Breakeven

Description

"Im still alive but Im barely breathing...

Just prayed to a God that I dont believe in."

"Did I do something wrong?"

 

 

Foreword

CHOC-OLATE99

BREAKEVEN

CAST : Shim Changmin , Cho Kyuhyun(GS) , and OC .

Inspirated from 'breakeven' song.Well, I just put some lyrics to the fic (I mean I random the lyrics).And thats mean , its not a-full-song-fic,hope you enjoy it.

DONT LIKE DONT READ !

"Im still alive but Im barely breathing

Just pray to a God that I dont believe in...."

Laki-laki tinggi berpiyama biru itu menuruni tangga di rumahnya .Terlihat sekali ia kurang tidur,dari kedua lingkaran hitam di bawah matanya dan wajah yang terkesan kusut.Ia berjalan menuju dapur , tenggorokannya butuh segelas air untuk menghilangkan dahaganya.

"Sudah puas tidurnya,hmm?"—rambut cokelat gelombangnya bergoyang mengikuti gerak kepala yang menoleh ke belakang.Senyum manis terpatri jelas di wajah mungilnya yang tidak pernah membosankan untuk dilihat.Gadis itu melangkah ke meja counter di dapur itu dan meletakkan secangkir kopi di depan laki-laki brunette yang terus memandanginya heran sedari tadi.

"Kyu?Sejak kapan kau disini?"mata laki-laki itu secara reflek membulat ketika dengan jelas ia melihat sosok gadis yang terus bernaung di kepalanya ini .Gadis itu tersenyum lagi kepadanya,ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan lentiknya yang berpangku diatas meja.

Laki-laki itu menggerakkan tangannya berusaha mengelus lembut pipi chubby yang dulu selalu ia buat bersemu merah karena rayuan-rayuannya.

HILANG.

"Kyu....."matanya berembun ketika untuk yang kesekian kalinya ia menyadari,bahwa yang barusan itu hanyalah halusinasi yang terus menghantui pikirannya.Hatinya mencelos melihat keadaannya yang sekarang. 

'Apa yang harus kulakukan saat aku bahkan hanya ingat bagaimana cara bernapas?'


"Her best days were some of my worst

She finally met a man that's gonna put her first."

"Hey,Changmin apa kau sudah menerimanya?"tanya seorang laki-laki berkemeja putih dengan nametag di sebelah kiri dadanya yang bertuliskan nama "Jung Yunho'

"Eung?Menerima apa?"lelaki brunette yang dipanggil Changmin itu menghentikan kegiatannya mengetik berkas-berkasnya.Ia sedikit menurunkan kacamatanya.

"Ini..." Yunho melemparkan sebuah kartu undangan berwarna pink dengan dekorasi warna biru muda di pinggirannya.

Changmin menangkapnya dengan sigap dan membuka kartu undangan itu.Undangan pernikahan rupanya .Changmin tersenyum miris ketika menemukan nama yang tak asing bagi dirinya.Ia ingin berteriak kencang saat melihat isi kartu undangan itu,

CHOI SIWON AND CHO KYUHYUN

Hati Yunho sedikit bergetar ketika melihat perubahan wajah rekan sekerjanya.Ya ia memang tidak mengenal siapa itu Changmin,mereka hanya rekan kerja satu ruangan di bagian general manager di perusahaan ini. Sedikit banyak Yunho tahu,kalau sebelumnya Changmin pernah menjalin hubungan dengan anak dari pemilik perusahaan mereka.Dia adalah Cho Kyuhyun,gadis manis yang tingginya tidak lebih dari sepundak Yunho dan memiliki paras manis yang akan selalu membuat orang terus ingin memandangi wajahnya .Yunho berpikir kalau Changmin sangat beruntung , Changmin terlihat—memang kenyataannya—seperti laki-laki yang paling bahagia di dunia.Well itu dulu,sebelum beredar kabar kalau Changmin dan Kyuhyun sudah berpisah karena orang tua Kyuhyun tidak menyetujui hubungan mereka akibat perbedaan status .

Awalnya kabar itu hanya terasa seperti gosip-gosip murahan karena banyak karyawan yang memang "iri" dengan hubungan Changmin dan Kyuhyun yang terlihat sangat sempurna.Tapi akhirnya ,hal itu menjadi kebenaran ketika sebulan yang lalu Kyuhyun resmi bertunangan dengan anak salah satu relasi perusahaan ayahnya dan seluruh karyawan perusahaan diundang hadir dalam acaranya.

"Yunho?"—Yunho sedikit terlonjak kaget , ia baru tersadar dari lamunannya tentang Changmin.

"Ah iya?" jawab Yunho.

"Apa kau akan hadir?"—tanya Changmin dengan nada yang sedikit dipaksakan untuk terdengar datar.

Yunho bingung harus menjawab apa.Melihat wajah Changmin yang tampak seperti sedang menahan sesuatu,ia langsung menganggukkan kepalanya dan menjawab "Ya,"

"Bisakah kita pergi bersama nanti?"—tanya Changmin lagi.

Yunho menganga mendengar pertanyaan Changmin yang satu ini.Apa Changmin yakin ingin pergi ke acara pernikahan mantan kekasihnya?

"Baiklah kita pergi bersama nanti." belum Yunho menjawab Changmin sudah menyela dengan senyum simpul di bibirnya.Ia berlalu meninggalkan Yunho yang masih diam kaku mendengar perkataan Changmin.

