If You ...

If You ...

OneShot

 

Suatu malam di tempat diskotik tengah kota yang sangat  ramai pelanggan, disana Jonghyun berdiri sambil bersandar didepan tembok gedung diskotik.

Sambil menghisap sepuntung rokok dijari tangannya, Jonghyun merasa dirinya sudah cukup lama menunggu seseorang yang lama sekali muncul.

Taemin ... Ia menunggu pria yang bernama Taemin itu, walau ia tau bahwa Taemin hanya sekedar lewat dan melintas didepan bangunan diskotik karena baru pulang dari kampus, tapi dirinya tak akan melewatkan kesempatan untuk dapat berbicara hal penting pada pria yang sangat membuat dirinya mabuk cinta.

Jonghyun mulai menatap pertigaan setelah dirinya menengok yang ternyata sosok Taemin menyapu pandangannya, si pria berambut ikal itu telah menampakan sosoknya dengan menggendong sebuah tas besar dipunggungnya.

"Ah... itu dia!", Jonghyun segera membuang puntung rokok kesembarang arah dan ia mulai mendekati pria yang baru saja sampai didepan pertigaan jalan.

~

"Tunggu ... Taemin-ah!", Jonghyun mulai berucap dengan suara beratnya dan itu membuat Taemin tersentak dan agak menjauh. Namun terlambat ....

Nyatanya Jonghyun telah lebih dulu menahan tas besar Taemin dengan genggaman erat.

"Jonghyun-ah! Lepaskan aku... Sudah kubilang jangan ganggu aku lagi. Aku takut, dan aku tidak punya uang.", Lirih Taemin sambil menutup wajah dengan lengannya.

Taemin ingat kejadian yang pernah Jonghyun dan kawan-kawannya lakukan dulu padanya yang meminta paksa uang pada dirinya, ditempat yang sama dan waktu yang sama. Lagi-lagi Jonghyun datang.

"Tidak ... Maafkan aku dan teman-temanku yang lain. Aku tidak ingin uang dan hal berbau materi. Aku hanya ingin dirimu sebentar, peracayalah aku menyesal atas perlakukanku padamu sebelumnya." Jonghyun mulai menarik pergelangan tangan Taemin agar menghadap dirinya.

"Lalu... Kau mau apa? Mau memukulku? Atau kau mau membantaiku?" Taemin melitih seperti pria kecil yang ketakutan.

Jonghyun mulai memandang Taemin dari ujung rambut dan membelai rambut itu perlahan.

"Apa! apa yang kau lakukan .. Jangan sentuh aku.", Taemin menepis tangan Jonghyun yang kala itu membelai rambutnya.

"Tenanglah Taemin ... Jika kau bersamaku maka hal seburuk apapun tidak akan mengancam-mu. Aku pria kuat, dan tidak ada siapapun orang yang berani padaku. Karena aku .... adalah Kim Jonghyun.", Jonghyun tersenyum menyeringai, seolah ia adalah pria yang ingin meyakinkan Taemin dengan cara dirinya sendiri yang sangat kasar.

Tentu saja Taemin tak percaya, nyatanya Jonghyun tetap saja membuatnya takut walau dengan bentuk dan cara apapun.

"Tidak! Pasti kau bohong ... Aku tidak percaya padamu. Lepaskan aku sekarang. Aku mau pulang.", Taemin mulai memberontak dan berusaha melepaskan genggaman Jonghyun yang berada ditangannya.

"Tidak ... Tidak Taemin-ah! Tolong diam.!", Bentak Jonghyun yang langsung membuat Taemin mematung seketika. "Jujur aku sangat menyayangimu, aku menyesal tiap malam dan selalu memantaumu setiap kau pulang dan lewat dipertigaan bersama teman-temanku. Terakhir lusa kemarin, dan saat kemarin malam aku dan teman-temanku tidak menemuimu dan mengganggumu karena aku memohon pada mereka untuk tidak mendekatimu lagi." Lanjut Jonghyun yang memasang wajah penuh harap agar Taemin mendengarnya.

Taemin terdiam beberapa detik dan sampai akhirnya ia berkata, "Kenapa? Kenapa kau mau berteman dengan brandal macam mereka, aku tau kau adalah pria baik-baik karena aku sangat mengenal ibumu yang sangat santun pada keluargaku. Aku selalu menutupi hal tentang dirimu dan teman-temanmu yang brandalan itu, karena aku takut membuat ibumu kecewa dan itu pasti membuat beliau malu atas dirimu."

Taemin berucap seolah hari-harinya sangat berjalan penuh dengan kejadian hitam ketika mengingat Jonghyun. Namun kejadian hitam itu tak sehitam ketika Nyonya Kim yaitu ibu dari Jonghyun yang sangat baik hatinya serta memiliki hati secerah mutiara, beliau selalu tersenyum dan menyapa setiap orang yang beliau kenal ataupun yang tak sengaja memandang kearah beliau, bahkan beliau selalu membuat suatu acara bakti sosial kepada kaum dhuafa dan anak yatim-piatu agar menggelar acara berbgai rezeki bersama dirumah beliau.

"Terimakasih kau telah menyembunyikan ini dari ibuku. Aku sangat menyayangi beliau, dan aku yakin kaulah pria yang mengerti diriku, setiap orang memandang diriku adalah pria brandalan yang tak memiliki masa depan yang indah, atas hal itu aku selalu tak menghadapkan diri pada sekitar rumahku agar nama baik ibuku selalu terjaga dengan baik. Aku tak tau selama ini aku memendam rasa apa terhadapmu, namun setiap aku mengingat dan menyebut namamu hatiku terasa nyaman dan tentram.", Jonghyun terdiam dan membuat dirinya agar lebih mendekat dengan Taemin.

Jonghyun terdiam beberapa saat, karena sekarang Taemin tak berucap untuk menjawab ucapannya.

Tanpa sadar wajah Jonghyun mendekat pada wajah Taemin, kemudian Jonghyun memiringkan kepalanya perlahan, sampai akhirnya ia mendaratkan bibirnya pada bibir manis Taemin.

Chu~

END~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet