Cahaya untuk Chanyeol

Fire & Light (Bahasa)

Chanyeol selalu yakin, sampai mati pun hanya mata itu yang akan selalu ia ingat apa yang menjadi alasan hidupnya.

 

Sepasang mata yang mungil, sinarnya memberitahukan dunia sebuah kepribadian yang polos dan sederhana, seperti sebuah kertas putih yang kosong. Sorotnya memperlihatkan apa pun yang sedang dirasa sang pemilik; marah, sedih, senang, kecewa, jujur, bohong.

Akan selalu mudah untuk membaca byun baekhyun.

Gerakan matanya selalu lincah, jenaka seperti pemikirannya. Lengkungan sempurna yang akan terbentuk ketika ia tertawa, menyipit dengan indah ketika bibirnya melengkungkan senyum. Sepasang mata yang sangat ekspresif.

Chanyeol mencintai sepasang mata itu. Dia menyukai saat-saat mereka sedang berkumpul bersama gerombolan teman-teman mereka, sepasang mata itu akan menangkapnya dan membisikkan sesuatu dalam dirinya--sebuah rahasia kecil dan awal di mana dunia kecil mereka berdua terbentuk.

Chanyeol juga menyukai saat ketika ia sedang merasa tak ingin berbicara—hanya membutuhkan keheningan untuk membantunya dalam masalah yang sedang dihadapinya--dan, hei, anehnya sepasang embun itu lagi yang dapat membuatnya merasa tenang dan tidak sendiri, hanya dengan memandang keindahannya yang langka di tengah malam.

Tapi yang selalu menjadi bagian kesukaan chanyeol ialah ketika ia terbangun di pagi hari. Iris hitam kecokelatan yang masih mengantuk itu tersenyum padanya, membangunkan seluruh sistem pada tubuhnya, menyadarkan ia betapa hidupnya begitu sempurna dengan kehadiran sosok di sebelahnya tersebut. Lalu ketika malam tiba, dengan harapan sepolos anak kecil, mereka akan berbisik padanya "aku tidak sabar menjalani besok denganmu".

Mata yang lebih ia percaya suaranya saat mulutnya bicara cinta, yang ia percaya bahwa segalanya nyata dibanding sentuhan yang diberikannya, yang selalu ia percaya dibanding bentuk kata apa pun.

 

Maka itu ia percaya bahwa segalanya benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi. Saat dunia kecil mereka dirusak dari luar, oleh tangan-tangan itu. Saat mereka terlalu lelah untuk melindungi dunia kecil mereka.

Ketika mata itu berkata—memutuskan sebuah akhir dari sesuatu yang baru saja akan mereka mulai.

Chanyeol tahu ketika ia takdapat melihat bayangan dirinya sendiri di dalam mata yang telah mati itu, ia pun telah mati.

 

.

 

----------------

t a m a t

:)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
northerndownpour
#1
Chapter 2: Such a sad but beautiful love story... TT TT I hope someday you'll write a fluffy happy story about them hehehe~ Hidup ChanBaek! ^w^
__Jexo #2
I want to read it tbh
__Jexo #3
is there any English version?
beefbros #4
Chapter 2: This is so, so beautiful. I love how you describe things. I understand every word of it but forgive me for not commenting properly in the language of this story ,since my brain is not functioning properly right now due to sleep deprivation. The way you use words, it's amazing. It has been long since I had a proper read in this language. Thank you.