Dadanya terasa sesak,Changmin terus berjalan menuju basement kantor.Ia memutuskan untuk pulang awal hari ini,ia tidak kuat menahan beban pikirannya.

"Changmin ,lihat apa yang kudapat!"Kyuhyun menggoyang-goyang ikan besar di tangannya.Ia terlihat kewalahan dengan berat ikan itu,terbukti dari kedua tangannya yang terus berusaha menyeret ikan itu ke tempat Changmin yang sedang menunggui umpannya dimakan ikan.Mereka sedang berada di tempat pemancingan saat ini.

"Whoa!" Changmin langsung menarik ikan itu dan tertawa senang."Kau hebat Kyu!"mata Changmin berbinar menatap Kyuhyun.

"Tentu saja!Akukan Kyuhyun..."ujar gadis bermata doe itu.Ia menepuk dadanya bangga.

"Yey~ makan besar ya malam ini~...." ujar Changmin kegirangan.

Changmin menahan keras air mata yang mengancam turun saat kilasan kejadian itu terbayang didepan wajahnya.Ia bisa melihat dengan jelas wajahnya dulu yang terlihat begitu bahagia,ia bisa melihat jelas indah wajah mungil gadis itu saat ia tersenyum dan tertawa.Kenapa dadanya membuncah sesak begini?Memori indah yang menyenangkan itu membuat hatinya perih seperti disiram air cuka yang masam.

"Kyu....."—kali ini ia harus berusaha lebih keras menahan bulir asin sialan yang mendesak keluar dari matanya ini.

'Bagaimana kabarmu?Kau pasti bahagia,kan?Dia pasti akan selalu mengutamakanmu.Ya,ia akan selalu menjadikanmu yang terutama.Aku yakin begitu.'


"What am I supposed to do when the best part of me was always you?

What am I supposed to say when I'm all choked up and you're ok?"

Sudah sejak dua jam lalu Changmin duduk kaku di halaman belakang rumahnya.Ia duduk di kursi panjang yang menghadap ke taman kecil yang dulu sering didatanginya dan ..... gadis itu.Angin berhembus lembut memainkan helaian rambbut brunettenya yang mulai tumbuh memanjang.Sudah hampir satu tahun ia tidak datang ke halaman belakangnya ini.Karena kesibukannya yang membludak,dan tidak ada yang membuatnya begitu tertarik untuk melangkahkan kakinya kesini.Pikirannya mereview kembali kejadian lampau yang sempat memberikan kehangatan dihidupnya.

"Changmin~~ aku punya ide bagus~"kicau Kyuhyun yang sedang berada di ruang tamu bersama Changmin.

Layar TV dihadapannya Kyuhyun acuhkan,karena ia tidak menyukai acara yang sedang diputar di channel itu.Ia benci karena itu adalah acara seputar perkembangan bisnis yang aneh dan tidak keren menurutnya.Berbeda dengan Changmin yang terlihat begitu serius menonton acara itu.Lengan kiri Changmin yang dikalungkan di leher Kyuhyun tergoyang saat Kyuhyun memainkan telapak tangan besar itu.Oh satu hal lagi yang Kyuhyun benci yaitu.....Diacuhkan Changmin.

"MIn~~"Kyuhyun berusaha menarik perhatian Changmin dengan bersikap imut.Hey!Kenapa acara aneh itu terlihat lebih menarik buat si tinggi ini dibanding kekasihnya yang terlihat sangat menggemaskan?

"Apa sih Kyu?" tanggap Changmin dengan malas-malasan.Ia masih menatap serius TV di hadapannya.

"Ih Min,lihat sini!" bentak Kyuhyun yang jengah dengan sikap cuek kekasihnya itu.Ugh,kapan Changmin akan bersikap manis kepada Kyuhyun?

"Apa Kyu~?"Changmin memutar kepalanya kesamping menatap wajah mungil Kyuhyun

"Bagaimana kalau kita menginap?"Kyuhyun menatap Changmin dengan puppy eyes attacknya.

"Menginap?"tanya Changmin.

"Iya!Kita bercamping di halaman belakangmu!Aku sudah lama tidk tidur diluar ruangan." usul Kyuhyun semangat.Matanya seperti anak anjjing yang baru saja mendapat tulang.Berbinar-binar.

Changmin menahan tawanya ketika mendengar perkataan Kyuhyun.TIdak tidak,ia tidak mau dimarahi Kyuhyun lagi karena ketahuan  menertawai Kyuhyunnya yang polos itu."Kyu tidak bisa."Changmin menggeleng sambil tersenyum.

"Kenapa?"tanya Kyuhyun.

"Kyu,begini..."Changmin membasahi bibirnya dengan lidahnya cepat.Ia membenarkan posisi duduknya."Kau dan aku ,kita maksudku.Tidak boleh menginap di satu tempat yang sama.' ujar Changmin sedikit menjelaskan.

"Huh?kenapa begitu?Teman-temanku sering bercerita kalau mereka sudah sering tidur bersama dengan kekasihnya."protes Kyuhyun.Ish,teman-temannya selalu bilang kalau tidur dengan orang yang kita cintai itu tidak masalah.Kyuhyun tidak mengerti dengan arti "tidur" yang dimaksud teman-teman kampusnya.

