Pukul lima pagi di hari Minggu seharusnya menjadi waktu yang berharga untuk melanjutkan mimpi indah semalam. Tapi... tidak berlaku bagi seorang gadis manis bernama Lee Xiu Ann. Gadis keturunan China-Korea itu telah siap dengan penampilan yang cukup rapih, wajahnya tampak fresh. Namun kali ini tak seperti hari biasanya, pakaiannya tampak lebih casual mengingat tujuannya adalah Gelanggang Olahraga di pusat kota Seoul, tidak jauh dengan tempatnya tinggalnya. Ya, tujuannya apalagi kalau bukan untuk lari pagi.

Kakinya melangkah ringan melewati beberapa kamar apartemen yang menjadi tetangganya. Sampai pada kamar no. 151 langkahnya berhenti. Tangannya siap menekan tombol yang tepat berada di atas kepalanya.

TING TONG!!

Tak ada jawaban.

TING TONG... TING TONG!!

Masih tak ada jawaban.

Sepertinya seorang Lee Xiu Ann bukanlah gadis dengan kesabaran tingkat tinggi. Tangannya mengepal menahan kesal. Tangannya siap untuk melakukan aksinya.

"Baiklah... sudah berapa kali aku harus melakukan ini agar kau bangun, huh? Dasar kerbau, ck!" Sudah pasti itu gerutuan Xiu Ann. 

Tangannya bergerak lincah di atas kotak yang dipenuhi angka-angka yang merupakan password untuk membuka pintu apartemen kamar itu.

"Gotcha! Ternyata si bodoh itu belum mengganti passwordnya. Bersiaplah!"

Kakinya melangkah tanpa ragu memasuki apartemen kamar 151 itu, dan langsung menuju ke ranjang king size yang masih berpenghuni.

"YAA!! YUN! IREONA!"