Chapter 3 : Luhan

Undefined Love

Tanpa tersadar aku membayangkan lagi hal yang kualami tadi siang. Emosiku tiba-tiba kembali memuncak dan berakhir klimaks saat aku menendang batu kerikil didepanku sekuat tenagaku.

Buuukkkk.....

"Aaaaarghh......."

Aku melihat seseorang mengaduh terkena batu yang kutendang.

"Ohh... mian. Maaf... maafkan aku. Aku tidak sengaja."

Spontan aku berlari kearah orang tersebut dan jongkok sambil menoleh kearahnya.

"Awww.....punggungku.”

"Luhan!"

Ia menoleh kearahku.

"Yoora!" Serunya.

"Sedang apa kau disini?" tanyaku.

"Aku sedang membetulkan sepedaku, tiba-tiba tidak bisa jalan."

Aku melihat sepeda yang ada didepanku.

"Ohh....," aku menoleh kearahnya. "Apa kau terluka? Maaf aku tidak sengaja." Aku merasa bersalah.

Luhan malah tersenyum kearahku.

"Aku rasa sudah tidak apa-apa.”

"Kau mau kemana?" lanjutnya. Ia melirik seragam sekolahku. "Bukankah kau tadi dijemput orang yang....."

"Aku tidak jadi pergi dengannya." potongku.

Aku terdiam.

"Hmmm...." sahutnya.

Dia bangkit dan duduk diatas sepedanya.

"Sepedamu sudah bisa jalan?"

"Sudah. Kau mau kemana sekarang?"

"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya aku tidak ingin pulang sekarang."

Luhan mengernyitkan dahinya.

"Naiklah....," katanya tiba-tiba.

"Heohh..."

"Naik.... kau bilang kau tidak ingin pulang. Bagaimana kalau kau ikut aku saja?"

"Kemana?"

"Terserah kemana saja."

Giliranku yang mengernyitkan dahiku. Tapi aku setuju untuk ikut dengannya.

"Baiklah."

Aku duduk di boncengan belakang sepedanya.

"Pegangan yang erat," serunya.

Dia lalu mengendarai sepedanya dengan kencang. Aku memegang erat baju didaerah pinggangnya.

"Kau takut?"

"Kau terlalu kencang, tentu saja aku takut jatuh."

"Kenapa kau tidak bilang kalau aku terlalu kencang?" Luhan mempelankan lajunya.

"Tidak!" seruku. "Jangan pelankan, aku suka kalau kau kencang."

Luhan menoleh kearahku sebentar. Kemudian dia mempercepat lajunya kembali.

Aku merentangkan sebelah tanganku, merasakan angin menerpa telapak tanganku. Rasanya begitu dingin, tapi aku suka. Kami lalu berbelok ke taman. Taman ini cukup besar. Banyak orang bersepeda santai disini. Tiba-tiba luhan mengerem secara mendadak. Itu membuatku memeluk pinggangnya secara tak sengaja dari belakang.

"Wae?"

"Ada kucing tiba-tiba lewat."

"Kucing??" Aku mengernyitkan dahiku.

"Apa kau suka memelukku?"

"Apa?? Ahh mian...." Segera aku melepaskan tanganku dari pinggangnya. "Kau berhenti mendadak, aku refleks...."

"Aku tahu...," potongnya sambil tersenyum.

Aku bangkit dan menghela nafas panjang. Aku berjalan mendekati bangku yang tak jauh dari situ. Luhan mengikutiku. Aku duduk dibangku taman, sementara luhan memparkir sepedanya dan ikut duduk disebelahku.

"Ada apa?" tanyanya.

"Aku tidak tahu kalau bersamamu ternyata cukup menyenangkan. Pantas minseok suka berteman denganmu."

Luhan tersenyum lebar.

"Benarkah?"

"Aku juga tidak tahu kalau ternyata bahasa koreamu lebih lancar dari yang aku bayangkan."

Aku menoleh kearahnya. Aku tidak tahu suasana hati apa ini yang jelas aku merasa senang didekatnya.

"Itu karena kau tidak pernah berusaha untuk lebih kenal denganku. Aku melihat kau lebih sering berteman dengan anak kelas X itu."

"Siapa? Kyungsoo?? Darimana kau tahu kalau aku dekat dengannya?" Aku menyelidik.

"Aku sering melihatmu bercengkrama dengannya di lorong dekat tangga."

"Kau memata-mataiku?" aku memicingkan mataku kearahnya.

"Tidak."

"Tapi kenapa kau bisa tahu?"

"Itukan lorong yang menuju ke taman belakang sekolah. Banyak orang yang pergi kesana saat istirahat. Apa kau suka pada lelaki yang lebih muda?"