Changmin ber-sweat-drop-ria saat mendengar penuturan polos kekasihnya yang entah memang polos atau mungkin bodoh ini.Ia menggigit bibirnya sendiri—menahan tawa—saat melihat raut polos plus penasaran Kyuhyun.

"Kyu,yang mereka maksud dengan kata tidur itu bukan seperti yang kau pikirkan."

"Bohong!Bilang saja kau memang tidak mau mengabulkan keinginanku!"interupsi Kyuhyun sebelum Changmin sempat menjelaskannya lagi.Ia melipat kedua tangannya didepan dadanya dan mengerucutkan bibirnya kesal.

Changmin bingung harus bilang apa.Astaga,ia rasa suatu saat nanti ia perlu ke kampus Kyuhyun dan mendamprat teman-teman kekasihnya itu supaya mereka tidak meracuni cintanya yang polos ini.Well,munafik jika Changmin berkata kalau ia sama sekali tidak mau untuk melakukan "tidur" bersama Kyuhyun.Ia mau,tapi ia sudah berkomitmen kalau ia tidak akan 'menyentuh' Kyuhyun sebelum mereka resmi bersatu.Lagipula,ia tidak mau merusak orang yang benar-benar dicintainya.

"Baiklah Kyu,kita ke halaman belakang." ujar changmin akhirnya mengalah.

Kyuhyun bersorak gembira mendengar Changmin.ia memeluk leher pria itu dan mencium sekilas pipi kirinya."Begitu dong~"

"Tapi!"Changmin menginterupsi Kyuhyun lagi."Tidak menginap ya Kyu.....Kita bisa dimarahi oleh ayahmu jika kau menginap dirumah ku berduaan saja.Ok?"Changmin terlihat seperti seorang ayah kalau sudah begini.

Sial,tanpa ia sadari air matanya menetes lagi.Memori itu seperti film lama yang kembali diputar di otaknya dan  membuatnya begitu merindukan masa lalunya.Ia baru mengerti sekarang mengapa begitu banyak film-film picisan yang terus mengulang tema tentang cinta.Itu karena mereka ingin mengingatkan kalau cinta itu seperti nafas dalam jiwa.Saat kita kehilangannya,maka kita hanya akan seperti mayat yang masih belum mendapatkan tempat untuk bersemayam,sehingga dengan terpaksa mayat itu harus tetap menjalani hidupnya tanpa nafas yang sebenarnya.

Kyuhyun adalah yang terbaik yang pernah dimiliki oleh Changmin.Ia selalu dapat menghibur Changmin dengan tingkah polosnya.Ketika Changmin merasa lelah,Kyuhyun bisa membuat Changmin tersenyum hanya dengan bau masakannya yang lezat dari dapur.Saat Changmin bosan,Kyuhyun akan selalu merajuknya untuk melakukan hal-hal diluar akal yang gila dan menyenangkan.Kyuhyun adalah obat penenang bagi Changmin.Tidak,Changmin tidak butuh apa-apa lagi selain Kyuhyun.

Dan sekarang,Kyuhyun pergi dengan mudahnya meninggalkan Changmin,dengan alasan mereka sudah tidak cocok lagi.Changmin tidak bodoh,ia tahu kalau itu hanya alibi Kyuhyun.Gadis itu sangat terlihat masih mencintainya ketika mereka bertemu di restaurant terkahir kali,tepat saat Kyuhyun secara sepihak mengakhiri hubungannya dengan Changmin.Ia menangis saat berkata kalau dia tidak lagi mencintai Changmin.Simple saja,siapa yang akan percaya dengan kata-katamu jika kau berbicara dengan tangisan dan nada ragu?Tidak ada,kan?

"Kyu......"—hanya itu kata-kata yang mampu dikeluarkan mulut Changmin saat ini.

"Kau adalah bagian terbaik dalam hidupku,Kyu.Dirimu seperti lego yang menempel erat dihatiku.Saat satu lego itu ditarik,semua bagiannya akan jatuh,berserakan,dan hancur.Ya,itulah aku sekarang."


"They say bad things happen for a reason

But no wise words gonna stop the bleeding....."

Akhir-akhir ini Yunho dan Changmin terlihat lebih akrab.Yah,sebenarnya Yunho sih yang mendekati Changmin.Ia prihatin dengan rekannya itu,karena dulu ia pernah merasakan seberapa besar rasa sakit ditinggal oleh orang yang kita cinta.

Siang ini Yunho mengajak Changmin untuk makan siang di luar.Ia akan berusaha untuk mengajak Changmin berbagi masalah kepadanya.

"Ayo pesan apa saja.Aku akan mentraktirmu."—tawar Yunho kepada Changmin setelah mereka duduk di sudut ruangan cafe disamping kaca yang tembus keluar.Mereka bsia melihat jelas padatnya jalanan Seoul siang ini.

Changmin tersenyum,"Kau yakin?"Yunho mengangguk.IaChangminmemesan banyak sekali pesanan ,diluar dugaan Yunho.

"Kau apa Yunho?"tanya Changmin ketika ia selesai memesan makanannya.

Yunho berdehem kecil."Satu moccachino,dan dua cheesecake saja."pesan Yunho.

Changmin tertawa kecil melihat ekspresi Yunho yang seperti anak kecil tersasar,seperti keheranan atas apa yang baru saja terjadi.

"Tidak usah shock begitu,aku ada persiapan dompet kok kalau uangmu kurang."changmin tertawa lagi.

