalahkan tammaseu yang masih terus menerus muncul.

“Mereka tidak pernah habis…” Donghae saling beradu punggung dengan Kyuhyun.

“Belpegoleu kuncinya. Kita harus mengalahkan dia.” Kyuhyun menimbang sejenak apa yang harus ia lakukan. Ia tersenyum ketika sebuah ide muncul di kepalanya. “Kalian bertiga lindungi aku, arra? Aku mengandalkan kalian!”

Tanpa menunggu, Kyuhyun menerobos gerombolan tammaseu. Ia bergerak cepat menuju lubang di mana tammaseu dari sungai Henggi keluar. Melihat hal itu, ketiga pengawalnya bergegas menyusul sambil melindungi Kyuhyun dari serangan di sekitarnya.

Kyuhyun menebaskan pedangnya tanpa ampun. Semua tammaseu yang menghalangi jalannya terkapar. Yang masih hidup menjadi serpihan begitu Donghae, Siwon, dan Zhoumi menyusul. Tak satupun yang dibiarkan hidup oleh mereka, namun tammaseu baru terus bertambah.

“Aku akan coba menyegel lubang ini! Kalian jangan lengah!”

“BAIK!”

Sementara Kyuhyun menyegel lubang itu, tiga namja lainnya memberantas tammaseu satu per satu hingga hanya sedikit yang tersisa. Mereka merasa lega karena pertarungan tanpa akhir tadi mulai mereda.

“Segel ini tidak akan bertahan lama. Kita harus membinasakan Belpegoleu,” bisik Kyuhyun ketika Donghae melompat ke sisinya untuk menangkis serangan yang ditujukan kepada Kyuhyun. “Donghae-ya, aku perlu waktu untuk mengeluarkan jurus api Jujak. Biarkan Siwon dan Zhoumi yang menghadapi mereka dahulu. Setelah itu….”

“Serahkan pada kami, Jeonha,” sahut Donghae sambil tersenyum. “Kami akan berusaha memberimu waktu selama mungkin.”

Kyuhyun mengangguk. Kini mereka berempat menyerang Belpegoleu bersama-sama, meski begitu kekuatan Gaekgwi level atas memang tidak bisa diremehkan. D

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ROLEMODEL #1
THIS IS AMAZING ^^
nuryanidewi123 #2
Chapter 25: sungmin akhirnya tau apa yg dilakukan kyuhyun selama 4 hari ini dan

akhirnya kyuhyun bisa merasakan bagaimna suasana sekolah dn teman yg menyenangkan seperti changmin.

eunhyuk dalam bahaya...
apa yg mengikuti nya dan kyuhyun kemarin adalah jendral agma atau hanya anak buah nya...
semoga ada yg menolong eunhyuk.
kyuhyun sudh mengetahui siapa keluarga yg sebenarnya jgn sampai dia kehilangan anggot keluarga nya lagi. sedih rasanya....

ditunggu lanjutan nya ya
dan makasih sudah update...
nuryanidewi123 #3
Chapter 23: kyuhyun cepat lah sadar karena kekuatan yg kau miliki lrbih besar dari jujak yg asli...
nuryanidewi123 #4
Chapter 22: euhnyuk berusaha menjadi hyung yg baik bagi kyuhyun...
lalu siapa yv mengukuti kyuhyun dan euhyuk ya.. apa dia sosok yg jahat...
lanjut
nuryanidewi123 #5
Chapter 21: donghae hehehe dia benar2 lucu sedih aja makan nya banyak banget hehehehe
membayangkan kyuhyun dengan heechul aja seperti kakak dan adik yg berdebat hehehe...

heechul kenapa ga diceplosin aja siaoa kyuhyun dan donghae sebenarnya aku kan jg penasaran heheheh
nuryanidewi123 #6
Chapter 20: ngakak jg pas donghae bilang dia tidak dalam pengaruh anak buah jendral agma,dia melakukan nya dgn sadar hehehehe...

kyuhyun adalah salah satu dari guardian....
guardian yg kelima dan kyuhyun tidak menyadari nya...
kenapa jg pas kepala pendeta bilang guardian terakhir bisa berbicara dgn binatang kyu udh kabur aja...

suka oas kyuhyun dan heechul mereka musuh tp seperti bukan musub saja...
lanjut ya
nuryanidewi123 #7
Chapter 16: sepertinya rahasia siapa kyuhyun sedikit terbuka.apa mungkin guardian yg kelima adalah kyuhyun...
karena kepala kuil bilang klo guardian yg terakhir jg unik karena dja bisa berbicara dengan binatang,kyuhyun bisa berbicara dengan binatang kan ketika dia melarikan diri...

hendry kenapa jahat banget meracuni kyuhyun dan membuat kyuhyun tersiksa karena kekuatan nya sendiri...

donghae jg kenpa dia jg bisa terpengaruh oleh anak buah jendral agma semoga kyuhyun akan baik2 saja
lanjut ya
nuryanidewi123 #8
Chapter 15: kyuhyun siapa sebenarnya dia ya...
apa dia benar demon atau sesuatu yg lebih lebih daripada jujak...
donghae kenapa dengan dia apa dia sudah terhasut oleh salah satu anak buah jendral agma... lanjut ya
nuryanidewi123 #9
Chapter 14: Lucu pas kibum yg penasaran kenapa kyuhyun bisa mendengar percakapan mereka sedang dia sedang bertarung hehehe...
penasaran banget siapa kyuhyun sebenarnya apa dia lebih spesial dibanding dengan guardian jujak itu sendiri..
menyembunyikan matahari dengan matahari lain nya...
binggung jd nya...
lanjut ya
nuryanidewi123 #10
Chapter 13: aku cengo baca nya kalo kyuhyun ga tau jalan pulang ke rumah hehehee.. kibum,donghae dan para pengawal semoga mereka cepat menemukan kyuhyun dan menolong nya...
lanjut ya