"Mwo?? Siapa bilang aku suka lelaki lebih muda. Dia itu sudah seperti adikku. Justru pacarku usianya lebih tua dariku," aku melebarkan mataku sambil menatapnya garang.

"Jadi yang menjemputmu tadi pacarmu?" luhan menatapku. "Aku dengar dari minseok kalau dia adalah senior kalian dulu."

"Iya, dia senior kami dulu. Dia kelas XII saat kami kelas X."

"Lalu kau pacaran dengannya sejak saat itu?"

"Tidak. Aku pacaran dengannya setelah dia lulus dari sekolah. Tidak ada yang tahu kalau aku sudah setahun lebih pacaran dengannya. Bahkan yunhee pun tidak."

"Wae?"

"Oppa melarangku untuk memberitahukannya pada yang lain."

"Ini aneh." Luhan mengernyitkan dahinya. "Lalu kenapa kau memberitahuku?"

"Karena kau tidak mengenalnya."

Luhan memandangiku.

"Kyuhyun oppa adalah salah satu siswa terbaik dulu disekolah. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun ia sedikit angkuh dengan kepintarannya. Aku masuk kedalam klub matematikanya saat itu. Kami mulai akrab dan aku mulai menyukainya. Tak kusangka ternyata dia juga menyukaiku. Tapi dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya padaku waktu itu. Jadi kami hanya berteman. Namun saat acara kelulusan selesai, dia akhirnya mengungkapkan perasaannya padaku."

"Lalu.... kenapa sekarang tetap tidak boleh ada yang tahu?"

"Aku tidak tahu. Mungkin aku terlalu jelek untuk diakui sebagai pacar," aku mengangkat bahuku.

Luhan membalikkan badannya kearahku. Kemudian ia memandangku dengan wajah serius. Aku menoleh kearahnya. Dia mendekatkan wajahnya tepat diwajahku.

"Apa yang kau lakukan?" aku memundurkan wajahku.

"Tapi aku melihat kalau kau cantik," ucapnya serius.

Aku mengernyitkan dahiku.

"Kau......cantik."

"Apa kau sedang menggodaku?"

"Tidak. Kau...cantik....bila dilihat dengan mata tertutup." Luhan menutup matanya sambil tertawa lebar. Aku memukul bahunya lalu mempoutkan bibirku.

"Kau menyebalkan.”

"Hahaha....tidak tidak. Aku bercanda. Kau cantik. Aku serius." ucapnya masih sambil tertawa.

Aku memukulnya lagi. Entah kenapa aku tidak marah dia menggodaku. Ada aura lain saat aku bersamanya. Aku memandanginya dan ikut tertawa.

"Hari sudah mulai gelap. Kau tidak ingin pulang?" tanyanya selesai tertawa.

"Ummmm...." aku mengangguk.

Aku melihat jam tanganku. Pukul 6.

"Terima kasih sudah menemaniku hari ini," ucapku.

"Kau tidak ingin kuantar pulang?"

"Tidak usah, sudah sore. Aku naik bus saja."

"Baiklah kalau begitu. Tapi ayo aku antar sampai halte."

"Baiklah," aku mengangguk setuju.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Welcome new subscribers^^ and welcome silent readers too. Hope you guys enjoy read my fanfic :)

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 1: Ahh, kenapa alurnya begitu pendek???
silviapuspita #2
Chapter 32: Dan akhirnya selesai juga stlh 2 jam baca nih fanfic. Endingnya gk bisa ketebak :3,keren :3
indahdo
#3
Chapter 32: akhirnya jadi sama kyungsoo :)
ceritanya keten thor
suka suka suka^^

ditunggu cerita lainnya ya
hyurakim92 #4
Chapter 7: Akhirnya ptus juga sma kyuhyun.a...
hyurakim92 #5
Chapter 6: Eiiii... kyuhyun kmrenan gmw ngakuin yoora skrg tiba2 ngakuin.
hyurakim92 #6
Chapter 5: Asiiiikk banyak yooran luhan moment.a.
hyurakim92 #7
Chapter 4: Jadi kyungsoo suka sama yoora?? Kalo luhan gimana? Kayanya ada yg disembunyiin sama luhan n minseok.
hyurakim92 #8
Chapter 3: Yoora - Luhan moment akhirnya....
hyurakim92 #9
Chapter 2: Ehhh.. ada kyuhyun juga tooh.. waaah itu siapa yang sama kyuhyun sampe ga ngakuin yoora pacar.a??
hyurakim92 #10
Chapter 1: Waaaaaahh cast.a LuHan....