"E-ah?Ti-tidak,aku hanya kaget saja dengan selera makanmu.Ternyata kau kuat makan juga ya.."

Mereka berbincang-bincang santai sambil menyantap makan siang mereka.Hanya seputar pekerjaan mereka dan perputaran bisnis,juga tentang hobi mereka masing-masing.

"Ini kunci mobilmu." Yunho menyerahkan kunci mobil Changmin.Mereka menggunakan mobil Changmin untuk makan siang tadi.Mereka lalu berjalan ke meja kerja masing-masing.

"Changmin."Panggil Yunho,ia berjalan ke meja Changmin.Tatapannya berubah serius.

"Ya?"tanya Changmin

"Aku pernah merasakan apa yang saat ini kau rasakan.Semuanya memang terasa gelap,aku tahu itu.Tapi percayalah,selalu adalah alasan dibalik terjadinya sesuatu." ujar Yunho dengan senyum teduh dibibirnya.Ia lalu memilih kembali ke meja kerjanya setelah mengucapkan hal singkat itu.

Changmin tercenung mendengar hal itu.Ia kembali mengingat masalah yang sempat dilupakannya beberapa menit belakangan.

"Kyu...."—kenapa harus nama itu lagi yang harus diingatnya?

"Mereka merangkai beribu-ribu kata-kata bijaksana yang terdengar begitu indah ditelinga.Bagaimana menurutmu,Kyu?Apa kata-kata munafik itu bisa menghentikan pendarahan di dalam diriku?"


"Cause you left me with no love and honour to my name."

Hari ini adalah hari terkutuk,hari yang paling dikutuk dari hari yang paling terkutuk di hidup Changmin.Menyaksikan mantan kekasihnya berjalan di atas karpet merah dengan gaun putih membalut tubuh proposionalnya dan sebuket bunga yang terselip diantara kedua tangannya.Gadis itu menatap lurus kedepan dan berjalan dengan bahu terangkat.

"Changmin..."panggil Kyuhyun.Matanya menatap indah bintang-bintang di langit.Kepalanya berbantalkan lengan Changmin,mereka berbaring di atas halaman belakang rumah.Jari Kyuhyun bergerak keatas seperti sedang membentuk rasi bintang.

"Em..." gumam Changmin.

"Nanti saat kita menikah,kau mau aku pakai gaun warna putih atau emas?"tanya Kyuhyun.Ia menoleh kesamping dan menemukan wjah Changmin yang tertutupi gelap malam.Rahangnya terlihat tegas sekali dan matanya menatap teduh kedepan sana.

"Putih..."

"Tapi kan aku lebih cocok memakai warna emas,Min." Kyuhyun menusuk-nusuk pipi Changmin dengan jari telunjuknya.

"Aku lebih suka melihatmu bersanding dengan warna putih ,Kyu"

Changmin merasa bahagia malam itu.Apalagi saat Kyuhyun berkata 'Nanti saat kita menikah,'

"Nyatanya kau yang menikah,Kyu.Bukan kita."—bisik Changmin miris.Kyuhyun didepan sana sedang mengucapkan ikrar janjinya di hadapan pendeta.

"Hey,malam ini aku ingin kau pulang dengan selamat,masuk ke kamar,dan memimpikan diriku.Ok?" rayu Changmin kepada Kyuhyun yang sudah didalam mobilnya.

"Ok,Boss!"Kyuhyun memberi sikap hormat kepada Changmin.

"Malam Kyu."

"Love you Min."

Apa Kyuhyun bahagia sekarang?Apa dia sudah melupakan Chanmgin?Apa dia benar-benar mencintai laki-laki itu sekarang?Apa Changmin sudah melepaskannya?

"Aku seperti sampah yang tidak berharga lagi,Kyu."


"Im falling to pieces~ Im falling to pieces~"

"Selamat Kyu."—tangannya bergetar menggenggam tangan yang dulu sering menjahilinya.Tangan mungil yang dulu sering menggoyang lengan Changmin manja.Jari lentik yang dulu sering menusuk pipi Changmin,tangan yang dulu selalu menyiapkan makan malam untuk Changmin.

Kyuhyun menatap sosok tinggi itu bergetar.Apa yang harus dia lakukan,sekarang?

"Terima—kasih...."jawab Kyuhyun tersendat-sendat.Ia memaksakan senyumnya.

Changmin memberikannya sebuah kotak kecil berwarna hitam ke tangannya."Kenang-kenangan."

"Min,kau akan terus hidup tanpa diriku,kan?"

"Apa maksudmu,Kyu?"

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi.maaf,Min."

"Apa?"

"Akutidak bisa.Aku—"

"—tidak mencintaimu,lagi."

"Kyu?"

"Maaf ,Min."

"Kyu,apa kau sedang bercanda?"

"Maaf,Min."

"Changmin-shi." lanjut Kyuhyun kecil.

Changmin melangkah keluar meninggalkan pesta itu.Menyembunyikan dirinya yang rapuh dari pandangan orang lain.Ia mengemudikan mobilnya cepat,berusaha menyimpan air matanya yang sudah terlanjur keluar,menahan dadanya yang sesak,ia benci semua ini.

Changmin mengeluarkan amarahnya,ia menancap habis gas mobilnya.Laki-laki itu tidak peduli dengan jiwanya lagi.

"Min,aku minta maaf."

