Matahari untuk Baekhyun

Fire & Light (Bahasa)

Pada malam Natal, alun-alun kota tampak ramai oleh penduduk. Tawa, teriakan anak-anak, lagu Natal yang dipasang di tiap pertokoan dan rumah, aroma daging panggang dan masakan lainnya. Malam yang dingin namun juga hangat. Suara-suara yang membuat bibir ikut tersenyum. Langit hitam yang cerah membuat orang-orang semakin semangat....

Tapi tidak. Tidak untuknya.

Yang ia dengar hanyalah suara detak jantungnya sendiri--mengetuk keras dalam ketakutan. Yang ia dengar hanyalah ilusi dari suara jam tangannya yang jarumnya tidak mau berbelas kasihan. Yang ia rasa hanyalah dingin di sekujur tubuh, mengebaskan kulit yang tak terlindungi, menerobos tulang dan sendi. Ia berusaha tersenyum seperti orang-orang di sekitarnya, tapi byun baekhyun terlalu lelah untuk berbohong. Ia ingin melewati saat ini apa adanya, seperti baekhyun yang dikenal chanyeol. Seperti baekhyun yang dulu.

Oh. Tentu saja itu adalah mustahil. Tentu saja mereka berdua tahu; tidak akan ada lagi baekhyun yang dulu, maupun chanyeol... dan tidak ada pula mereka di masa nanti.

Ia merasa hangat ketika chanyeol menggenggam tangannya erat, seperti dulu. Tapi, dulu akan berakhir dalam beberapa saat lagi. Dan apalah arti hangat melawan dinginnya takdir mereka.

Baekhyun mengenal chanyeol hanya beberapa tahun belakangan ini. Tapi kenaifannya memberi ilusi yang dianggapnya kenyataan, bahwa dengan chanyeol lah ia dapat menciptakan dunia kecil yang selalu ia idamkan.

Sepasang mata yang melengkung sempurna, yang selalu menjadi pusat dunianya, yang selalu disebutnya sebagai mataharinya, yang selalu memberinya alasan untuk menanti hari esok.

Kini redup.

Baekhyun tahu mereka telah berusaha.

Kesempatan yang diberikan mulai menipis. Ini benar-benar seperti sedang menunggu giliran hukuman mati.

Saat genggaman terakhir harus terlepas, benang tak kasat mata di antara mereka harus terputus, dan kaki harus melangkah ke arah yang berbeda, baekhyun berkata pada dirinya sendiri untuk tetap bertahan meski tidak ada lagi matahari yang akan menyambutnya di pagi hari, yang membakarnya dengan cintanya, yang meyakinkan dirinya untuk tetap hidup demi melihat sinarnya.

Ia akan memulai esok dengan kebohongan.

 

.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
northerndownpour
#1
Chapter 2: Such a sad but beautiful love story... TT TT I hope someday you'll write a fluffy happy story about them hehehe~ Hidup ChanBaek! ^w^
__Jexo #2
I want to read it tbh
__Jexo #3
is there any English version?
beefbros #4
Chapter 2: This is so, so beautiful. I love how you describe things. I understand every word of it but forgive me for not commenting properly in the language of this story ,since my brain is not functioning properly right now due to sleep deprivation. The way you use words, it's amazing. It has been long since I had a proper read in this language. Thank you.