"Aku mencintaimu Changmin bodoh!"

"AA!Changmin awas!Bajuku basah!"


Tunggu,selama ini kita selalu melihat sudut pandang Changmin.Kita tidak pernah melihat Kyuhyun.Ingin mendengarkan sudut pandangnya?

Semua ini murni bukan keinginan Kyuhyun,ia hanya sedang menjalani sebuah scenario yang sudah terancang sempurna.

"Ayah~ aku pulang!"—panggilku saat pintu rumah terbuka lebar.Hah,lelahnya hari ini.Ah,ngomong-ngomong perkenalkan,namaku Kyuhyun.Aku anak dari pemilik Cho Group.

Ayah turun dari lantai atas.Aku bisa melihatnya dari sofa karena sofa di ruang tamu menghadap ke tangga menuju lantai dua.Ayah turun dengan wajah yang err...tegang menurutku.Aku menghampiri ayah dan memeluknya sebentar.

"Kyu apa kau sedang sibuk?"—tanya ayahku.Ia menatapku serius,aku lantas menggeleng.Apa ayah ingin bicara sesuatu?

"Ayo ikut ke ruangan ayah." perintah ayahku,dia kembali lagi ke lantai atas.Menuju kantor pribadinya.

Aku menyusulnya dan duduk di sofa krem yang biasa digunakan ayah untuk bersantai di sela-sela pekerjaannya.

"Kyu apa kau mau menuruti permintaanku?"—tanya absurd.ia menggenggam sebuah map ditangannya.Aku bingung,aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan ayah.Tentu saja aku menurutinya,aku ingin berbakti kepada ayahku karena ia satu-satunya orang tuaku,setelah kepergian ibu 10 tahun yang lalu.

"Sekalipun itu akan menyakitimu?"

Aku mengernyit bingung mencerna perkataan ayah.Menyakitiku?Memangnya apa?Aku tidak mengerti."Maksud ayah?"tanyaku bingung.

"Perusahaanku collaps."ayah meletakkan kotak ditangannya ke atas meja.Ia berdiri dan menghampiriku,ditangannya terdapat sebuah map berwarna kuning.

"Lalu?"—tanyaku lagi makin bingung.Collaps?Lalu apa hubungannya dengan diriku?

"Aku dapat bantuan dari Choi Corp.Ini surat perjanjiannya.Mereka sangat baik karena memberikan perusahaan dana suntikan.Aku sudah menandatanginya,waktu itu yang kupikirkan hanyalah bantuan dana suntikan secepatnya jadi ketika mereka menawarkan bantuan itu aku langsung menerimanya.Aku bertemu mereka seminggu yang lalu dan menandatangani surat perjanjian itu.Tidak ada yang salah saat perjanjiannya kubaca sekilas di pertemuan itu,tapi ketika aku membaca ulang kembali isi perjanjian itu....."—ayahku menatapku sebentar.Aku menungggu kalimat selanjutnya.Kalimat yang tidak akan pernah ingin kudengar kalau saja aku mengetahuinya,kalimat yang mampu membanting stir haluan hidupku.

"Aku menemukan perjanjian yang isinya tentang perjodohan antara sesama relasi."

Pembicaraan ayah beberapa jam lalu mampu membuatku kehilangan otak.Aku menangis saat ayah bilang kalau aku harus memenuhi isi perjanjian itu.Aku tahu ini bukan kesalahan ayah.Dia pasti sangat terdesak waktu itu sampai-sampai ia tidak memperhatikan isi perjanjiannya.Tapi seandainyapun ayah benar-benar menyimaknya,apakah ayah akan menolaknya?

Yang membuatku makin hancur adalah ketika ayah menyebutkan sebuah nama yang cukup kukenal.Choi Siwon,ya dia laki-laki yang pernah menyatakan cintanya padaku 1 tahun yang lalu ketika aku baru menjadi mahasiswa di kampus tempatku sekarang.Waktu itu aku menolaknya,karena memang aku tidak menganggapnya apapun,hanya sebagai kakak kelas.Ia memang baik,tapi laki-laki itu tidak bisa membuatku bergetar dan merasa dicintai.Tidak seperti Changmin,kekasihku saat ini.

Aku jadi berpikir,apa semua ini adalah rencana Choi Siwon?Tidak!Bukannya aku berprasangka buruk kepadanya,hanya saja ini semua terasa aneh dimataku.

Choi Siwon,

Aku sudah menolaknya.Tapi ayah memohon kepadaku,ia bahkan berlutut dihadapanku.Aku berpikir panjang,aku bingung.Apa yang harus kulakukan sekarang?

Besok paginya aku bertemu lagi dengan ayah saat sarapan.Aku tidak terlalu banyak bicara pagi ini,moodku terasa berada di titik paling buruk.Ayah membicarakan soal perjodohan itu lagi.Ia bahkan menambahkan kalau keluarga Choi akan makan malam disini hari ini.Kepalaku serasa mau pecah memikirkannya.Aku butuh Changmin sekarang.

Hatiku seperti terombang-ambing di tengah laut.Aku tidak ingin berpisah dengan Changmin,tapi bagaimana cara aku menolak permintaan ayahku?Aku tidak ingin menjadi anak durhaka yang menolak membantu keluarganya,apalagi ayahku benar-benar butuh bantuanku saat ini.Tapi apa harus aku merelakan hubunganku dengan Changmin?Changmin~ bagaimana ini?

Hari ini aku bertemu dengan Choi Siwon.Ia janji bertemu denganku di kantin.Tepat sekali,ini waktu yang tepat untuk diriku membuatnya membatalkan perjodohan ini.

"Bagaimana Kyu?Kau sudah memutuskannya?"—tanya Siwon to-the-point saat ia datang dengan sekotak jus ditangan kanannya.

"Apa tidak bisa kulakukan hal yang lain selain tunangan denganmu Senior?"

"Ada...."—jawa Siwon dengan santai.Aku langsung mengangkat kepalaku mendengar jawabannya.setitik cahaya tampak didepan mataku.

"Menikah denganku..."ujar Siwon dalam berhias senyum sinis didepanku.

"Dengar baik-baik kyu...Aku sudah menantikan kesempatan emas ini sejak terakhir kali aku menembakmu.Bagaimana?Aku hebat,kan?Aku punya segalanya,aku bisa melakukan apapun,termasuk..."—Siwon memajukan wajahnya dan membisikkan satu kata laknat yang tabu bagi telingaku.

"Memilikimu..."

Aku terus mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini,sampai rasanya aku ingin gila.Aku sengaja tidak memberitahukan Changmin masalah ini karena ia bisa saja melakukan hal nekat,seperti membawaku pergi contohnya.Aku bukannya mengada-ada Changmin memang begitu.Semakin keras usahaku,semakin gencar Siwon melancarkan usahanya.Termasuk menerorku.Ia terus mengirimkanku pesan,foto,bahkan kata-kata yang terus menghantui diriku.Satu hal yang membuat pertahananku hancur adalah ....

Ketika Siwon mengancam akan menghancurkan Changmin.dan tidak mustahil untuk membunuhnya.Kenapa.......

Changmin?

Aku sudah bertekad bulat.Ini semua demi kebaikanku,ayah,dan semua orang yang kucintai.

Aku memasuki restaurant,aku benci semua ini.Tapi aku harus melakukanya,harus.Changmin,ini demi dirimu juga.

Aku bisa menemukan Changmin hanya dengan melihat punggungnya.Dia adalah orang terakhir yang kumiliki saat ini selain ayahku,aku tidak bisa membahayakan dirinya karena keegoisanku.Tuhan,jika nanti aku akan hidup lagi di dunia yang baru aku harap aku bisa bersatu dengan Changmin. 

"Hey,"sapanya lembut.Semakin lama melihatnya,semakin besar keinginanku untuk memluknya.Aku menahan keinginanku dan duduk di kursi seberang.

"Apa ada hal yang penting sekali,Kyu?Sampai bertemu siang-siang begini?"

Aku mangangguk.Kami terdiam sebentar sampai saat aku membuka mulutku,membuka pembicaraan.

"Min,kau akan terus hidup tanpa diriku,kan?"—tanyaku absurd.Aku tidak bisa berbicara to-the -point kepadanya.Karena itu akan memperssingkat waktuku untuk memandanginya.

"Apa maksudmu,Kyu?"—Changmin mengerutkan keningnya.Ia menatapku bingung,matanya terus berusaha menangkap pandanganku tapi aku terus menghindarinya.

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi.Maaf,Min."

"Apa?"

"Akutidak bisa.Aku—"

"—tidak mencintaimu,lagi."lanjutku tersendat.Astaga,tenggorokanku rasanya seperti habis mengeluarkan kata tabu yang terlarang.

"Kyu?" aku bisa melihat dengan jelas wajah kagetnya dan kedua matanya yang melotot akibat kata-kataku barusan.

"Maaf ,Min."

"Kyu,apa kau sedang bercanda?"

"Aku minta maaf sebelumnya."—ujarku pendek.Aku menghela nafas dan menatap Changmin,kali ini aku berusaha menghindari spot matanya."Tapi aku rasa kita tidak ada kecocokan lagi."

"Ha?"—Changmin manganga.Aku berdiri dan menenteng tasku.Sudah cukup,aku harus pergi sekarang juga sebelum pertahananku runtuh.Baru melangkah sejengkal,pergelangan tanganku dicekal oleh tangan lebar Changmin yang mungkin setelah ini tidak akan bisa kupakai sebagai bantalku lagi.

"Kyu,kenapa tiba-tiba begini?"—lirih Changmin.Aku benci hal ini,mendengarnya berujar dengan nada sedih.

"Bukan karena apa-apa Min."

Changmin berdiri dan menarik paksa bahuku untuk menatapnya."Bohong!Lalu apa alasanmu ingin putus denganku?"—tuding Changmin kepadaku.

Aku mengumpulkan segenap keberanian yang tersisa yang membuat dadaku terasa sesak.Changmin memang keras kepala.Dengan nyali setengah ciut kuhadapkan wajahku tepat kedepan Changmin.Aku menatap dalam matanya.Tekadku sudah bulat,ini semua kulakukan juga demi dirinya,"Karena aku tidak mencintaimu,lagi."

Satu kalimat itu mampu membuat Changmin melepaskan cengkraman tangannya terhadapku.Sial,air mataku keluar,padahal sudah kutahan habis-habisan.Aku lalu berjalan cepat ingin segera meninggalkan tempat menyedihkan ini.Changmin berteriak kepadaku menyuruhku berhenti.

"Berhenti disitu atau kita akan benar-benar berakhir Kyu."—desis Changmin sedikit bergetar.

Aku membalikkan tubuhku,"Kita memang sudah berakhir Min." balasku dengan nada tegas.

Dengan langkah berat aku pergi meninggalkan tempat itu.Bodoh,aku ingin sekali berlari kembali dan memeluk Changmin,menangis,dan menceritakan semua yang terjadi.Aku benci diriku sekarang,diriku yang tidak bisa melakukan hal yang kumau.Well,inilah aku ,Kyuhyun yang tidak bisa melanjutkan kisah cintanya,Kyuhyun yang harus rela mengalahkan egonya.

Yunho datang tergesa-gesa menghampiri Kyuhyun dan berlutut didepannya.Semua mata tertuju kepada pria yang berlutut didepan wanita itu.

"Changmin membutuhkanmu."—ujar Yunho memelas.

"Yunho-shi!Apa yang kau lakukan?"—Kyuhyun menarik tangan Yunho memaksanya untuk bangkit berdiri.

Yunho menghempas tangan Kyuhyun dan menundukkan kepalanya.

"Changmin di—Rumah sakit."

Kyuhyun berlari cepat menuju ruang UGD , ia meninggalkan pestanya.Persetan dengan semua orang itu,ia tidak peduli lagi semuanya.Changmin.Changmin.Changmin yang dia butuhkan sekarang.

Yunho di telepon pihak rumah sakit tadi ,setengah jam yang lalu.Polisi yang membawa Changmin ke rumah Sakit,mereka menemukan ponsel Changmin di sakunya.Changmin mengalami kecelakaan,dia menabrak pembatas jalan setelah menghindari truk yang melaju lawan arah.Yunho kalap,ia tidak tahu apalagi yang harus dia lakukan.Satu yang pasti,semua itu karena Kyuhyun dan Yunho tahu,Changmin butuh sosok itu ,Kyuhyun.

"Changmin...."—Kyuhyun menggenggam erat tangan Changmin yang sudah dipindahkan.Butuh keajaiban untuk melihat mata Changmin terbuka lagi.Tulang kakinya patah,ia kehilangan banyak sekali darah,kepalanya mendapat 12 jahitan.

"Changmin.Kyuhyun disini." gumam Yunho kecil.

"Min,aku disini Min."Kyuhyun terisak hebat melihat Changmin begini.Selang infus,alat bantu bernafas,Mesin pendeteksi detak jantung.Kyuhyun sakit melihat itu.

Kyuhyun mengangkat tangannya.Ia mengenggam erat kotak hitam ditangannya.Dibukanya perlahan,ada sebuah kunci kecil beserta sobekan kertas mungil didalamnya.

'Changmin and Kyuhyun.' begitu isi tulisan kertas itu.Kyuhyun makin menangis keras ketika ia memperhatikan lagi kunci itu.Ia mengingat lagi kejadian 2 tahun lalu.

"Kyu disini saja."—Changmin menarik Kyuhyun menuju sudut tempat dengan sebuah gemcok biru tua kecil ditangan kiri Changmin.Namsan tower,tempat yang populer sekali bagi para pasangan kekasih yang ingin menunjukkan cinta mereka kepada orang banyak.

Changmin mengeluarkan sebuah pulpen hitam dan menuliskan sebuah singkatan nama mereka berdua.

'Changmin and Kyuhyun.'

"Sini aku yang pasang."Kyuhyun membuka pengait gembok itu dan memasangkannya di tempat yang masih kosong.Setelah terpasang,kuncinya ia masukkan kekantongnya.changmin memprotesnya,

"Kenapa tidak dilempar,Kyu?"—Changmin dan Kyuhyun pergi meninggalkan tempat itu.tangan changmin dan gadis mungil itu terkait satu sama lain dan tersimpan didalam kantong mantel mereka.

Kyuhyun menjawab pertanyaan Changmin sambil tersenyum,"Huh?Supaya suatu saat nanti saat kita bertengkar,kunci ini akan mengingatkan kita berdua kalau cintanya sudah tergembok dan tidak bisa terlepas lagi."

Changmin tertawa dan mengusak rambut halus milik Kyuhyun."Kau bisa saja..."

"Cause when a heart break.No it don't break even..."

"Maaf,kami minta maaf sedalamnya."dokter yang menangani Changmin membungkuk 90 derajat kepada Kyuhyun  dan Yunho.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi Tuhan berkata lain."—Dokter itu berujar dengan sangat amat menyesal.

Kyuhyun limbung,ia tidak bisa menahan tubuhnya lagi.Yunho menagkapnya sigap.Tidak,bukan ini yang dia mau.Ia mengikuti perjanjian ayahnya supaya Changmin bertahan hidup,tapi kenapa malah seperti ini?

"Yun...Kenapa begini?"

Untuk pertama kalinya sejak saat dia ditinggalkan orang terkasihnya,Yunho meneteskan air matanya.

"Tidak apa,Kyu.Dia ada dihatimu,kan?"

"Min ayo temani aku."—Kyuhyun menuntun pria tingginya ke halaman belakangnya.ia membawa sekop kecil dan sebuah kotak hitam kecil dan sebuah toples yang tidak terpakai lagi.

Kyuhyun memasukkan kunci yang kemarin mereka bawa dari namsan Tower dan memasukkannya ke dalam kotak kecil hitam.Changmin memperhatikan apa yang dilakukan Kyuhyun,Changmin menambahkan sebuah kertas sobekan yang dia tuliskan nama mereka berdua.

'Changmin and Kyuhyun.'

"ini,"Changmin menambahkan kertas itu ke dalam kotak hitam kecil milik Kyuhyun.Mereka memasukkannya ke dalam stoples dan menguburnya tepat di bawah pohon di taman belakang mereka.

"kyu," panggil Changmin.Kyuhyun menoleh,dan pipinya mendapat sebuah colekan dari Changmin.kyuhyun mengusap pipinya,dan ada noda tanah disana.

"Changmin!Ih!"—Kyuhyun terlambat.Ia mengejar Changmin yang sudah lebih dulu masuk ke rumah. 

Disini Kyuhyun sekarang,berdiri dibawah pohon maple yang daunnya sedang berguguran.Tempat mereka dulu melakukan sesuatu yang dulunya mereka pikir kekanakan.Kyunh berjongkok dan meraih sebuah ranting pohon yang cukup kecil.ia mengorek tanah itu dan mencar-cari sesuatu.

TIDAK ADA.

"Kuncinya sudah kulupakan,Min."Kyuhyun merasa bodoh.Ia sendiri yang bilang kalau kunci itu akan mengingatkan mereka,supaya mereka jangan terpisah.Dia yang berkata,dia yang melupakannya juga.

Dari jauh,Yunho mengamati Kyuhyun yang sedang berada dibawah pohon sendirian.Ia tidak habis pikir,kenapa kisah cinta seperti ini bisa ditemuinya di kehidupan nyata?ia pikir,cerita-cerita seperti ini adalah selamanya hal fiksi yang tidak akan pernah terjadi,tapi ternyata ia salah.Yunhomemutuskan untuk menyusul Kyuhyun,ia harus bisa berada di sisi Kyuhyun sekarang.jahat sekali Yunho jika dia tidak mau membantu Kyuhyun,minimal untuk tidak menangis lagi.

Pemakaman Changmin berlangsung empat hari yang lalu,Yunho merasa sedih menjadi saksi bisu atas kisah mereka berdua.

Kyuhyun lebih kurus,terlihat lebih kuyu dari yang sebelumnya.

"Kyu..."—panggil Yunho."Ayo kita pergi."

Mereka pergi meninggalkan rumah itu,Kyuhyun tidak ingin membalikkan wajahnya menatap rumah itu.Ia tidak mau seperti ini.kyuhyun mengeluarkan sebuah kunci kecil yang waktu mereka simpan di bawah maple.kunci yang waktu itu changmin kembalikan kepada Kyuhyun saat pesta pernikahan Kyuhyun,kunci yang membuat kyuhyun menyesal karena melupakan kalimat yang pernah ia katakan sendiri di Namsan tower waktu itu.

Kyuhyun membuang kunci kecil itu,membiarkan kunci itu hilang.Supaya tidak ada yang bisa melepaskan kaitan cinta mereka.Seperti yang umumnya kebanyakan orang bilang.

'Min,aku mencintaimu.'batin Kyuhyun.

Mereka berjanji kepada Changmin,laki-laki yang sudah pergi dari sisi mereka.Berjanji untuk terus melangkah maju,tidak berhenti dan terus menangis.Mereka akan berusaha menjadi yang terbaik,yang terbaik.

7 tahun kemudian

"'Hey,Min."—Kyuhyun meletakkan sebuket lili putih di atas batu nisan itu.Ia tersenyum dan berdoa sebentar.

"Kau tahu,Min?Banyak sekali yang terjadi 7 tahun ini.Tidak terasa,ya~" —Kyuhyun tersenyum simpul.ia menatap nanar batu nisan itu.

"Aku—"

"—mencintaimu?" sambung Yunho yang sudah berdiri dibelakang Kyuhyun.Ia berjongkok dan meletakkan sebuket bunga lagi.

Kyuhyun tersenyum melihat Yunho,sahabatnya yang telah membantunya melakukan segala hal.Keluar dari jerat Siwon,mencari pekerjaan,melupakan masa lalunya,dan............

Menyembuhkan lukanya dari Changmin.

"Ayo," Yunho menatap teduh Kyuhyun.

"Bye.Min."Kyuhyun meninggalkan tempat itu dengan senyumnya yang menunjukkan harapan.Sejuta harapan yang belum ia capai.

'Tersenyumlah diatas sana,karena kau masih hidup didalam ingatan kami,Min.'—ucap yunho dalam hati

Changmin,bersyukurlah karena Kyuhyun bisa bahagia sekarang.

"Karena aku bisa mencintaimu

Aku senang

Dan karena aku bisa hidup dalam kenanganmu

Aku sangat senang."—MIMI(korean drama)

choco-late99
choco-late99

Comments

You must be logged in to comment
MinKyuRyJaeBam
#1
cerita yang bagus dan sedih.. air mata saya mengalir tanpa henti ketika membacanya...ceritanya daebak!!
CHyun301 #2
sediiih T^T tapi kereeen singkat dan padat
siskasuju #3
Thu akhrny yunkyu y bareng, tragis bngt sich changmin mnggl
FiWonKyu #4
Waaaaaaahhhh.....ini kerenn...
Tapi changminnya berkorban demi kyukyu, bwt nyadarin kyukyu atas janjinya...nice ff!